Konvensi dalam rangka memperoleh, secara langsung maupun tak langsung, keuntungan finansial atau material lainnya.
Kejahatan lintas negara memiliki karakteristik yang sangat kompleks. Beberapa faktor yang menunjang kompleksitas perkembangan kejahatan lintas
batas negara antara lain adalah globalisasi, migrasi atau pergerakan manusia, serta perkembangan teknologi informasi, komunikasi dan transportasi yang pesat.
Keadaan ekonomi dan politik global yang tidak stabil juga berperan menambah kompleksitas tersebut.
11
A. Sejarah ASEAN
Asia Tenggara merupakan letak wilayah yang strategis sehingga banyaknya pedagang-pedagang asing yang mulai masuk ke daerah ini. Banyaknya serta
makmurnya hasil alam membuat kawasan di Asia Tenggara membuat penjajah asing ingin menguasai banyak wilayah termasuk Indonesia untuk dimanfaatkan
hasil-hasil alamnya. Semakin mudahnya dan banyaknya akses untuk mencapai wilayah ini sehingga penjajah menguasai beberapa wilayah di Asia Tenggara.
Penjajah yang berasal dari Belanda, Portugis, Inggris dan Jepang yang pernah menduduki Indonesia, serta Malaysia, Singapura dan Brunei yang pernah di jajah
oleh Inggris, begitu juga dengan Filipina yang dijajah oleh bangsa Spanyol. Persamaan nasib diantara kelima yang pernah dijajah oleh bangsa Barat tersebut
merupakan salah satu faktor yang menyebabkan maka berkumpul nya wakil-wakil dari setiap Negara untuk khusus membahas pembangunan serta jalur komunikasi
guna membuat kesepakatan-kesepakatan dan kerja sama untuk kemajuan dan
11
http:www.kemlu.go.idPagesIIssueDisplay.aspx?IDP=20l=id diakses pada tanggal 14 Februari 2015
Universitas Sumatera Utara
berkembangnya wilayah-wilayah di Asia Tenggara. Persatuan Negara-negara Asia Tenggara ASEAN mula dibentuk dengan penubuhan sebuah pertubuhan yang
dikenali sebagai Persatuan Asia Tenggara yaitu Association of Southeast Asia atau ASA yang dianggotai oleh Filipina, Malaysia dan Thailand pada tahun 1961. ASA
merupakan asas kepada pembentukan yang lebih dikenal dengan ASEAN sekarang.
12
ASEAN merupakan salah satu organisasi di Perhimpunan Bangsa- Bangsa di Asia Tenggara adalah organisasi yang mewadahi kerja sama antar
negara di Asia Tenggara sejak 1967
13
. Pada tahun 1967 lima Negara Asia Tenggara telah sepakat untuk mengadakan kerja sama dan ikatan sesuai dengan
kepentingan timbal balik antara bangsa satu wilayah. Lima Negara tersebut ialah Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura dan Muangthai. Pada tanggal 8 Agustus
1967, Negara-negara tersebut menandatangani suatu Deklarasi di Bangkok yang menadandai adanya suatu perhimpunan bangsa-bangsa di Asia Tenggara. Namun
demikian perhimpunan ini masih memberi kesempatan kepada Negara-negara lain di wilayah Asia Tenggara untuk menjadi nggota baru ASEAN, sepanjang kelima
anggota perhimpunan tersebut meyetujuinya.
14
a. Mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial serta
pengembangan kebudayaan di kawasan ini melalui usaha bersama Berdasarkan pengertian dan Deklarasi ASEAN Bangkok 8 Agustus
1967, dicantumkan bahwa maksud dan tujuan perhimpunan ASEAN tersebut adalah sebagai berikut :
12
http:ms.wikipedia.orgwikiSejarah_ASEAN
13
www.kemlu.go.id diakses pada tanggal 13 February 2015
14
Sumarsono Mestoko, Indonesia dan Hubungan Antar Bangsa, Jakarta: Penerbit Sinar Harapan, hlm 132
Universitas Sumatera Utara
dalam semangat kesamaan dan persahanatan untuk Asia Tenggara yang sejahtera dan damai;
b. Meningkatkan perdamaian dan stabilitas regional dengan jalan
menghormati keadilan dan tertib hukum di dalam hubungan antara Negara-negara di kawasan ini serta mematuhi prinsip-prinsip Piagam
Perserikatan Bangsa-Bangsa; c.
