Pengertian dan Unsur Pewarisan

Irwan Dwi Harjo Pasca Dinanta Purba : Perbandingan Pengalihan Hak Cipta Kepada Ahli Waris Secara Pewarisan Menurut Kuhperdata Dan Menurut Undang-Undang Hak Cipta, 2007. USU Repository © 2009 menurut menurut porsi atau bagian dari masing-masing ahli waris yang ditinggalkan oleh si pemberi waris atau yang meninggal dunia.

B. Pengertian dan Unsur Pewarisan

Apabila membicarakan masalah warisan, maka akan sampai kepada empat masalah pokok yang satu dan lainnya tidak dapat dipisahkan masalah pokok tersebut di antaranya adalah : 1. Adanya seorang yang meninggal dunia, 2. Adanya harta yang ditinggalkan, 3. Adanya ahli waris yang ditinggalkan, 4. Adanya pembagian harta warisan menurut ketentuan hukum waris. 10 Setiap orang mempunyai hak dan kewajiban yakni berhak untuk hidup dalam masyarakat, berhak mempunyai hak milik, berhak mempunyai tempat kediaman, dan di sampinjg hak-hak tersebut, mereka mempunyai kewajiban-kewajiban terhadap anggota keluarganya, anak-anak beserta isteri, kewajiban umum terhadap masyarakat seperti membayar iuran retribusi desa dan lain sebagainya. Bila seorang manusia sebagai individu meninggal dunia maka akan timkbul pertanyaan bagaimana hubungan yang meninggal dunia itu dengan yang ditinggalkan serta kewajiban-kewajiban yang harus dipenuhi, terutama dalam masalah kekayaan vermogensrecht dari orang yang meninggal dunia. Demikian itu membutuhkan aturan-aturan hukum yang mengatur bagaimana caranya hubungan yang meninggal 10 Ibid, hlm. 80. Irwan Dwi Harjo Pasca Dinanta Purba : Perbandingan Pengalihan Hak Cipta Kepada Ahli Waris Secara Pewarisan Menurut Kuhperdata Dan Menurut Undang-Undang Hak Cipta, 2007. USU Repository © 2009 dunia dengan harta benda yang ditinggalkan, siapa yang mengurus atau mewarisi, dan bagaimana cara peralihan harta tersebut kepada yang masih hidup. Maka timbullah masalah kewarisan, yakni masalah harta benda kekayaan dari orang-orang yang meninggal dunia dengan orang-orang yang ditinggalkan ahli waris. Siapa yang berhak menerimanya, individu atau badan hukum secara kolektif, bagaimana kalau ahli waris lebih dari seorang, hal-hal demikian menimbulkan aturan- aturan hukum yang mengatur tentang siapa-siapa dan badan hukum apa yang berhak menerima warisan, bagaimana pembagian masing-masing ahli waris, aturan dan cara- cara pengurusan tersebut menimbulkan hukum kewarisan. Dari uraian tersebut dapat diambil kesimpulan sementara tentang apa yang dimaksud dengan harta warisan seseorang. Harta warisan atau harta peninggalan adalah harta kekayaan dari seseorang yang meninggal dunia dapat berupa : 1. Harta kekayaan yang berwujud dan dapat dinilai dengan uang termasuk di dalamnya piutang yang hendak ditagih activa. 2. Harta kekayaan yang merupakan utang-utang yang harus dibayar pada saat meninggal dunia passiva 3. Harta kekayaan yang masih bercampur dengan harta bawaan masing-masing suami isteri, harta bersama dan sebagainya yang dapat pula berupa : a. Harta bawaan suami isteri atau isteri atau suami saja yang diperolehdinilai sebelum mereka menikah baik berasal berasal dari usaha sendiri, maupun harta yang diperoleh sebagai warisan mereka masing-masing. Irwan Dwi Harjo Pasca Dinanta Purba : Perbandingan Pengalihan Hak Cipta Kepada Ahli Waris Secara Pewarisan Menurut Kuhperdata Dan Menurut Undang-Undang Hak Cipta, 2007. USU Repository © 2009 b. Harta bawaan yang diperolehdimiliki setelah mereka menikah dan menjadi suami-isteri tetapi bukan karena usahanya usaha mereka bersama-sama sebagai suami isteri, misalnya karena menerima hibah warisan pemberian dari orangtua mereka masing-masing. c. Selama harta yang diperoleh selama dalam perkawinan atau usaha mereka berdua suami isteri atau salah seorang dari mereka menurut Undang-Undang menjadi harta bersama. 