BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Tanaman Kunyit
Kunyit Gambar 2.1. dikenal dengan nama latin Curcuma domestica val. Nama daerah untuk kunyit yaitu kunir, koneng, koneng temen Sunda, kunyit
Aceh, kuning Gayo, kuning, unik Batak, kunyit Melayu, cahang Dayak, kunyit, janar Banjar, kunir, kunir betis, temu kuning Jawa, konye, temu
koneng Madura, kunyik Sasak, huni Bima, unyi Bugis, kumino, unin, unine, uninum Ambon, rame, kandeifu, nikwai, mingguai, jaw Irian, kunyir
Lampung, kunidi Sulawesi Utara Rukmana, 1994. Taksonomi tanaman ini dapat dilihat pada tabel 2.1.
Gambar 2.1. Akar dan Serbuk Akar Kunyit Tabel 2.1. Taksonomi Tanaman Kunyit Backer, 1968
Kerajaan Plantae
Divisi Spermatophyta
Sub Divisi Angiospermae
Kelas Monocotyledoneae
Ordo Zingiberales
Familia Zingiberaceae
Genus Curcuma
Spesies Curcuma domestica Val
Universitas Sumatera Utara
a. Morfologi Tanaman Tanaman kunyit adalah tanaman berumur panjang dengan daun besar
berbentuk elips, 3-8 buah, panjang sampai 85 cm, lebar sampai 25 cm, pangkal daun meruncing, berwarna hijau seragam. Batang semu berwarna hijau atau agak
keunguan, tinggi sampai 1,60 meter. Perbungaan muncul langsung dari rimpang, terletak di tengah-tengah batang, ibu tangkai bunga berambut kasar dan rapat, saat
kering tebalnya 2-5 mm, panjang 16-40 cm, daun kelopak berambut berbentuk lanset panjang 4-8 cm, lebar 2-3,5 cm, yang paling bawah berwarna hijau,
berbentuk bulat telur, makin ke atas makin menyempit dan memanjang, warna putih atau putih keunguan, bagian ujung berbelah-belah, warna putih atau merah
jambu Sudarsono dkk., 1996. Bentuk bunga majemuk bulir silindris. Mahkota bunga berwarna putih.
Bagian di dalam tanah berupa rimpang yang mempunyai struktur berbeda dengan Zingiber yaitu berupa induk rimpang tebal berdaging, yang membentuk anakan,
rimpang lebih panjang dan langsing warna bagian dalam kuning jingga atau pusatnya lebih pucat Sudarsono dkk., 1996.
b. Ekologi dan Penyebaran Tanaman kunyit tumbuh dan ditanam di Asia Selatan, Cina Selatan,
Taiwan, Indonesia, dan Filipina. Tanaman kunyit tumbuh dengan baik di tanah yang baik tata pengairannya, curah hujan yang cukup banyak dan di tempat yang
sedikit kenaungan, tetapi untuk menghasilkan rimpang yang lebih besar dan baik ditanam di tempat yang terbuka Prawiro, 1977.
c. Khasiat Secara tradisional rimpang kunyit digunakan untuk penambah nafsu
makan, peluruh empedu, obat luka dan gatal, anti radang, sesak nafas, antidiare, dan merangsang keluarnya angin perut. Sebagai obat luar digunakan sebagai lulur
kecantikan dan kosmetika. Secara umum akar kunyit digunakan untuk stimulansia,
Universitas Sumatera Utara
pemberi warna masakan, dan minuman serta digunakan sebagai bumbu dapur Sudarsono dkk., 1996.
Akar kunyit Curcuma domestica berkhasiat melancarkan peredaran darah, antiinflamasi, antibakteri, melancarkan pengeluaran empedu, antipiretik dan
ikterik hepatitis Syukur, 2005.
d. Kandungan kimia akar kunyit Zat warna curcuminoid suatu senyawa diarylheptanoide 3-4 terdiri dari
curcumin, dihydrocurcumin, desmethoxy curcumin dan bisdesmethoxy-curcumin Sudarsono dkk., 1996.
e. Sifat Akar kunyit mempunyai bau khas aromatik, rasa agak pahit, agak pedas
dan dapat bertindak sebagai astringensia Prawiro, 1977. Astringensia merupakan zat yang bekerja lokal yaitu dengan mengkoagulasi protein tetapi demikian kecil
daya penetrasinya sehingga hanya permukaan sel yang dipengaruhi. Serbuk akar kunyit menberikan zat warna yang berwarna kuning jika dilarutkan didalam air.
Serbuk akar kunyit juga telah lama digunakan secara tradisional terutama oleh kaum India sebagai zat warna di kulit. Selain itu, akar kunyit telah digunakan
berabad-abad sebagai pewarna dan sebagai komponen pewarna makanan seperti bubuk kari dan lain-lain Sudarsono dkk., 1996.
2.2. Teknik Pewarnaan