Meningkatkan kerja sama yang aktif serta saling membantu satu sama yang lain di dalam masalah-masalah kepentingan bersama dalam
bidang ekonomi, sosial, budaya, teknik, ilmu pengetahuan dan administrasi;
d. Saling memberikan bantuan dalam bentuk sarana-sarana latihan dan
penelitian dalam bidang-bidang pendidikan, professional, teknik dan administrasi
e. Bekerja sama dengan lebih efektif dalam meningkatkan penggunaan
pertanian serta industri, perluasan perdagangan komditi internasional, perbaikan sarana-sarana pengangkutan dan komunikasi serta
peningkatan taraf hidup rakyat-rakyat merka; f.
Meningkatkan studi-studi tentang Asia Tenggara; g.
Memelihara kerja sama yang erat dan berguna dengan organisasi- organisasi internasional dan regional yang ada dan bertujuan serupa,
dan untuk menjajangi segala kemungkinan untuk saling bekerja sama secara lebih erat dengan yang lain.
Universitas Sumatera Utara
Adapun selain itu, ASEAN memiliki struktur-struktur yang dapat membantu proses kerja ASEAN sebelum dan sesudah Konperensi Tingkat Tinggi
Pertama di Bali 1976. a.
Sebelum Konperensi Tingkat Tinggi pertama di Bali 1976 Untuk memperlancar hubungan antarnegara-negara Asia Tenggara
dalam Deklarasi Bangkok 1967, menteri luar negeri dari kelima Negara Asia Tenggara tersebut sepakat untuk membentuk suatu
wadah kerjasama regional yang disebut Association Of South East Asian Nation ASEAN dengan struktur sebagai berikut :
1. Sidang Tahunan Para Menteri
Sidang ini merupakan sidang tertinggi yang dihadiri oleh para Menteri Luar Negara-negara ASEAN yang diadapkan di setiap
Negara ASEAN menurut giliran abjad, apabila dipandang perlu dapat diadakan sidang khusus luar negeri kelima Negara
anggota. 2.
Standing Committee Komite ini sebuah badan yang bersidang di antara dua sidang
Menteri-Menteri Luar Negeri ASEAN untung menangani persoalan-persoalan yang memerlukan keputusan para Menteri,
badan ini dipimpin oleh Menteri Luar Negeri Negara tempat sidang bersangkutan akan didakan pada tahun berkutnya dan
beranggotakan para duta besar Negara-negara anggota ASEAN di Negara tersebut.
Universitas Sumatera Utara
3. Komite-komite tetap dan Komite-komite khusus
4. Sekretariat Nasional ASEAN pada setiap ibukota Negara-
negara anggota ASEAN b.
Sesudah KTT Bali 1976 Perkembangan kerja sama regional Negara-negara ASEAN
demikian pesatnya sehingga hubungan tersebut tidak hanya terbatas sesame anggota ASEAN saja, melainkan meluas ke
Negara-negara Masyarakat Ekonomi Eropa MEE, Negara-negara ketiga yang sedang berkembang, dan Negara-negara yang sudah
berkembang seperti Amerika Serikat, Jepang, Kanada, Australia, Selandia Baru dan sebagainya Oleh karena itu diperlukan lembaga
dan tata kerja yang efektif dan effisien dalam struktur organisasi ASEAN, agar kegiatan-kegiatan dapat berjalan lancar.
15
Latar belakang pembentukan Sekretariat ASEAN adalah dimana kebutuhan akan suatu Sekretariat Tetap ASEAN yang akan mengkoordinasikan
segala kegiatan ASEAN mulai dirasakan setelah perhimpunan ASEAN berusaha enam tahun yakni ketika para Menteri Luar Negeri ASEAN bertemu di Pattaya,
Thailand, bulan April 1973. Untuk mewujudkan gagasan tersebut dibentuklah suatu Panitia Khusus yang terdiri dari para Sekjen ASEAN sekarang Dirjen dari
kelima Negara ASEAN guna membicarakan dan merumuskannya
16
15
Ibid halaman 135
16
Ibid halaman 136
. Dalam pengerjaannya, maka Sekretaris Jenderal dan Sekretariat ASEAN mempunyai
Universitas Sumatera Utara
beberapa pengertian serta tugas yang sesuai dengan pasal 11 Piagam ASEAN yang berbunyi sebagai berikut:
Sekretaris Jenderal Asean Dan Sekretariat Asean 1.
Sekretaris Jenderal ASEAN diangkat oleh Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN untuk masa jabatan lima tahun yang tidak dapat diperbarui,
yang dipilih dari warga negara dari Negara-Negara Anggota ASEAN berdasarkan rotasi secara alfabetis, dengan pertimbangan integritas,
kemampuan dan pengalaman profesional, serta kesetaraan jender.