4. Harta bawaan yang tidak dapat dimiliki langsung oleh mereka suami-isteri misalnya harta pustaka dari klan, suku atau kerabat mereka yang dibawa sebagai modal pertama dalam perkawinan yang harus kembali kepada asalnya. Jadi harta warisan atau harta peninggalan tersebut ialah harta yang merupakan harta peninggalan yang dapat dibagi secara individual kepada ahli waris, yaitu harta peninggalan keseluruhannya sesudah dikurangi dengan harta bawaan suami isteri, harta bawaan dari klansuku atau harta suku, dikurangi lagi dengan utang-utang orang yang meninggal dunia dan wasiat. Sementara pengertian pewaris adalah orang-orang yang berhak mendapatkan dan menerima harta peningalan dari orang yang sudah meninggal dengan dikurangi utang-utang orang yang sudah meninggal dunia dan wasiatnya. 11 11 Ibid, hlm. 89. Ahli waris adalah sekumpulan orang atau kerabat yang ada hubungan kekeluargaan dengan orang yang sudah meninggal dunia dan berhak mewarisi atau menerima harta peninggalan yang ditinggal oleh seorang pewaris antara lain : Irwan Dwi Harjo Pasca Dinanta Purba : Perbandingan Pengalihan Hak Cipta Kepada Ahli Waris Secara Pewarisan Menurut Kuhperdata Dan Menurut Undang-Undang Hak Cipta, 2007. USU Repository © 2009 1. Anak-anak beserta keturunan dari orang yang meninggal dunia, baik laki-laki maupun perempuan sampai derajat tak terbatas ke bawah. 2. Orangtua, yaitu ibu dan bapak dari orang yang meninggal dunia 3. Saudara-saudara baik laki-laki maupun perempuan beserta keturunannya sampai derajat tak terbatas 4. Suami atau isteri yang hidup terlama 5. Datuk atau kakek, bila tidak ada nomor 1, 2 dan 3 tersebut di atas 6. Keturunan dari datuk dan nenek, bila tidak ada sama sekali kelompok 1,2,3 dan 4 7. Apabila tidak ada sama sekali ahli waris baik keluarga sedarah maupun semenda sampai dengan derajat keenam maka warisan diurus oleh baitul mal, seperti Lembaga BHP Balai Harta Peninggalan dalam sistem di Negara Republik Indonesia Menurut Wirjono Projodikoro, bahwa pengertian kewarisan menurut KUH Perdata memperlihatkan beberapa unsur sebagai berikut : a. Seorang peninggal warisan atau erflater yang pada wafatnya meninggalkan kekayaan. Unsur pertama ini menimbulkan persoalan, bagaimana dan sampai di mana hubungan seseorang peninggal warisan dengan kekayaannya dipengaruhi oleh sifat lingkungan kekeluargaan di mana peninggal warisan berada. b. Seseorang atau beberapa ahli waris erfgenaam yang berhak menerima kekayaan yang ditinggalkan itu, menimbulkan persoalan bagaimana dan Irwan Dwi Harjo Pasca Dinanta Purba : Perbandingan Pengalihan Hak Cipta Kepada Ahli Waris Secara Pewarisan Menurut Kuhperdata Dan Menurut Undang-Undang Hak Cipta, 2007. USU Repository © 2009 sampai di mana harus ada tali kekeluargaan antara peninggal warisan dan ahli waris agar kekayaan peninggal warisan dapat beralih kepada ahli waris. c. Harta warisan nalatenschap yaitu wujud kekayaan yang ditinggalkan dan beralih kepada ahli waris itu menimbulkan persoalan, bagaimana dan sampai di mana wujud kekayaan yang beralih itu, dipengaruhi oleh sifat lingkungan kekeluargaan, di mana peninggal warisan dan ahli waris bersama-sama berada. Ini adalah unsur pewarisan yang menjadi tolok ukur dalam proses pembagian warisan dari pewaris kepada ahli waris.

C. Harta Peninggalan dan Warisan