Penyimpanan Penjualan Pelayanan Pelayanan Resep

4. Apabila barang ada yang tidak dikirim maka diminta penjelasan dari pemasok tersebut, bila perlu membatalkannya agar bisa pesan dari pemasok lain.

3.3.2 Penyimpanan

Barang-barang yang baru datang dipisahkan dari barang yang lama. Penyimpanan barang dilakukan berdasarkan bentuk sediaan dan alfabet serta dibedakan obat bebas dan obat di ruang peracikan. Penyimpanan barang dagangan di ruang peracikan dan di ruang etalase depan disusun berdasarkan bentuk sediaan alfabet dengan prinsip FIFO yaitu barang yang lebih dahulu masuk akan dikeluarkan terlebih dahulu. Barang dagangan yang terdapat di etalase depan adalah obat-obat yang dapat dijual bebas tanpa resep dokter, obat tradisional, kosmetik dan alat-alat kesehatan lainnya. Pada ruang peracikan obat-obat di tempatkan pada kotak obat dimana tertulis nama dan harga obat. Untuk obat narkotik dan obat psikotropika disimpan dilemari khusus, sedangkan obat-obat seperti serum, vaksin, insulin, dan suppositoria disimpan dilemari es. Bahan baku obat disimpan dalam wadah tertutup rapat, diberi label dan etiket jelas.

3.3.3 Penjualan Pelayanan

Penjualan di apotek Mitha Farma dilakukan dengan cara melayani pasien yang memerlukan obat bebas maupun obat yang ditebus dengan resep dokter. Kegiatan perbekalan farmasi di apotek ini berupa pelayanan tunai.

3.3.4 Pelayanan Resep

Pelayanan resep di apotek Mitha Farma dilakukan dengan cara sebagai berikut: 1. Petugas penjualan bebas menerima resep dari pasien. 2. Resep diberikan kepada petugas peracikan kemudian petugas peracikan memeriksa kelengkapan obat yang terdapat dalam resep. Jika lengkap maka resep diberi harga dan diinformasikan pada pasien. 3. Resep yang mengandung narkotik harus diperhatikan kelengkapan resepnya. Meliputi nama dan alamat dokter, nomor izin praktek dan tandatangan atau paraf dokter penulis resep, serta nama pasien, umur pasien, dan alamat pasien yang lengkap. 4. Jika pasien setuju dengan harga yang telah ditetapkan maka pasien diberi nomor resep untuk pengambilan obat, kemudian obat dan etiket disiapkan oleh petugas peracikan. 5. Obat yang telah siap diperiksa kembali, kemudian obat diserahkan kepada pasien dan diberikan informasi tentang pemakaian obat. Kopi resep dan kwitansi dapat diberikan kepada pasien jika diperlukan. 6. Pasien membayar dikasir dan menerima obatnya. 7. Resep asli disimpan atau diarsipkan. Khusus resep penggunaan narkotik diarsipkan tersendiri untuk memudahkan pembuatan laporan tentang pemakaian narkotik setiap bulannya.

3.3.5 Pelayanan Penjualan Bebas