4.2 Rekapitulasi Faedah
Munada
Berikut rekapitulasi faedah munada pada surat Ali „Imran, surat An-Nisa‟
dan surat Al- Maidah:
No. Urut
Munada Faedah
Munada No. Kartu
Data Jumlah
1 Munada Mufrad
Alam Untuk
mengagungkan 7, 10, 11, 12,
15, 60,61 7
2 Munada Mudhaf Untuk
mengagungkan 1, 2, 3, 14, 16,
26, 29, 30, 31, 32, 42, 43, 74,
84 14
Untuk merendahkan
17, 18, 19, 20, 21, 49, 56, 57,
69, 71, 72, 73 12
3 Munada yangdi-
mudhaf-kan kepada
Ya‟ Mutakallim
Untuk mengagungkan
5, 6, 8, 9, 13, 58, 59, 62
8
Untuk tachassur 63
1
4 Munada Al-
Muchalla Bi Al Untuk
mengagungkan 4, 22, 23, 24,
25, 27, 28, 33, 34, 35, 36, 37,
38, 39, 40, 44, 39
45, 46, 47, 48, 50, 51, 52, 53,
54, 55, 64, 65, 66, 67, 68, 70,
75, 76, 77, 78, 79, 80, 81
5 Munada Na‟at
Man‟ut Untuk
mengagungkan 82, 83, 85
3
6 MunadaTamanni Untuk tamanni
41 1
4.3 Daftar Prosentase
Munada
Berikut prosentase munada pada surat Ali „Imran, surat An-Nisa‟ dan
surat Al- Maidah:
No. Munada
Jumlah Nomor Kartu
Prosentase
1 Munada
Mufrad Alam 7
7, 10, 11, 12, 15, 60, 61 8, 2
2 Munada
Mudhaf 26
1, 2, 3, 14, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 26, 29, 30, 31, 32, 42, 43, 49, 56,
57, 69, 71, 72, 73, 74, 84 30, 6
3 Munada yang
di-mudhaf- kankepada
Ya‟ 9
5, 6, 8, 9, 13, 58, 59, 62, 63 10, 6
Mutakallim 4
Munada Al- Muchalla Bi
Al 39
4, 22, 23, 24, 25, 27, 28, 33, 34, 35, 36, 37, 38, 39, 40, 44, 45, 46,
47, 48, 50, 51, 52, 53, 54, 55, 64, 65, 66, 67, 68, 70, 75, 76, 77, 78,
79, 80, 81 45, 9
5 Munada
N a‟at Man‟ut
3 82, 83, 85
3, 5
6 Munada
Tamanni 1
41 1, 2
Berdasarkan analisis yang dilakukan oleh peneliti, ditemukan 85 munadadengan rincian sebagai berikut:
1. Munada Mufrad Alamyaitu lafaz yang berbentuk mudhaf dan tidak
diserupakan dengan mudhaf. Contoh: ج ا Hai zaid.Pada 7 munada
mufrad alam yang ditemukan, semuanya memiliki faedah untuk mengagungkan. Adapun lafaz yang ditemukan yaitu:
a. ا
: ا huruf nida‟ mabni sukun, karena merupakan huruf.
munadamufrad alammabni dhummah.Pada hakikatnya,munada dilihat dari segi maknaberkedudukan sebagai
maf‟ul bih, sedangkan amil yang me-nashab-kannya adalah
fi‟il yang disembunyikan, lalu kedudukan fi
‟il tersebut diganti oleh yanida‟. Bentuk asal
lafaz ا
adalah عدا. Lafaz عدا dibuang, selanjutnya
kedudukannya diganti oleh ya nida‟.
b. ا
ع : ا huruf nida‟ mabni sukun, karena merupakan huruf. عmunadamufrad alammabni dhummahdikira-kirakan pada alif-
nya dan menduduki kedudukan nashab. c.
ا :ا huruf nida‟ mabni sukun, karena merupakan huruf.
munadamufrad alammabni dhummahdikira-kirakan pada alif-nya dan menduduki kedudukan nashab.
2. Munada Mudhafyaitu munada dengan lafaz yang di-idhafah-kan. Contoh:
ه ج ع ا Hai Abdullah. Pada 26 munada mudhaf yang ditemukan,
memiliki faedah mengagungkan dan merendahkan. Adapun lafaz yang ditemukan yaitu:
a. ا ّ : munada mudhaf, karena tersusun dari idhafah, yaitu mudhaf
ّ dan mudhaf ilaih ا . ّ Munada mudhaf ber-i‟rabnashab, alamat nashab-nya berupa fathah, karena bentuknya ism mufrad. Amil
yang me-nashab-kan munada berupa yanida‟ yang dibuang karena
sudah maklum ya nida‟ menggantikan lafaz عدا.
b. ا
ا : ا huruf nida‟ mabni sukun, karena merupakan huruf.
ا ا munada mudhaf karena tersusun dari idhafah,
yaitu mudhaf dan mudhaf ilaih ا
ا. dibacanashab dengan tanda nashab-nya berupa fathah, karena bentuknya ism mufrad.
ا اdibaca jar menjadi mudhaf ilaih, alamat jar-nya kasrah,
karena bentuknya ism mufrad.
c. ءآ ا
ا :ا huruf nida‟ mabni sukun, karena merupakan huruf.
ءآ ا munada mudhaf karena tersusun dari idhafah,
yaitu mudhaf
dan mudhaf
ilaih ءآ ا. aslinya
dibacanashab dengan
tanda nashab-nya berupa
ya‟ karena mulhaq denganjamak mudzakar salim, huruf nun dibuang karena mudhaf, sebab mudhaf itu tanpa al, tanwin
dan nun. ءآ اmudhaf ilaih dibaca jar dengan tanda jar-nya
fathah sebab ism ghairu munsharif. 3.
