Bentuk Interaksi Sosial Interaksi Sosial

2.1.4. Bentuk Interaksi Sosial

Bentuk-bentuk interaksi sosial dapat berupa kerja sama cooperation, persaingan competition dan dapat juga berbentuk pertengkaran atau pertikaian conflict. Suatu pertikaian akan mendapatkan suatu penyelesaian. Mungkin penyelesaian itu hanya akan dapat diterima untuk sementara waktu, yang dinamakan akomodasi accommodation dan ini berarti bahwa kedua belah pihak belum tentu puas sepenuhnya. Suatu keadaan dapat dianggap sebagai bentuk keempat dari interaksi sosial. Keempat bentuk pokok dari interaksi sosial tersebut tidak perlu merupakan suatu kontinuitas, di dalam arti bahwa interaksi itu dimulai dengan kerja sama yang kemudian menjadi persaingan serta memuncak menjadi pertikaian untuk akhirnya sampai pada akomodasi. Akan tetapi, ada baiknya untuk menelaah proses-proses interaksi tersebut di dalam kelangsungannya Soerjono, 2006: 64. Dalam pengantar sosiologi Basrowi 2005: 145 mengatakan “keempat bentuk pokok interaksi sosial ti dak merupakan suatu kesinambungan”, artinya bahwa interaksi itu tidak hanya dimulai dari kerja sama, kemudian menjadi persaingan dan akomodasi, serta akhirnya memuncak menjadi pertikaian. Akan tetapi, hal itu tergantung pada situasi dan kondisi tertentu, serta bisa diawali dengan persaingan. Setelah itu, akomodasi atau sebaliknya. 2.1.4.1. Kerja Sama Cooperation Menurut Charles Hurton Cooley dalam Basrowi, 2005: 145, kerja sama timbul apabila orang menyadari bahwa mereka mempunyai kepentingan- kepentingan yang sama dan pada saat yang bersamaan mempunyai cukup pengetahuan dan pengendalian terhadap diri sendiri untuk memenuhi kepentingan-kepentingan tersebut melalui kerja sama, kesadaran akan adanya kepentingan-kepentingan yang sama dan adanya organisasi merupakan fakta-fakta yang penting dalam kerja sama yang berguna. Kerja sama adalah suatu bentuk proses sosial di mana di dalamnya terdapat aktivitas tertentu yang ditujukan untuk mencapai tujuan bersama dengan saling membantu dan saling memahami terhadap aktivitas masing-masing. 2.1.4.2. Persaingan Competition Persaingan merupakan usaha dari seseorang untuk mencapai sesuatu yang lebih daripada yang lain. Sesuatu itu bisa berbentuk hasil benda atau popularitas tertentu. Persaingan biasanya bersifat individu, apabila hasil dari persaingan itu dianggap cukup untuk memenuhi kepentingan pribadi. Persaingan sebagai suatu proses sosial, di mana individu atau kelompok yang bersaing mencari keuntungan melalui bidang-bidang kehidupan yang menjadi pusat perhatian umum dengan cara menarik perhatian atau mempertajam prasangka yang ada, tanpa menggunakan kekerasaan atau ancaman. 2.1.4.3. Akomodasi Accomodation Istilah akomodasi dipergunakan dalam dua arti, yaitu untuk menunjuk pada suatu keadaan dan untuk menunjuk pada suatu proses. Akomodasi yang menunjuk pada suatu keadaan berarti kenyataan adanya suatu keseimbangan equilibrium dalam interaksi antara orang perorangan dan kelompok-kelompok manusia sehubungan dengan norma-norma sosial dan nilai-nilai sosial yang berlaku di dalam masyarakat. Sebagai suatu proses, akomodasi menunjuk pada usaha-usaha manusia untuk meredakan suatu pertentangan yaitu usaha-usaha untuk mencapai kestabilan. 2.1.4.4. Pertikaian atau pertentangan Conflict Pertikaian adalah bentuk persaingan yang berkembang ke arah negatif, karena di satu pihak bermaksud untuk mencelakakan atau menyingkirkan pihak lainnya. Pertentangan atau pertikaian merupakan suatu proses sosial di mana individu atau kelompok berusaha memenuhi tujuan dengan jalan menantang pihak lawan dengan ancaman atau kekerasan Soekanto, 2006: 96.

2.2. Wanita Pekerja Pabrik