2.2 Kerangka Teori
Gambar 2.1 Kerangka Teori
Sumber : Emilda Rahmawati 2009, Maria Ulfa 2008, Hacker, Neville F. dan Moore, J.George 2008, Surveilans Terpadu Biologis Perilaku 2007,
Notoatmodjo 2003, Green, LW, et al 1980.
Faktor Predisposing :
Faktor Enabling :
Faktor Reinforcing : Karakteristik WPS :
1. Umur
2. Pendidikan
3. Pendapatan
4. Status pernikahan
Female Sex Workers FSW
Perilaku Seksual
Risiko Kesehatan Reproduksi :
- Servisitis Gonore
IMS
Pengetahuan WPS
Ketersediaan Klinik IMS
Sumber informasi
Ketersediaan kondom
Petugas Klinik IMS
Ibu Kos WPS Teman WPS
Akses Pelayanan Kesehatan Reproduksi
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Alur Pikir
Gambar 3.1 Alur Pikir
3.2 Fokus Penelitian
Fokus penelitian ini berisi pokok kajian yang menjadi pusat perhatian yaitu akan mengkaji bagaimana perilaku seksual Wanita Pekerja Seks WPS penderita
Servisitis Gonore pasien klinik Chrysant Bandungan Kabupaten Semarang.
Faktor Predisposing : Pengetahuan WPS
Faktor Enabling : 1.
Ketersediaan klinik IMS 2.
Sumber informasi 3.
Ketersediaan kondom
Faktor Reinforcing : 1.
Petugas klinik IMS 2.
Ibu kos WPS 3.
Teman WPS
Perilaku Seksual Female Sex Workers
FSW
Servisitis Gonore IMS
Karakteristik WPS : 5.
Umur 6.
Pendidikan 7.
Pendapatan 8.
Status pernikahan
36
3.3 Jenis dan Rancangan Penelitian
Jenis penelitian ini adalah kualitatif yaitu suatu jenis penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami subjek
penelitian dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa Moleong, L.J, 2006:6. Alasan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif
karena penelitian kualitatif digunakan untuk keperluan pada upaya pemahaman perilaku subjek penelitian dan bermaksud meneliti secara mendalam Moleong,
L.J, 2006:7, sehingga sangat tepat untuk mengetahui tentang perilaku seksual penderita Servisitis Gonore pada subjek penelitian.
Penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus retrospektif. Studi kasus adalah uraian dan penjelasan komprehensif mengenai berbagai aspek seorang
individu, suatu kelompok, suatu organisasi komunitas, suatu program atau situasi sosial. Dalam hal ini peneliti berupaya menelaah sebanyak mungkin data
mengenai subjek penelitian Deddy Mulyana, 2008:201. Adapun alasan peneliti menggunakan pendekatan studi kasus retrospektif adalah penelitian ini meneliti
kasus yang baru saja didiagnosis dan melakukan pengusutan mundur ke belakang dari penyakit untuk mengamati riwayat karakteristik atau paparan yang diduga
mengakibatkan terjadinya penyakit. Peneliti melakukan pengusutan paparan yang dialami subjek penelitian dengan cara wawancara mendalam, mengkaji catatan
medik dan memeriksa hasil-hasil pemeriksaan laboratorium. Peneliti ingin meneliti secara kualitas sehingga penelitian dilakukan secara fleksibel. Peneliti
ingin menghasilkan data yang tidak berupa angka akan tetapi data nyata yang berupa kata-kata dan pernyataan dari subjek penelitian.
3.4 Penegasan Istilah