Solly Lubis, Pembahasan Undang-Undang Dasar, Alumni, Bandung, 1997, hal. 89.

penelitian ini, yang meliputi penelitian terhadap asas-asas hukum, 58 sumber-sumber hukum, 59 peraturan perundang-undangan yang bersifat teoretis ilmiah, yang dapat menganalisis permasalahan yang akan dibahas serta ditambah data lainnya yang diperoleh di lapangan mengenai sertifikasi tanah eks Hutan Tanaman Industri di Desa Buntu Turunan.

2. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang relevan dengan permasalahan yang diteliti, maka teknik pengumpulan data dilakukan dengan: a. Studi Kepustakaan Library Research Tujuan studi pustaka ialah untuk mendapatkan landasan teori mengenai masalah yang akan diteliti. 60 Studi kepustakaan library research dilakukan dengan cara membaca, mempelajari, menafsirkan dan mentransfer dari sumber-sumber atau bahan tertulis, seperti: 1 Bahan hukum primer, yaitu bahan-bahan hukum yang mengikat, 61 seperti Undang-undang Dasar, Undang-undang, Peraturan Pemerintah, Keputusan Presiden, Surat Keputusan, dan Instruksi Presiden. Bahan hukum primer yang dipergunakan di dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 58

M. Solly Lubis, Pembahasan Undang-Undang Dasar, Alumni, Bandung, 1997, hal. 89.

59 Amiruddin, A. Wahab, Pengantar Hukum Indonesia, Bahan Ajar untuk Kalangan Sendiri , Fakultas Hukum Unsyiah, Banda Aceh, 2007, hal. 73. 60 Ibid. 61 Muslan Abdurrahman, Op. cit., hal. 127. Universitas Sumatera Utara a Undang-undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok- pokok Agraria. b Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah. c Keputusan Menteri Kehutanan Nomor: SK.53Menhut-II2005 tentang Pelepasan Sebagian Kawasan Hutan Seluas 340,70 Ha, terletak di Kawasan Hutan Buntu Turunan, Kabupaten Simalungun, Provinsi Sumatera Utara untuk Hak atas Tanah atas Nama Masyarakat Dusun I, Desa Buntu Turunan, Kecamatan Hatonduhan, Kabupaten Simalungun, Provinsi Sumatera Utara. d Keputusan Menteri Kehutanan Nomor: 433Menhut-VII2006 tanggal 17 Juli 2006 tentang Penyelesaian atas Penguasaan Tanah 340,70 Ha di Desa Buntu Turunan, Kecamatan Hatonduhan, Kabupaten Simalungun. e Peraturan Menteri Negara AgrariaKepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 3 Tahun 1997 tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah. f Peraturan Menteri Negara Agraria Nomor 9 Tahun 1999 tentang Pelimpahan Kewenangan Pemberian dan Pembatalan Keputusan Pemberian Hak atas Tanah Negara dan Hak Pengelolaan. 2 Bahan hukum sekunder, yaitu bahan-bahan yang erat hubungannya dengan bahan hukum primer dan dapat membantu menganalisis dan memahami bahan hukum primer, termasuk rancangan peraturan perundang-undangan, hasil karya ilmiah para sarjana, dan hasil-hasil penelitian. Universitas Sumatera Utara 3 Bahan hukum tertier, yaitu bahan-bahan yang memberikan informasi tentang bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder, misalnya bibliografi dan indeks kumulatif. b. Studi Lapangan Field Research Studi lapangan merupakan desain penelitian yang mengkombinasikan antara pencarian literatur literature study, survei berdasarkan pengalaman danatau studi kasus dimana peneliti berusaha mengidentifikasi variabel-variabel penting dan hubungan antar variabel tersebut dalam situasi permasalahan tertentu. 62 Studi lapangan dilakukan dengan wawancara. Wawancara merupakan suatu proses interaksi dan komunikasi. Wawancara dilakukan dengan: 1 Januar Sinaga, Pangulu Buntu Bayu. 2 Lumuntar Saragi, warga Nagori Buntu Bayu. 3 Trisepandri Nainggolan, warga Nagori Buntu Bayu.

3. Analisis Data