Pelayanan resep di apotek Mitha Farma dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1. Petugas penjualan bebas menerima resep dari pasien.
2. Resep diberikan kepada petugas peracikan kemudian petugas
peracikan memeriksa kelengkapan obat yang terdapat dalam resep. Jika lengkap maka resep diberi harga dan diinformasikan pada pasien.
3. Resep yang mengandung narkotik harus diperhatikan kelengkapan
resepnya. Meliputi nama dan alamat dokter, nomor izin praktek dan tandatangan atau paraf dokter penulis resep, serta nama pasien, umur
pasien, dan alamat pasien yang lengkap. 4.
Jika pasien setuju dengan harga yang telah ditetapkan maka pasien diberi nomor resep untuk pengambilan obat, kemudian obat dan etiket
disiapkan oleh petugas peracikan. 5.
Obat yang telah siap diperiksa kembali, kemudian obat diserahkan kepada pasien dan diberikan informasi tentang pemakaian obat. Kopi
resep dan kwitansi dapat diberikan kepada pasien jika diperlukan. 6.
Pasien membayar dikasir dan menerima obatnya. 7.
Resep asli disimpan atau diarsipkan. Khusus resep penggunaan narkotik diarsipkan tersendiri untuk memudahkan pembuatan laporan
tentang pemakaian narkotik setiap bulannya.
3.3.5 Pelayanan Penjualan Bebas
Pelayanan penjualan bebas di apotek Mitha Farma dengan cara sebagai berikut:
1. Petugas penjualan bebas melayani pasien dengan memberikan
informasi harga obat kepada pasien. 2.
Bila harga sesuai maka barang diserahkan kepada pasien dan petugas apotek memberikan informasi tentang obat tersebut dan pasien
selanjutnya membayar dikasir.
3.3.6 Administrasi
Kegiatan administrasi di apotek Mitha Farma: 1.
Administrasi pembukuan yaitu pencatatan pembelian dan penjualan terdiri dari:
a. Buku stok obat, mencatat pemasukkan dan pengeluaran obat
sehingga dapat diketahui berapa sisa obat dan berapa obat yang harus dipesan.
b. Buku pesanan barang, mencatat barang yang diperlukan untuk
dipesan ke distributor. c.
Buku pemasukkan dan pengeluaran narkotik dan psikotropik. d.
Buku kas harian yaitu mencatat pemasukkan dan pengeluaran uang.
Pemasukkan diperoleh dari penjualan resep, penjualan obat bebas dan pendapatan dari dokter. Pengeluaran mencakup pembelian obat-obatan
perhari, biaya-biaya termasuk gaji karyawan, listrik, air, telepon, embalage, biaya dokter, dan biaya lainnya. Pendapatan harian
sebagian disimpan di bank. 2.
Administrasi pelaporan yaitu pelaporan narkotik dan psikotropika.
Untuk obat-obatan golongan narkotik, laporan dilakukan sekali sebulan selambat-lambatnya tanggal 10 setiap bulannya, sedangkan
untuk psikotropik pelaporan dilakukan dua kali setahun dan laporan ditandatangani oleh Apoteker Pengelola Apotek APA.
3.3.7 Pengawasan Keuangan
Pengawasan keuangan dilakukan oleh APAPSA setiap harinya terhadap karyawan apotek yang dipantau dari cash register. Setiap pemasukkan tertulis
dengan kode masing-masing, kemudian dimasukkan kedalam buku kas harian. Angka penjualan dan pembelian yang berbeda terlalu jauh dapat mengindikasikan
terjadinya sesuatu hal yang kurang baik, misalnya pembelian barang yang terlalu banyak tetapi penjualan sedikit sehingga terjadi penumpukan barang. Untuk itu
APAPSA harus segera mengambil langkah perbaikan.
3.3.8 Evaluasi Akhir dan Perhitungan Rugi-Laba