Morfologi Daun Kelapa Sawit Unsur – Unsur Hara Yang di Butuhkan Kelapa Sawit

Any Athyqa : Analisa Unsur Hara Boron Pada Daun Kelapa Sawit Dengan Metode Destruksi Basah Secara Spektrofotometri Di Pusat Penelitian Kelapa Sawit PPKS Medan, 2009. Daun kelapa sawit mirip daun kelapa yaitu membentuk susunan daun majermuk, bersirip genap, dan bertulang sejajar. Daun – daun membentuk satu pelepah yang panjangnya mencapai lebih dari 7,5 – 9 m. jumlah anak daun di setiappelepah berkisar antara 250 – 400 helai. Daun muda yang masih kuncup berwarna kuning pucat. Pada tanah yang subur, daun cepat membuka sehingga makin efektif melakukan fungsinya sebagai tempat berlangsungnya fotosintesis dan sebagai alat respirasi. Semakin lama proses fotosintesis berlangsung, semakin banyak bahan makanan yang dibentuk sehingga produksi akan meningkat. Produksi daun tergantung iklim setempat. Di Sumatera Utara, misalnya produksi daun mencapai 20 – 24 helaitahun. Umur daun mulai terbentuk sampai tua sekitar 6 – 7 tahun. Daun kelapa sawit yang sehat dan segar berwarna hijau tua Tim Penulis PS,2007.

2.3. Morfologi Daun Kelapa Sawit

Pengetahuan tentang daun kelapa sawit dan perkembangannya sangat penting bagi staf perkebunan. Pada daun itulah, terletak “pabrik” yang sebenarnya bagi produksi MKS dan IKS. Daun kelapa sawit terdiri dari beberapa bagian, sebagai berikut : • Kumpulan anak daun leaflets yang mempunyai helaian lamina dan tulang anak daun midrib. • Rachis yang mempunyai tempat anak daun melekat. • Tangkai daun petiole yang merupakan bagian antara daun dan batang. • Seludang daun sheath yang berfungsi sebagai perlindungan dari kuncup dan member kekuatan pada batang. Any Athyqa : Analisa Unsur Hara Boron Pada Daun Kelapa Sawit Dengan Metode Destruksi Basah Secara Spektrofotometri Di Pusat Penelitian Kelapa Sawit PPKS Medan, 2009. Bentuk seludang daun yang terlihat pada daun dewasa sudah tidak lengkap dan merupakan sisa dari perkembangan yang ada. Pada daun yang sedang berkembang, seludang berbentuk pipa dan membungkus daun muda secara sempurna. Namun, karena daun berkembang terus – menerus, sedangkan seludang sudah tidak berkembang lagi, serabut – serabut seludang menjadi robek dan tercerai membentuk barisan duri spine sepanjang tepi – tepi petiole yang merupakan pangkal dari serabut tersebut Pahan.I.,2006.

2.4. Pengambilan Contoh Daun Kelapa Sawit

Pengambilan contoh daun bertujuan terutama untuk memperoleh data tentang kandungan unsur hara dalam daun melalui analisis laboratorium, mengingat adanya hubunagan antara kandungan hara daun dengan pertumbuhan tanaman dan produksi tandan buah segar kelapa sawit. Dengan demikian kandungan hara daun digunakan sebagai salah satu bahan pertimbangan dalam menyusun rekomendasi pemupukan tanaman kelapa sawit pada masa berikutnya.Cara pengambilan contoh daun di lapangan sangat mempengaruhi hasil analisis di laboratorium Warta PPKS, 2007.

