terhadap Price Earning Ratio PER variabel Y. Jika disajikan dalam gambar, maka nilai F hitung dan F tabel tampak sebagai berikut:
Daerah Penerimaan H0 Daerah Penolakan H0
Gambar 4.6 Kurva Uji Hipotesis Simultan X
1
dan X
2
terhadap Y
Untuk melihat lebih rinci pengaruh secara parsial dari variabel bebas terhadap variabel terikat, berikut disajikan uji hipotesis secara parsial menggunakan uji t.
4.3.4.2 Pengujian Hipotesis Secara Parsial Uji Statistik t • Pengujian X
1
:
Ho : β
1
= 0 Return On Equity
ROE secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap Price Earning Ratio PER
Ha : β
1
= 0 Return On Equity
ROE secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Price Earning Ratio
PER Dengan taraf signifikansi 0,05
F tabel = 9,552 F hitung = 0,331
Kriteria : Tolak Ho jika t hitung lebih besar dari t tabel, terima dalam hal lainnya t
hitung
diperoleh dari nilai koefisien regresi dibagi dengan nilai standar errornya.
t
hitung
untuk ROE =
1 1
0,191 0,388
0, 491 b
se =
=
Dengan menggunakan SPSS, diperoleh hasil uji hipotesis parsial X
1
sebagai berikut:
Coeffi cients
a
10,665 21,216
,503 ,665
,191 ,491
,443 ,388
,735 ,013
,237 ,064
,056 ,960
Const ant ROE
DE R Model
1 B
St d. E rror Unstandardized
Coeffic ients Beta
St andardiz ed Coeffic ients
t Sig.
Dependent Variable: PE R a.
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui nilai t hitung untuk Return On Equity ROE sebesar 0,388. Nilai ini akan dibandingkan dengan nilai t tabel pada tabel distribusi
t. Dengan α=0,05, df=n-k-1=5-2-1=2, untuk pengujian dua sisi diperoleh nilai t tabel sebesar ± 4,303. Diketahui bahwa t hitung untuk X
1
sebesar 0,388 berada di kedua nilai t tabel -4,303 dan 4,303, maka Ho diterima artinya Return On Equity ROE secara parsial
tidak berpengaruh signifikan terhadap Price Earning Ratio PER. Jika digambarkan, nilai t hitung dan t tabel untuk pengujian parsial X
1
tampak sebagai berikut:
Gambar 4.7 Kurva Uji Hipotesis Parsial X
1
terhadap Y • Pengujian X
2
:
Ho : β
2
= 0 Debt To Equity Ratio
DER secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap Price Earning Ratio PER
Ha : β
2
= 0 Debt To Equity Ratio
DER secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Price Earning Ratio
PER Dengan taraf signifikansi 0,05
Kriteria : Tolak Ho jika t hitung lebih besar dari t tabel, terima dalam hal lainnya t
hitung
diperoleh dari nilai koefisien regresi dibagi dengan nilai standar errornya.
t
hitung
untuk ROE =
1 1
0,013 0,056
0, 237 b
se =
=
Daerah Penerimaan H
Daerah penolakan H
o
t tabel= -4,303 0 t tabel = 4,303 t hitung = 0,388
Daerah penolakan H
o
Dengan menggunakan SPSS, diperoleh hasil uji hipotesis parsial X
2
sebagai berikut:
Coeffi cients
a
10,665 21,216
,503 ,665
,191 ,491
,443 ,388
,735 ,013
,237 ,064
,056 ,960
Const ant ROE
DE R Model
1 B
St d. E rror Unstandardized
Coeffic ients Beta
St andardiz ed Coeffic ients
t Sig.
Dependent Variable: PE R a.
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui nilai t hitung untuk Debt To Equity Ratio DER sebesar 0,056. Nilai ini akan dibandingkan dengan nilai t tabel pada tabel distribusi
t. Dengan α=0,05, df=n-k-1=5-2-1=2, untuk pengujian dua sisi diperoleh nilai t tabel sebesar ± 4,303. Diketahui bahwa t hitung untuk X
2
sebesar 0,056 berada diantara nilai t tabel -4,303 dan 4,303, maka Ho diterima artinya Debt To Equity Ratio DER secara
parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap Price Earning Ratio PER. Jika digambarkan, nilai t hitung dan t tabel untuk pengujian parsial X
2
tampak sebagai berikut:
Gambar 4.8 Kurva Uji Hipotesis Parsial X
2
terhadap Y
Daerah Penerimaan H
Daerah penolakan H
o
t tabel= -4,303 0 t tabel = 4,303 t hitung = 0,056
Daerah penolakan H
o
103
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah disajikan pada Bab IV, maka penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Perkembangan
Return On Equity ROE
pada PT.Unilever Indonesia Tbk Tahun 2005- 2009 mengalami kenaikan secara terus menerus. Kenaikan yang terjadi dikarenakan
Investasi pada pemasaran perdagangan PT. Unilever Indonesia ditingkatkan terus menerus untuk mendukung distributor dan pelanggan PT. Unilever Indonesia Tbk
karena semakin tinggi ROE pada PT. Unilever menunjukkan semakin efisien dan efektif PT. Unilever Indonesia Tbk menggunakan ekuitasnya maka kepercayaan
investor pada PT. Unilever semakin bertambah. 2. Perkembangan Debt to equity ratio DER pada PT.Unilever Indonesia Tbk Tahun
2005-2009 mengalami penurunan pada tahun 2009, kondisi ini disebabkan oleh kemampuan perusahaan PT. Unilever Indonesi Tbk dalam membayar hutang kepada
kreditor dengan jumlah yang besar dan dengan menggunakan modal sendiri yang dimiliki PT. Unilever Indonesia Tbk, sehingga modal perusahaan semakin
berkurang dan tingkat kepercayaan investor asing kepada PT. Unilever menurun dan ragu untuk menanamkan saham di PT. Unilever Indonesia Tbk.