BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Definisi Servisitis Gonore
Servisitis adalah peradangan pada selaput lendir canalis cervikalis. Peradangan ini disebabkan epitel selaput canalis cervikalis yang hanya terdiri dari
satu lapisan silindris sehingga dengan mudah terjadi infeksi Harnawatiaj, 2008. Gonore dalam arti luas mencakup semua penyakit yang disebabkan oleh Neisseria
Gonorrhoeae Sjaiful Fahmi Daili, 2007:369. Servisitis Gonore adalah penyakit yang disebabkan oleh Neisseria Gonorrhoeae berupa peradangan epitel cerviks
dan stroma yang mendasarinya pada wanita yang biasanya bersifat asimtomatik
Durnhoelter, Johann H, 1988:45.
Servisitis gonore merupakan servisitis akut yaitu radang yang tidak dapat diatasi oleh sistem imun tubuh sehingga terjadi infeksi akut tetapi tidak menetap
dan tidak sampai menyebar ke organ lain Derek, Liewellyn-jones, 2002:244. Kondisi ini berbeda dengan servisitis kronik yang cenderung mengalami infeksi
yang terus berlanjut Hacker, Neville F. dan Moore, J.George, 2001:377. Sekitar 80 wanita yang tertular Gonore, tidak menunjukkan gejala pada
tahap awal penyakit. Oleh karena itu, biasanya pencarian pengobatan dilakukan setelah timbulnya gejala yang lebih berat. Infeksi yang tidak diobati akan
menyusup melalui serviks ke dalam rahim, tuba fallopi, daerah abdomen dan
9
indung telur. Apabila servisitis gonore didiagnosa dengan cepat, maka dapat segera disembuhkan Hutapea, Ronald, 1995:76.
2.1.2 Etiologi
Servisitis Gonore disebabkan oleh Neisseria Gonorrhoeae yaitu bakteri Gram negatif berbentuk seperti biji kopi berpasangan, panjang 1,6 , tidak motil,
tidak membentuk spora, berada di dalam dan atau di luar sel lekosit polimorfonuklear. Bakteri Neisseria Gonorrhoeae tidak tahan lama di udara
bebas, cepat mati dalam keadaan kering, tidak tahan suhu diatas 39
o
C dan tidak tahan zat desinfektan Sjaiful Fahmi Daili, 2001:44. Bakteri ini hidup pada
lingkungan yang hangat dan lembab, seperti yang ditemukan pada selaput lendir saluran kencing pria dan wanita. Selain itu, bakteri ini juga dapat hidup pada leher
rahim wanita. Bakteri ini hampir selalu dipindahkan melalui kegiatan seksual per vaginal, oral maupun anal. Tidak terdapat bukti yang menyatakan bahwa bakteri
ini dapat dipindahkan melalui toilet atau menyentuh benda kering Hutapea, Ronald, 1995:76.
Bakteri ini secara morfologi terdiri dari 4 tipe yaitu tipe 1 dan 2 yang mempunyai pili pada permukaannya dan bersifat virulen, sedangkan tipe 3 dan 4
tidak mempunyai pili serta tidak virulen. Pili akan melekat pada mukosa epitel dan akan menimbulkan reaksi radang. Daerah yang paling mudah terinfeksi ialah
daerah dengan mukosa epitel kuboid atau lapis gepeng yang belum berkembang yaitu vagina wanita sebelum pubertas Sjaiful Fahmi Daili, 2001:44.
2.1.3 Patogenesis