2.4.1. Cara Pengambilan Contoh Daun Kelapa Sawit

Didasarkan pada warta PPKS 2007, cara pengambilan contoh daun kelapa sawit ialah : 1. Pemotongan pelepah daun Any Athyqa : Analisa Unsur Hara Boron Pada Daun Kelapa Sawit Dengan Metode Destruksi Basah Secara Spektrofotometri Di Pusat Penelitian Kelapa Sawit PPKS Medan, 2009. 2. Pengambilan helai daun pada titik ujung permukaan datar dari permukaan atas pelepah. Helai daun yang diambil adalah 3 tiga helai pada bagian sebelah kanan dan 3 tiga helai pada bagian sebelah kiri helai daun 1 sd 6. 3. Pemotongan helai anak daun menjadi tiga bagian dan sebagai contoh daun yang dikirim ke laboratorium diambil bagian tengah. 4. Pembersihan bagian helai daun dari debu, jamur, dan lain – lain dengan menggunakan kapas yang dibasahi dengan akuades. 5. Pemisahan lidi dengan daun, selanjutnya bagian helai daun saja yang digunakan. 6. Helai – helai daun dari satu Kesatuan Contoh Daun KCD dijadikan satu contoh. Kemudian contoh daun tersebut dimasukkan kedalam amplop berlubang. 7. Pemberian label pada setiap amplop yang berisi contoh daun. Label berisi informasi yang meliputi: Nama Kebun, Afdeling, No. KCD, Tahun Tanam, No. Blok, Luas KCD, Tanggal Pengambilan, dan Petugas. 8. Contoh daun yang telah selesai dipersiapkan dalam amplop berlubang disarankan dikeringkan pada hari yang sama dengan menggunakan oven pada suhu 80 o C selama 12 jam. Hal tersebut untuk Any Athyqa : Analisa Unsur Hara Boron Pada Daun Kelapa Sawit Dengan Metode Destruksi Basah Secara Spektrofotometri Di Pusat Penelitian Kelapa Sawit PPKS Medan, 2009. menghindari timbulnya jamur akibat kondisi contoh daun yang lembab. 9. Contoh daun yang telah kering dikirim ke laboratorium dan tetap dalam amplop berlubang.

2.4.2. Hal – Hal Penting Dalam Pengambilan Contoh Daun Kelapa Sawit

Kondisi dan waktu pengambilan contoh daun sangat penting karena akan berkaitan dengn kandungan unsure hara daun. Pengambilan contoh daun tidak disarankan pada pagi – tengah hari jam 07.00 – 13.00 WIB. Pengambilan contoh daun tidak disarankan pada sore hari, waktu hujan, dan musim kemarau panjang serta dilakukan minimal 2 bulan setelah pemupukan terakhir. Warta PPKS, 2007

2.5. Unsur – Unsur Hara Yang di Butuhkan Kelapa Sawit

Unsur – unsur hara yang dibutuhkan tanaman biasanya dibagi atas dua kelompok, yaitu unsur – unsur makro dan mikro. Alasan pembagian ini sederhana, yaitu : unsur makro adalah yang dibutuhkan dalam jumlah besar, dan unsur mikro dibutuhkan dalam jumlah kecil. Tetapi dalam praktek di makro, dalam pertanian modern ditambahkan dalam bentuk pupuk, sedangkan unsur – unsur mikro umumnya dicukupi oleh tanah sendiri. Unsur mikro hanya diberikan dalam bentuk pupuk bila analisis tanah menunjukkan adanya kekahatan defisiensi, atau bila tanaman menunjukkan gejala – gejala defisiensi. Any Athyqa : Analisa Unsur Hara Boron Pada Daun Kelapa Sawit Dengan Metode Destruksi Basah Secara Spektrofotometri Di Pusat Penelitian Kelapa Sawit PPKS Medan, 2009. Unsur – unsur yang tergolong unsur makro adalah nitrogen N, Fosfor P, Kalium K, Magnesium Mg, Kalsium Ca, Belerang S, dan Natrium Na, sedangkan unsur mikro adalah klor Cl, Mangan Mn, Besi Fe, Seng Zn, Tembaga Cu, Molibden Mo, dan Boron B.

2.6. Unsur hara Boron