dan sebaliknya semakin rendah kesadaran hukum seseorang semakin rendah kepatuhan dan ketaatannya terhadap hukum.
2. Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Kesadaran Hukum
Persoalan tentang kesadaran hukum ini timbul pada mulanya adalah sehubungan dengan usaha untuk mencari dasar dari pada
sahnya suatu peraturan hukum sebagai akibat dari pada berbagai masalah yang timbul dalam rangka penerapan suatu ketentuan hukum.
Permasalahan yang demikian menjadi timbul oleh karena dalam kenyatan masyarakat banyak sekali ketentuan-ketentuan hukum yang
tidak ditaati oleh masyarakat. Masalah kesadaran hukum sering kali diasumsikan, bahwa ketaatan
hukum sangat erat hubungannya dengan kesadaran hukum. Persoalan tentang kesadaran hukum tidak hanya dilihat sebagai suatu persoalan
yang ada didalamnya penegakan dan pembinaan hukum saja melainkan terhadap pembangunan nasional. Pembangunan dalam
bidang hukum ditentukan untuk meningkatkan suatu kesadaran hukum dalam masyarakat sehingga menghayati hak dan kewajibannya dan
meningkatkan pembinaan-pembinaan sikap para pelaksana penegak hukum ke arah tegaknya hukum, keadilan dan perlindungan terhadap
harkat dan martabat ketertiban serta kepastian hukum sesuai dengan UUD 1945 Abdurrahman, 1979:29.
Kesadaran hukum berarti menyangkut masyarakat mentaati ketentuan-ketentuan hukum yang berlaku atau tidak, dan masalahnya
adalah taraf dari kesadaran hukum masyarakat ada yang memiliki kesadaran hukum yang tinggi, dan ada yang memiliki kesadaran
hukum masyarakat yang rendah. Kesadaran hukum berkaitan dengan nilai-nilai yang tumbuh dan
berkembang dalam suatu masyarakat. Dengan demikian masyarakat menaati hukum bukan karena paksaan, melainkan karena hukum itu
sesuai dengan nilai-nilai yang ada dalam keadaan masyarakat sendiri. Menurut Soerjono Soekanto 1990:34 ada empat faktor yang
menjadi indikator yang memengaruhi kesadaran hukum, yaitu: a. Pengetahuan mengenai hukum
Pengetahuan mengenai
hukum adalah
pengetahuan seseorang mengenai beberapa perilaku tertentu yang diatur oleh
hukum. Sudah tentu bahwa hukum yang dimaksud di sini adalah hukum tertulis dan hukum tidak tertulis. Pengetahuan hukum
tersebut erat kaitannya dengan asumsi bahwa masyarakat dianggap mengetahui isi suatu peraturan manakala peraturan tersebut telah
diundangkan Soerjono Soekanto, 1990:34. b. Pemahaman terhadap hukum
Pemahaman terhadap hukum adalah sejumlah informasi yang diperoleh seseorang mengenai isi peraturan dari suatu hukum
tertentu. Seseorang tidak semestinya harus terlebih dahulu mengetahui adanya suatu aturan tertulis yang mengatur suatu hal.
Akan tetapi yang dilihat disini adalah bagaimana persepsi mereka
mengahadapi berbagai hal, dalam kaitannya dengan norma-norma yang ada dalam masyarakat. Persepsi ini biasanya diwujudkan
melalui sikap mereka terhadap tingkah laku sehari-hari Soerjono Soekanto, 1990:35.
c. Sikap terhadap hukum Sikap terhadap hukum adalah suatu kecenderungan untuk
menerima hukum karena adanya penghargaan terhadap hukum sebagai sesuatu yang bermanfaat atau menguntungkan jika hukum
ditaati Soerjono Soekanto, 1990:36. d. Perilaku hukum
Perilaku hukum merupakan hal yang utama dalam kesadaran hukum, karena disini dapat dilihat apakah suatu
peraturan berlaku atau tidak dalam masyarakat Soerjono Soekanto, 1990:38.
C. Lalu Lintas 1. Pengertian Lalu Lintas