Nilai Lahan dan Harga Lahan

laun keberadaan UNNES berdampak terhadap ekonomi, sosial, dan budaya masyarakat Kelurahan Sekaran. Dari segi ekonomi masyarakat Kelurahan Sekaran yang awalnya berprofesi sebagai petani atau buruh setelah adanya UNNES banyak penduduk Kelurahan Sekaran yang beralih profesi menjadi pedagang atau di bidang jasa untuk menyediakan kebutuhan mahasiswa yang kos di Kelurahan Sekaran dan sekitarnya ditunjukkan dengan alih fungsi lahan yang sebelumnya berupa tegalan dan sawah menjadi permukiman dan perdagangan Prihanto, 2008:30 Keadaan sosial dan budaya di Kelurahan Sekaran setelah adanya UNNES penduduk Kelurahan Sekaran cenderung tidak mengenal satu sama lain walaupun tempat tinggal mereka letaknya berdekatan dan budaya gotong royong sudah mulai luntur, hal ini disebabkan karena penduduk Kelurahan Sekaran didominasi oleh mahasiswa yang kos, sedangkan penduduk asli Kelurahan Sekaran lebih cenderung menjual lahannya karena bernilai tinggi setelah keberadaan UNNES, untuk penduduk asli yang tidak menjual tanahnya cenderung bertempat tinggal di daerah lain atau bertempat tinggal di daerah pinggiran Kelurahan Sekaran, karena lahan yang terletak di Kelurahan Sekaran dijadikan kos dan hanya sesekali pemilik kos datang untuk mengecek keadaan kos.

B. Nilai Lahan dan Harga Lahan

Lahan memiliki kegunaan atau manfaat yang beranekaragam. Secara langsung dan tidak langsung kegiatan manusia berhubungan dengan tanah baik dalam pemakaianya atau pemilihannya. Dalam pemanfaatan lahan, selalu dianut pemikiran bahwa lahan yang ditempati adalah lahan yang baik dengan lingkungan yang baik pula, memiliki aksesbilitas tinggi dan seterusnya. Harga lahan menentukan atas permintaan atas lahan serta mempengaruhi intensitas persaingan untuk mendapatkan lahan Reksohadiprojo dan Karseno, 1994 dalam Sugiyanto 1994:39. Sesuai dengan teori Demand Pull Invlasion dimana permintaan akan suatu barang meningkat dengan jumlah barang yang sedikit maka akan menaikkan harga dari barang tersebut Suja‟i, 29:2006. Dalam hal ini permintaan akan lahan senantiasa bertambah karena bertambahnya jumlah penduduk. Secara alamiah harga lahan akan meningkat bila permintaan akan lahan juga meningkat sedangkan lahan yang tersedia semakin sedikit seperti pada gambar 2.1 berikut. Gambar 2.1:Kurva Permintaan dan Penawaran Atas Lahan Sumber:Mangkoesoebroto 1992:2 Gambar 2.1 menunjukan kurva permintaan dan penawaran atas lahan. Dimana S adalah penawaran, D adalah permintaan dan E adalah titik keseimbangan penawaran dan permintaan. ketersediaan atas lahan harga lahan S D E Banyak kegiatan yang membutuhkan lahan yang luas sehubungan dengan kebutuhan dari pemilik lahan tersebut sehingga menambah persaingan dalam mendapatkan lahan. Segala aktivitas manusia memerlukan ruang sekalipun harus dibayar mahal. Kebutuhan ruang tersebut menjadi kebutuhan dasar sehingga lahan menjadi komoditas ekonomi yang dapat dipertukarkan melalui mekanisme tertentu. Hal ini menunjukkan bahwa lahan mempunyai nilai dan harga. Nilai lahan merupakan suatu pengukuran atas lahan yang didasarkan pada kemampuan lahan secara ekonomis dalam hubungannya dengan produktivitas dan strategis ekonomisnya Oetomo, 2006:3. Sedangkan harga lahan adalah penilaian atas lahan yang diukur berdasarkan harga nominal dalam satuan uang untuk satuan luas pada pasaran lahan Drabkin, 1977 : 169 dalam Wahyuningsih, 2008:9. Pengertian tersebut menunjukan bahwa adanya keterkaitan antara nilai lahan dan harga lahan, dimana semakin tinggi nilai lahan maka harga lahan juga akan tinggi. Harga lahan tergantung dengan kebutuhan dari masing-masing individu atau perusahaan yang menginginkan suatu lahan. Hal ini yang menyebabkan harga lahan bervariasi Sugiyanto 1994:39. Dalam sistem perpajakan di Indonesia diterapkan self assesment untuk menentukan NJOP sehingga masyarakat dapat secara leluasa dapat menghitung, membayar, dan melaporkan pajak terhitung yang mereka tanggung, namun kadang sistem ini disalahgunakan. Agar pajak yang ditanggung rendah maka biasanya masyarakat menurunkan self assessment dari objek pajak yang mereka miliki. Sehingga nilai NJOP yang ditentukan pemerintah lebih rendah dari harga lahan pasar. Harga lahan dalam penelitian ini adalah harga lahan pasar berdasarkan transaksi jual beli lahan yang terjadi di daerah penelitian.

C. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Harga Lahan