kota dan daerah. Dan pendapat ini di benarkan oleh Dr. James, J. Spallane, S.J “ pariwisata seringkali dipandang sebagai berkembang atau
mundur , maka banyak negara atau pemerintah dipengaruhi secara ekonomis”
2. Batasan yang bersifat teknis dikemukakan oleh dua guru besar swiss, yaitu
K. Kraf dan Hunzicker yoeti,1996:115 yang juga dianggap sebagai Bapak Ilmu Pariwisata yang terkenal mengatakan bahwa “kepariwisataan
adalah keseluruhan dari gejala-gejala yang ditimbulkan oleh perjalanan dan pendiaman orang-orang asing serta penyediaan tempat tinggal
sementara, asalkan orang asing tersebut tidak tinggal menetap dan tidak memperoleh penghasilan dari aktifitas yang bersifat sementara tersebut”.
Berdasarkan batasan-batasan yang dikemukakan oleh pakar diatas, dapat disimpulkan bahwa pariwisata adalah suatu perjalanan yang dilakukan untuk
sementara yang diselenggarakan dari suatu tempat ke tempat lain dengan maksud bukan untuk menetap atau bertempat tinggal di daerah tersebut dengan mencari
nafkah di tempat yang ia kunjungi, tetapi semata-mata untuk menikmati perjalanan yang dilakukan tersebut guna kepuasan bertamasya dan berekreasi
serta untuk memenuhi keinginan individu yang melaksanakannya.
2.2 Pengertian ekowisata
Industri pariwisata selama ini memiliki peran dan makna begitu tinggi dalam aspek kehidupan manusia. Dalam perkembangannya, sektor pariwisata
dunia memiliki kecenderungan untuk berubah secara konsep dari Unsustainable
Universitas Sumatera Utara
forms of tourism menjadi Sustainable Tourism. Dari sisi kepariwisataan, ekowisata merupakan kolaborasi dari tiga macam wisata, diantaranya Rural
tourism, Nature Tourism, dan Cultural Tourism. Dimana wisata-alam yang selama ini kita kenal, mempunyai kecenderungan berubah menjadi ekowisata, jika
sustainable tourism dijadikan sebagai acuan Chaniago, 2008.
Rumusan ecotourism sebenarnya sudah ada sejak 1987 yang dikemukakan oleh
Hector Ceballos-Lascurain yaitu:
a. Nature or ecotourism can be defined as tourism that consist in travelling
to relatively undisturbed or uncontaminated natural areas with the specific objectives of studying, admiring, and enjoying the scenery and its wild
plantas and animals, as well as any existing cultural manifestations both past and present found in the areas.
Wisata alam atau pariwisata ekologis adalah perjalanan ketempat-tempat alami yang relatif masih belum terganggu atau terkontaminasi tercemari
dengan tujuan untuk mempelajari, mengagumi dan menikmati pemandangan, tumbuh-tumbuhan dan satwa liar, serta bentuk-bentuk
manifestasi budaya masyarakat yang ada, baik dari masa lampau maupun masa kini.
Rumusan di atas hanyalah penggambaran tentan kegiatan wisata alam biasa. Rumusan ini kemudian disempurnakan oleh The International Ecotourism
Society TIES pada awal tahun 1990 yaitu sebagai berikut: Ecotourism is responsible travel to natural areas which conserved the
environment and improves the welfare of local people.
Universitas Sumatera Utara
Ekowisata adalah perjalanan yang bertanggung jawab ketempat-tempat yang alami dengan menjaga kelestarian lingkungan dan meningkatkan
kesejahtraan penduduk setempat”. Definisi ini sebenarnya hampir sama dengan yang diberikan oleh Hector
Ceballos-Lascurain yaitu sama-sama menggambarkan kegiatan wisata di alam terbuka, hanya saja menurut TIES dalam kegiatan ekowisata terkandung unsur-
unsur kepedulian, tanggung jawab dan komitmen terhadap kelestarian lingkungan dan kesejahtraan penduduk setempat. Ekowisata merupakan upaya untuk
memaksimalkan dan sekaligus melestarikan pontensi sumber-sumber alam dan budaya untuk dijadikan sebagai sumber pendapatan yang berkesinambungan.
Dengan kata lain ekowisata adalah kegiatan wisata alam plus plus. Definisi di atas telah telah diterima luas oleh para pelaku ekowisata.
a. Kekuatiran akan makin rusaknya lingkungan oleh pembangunan yang
bersifat eksploatatif terhadap sumber daya alam. b.
Asumsi bahwa pariwisata membutuhkan lingkungan yang baik dan sehat. c.
Kelestarian lingkungan tidak mungkin dijaga tanpa partisipasi aktif masyarakat setempat.
d. Partisipasi masyarakat lokal akan timbul jika mereka dapat memperoleh
manfaat ekonomi economical benefit dari lingkungan yang lestari. e.
Kehadiran wisatawan khususnya ekowisatawan ke tempat-tempat yang masih alami itu memberikan peluas bagi penduduk setempat untuk
mendapatkan penghasilan alternatif dengan menjadi pemandu wisata, porter, membuka homestay, pondok ekowisata ecolodge, warung dan
Universitas Sumatera Utara
usaha-usaha lain yang berkaitan dengan ekowisata, sehingga dapat meningkatkan kesejahtraan mereka atau meningkatkan kualitas hidpu
penduduk lokal, baik secara materiil, spirituil, kulturil maupun intelektual. b.
Definisi dari ekowisata yang disepakati dalam semiloka dan symposium ecotourism pada April 1995 oleh PACTWALHI adalah kegiatan
perjalanan wisata yang bertanggung jawab di daerah yang masih alami atau di daerah-daerah yang dikelola dengan kaidah alam dimana tujuannya
selain untuk menikmati keindahannya juga melibatkan unsur pendidikan, pemahaman dan dukungan terhadap usaha-usaha konservasi alam dan
peningkatan pendapatan masyarakat setempat sekitar daerah tujuan ekowisata.
c. Unsur penting yang dapat menjadi daya tarik dari sebuah Daerah Tujuan
Ekowisata DTE adalah : 1.Kondisi alamnya,
2. Kondisi flora dan fauna yang unik, langka dan endemik, 3. Kondisi fenomena alamnya,
4. Kondisi adat dan budaya. Kegiatan ekowisata yang juga merupakan daya tarik dalam sebuah DTE
antara lain diving, bird watching, game fishing, wild life viewing, dll. Semakin banyak fasilitas kegiatan akan mampu meningkatkan jumlah dan lama kunjungan.
Ekowisata Berbasis Komunitas community-based ecotourism merupakan usaha ekowisata yang dimiliki, dikelola dan diawasi oleh masyarakat setempat.
Masyarakat berperan aktif dalam kegiatan pengembangan ekowisata dari mulai
Universitas Sumatera Utara
perencanaan, implementasi, monitoring dan evaluasi. Hasil kegiatan ekowisata sebanyak mungkin dinikmati oleh masyarakat setempat. Jadi dalam hal ini
masyarakat memiliki wewenang yang memadai untuk mengendalikan kegiatan ekowisata.
Ekowisata sendiri telah menjadi trend baru di dunia Internasional sebagai salah satu dari isu 4T Transportation, Telecommunication, Tourism dan
Technology dalam milenium ketiga. Ekowisata merupakan sebuah pengembangan konsep dari penyelarasan antara kegiatan manusia aspek wisata
dan lingkungan sekitar aspek ekologi.
2.3 Pengertian Industri pariwisata