Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti 123
9
Tetapi setelah mereka mendengar perkataan itu, pergilah mereka seorang demi seorang, mulai dari yang tertua. Akhirnya tinggallah Yesus seorang diri
dengan perempuan itu yang tetap di tempatnya.
10
Lalu Yesus bangkit berdiri dan berkata kepadanya: “Hai perempuan, di manakah mereka? Tidak adakah
seorang yang menghukum engkau?”
11
Jawabnya: “Tidak ada, Tuhan.” Lalu kata Yesus: “Aku pun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa
lagi mulai dari sekarang. Yesus adalah terang dunia.
Setelah selesai membacakan Kitab Suci. Jawab beberapa pertanyaan berikut ini. 1. Identiikasikan tokoh-tokoh yang ada dalam satu bacaan tersebut.
2. Pilih salah satu tokoh. 3. Bayangkan kamu yang menjadi tokoh tersebut dan kamu hadir dalam
peristiwa tersebut 4. Ungkapkanlah bagaimana perasaanmu.
Untuk Dipahami
• Kesetaraan gender berarti kesamaan kondisi bagi laki-laki dan perempuan untuk memperoleh kesempatan serta hak-haknya sebagai manusia, agar mampu
berperan dan berpartisipasi dalam berbagai kegiatan baik kegiatan politik, hukum, ekonomi, sosial budaya, pendidikan dan pertahanan dan keamanan
nasional hankamnas, serta kesamaan dalam menikmati hasil pembangunan tersebut. Dengan demikian dapat pula dikatakan bahwa dalam kesetaraan
gender terdapat adanya persamaan hak antara kaum perempuan dengan kaum laki-laki, di mana persamaan itu mempunyai arti yang menguntungkan
bagi kedua belah pihak.
• Hal-hal yang dapat menjadi penghambat terjadinya kesetaraan gender misalnya: a pola pikir tradisional yang masih melekat, yaitu bahwa perempuan
tugasnya mengurus rumah, b Masih rendahnya kualitas hidup perempuan, sehingga ada kecenderungan untuk dinomorduakan, dan c belum meratanya
pemahaman konsep kesetaraan gender pada lapisan masyarakat. Dalam peristiwa perempuan yang kedapatan berzinah, disini terdapat ketidakadilan
gender, yaitu bahwa perempuan itu yang harus dihukum, sementara laki- lakinya tidak mendapat perlakuan yang sama. Perempuan itu yang disalahkan,
sementara laki-lakinya tidak. Padahal terjadinya perzinahan itu dilakukan oleh laki-laki dan perempuan yang sama-sama bersalah.
• Yesus sangat peduli dengan kesetaraan antara perempuan dan laki-laki, maka Dia berbuat sesuai untuk mewujudkan kesetaraan itu. Yesus tidak ikut-ikutan
menvonis dan menghukum perempuan itu, tetapi Ia memberikan kesempatan kepada perempuan itu untuk bertobat, untuk memperbaiki kesalahan yang
telah ia lakukan.
124 Kelas VII SMP
• Kita sebagai pengikut Kristus hendaknya meneladani sikap Yesus ini, yang tidak serta merta memvonis ataupun mengadili atas kesalahan orang lain, tetapi
berusaha untuk bertindak bijak, dengan memberikan kesempatan kepada siapapun yang melakukan kesalahan untuk bertobat dan memperbaiki diri.
3. Releksi
Setelah mengikuti proses di atas, sekarang saatnya hening untuk berefleksi, lalu tulislah hasil refleksi tersebut di bagian berikut ini
Tugas
Gagasan penting yang saya temukan dalam pelajaran ini ........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................ Hal yang ingin saya biasakan dalam kehidupan sehari-hari
........................................................................................................................................................ ........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
Doa Mari kita mengakhiri kegiatan belajar kita dengan mengungkapkan doa bersama-sama
Bapa yang Mahabaik, kembali kami menghaturkan puji syukur dan terima kasih kepada-Mu.
Engkau telah menyertai kami dalam kegiatan belajar kami, Engkau telah menyadarkan kami akan usaha Yesus dalam memperjuangkan kesetaraan gender.
Ajarlah kami untuk dapat meneladan sikap Yesus, Ajarlah kami untuk dapat mengusahakan kesetaraan diantara kami,
Ajarlah kami untuk senantiasa menghargai sesama kami sebagai pribadi yang utuh, Ajarlah kami untuk tidak lekas memvonis kesalahan sesama kami,
Ajarlah kami untuk tidak mudah menghakimi sesama kami, Ajarlah kami untuk berani mengusahakan kesetaraan gender seperti yang telah diteladankan
Yesus kepada kami. Engkau kami puji ya Bapa, kini dan sepanjang masa.
Amin
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti 125
E. Yesus Peduli terhadap Penderitaan Manusia
Di dalam kehidupan sehari-hari, ternyata untuk berbuat baik tidak selalu mudah, sering ada hambatan, entah dari diri sendiri, maupun dari orang lain.
Akibatnya, hal ini membuat orang menjadi bersikap tidak peduliacuh tak acuh terhadap sekitarnya karena tidak ingin direpotkan dengan berbagai hal termasuk
tidak peduli pada sesamanya yang menderita. Akhirnya banyak keprihatinan dalam masayarakat disebabkan oleh sikap tidak peduli warga masyarakat
terhadap sesama dan lingkungannya. Sikap kurang peduli lebih banyak disebabkan oleh sikap egois, yakni ketika seseorang tidak lagi memikirkan nasib
sesamanya dan lebih memikirkan dan mementingkan diri sendiri. Sikap peduli terhadap sesama tidak mungkin tumbuh dengan sendirinya tanpa membiasakan
diri. Kebiasaan itu perlu dipupuk sejak dalam keluarga, sekolah, dan akhirnya dalam masyarakat.
Pada pelajaran kali ini, kita akan belajar untuk menemukan manfaat sikap peduli terhadap sesama, terlebih yang menderita sehingga tercipta masyarakat
yang diinginkan bersama sekaligus mendorong kita untuk mengembangkan sikap peduli terhadap sesama, terutama yang menderita, dalam kehidupan
sehari-hari.
Doa
Ya Yesus yang baik, Kami bersyukur kepada-Mu, atas segala kebaikan-Mu.
Hadirlah ditengah-tengah kami, hari ini, agar kami mampu untuk menangkap dan memahami kehendak-Mu,
agar kami dapat meneladan sikap baik-Mu terhadap sesama. Bukalah hati dan pikiran kami ya Yesus,
sehingga kami dapat memahami kehendak-Mu. Terpujilah Engkau ya Yesus yang baik,
Kini dan sepanjang segala masa. Amin.