Klasifikasi mikoriza Fungi Mikoriza Arbuskula FMA

Sedangkan menurut Brundreet et al. 1994 asosiasi mikoriza dapat dibagi menjadi Fungi Mikoriza Arbuskula FMA, Ektomikoriza, Orchidmikoriza, Ericoidmikoriza , dam Ektoendomikoriza.

2.2.1 Klasifikasi mikoriza

Menurut Brundrett 2004 bahwa fungi mikoriza arbuskula FMA tergolong kedalam ordo Glomales dan memiliki 6 genus yaitu Acoulospora, Entrophospora, Gigaspora, Glomus, Sclerocystis, dan Scutellospora . Namun dalam perkembangannya FMA tidak lagi hanya diidentifikasi dengan berdasar pada morfologi spora dan dinding sporanya, namun sekarang menggunakan DNA. Saat ini FMA diklasifikasikan dalam 13 genus dimana sclerocystis dihapus, ditambah dengan Archaeospora, paraglomus, geosiphon, Intraspora, Kuklospora, Appendicispora, Diversispora, dan Pacispora Mansur 2007. Adapun sistem klasifikasinya adalah: Kingdom : Fungi Divisi : Zygomycetes Ordo : Glomales Famili : Acoulosporaceae, Glomaceae, Gigasporaceae Genus : Acoulospora, Entrophospora, Gigaspora, Glomus, Archaeospora, paraglomus, geosiphon, Intraspora, Kuklospora, Appendicispora, Diversispora, dan Pacispora, dan Scutellospora .

2.2.2 Fungi Mikoriza Arbuskula FMA

Fungi mikoriza arbuskula FMA adalah salah satu tipe fungi mikoriza dan termasuk ke dalam Glomeromycota, dengan ordo Glomales yang mempunyai 2 sub-ordo yaitu Gigasporineae dan Glomineae INVAM 2006. Arbuskula adalah struktur yang paling berarti dalam kompleks FMA yang berfungsi sebagai penukaran metabolit antara fungi dan tanaman Scannewrini-Fosolo 1984 dalam Delvian 2005. Sedangkan vesikula berbentuk globose dan berasal dari menggelembungnya hifa internal dari FMA Brundret 1994. FMA memiliki karakteristik sebagai berikut: 1. Perakaran yang terinfeksi tidak membesar 2. Hifa masuk ke dalam individu sel jaringan korteks 3. Adanya struktur khusus berbentuk oval yang disebut Vesicles dan sistem percabangan hifa yang disebut Arbuskula Kuswanto 1990. FMA yang menginfeksi sistem perakaran tanaman inang akan memproduksi hifa secara intensif sehingga tanaman bermikoriza akan mampu meningkatkan kapasitasnya dalam penyerapan unsur hara dan air serta meningkatkan daya tahan tanaman terhadap serangan patogen tanah Brundrett et al 1994. Sedangkan menurut Kuswanto 1990 mikoriza berperan untuk meningkatkan penyerapan unsur hara, menahan serangan patogen akar, meningkatkan ketahanan terhadap kekeringan, menghasilkan zat pengatur tumbuh dan hormon, dan untuk memperbaiki struktur tanah. Widiastuti et al. 2002 mengemukakan bahwa toleransi dan kemampuan tanaman tumbuh pada tanah masam kemungkinan disebabkan simbiosis dengan FMA.

2.2.3 Teknik produksi mikoriza