Status Ketenagakerjaan Wanita Pekerja Pabrik

perusahaan. Dengan demikian, kewajiban pekerjaburuh adalah menaati semua peraturan yang berlaku di Perusahaan. Namun ada peraturan khusus bagi para pekerjaburuh wanita yaitu apabila buruhpekerja wanita dalam masa haid dan merasakan sakit tidak diwajibkan untuk masuk kerja pada hari pertama dan kedua pada waktu haid. 2.2.3.3. Bertindak sebagai pekerjaburuh yang baik Kewajiban ini merupakan kewajiban timbal balik dari pengusaha yang wajib bertindak sebagai pengusaha yang baik. Dengan demikian, pekerjaburuh wajib melaksanakan kewajibannya dengan baik seperti apa yang tercantum dalam perjanjia kerja, Peraturan Perusahaan maupun dalam Perjanjian Kerja Bersama. Setiap pekerjaburuh juga wajib menjaga nama baik perusahaan tempatnya bekerja.

2.2.4. Status Ketenagakerjaan

Status ketenagakerjaan yaitu kedudukan seseorang dalam melakukan pekerjaan di suatu unit usahakegiatan. Menurut pasal 50-66 Undang-Undang No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, status ketenagakerjaan dibedakan menjadi dua, yaitu pekerja tetap dan pekerja kontrak. Dari status ketenagakerjaan tersebut dapat ditentukan dari suatu kontrak kerja atau perjanjian kerja. Dalam suatu perusahaan terdapat dua perjanjian kerja, yaitu : 2.2.4.1. Perjanjian Kerja Waktu Tertentu PKWT Perjanjian Kerja Waktu Tertentu yang pekerjanya sering disebut karyawan kontrak memiliki masa kerja maksimal hanya 3 tahun. PKWT adalah perjanjian kerja antara pekerja dengan perusahaan untuk mengadakan hubungan kerja dalam waktu tertentu atau untuk pekerja tertentu. Isi dari PKWT bersifat mengatur hubungan individual antara pekerja dengan perusahaan, misalnya kedudukanjabatan, gajiupah pekerja, tunjangan serta fasilitas yang didapat pekerja dan hal-hal yang bersifat mengatur hubungan kerja secara pribadi. Status karyawan kontrak hanya dapat diterapkan untuk pekerjaan tertentu yang menurut jenis dan sifat atau kegiatan pekerjaannya akan selesai dalam waktu tertentu, yaitu: 2.2.4.1.1. Pekerjaan yang sekali selesai atau yang sifatnya sementara dan diperkirakan penyelesaiannya paling lama 3 tiga tahun. 2.2.4.1.2. Pekerjaan yang bersifat musiman, yang harus dilakukan untuk memenuhi pesanantarget tertentu. 2.2.4.1.3. Pekerjaan yang berhubungan dengan produk baru, kegiatan baru, atau produk tambahan yang masih dalam percobaan atau penjajakan. Pekerjaan ini hanya dapat dilakukan untuk jangka waktu paling lama 2 tahun dan dapat diperpanjang satu kali paling lama 1 tahun. 2.2.4.1.4. Pekerjaan harianlepas dapat dilakukan untuk pekerjaan-pekerjaan tertentu yang berubah-ubah dalam hal waktu dan volume pekerjaan serta upah didasarkan pada kehadiran. Pekerjaan ini dilakukan dengan ketentuan pekerja bekerja kurang dari 21 hari dalam 1 bulan. Apabila pekerja harian bekerja selama lebih dari 21 hari atau lebih selama 3 bulan berturut-turut maka PKWT berubah menjadi PKWTT. Banyak asumsi masyarakat yang mengartikan outsourcing sama dengan karyawan kontrak. Dalam UU No.13 tahun 2003 secara eksplisit tidak disebutkan istilah outsourcing, tetapi praktek outsourcing dimaksud dalam Undang – undang dikenal dalam dua bentuk, yaitu pemborongan pekerjaan dan penyediaan jasa pekerjaburuh. Jadi Perusahaan Outsourcing adalah Perusahaan yang menyediakan jasa tenaga kerja yang meliputi pekerjaan yang akan ditempatkan pada perusahaan yang menginginkannya. Hubungan kerja antara pekerja outsourcing dengan perusahaan pemborong pekerjaan atau penyediaan jasa pekerja statusnya sama dengan status Perjanjian Kerja Waktu Tertentu atau Perjanjian Kerja Waktu Tidak Tertentu. Pekerja yang dipekerjakan langsung atau pekerja yang melalui outsourcing boleh saja dilakukan, sepanjang sesuai dengan ketentuan Pasal 59 Undang – Undang No. 13 tahun 2003 http:www.gajimu.commaintips-karirkontrak-kerjaperjanjian- kerja-waktu-tertentu-pkwt diakses tanggal 6 April 2013. 2.2.4.2. Perjanjian Kerja Waktu Tidak Tertentu PKWTT Berdasarkan Pasal 1 angka 2 Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor KEP. 100MENVI2004 Tentang Ketentuan Pelaksanaan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu, pengertian Perjanjian Kerja Waktu Tidak Tertentu adalah perjanjian kerja antara pekerjaburuh dengan pengusaha untuk mengadakan hubungan kerja yang bersifat tetap. Pekerjanya sering disebut karyawan tetap. PKWTT dapat mensyaratkan adanya masa percobaan kerja untuk paling lama 3 bulan, apabila ada yang mengatur lebih dari 3 bulan, maka pekerja sudah dinyatakan sebagai pekerja tetap. Selama masa percobaan, perusahaan wajib membayar upah pekerja dan upah tersebut tidak boleh lebih rendah dari upah minimum yang berlaku http:andresitohang.wordpress.comaboutperbedaan- karyawan-kontrak-outsourcing-dengan-karyawan-tetap diakses tanggal 8 April 2013.

2.2.5. Penyelenggaraan Jaminan Sosial Tenaga Kerja JAMSOSTEK