Pandangan Kitab Suci tentang Persahabatan
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti 93
Samuel 18:1-4
1
Ketika Daud habis berbicara dengan Saul, berpadulah jiwa Yonatan dengan jiwa Daud; dan Yonatan mengasihi dia seperti jiwanya sendiri.
2
Pada hari itu Saul membawa dia dan tidak membiarkannya pulang ke rumah ayahnya.
3
Yonatan mengikat perjanjian dengan Daud, karena ia mengasihi dia seperti dirinya sendiri.
4
Yonatan menanggalkan jubah yang dipakainya, dan memberikannya kepada Daud, juga baju perangnya, sampai pedangnya, panahnya dan ikat pinggangnya.
Kamu dapat membaca cerita yang ada dalam ayat-ayat sebelumnya. Tetapi sekarang cobalah untuk merenungkan makna yang terkandung di dalam bacaan
Kitab Suci tadi , dan jika ada yang belum dapat kamu pahami tanyakan pada guru. lalu jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini.
a. Apa sikap yang ditunjukkan oleh Yonatan kepada sahabatnya Daud? b. Bagaimana kamu dapat meneladan sikap Yonatan yang baik tersebut dalam
hidup sehari-hari bersama sahabatmu? Agar dapat saling melengkapi komunikasikan jawabanmu dengan teman-temanmu
Kini, cobalah untuk berefleksi diri dengan cara hening, merenungkan dan menjawab dalam hati beberapa pertanyaan pernyataan berikut ini.
•
Siapakah sahabat baikku selama ini? •
Bayangkan dan hadirkan wajah sahabatmu dalam hati dan pikiranmu •
Sudahkah aku memperlakukan sahabatku dengan baik? •
Sikap apa sajakah yang telah membuat sahabatku senang?
Untuk Dipahami
• Sahabat adalah teman yang selalu ada untuk mendampingi ketika kita sangat membutuhkan. Sahabat yang baik selalu memberi penghiburan ketika kita
dalam kesusahan, hadir untuk memberikan nasihat, menunjukkan arah ketika kita tersesat, bersedia menerima kita apa adanya, dan tidak pernah menuntut
melebihi kemampuan kita.
• Beberapa sikap yang dapat menghancurkan persahabatan antara lain: egois atau mencari keuntungan sendiri, munaik atau sikap pura-pura, ketidakjujuran
dan tidak setia. • Persahabatan yang baik akan menumbuhkan sikap: kasih cinta, terbuka, jujur,
rela berkorban tanpa pamrih, saling memahami, setia dan tidak mencari keuntungan diri.
94 Kelas VII SMP
• Dalam Perjanjian Lama dikemukakan contoh persahabatan sejati antara Yonatan dan Daud. Yonatan tidak merasa persahabatannya harus hancur
gara-gara hubungan antara Daud sahabatnya dengan ayahnya tidak baik, ia memandang persahabatan tidak boleh terpengaruh dengan urusan keluarga,
ia berupaya jujur terhadap Daud dengan berani mengatakan segala sesuatu agar sahabatnya itu selamat, termasuk keberanian menceritakan sikap
ayahnya. Bahkan Yonatan rela menyerahkan baju perangnya, pedang, panah dan ikat pinggangnya kepada Daud, padahal Yonatan adalah Putra Mahkota
dan Daud dapat menjadi saingannya dan musuh ayahnya.
• Persahabatan yang sejati adalah persahabatan yang selalu terarah demi kebahagiaan dan kebaikan orang yang dikasihinya. Sikap ini membuatnya
mampu berbuat tanpa pamrih, berani meninggalkan kepentingan dan keuntungan diri, tidak hanya kala suka, tetapi terutama saat duka menimpa,
bahkan bila perlu ia berani berkorban segalanya demi sahabatnya.