Penegasan Istilah Subjek Penelitian

3.4 Penegasan Istilah

Penegasan istilah digunakan untuk memberikan suatu definisi terhadap apa istilah atau kata agar setiap orang memiliki persepsi yang sama terhadap istilah atau kata tersebut. Adapun penegasan istilah dalam penelitian ini meliputi : 3.4.1 Umur Jumlah tahun yang terhitung sejak subjek penelitian dilahirkan sampai saat pengambilan data. Dihitung dengan satuan tahun. 3.4.2 Pendidikan Sekolah formal yang ditempuh subjek penelitian sampai saat pengambilan data. 3.4.3 Pendapatan Upah yang dibayarkan dari tamu atau pengguna jasa WPS sebagai imbalan atas jasa yang diberikan kepada WPS setiap melakukan hubungan seksual. 3.4.4 Status Pernikahan Status pernikahan subjek penelitian saat pengambilan data, meliputi belum menikah, menikah dan janda. 3.4.5 Servisitis Gonore Penyakit yang disebabkan oleh Neisseria Gonorrhoeae berupa peradangan epitel serviks dan stroma yang mendasarinya pada wanita yang biasanya bersifat asimtomatik Johann H.Durnhoelter, 1988:45. 3.4.6 Perilaku Seksual Segala tingkah laku yang didorong oleh hasrat seksual, baik dengan lawan jenisnya maupun dengan sesama jenisnya Sarlito, 2001:115. Perilaku Seksual dalam penelitian ini meliputi : 1 Kebiasaan ganti pasangan seksual 2 Frekuensi hubungan seksual 3 Hubungan seksual usia dini 4 Hubungan seksual tanpa kondom 5 Hubungan seksual dengan tamu terinfeksi IMS

3.5 Subjek Penelitian

Sampel dalam penelitian kualitatif adalah satuan tertentu yang diperhitungkan sebagai subjek penelitian yang telah ditentukan dengan tujuan untuk mengidentifikasi kasus-kasus yang akan memberikan pemahaman yang sempurna dan canggih tentang semua fenomena yang diteliti Bhisma Murti, 2006:21. Sebelum menentukan subjek penelitian, ditentukan informan kunci key informant. Informan kunci merupakan subjek penelitian yang dapat memberikan informasi kunci tentang berbagai aspek penting dalam proses yang berkaitan dengan fenomena Bhisma Murti, 2006:21. Informan kunci dalam penelitian ini adalah petugas klinik Chrysant Bandungan Kabupaten Semarang. Informasi penting yang dapat diperoleh dari petugas klinik adalah status WPS yang menderita Servisitis Gonore. Penentuan subjek dalam penelitian ini secara purposif , yaitu skema pencuplikan yang bertujuan untuk mendapatkan subjek-subjek yang memiliki karakteristik tertentu Bhisma Murti, 2006:67. Teknik pencuplikan purposif yang digunakan adalah criterion sampling yaitu penentuan subjek penelitian sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan Bhisma Murti, 2006:77. Adapun kriteria subjek pada penelitian ini adalah : 1. Pasien didiagnosis menderita Servisitis Gonore menurut pemeriksaan laboratorium Klinik IMS Chrysant Bandungan Kabupaten Semarang 2. Berstatus aktif sebagai WPS pada saat penelitian 3. Bersedia untuk menjadi subjek penelitian Dalam upaya mendapatkan informasi yang lebih lanjut, dilakukan penambahan informan sebagai subjek penelitian. Informan tambahan dalam penelitian ini digolongkan menjadi dua kelompok, yaitu informan terdekat dan informan sekunder. Tabel 3.1 Subjek Penelitian Subjek Penelitian Utama Informan Tambahan Informan Terdekat Informan Sekunder - WPS penderita Servisitis Gonore - Tamu - Pacar - Teman terdekat - Ibu kos Informan terdekat dalam penelitian ini adalah mereka yang secara langsung berhubungan dengan subjek penelitian utama yang diharapkan terlibat dan mengetahui secara penuh serangkaian perilaku seksual WPS. Informan sekunder adalah mereka yang terlibatnya pada saat kemudian, yang walaupun keterlibatannya terbatas, tetapi mungkin mempunyai pemahaman yang lebih baik.

3.6 Sumber Informasi 1.

Dokumen yang terkait

ANALISIS PERILAKU SEKSUAL WANITA PEKERJA SEKS (WPS) PENDERITA SERVISITIS GONORE.

1 1 1

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KEKAMBUHAN SERVISITIS PADA WANITA PEKERJA SEKS (WPS) DI LOKALISASI SUNAN KUNING KOTA SEMARANG TAHUN 2016 - UDiNus Repository

0 0 15

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KEKAMBUHAN SERVISITIS PADA WANITA PEKERJA SEKS (WPS) DI LOKALISASI SUNAN KUNING KOTA SEMARANG TAHUN 2016 - UDiNus Repository

0 0 1

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KEKAMBUHAN SERVISITIS PADA WANITA PEKERJA SEKS (WPS) DI LOKALISASI SUNAN KUNING KOTA SEMARANG TAHUN 2016 - UDiNus Repository

0 0 8

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KEKAMBUHAN SERVISITIS PADA WANITA PEKERJA SEKS (WPS) DI LOKALISASI SUNAN KUNING KOTA SEMARANG TAHUN 2016 - UDiNus Repository

0 0 1

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KEKAMBUHAN SERVISITIS PADA WANITA PEKERJA SEKS (WPS) DI LOKALISASI SUNAN KUNING KOTA SEMARANG TAHUN 2016 - UDiNus Repository

0 0 1

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KEKAMBUHAN SERVISITIS PADA WANITA PEKERJA SEKS (WPS) DI LOKALISASI SUNAN KUNING KOTA SEMARANG TAHUN 2016 - UDiNus Repository

0 0 1

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KEKAMBUHAN SERVISITIS PADA WANITA PEKERJA SEKS (WPS) DI LOKALISASI SUNAN KUNING KOTA SEMARANG TAHUN 2016 - UDiNus Repository

0 0 1

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KEKAMBUHAN SERVISITIS PADA WANITA PEKERJA SEKS (WPS) DI LOKALISASI SUNAN KUNING KOTA SEMARANG TAHUN 2016 - UDiNus Repository

0 1 13

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KEKAMBUHAN SERVISITIS PADA WANITA PEKERJA SEKS (WPS) DI LOKALISASI SUNAN KUNING KOTA SEMARANG TAHUN 2016 - UDiNus Repository

0 1 29