pembelajaran yang akan dipelajari oleh siswa menjadi bermakna bagi mereka, sehingga tidak hanya diketahui tetapi juga dihayati dan
diamalkan oleh siswa. Marselus, 2011:46 4
Mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan tindakan reflektif. Seorang guru profesional untuk menjadi
lebih maju tidak lepas adanya unsur refleksi diri, karena refleksi diri dapat mengembangkan profesional secara berkelanjutan.
5 Memanfaatkan
teknologi informasi
dankomunikasi untuk
berkomunikasi dan mengembangkan diri. Pemanfaatan teknologi informasi dalam kompetensi profesional diperuntukkan oleh guru
untuk mengembangkan diri atau berkomunikasi dengan kolega atau sejawat Marselus, 2011:49.
Menurut pengertian tentang kompetensi profesional di atas, dapat disimpulkan bahwa kompetensi profesional mencakup tentang bagaimana cara
guru atau pendidik untuk mendesain suatu pembelajaran dalam kelas yang efektif dan efisien sehingga tujuan dari pembelajaran dapat tercapai dengan
memanfaatkan sarana dan prasarana yang ada secara maksimal.
c. Kompetensi Sosial
Kompetensi sosial adalah kemampuan guru untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga
kependidikan, orang tua atau wali peserta didik dan masyarakat sekitar Sarimaya, 2008:22.
Kompetensi sosial sangat penting dimiliki seorang guru karena seorang
guru sering dijadikan panutan oleh siswa didiknya atau bahkan oleh masyarakat luas, untuk itu seorang guru harus bisa mengetahui dan
memahami nilai-nilai, norma moral dan sosial yang dianut dan berkembang dimasyarakat ditempat pelaksanaan tugas dan tempat tinggal Mulyasa,
2008:175. Kompetensi sosial merupakan kemampuan guru sebagai bagian dari
masyarakat yang sekurang-kurangnya memiliki kompetensi yaitu : 1.
Berkomunikasi secara lisan, tulisan dan isyarat. 2.
Menggunakan teknologi komunikasi dan informasi secara fungsional. 3.
Bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua atau wali peserta didik
4. Bergaul secara santun dengan masyarakat sekitar Mulyasa, 2008:173
Menurut Peraturan Menteri No. 16 Tahun 2007 TentangStandar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru, kompetensi sosial dijabarkan
sebagai berikut : 1
Bersikap inklusif, bertindak objektif, serta tidak diskriminatif karena pertimbangan jenis kelamin, agama, ras, kondisi fisik, latar belakang
keluarga, dan status sosial ekonomi. Bersikap inklusif, objektif dan tidak diskriminatif harus dimiliki oleh tenaga pengajar, yang artinya seorang guru
yang profesional bersikap terbuka terhadap berbagai perbedaan yang dimiliki oleh setiap orang lain yang berinteraksi.
2 Berkomunikasi secara efektif, empirik, dan santun dengan sesama
pendidik, tenaga kependidikan, orang tua dan masyarakat.Seorang guru yang
profesional dalam berkomunikasi harus bisa diterima dengan baik, dapat merasakan apa yang dirasakan oleh penerima pesan, dan harus sesuai
dengan kebiasaan, adat-istiadat atau kebudayaan setempat. 3
Beradaptasi di tempat bertugas di seluruh wilayah Republik Indonesia yang memiliki keragaman sosial budaya. Guru merupakan suatu profesi yang
sudah dipersiapkan untuk mengabdi kepada negara dan masyarakat, karena ha itu guru harus memiliki cultural intelligence untuk beradaptasi dalam
berbagai kebudayaan di seluruh Indonesia. 4
Berkomunikasi dengan komunitas profesi sendiri dan profesi lain secara lisan dan tulisan atau bentuk lain. Kemampuan komunikasi guru tidak hanya
sebatas dalam konteks pembelajaran, tetapi juga harus bisa berkomunikasi secara ilmiah dengan komunitas seprofesi maupun profesi lain dengan
menggunakan berbagai media dan forum.
d. Kompetensi Pedagogik