2. Sekretaris Jenderal ASEAN: Sekretaris Jenderal wajib:
a. Menjalankan tugas dan tanggung jawab jabatan tinggi ini sesuai
dengan ketentuan-ketentuan Piagam ini dan instrumen-instrumen yang relevan, protokol-protokol, dan praktik-praktik yang berlaku;
b. Memfasilitasi dan memonitor perkembangan dalam pelaksanaan
perjanjian-perjanjian dan keputusan-keputusan ASEAN, dan menyampaikan laporan tahunan mengenai hasil kerja ASEAN
kepada KTT ASEAN;
c. Berpartisipasi dalam pertemuan-pertemuan Konferensi Tingkat
Tinggi ASEAN, Dewan-Dewan Komunitas ASEAN, Dewan Koordinasi ASEAN, dan Badan-Badan Kementerian Sektoral
ASEAN serta pertemuan-pertemuan ASEAN lain yang relevan;
d. Menyampaikan pandangan-pandangan ASEAN dan berpartisipasi
dalam pertemuan-pertemuan dengan pihak-pihak eksternal yang sesuai dengan pedoman kebijakan yang telah disetujui dan mandat
yang diberikan kepada Sekretaris Jenderal; dan
e. Merekomendasikan pengangkatan dan pengakhiran para Deputi
Sekretaris Jenderal kepada Dewan Koordinasi ASEAN untuk mendapat persetujuan;
3. Sekretaris Jenderal juga menjabat sebagai Pejabat Kepala Administrasi
ASEAN; 4.
Sekretaris Jenderal dibantu oleh 4 empat Deputi Sekretaris Jenderal dengan pangkat dan status Deputi Menteri. PPara Deputi Sekretaris
Jenderal bertanggung jawab kepada Sekretaris Jenderal dalam melaksanakan fungsifungsinya;
5. Keempat Deputi Sekretaris Jenderal berasal dari kewarganegaraan yang
berbeda dengan Sekretaris Jenderal dan dari empat Negara Anggota ASEAN yang berbeda;
6. Keempat Deputi Sekretaris Jenderal terdiri atas:
a. dua Deputi Sekretaris Jenderal yang akan bertugas dalam jangka
waktu tiga tahun yang tidak dapat diperpanjang, dipilih dari warga negara Negara-Negara Anggota ASEAN berdasarkan rotasi alfabetis,
dengan mempertimbangkan integritas, kualifikasi, kompetensi, pengalaman, kesetaraan gender; dan
Universitas Sumatera Utara
b. dua Deputi Sekretaris Jenderal yang akan bertugas dalam jangka
waktu tiga tahun, dapat diperpanjang untuk jangka waktu tiga tahun berikutnya. Kedua Deputi Sekretaris Jenderal ini akan direkrut
secara terbuka, berdasarkan asas kepatutan.
7. Sekretariat ASEAN terdiri atas Sekretaris Jenderal dan staf sesuai
dengan kebutuhan. 8.
Sekretaris Jenderal dan staf wajib: a.
menegakkan standar tertinggi dalam hal integritas, efisiensi, dan kompetensi dalam kinerja tugas mereka;
b. tidak meminta atau menerima instruksi-instruksi dari pemerintah
mana pun atau dari pihak eksternal di luar ASEAN; dan c.
menahan diri dari tindakan apa pun yang dapat merendahkan posisi mereka karena pejabat Sekretariat ASEAN hanya bertanggung
jawab kepada ASEAN.
9. Negara Anggota ASEAN masing-masing menghormati karakter
ASEAN yang eksklusif dalam hal tanggung jawab Sekretaris Jenderal ASEAN dan staf, serta tidak berusaha memengaruhi mereka untuk
melepaskan tanggung jawabnya.
17
Menurut Piagam ASEAN, maka sekretaris ini mempunyai kekebalan dan hak istimewa sekretaris jenderal serta wakil tetap dan Pejabat yang menjalankan
tugas ASEAN yaitu :
1.
Wakil Tetap dari Negara-Negara Anggota untuk ASEAN dan pejabatpejabat dari Negara-Negara Anggota yang ikut serta dalam
kegiatan-kegiatan resmi ASEAN atau mewakili ASEAN di Negara-Negara Anggota memiliki kekebalan-kekebalan dan hak-hak istimewa
sebagaimana diperlukan untuk melaksanakan fungsi-fungsinya.
2.
Kekebalan-kekebalan dan hak-hak istimewa Wakil Tetap dan pejabat- pejabat yang melaksanakan tugas ASEAN diatur oleh Konvensi Wina
tahun 1961 tentang Hubungan Diplomatik atau sesuai dengan hukum nasional Negara Anggota ASEAN terkait.
17
Piagam ASEAN
Universitas Sumatera Utara
B. Keanggotaan Indonesia dan Malaysia dalam ASEAN