Landasan Hukum Sertifikasi Guru Tujuan dan Manfaat Sertifikasi Guru

Meningkatkan kesejahteraan guru.

2. Landasan Hukum Sertifikasi Guru

Penyelenggaraan sertifikasi guru ini didasarkan pada: a. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 42 ayat 1, Pendidik harus memiliki kualifikasi minimum dan sertifikasi sesuai dengan jenjang kewenangan mengajar, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Pasal 43 ayat 2, Sertifikasi pendidik diselenggarakan oleh perguruan tinggi yang memiliki program pengadaan tenaga kependidikan yang terakreditasi. b. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen pasal 8, Guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Pasal 11 ayat 1 Sertifikat pendidik sebagaimana dimaksud dalam pasal 8 diberikan kepada guru yang telah memenuhi persyaratan,ayat 2 Sertifikasi pendidik diselenggarakan oleh perguruan tinggi yang memiliki program pengadaan tenaga kependidikan yang terakreditasi dan ditetapkan oleh Pemerintah, ayat 3 Sertifikasi pendidik dilaksanakan objektif, transparan, dan akuntabel, ayat 4 Ketentuan lanjut mengenai sertifikasi pendidik sebagaimana dimaksud pada ayat 2 dan ayat 3 diatur dengan Peraturan.

3. Tujuan dan Manfaat Sertifikasi Guru

Sertifikasi guru memiliki beberapa manfaat dan tujuan tertentu. Dengan adanya sertifikasi terdapat jaminan dan kepastian tentang status profesionalisme guru. Adapun tujuan diadakannya sertifikasi guru adalah: a Sertifikasi diakukan untuk menentukan kelayakan guru dalam melaksanakan tugas sebagai agen pembelajaran dalam rangka mewujudkan tujuan nasional. b Meningkatkan mutu proses dan hasil pendidikan. c Meningkatkan martabat guru. d Meningkatkan profesionalisme guru Marselus, 2011 : 77. Selain tujuan yang dikemukakan diatas, sertifikasi juga memiliki manfaat, yaitu sebagai berikut : a Melindungi profesi guru dari praktik-praktik yang tidak kompeten yang dapat merusak citra guru. b Melindungi masyarakat dari praktik-praktik pendidikan yang tidak berkualitas dan tidak profesional. c Meningkatkan kesejahteraan guru Marselus, 2011 : 78.

2.5 KERANGKA BERPIKIR