BAB 2 PEMBAHASAN
2.1. Monosodium Glutamate MSG
MSG ditemukan pertama kali oleh dr. Kikunae Ikeda seorang ahli kimia jepang pada tahun 1909, dia mengisolasi asam glutamat tersebut dari rumput laut ‘kombu’
yang biasa digunakan dalam masakan Jepang. Dr. Ikeda menemukan rasa lezat dan gurih dari MSG yang berbeda dengan rasa yang pernah dikenalnya oleh karena itu
maka dia menyebut rasa itu dengan sebutan ‘umami’ yang berasal dari bahasa jepang ’umai’ yang berarti enak dan lezat. MSG sendiri sebenarnya sama sekali tidak
menghadirkan rasa yang enak, bahkan sering menghadirkan rasa yang dideskripsikan sebagai rasa pahit, dan asin. Akan tetapi ketika MSG ditambahkan
dengan konsentrasi rendah pada makanan yang sesuai maka rasa, kenikmatan dan penerimaan seseorang terhadap makanan tersebut akan meningkat Kobayashi et
al, 2002. MSG kemudian menjadi bahan penambah rasa yang dipakai di seluruh duniaGeha et al, 2000 dan menjadi bahan penambah rasa yang banyak dipakai di
asia tenggaraPrawirohardjono et al, 2000. MSG komponen utamanya adalah asam glutamat-L yang merupakan asam
aminoGeha et al, 2000. Asam amino ini merupakan asam amino yang banyak dijumpai pada makanan baik dalam bentuk bebas maupun terikat dengan protein
Garattini, 2000. Asam glutamate merupakan suatu asam amino yang didalam tubuh akan dikonversikan menjadi glutamate. Glutamate merupakan neurotransmitter yang
penting yang menyebabkan sel sel neuron yang ada di otak dapat berkomunikasi antara yang satu dengan lainnya. Asam glutamate yang merupakan asam amino
biasanya terikat pada molekul protein yang terdapat didalam makanan, protein kemudian secara perlahan akan dipecahkan dan kemudian diserap oleh tubuh. Akan
tetapi didalam MSG glutamate tidak terikat pada molekul protein melainkan dalam bentuk bebas. Penelitian yang pernah dilakukan menunjukkan bahwa mengkonsumsi
glutamate bebas melalui sistem digestive dapat meningkatkan kadar glutamate di dalam plasma darah secara signifikan. Biasanya blood brain barrier akan mencegah
kadar glutamate yang berlebihan terjadi didalam otak akan tetapi jumlah glutamate yang sangat berlebih di dalam plasma , akan memudahkan glutamate melewati
Universitas Sumatera Utara
blood brain barrier Gold M, 1995. Salah satu efek MSG yang merugikan ádalah efek neurotoksik, Olney1969 menemukan terjadinya kerusakan nukleus arkuatus
hipotalamus akibat pemaparan MSG. Juga dilaporkan adanya ablasi yang spesifik pada sel sel neuron di nukleus arkuatus Lamperti dan Pickard, 1984.Sehingga
mereka menyimpulkan bahwa pemberian MSG pada awal kehidupan akan mengganggu aksis neuroendokrin reproduksi melalui lesi pada nucleus arcuatus
hipotalamus.
2.2. Fungsi testis dan testosteron