Munada yangdi-mudhaf-kankepada ya‟ mutakallimada 9 dan memilikifaedah mengagungkan dan penyesalan. Adapun lafaz yang
ditemukan yaitu: a.
ِ : ِ munadamudhaf pada ya‟ mutakallim, ber-i‟rabnashab dengan tanda nashab-nya berupafathah yang dikira-kirakan sebelum ya
‟ mutakallim dibuang untuk meringankan pembaca. Bentuknya ism
mufrad, dibaca kasrah karena menunjukkan ada ya‟ mutakallim yang
dibuang. Ya ‟ mutakallim yang terbuang berupa mudhaf ilaih.
b. ا :ا huruf nida‟ mabni sukun, karena merupakan huruf.
munadamudhaf pada ya‟ mutakallim, ber-i‟rabnashab dengan tanda nashab-nya berupafathah yang dikira-kirakan sebelum ya
‟ mutakallim dibuang untuk meringankan pembaca. Bentuknya ism
mufrad, dibaca kasrah karena menunjukkan ada ya‟ mutakallim yang
dibuang. Ya ‟ mutakallim yang terbuang berupa mudhaf ilaih.
c. ا :ا huruf nida‟ mabni sukun, karena merupakan
huruf. munada mutakhasar termasuk munada mudhaf ya
‟ mutakallimyang
digantikan oleh
ta, alamat
nashab-nya fathah.suaranya dipanjangkan karena untuk mengutarakan isi hati
akibat penyesalan yang sangat dalam. 4.
Munada Al-Muchalla Bi Al: munada yang dihimpun dari huruf nida‟ dengan al selain nama Allah dan jumlah yang dijadikan sebagai nama
seseorang hukumnya tidak boleh, dan diperbolehkan apabila beserta asma Allah dan makhiyul jumal, contoh:
ه ا Wahai Allah.Pada39 Munada al-muchalla bi alsemuanya berfaedah mengagungkan. Adapun lafaz yang
ditemukan: a.
ّ ا: ّ
اmunada al-muchalla bi al mabni dhummah yang berasal dari kata
ه ا . Huruf nida‟ ya diganti dengan mim yang di- tasydid-kan karena dianggap syadz apabila mim dan huruf
nida‟ dihimpun menjadi satu.
b. ا
ٰا ّا ا ُ ا :ا huruf nida‟ mabni sukun, karena
merupakan huruf. ُ munadanakirah maqsudah, mabni dhummah. ا
huruf tanbih. ّاism maushul mabni fathah fi makhal nashab,
kedudukannya sebagai na‟at dari ُ . ا
آfi‟il madhi mabni dhummah.
c. ا
ا ا ا
ّا ا ُ ا :huruf nida‟ mabni sukun, karena
merupakan huruf.
ُ munadanakirah maqsudah, mabni dhummah.
ا huruf tanbih. ّاism maushul mabni fathah fi
makhal nashab, kedudukannya sebagai na‟at dari ُ .ا
اfi‟il madhi mabni dhummah.
d. اّ ا ا ُ ا :ا huruf nida‟ mabni sukun, karena merupakan
huruf. ُ munadanakirah maqsudah, mabni dhummah. ا huruf
tanbih. اّ ا mabni dhummah, kedudukannya sebagai na‟at dari
ُ . e.
ّ ا ا ُ ا :ا huruf nida‟ mabni sukun, karena merupakan huruf.
ُ munadanakirah maqsudah, mabni dhummah. ا huruf tanbih.
ّ ا mabni dhummah, kedudukannya sebagai na‟at dari ُ .
5. Munada Na‟at Man‟ut:munada berupa mufrad alam lagi disifati dengan
lafaz ibnu yang di mudhaf-kan kepada alam, sedangkan antara munada dengan lafaz ibnu tidak terdapat pemisah, maka diperbolehkan membaca
munada dua bacaan yaitu mabni dhummah, contoh: ٍ ع ج ا
Hai Zaid Ibnu Amr dan mabni fathah karena ittiba‟ mengikuti lafaz
sebelumnya, contoh: ٌ ع ج ا Hai Zaid Ibnu Amr.Pada 3
Munada na‟at man‟utyang ditemukan, memiliki faedah mengagungkan. Adapun lafaz yang ditemukan:
a. ا
ا:ا huruf nida‟ mabni sukun, karena merupakan huruf.
اmunadana‟at man‟ut. عmunada mufrad
alammabni dhummah pada kedudukan nashab. اna‟at untuk „Isa
yang mengikuti kedudukan mudhaf dan dibaca nashab. mudhaf
ilaih majrurdengan alamat fathah.
6. Munada Tamanni: munada yang berfaedah tamanni berharap sesuatu
yang tidak mungkin terjadi.Pada 1Munada tamanniyang ditemukan, memiliki faedah tamanni berharap sesuatu yang tidak akan mungkin
terjadi. Adapun lafaz yang ditemukan: a.
ا :ا huruf nida‟ mabni sukun, karena merupakan huruf. hurufmabni fathah yang diserupakan seperti fi‟il untuk harapan
yang tidak
mungkin terjadi.
wiqayah. Ya‟adalah ism
dhamir. merupakan munada yang berfaedah tamanni berharap
sesuatu yang tidak mungkin terjadi.
72
BAB 5
PENUTUP
5.1 Simpulan