Full Thickness Skin Graft FTSG

Pencangkokan kulit mungkin tidak berhasil untuk berbagai alasan.Alasan paling umum untuk kegagalan skin graft adalah hematoma di bawah graft. Demikian pula, pembentukan seroma dapat mencegah graft take ke dasar luka yang mendasarinya, mencegah nutrisi yang diperlukan, seperti yang dijelaskan di atas. Gerakan pada lokasi graft menyebabkan kegagalan. Hal ini sering terjadi ketika graft ditempatkan di atas sebuah fleksor atau ekstensor permukaan atau di atas selubung tendon mobile. Sumber lain yang umum dari kegagalan adalah lokasi penerima yang buruk. Luka mungkin memiliki vaskularisasi yang buruk, atau kontaminasi permukaan mungkin terlalu besar untuk memungkinkan kelangsungan hidup graft. Bakteri dan respon inflamasi terhadap bakteri merangsang pelepasan enzim dan zat berbahaya lainnya yang mengganggu fibrin graft. Kesalahan teknis juga dapat menghasilkan kegagalan graft.

2.6.2. Full Thickness Skin Graft FTSG

Digunakan untuk menutup defek pada wajah, leher, ketiak, volar manus atau menutup daerah yang diinginkan secara estetik tidak terlalu jelek. Keuntungan dari FTSG : • Kecenderungan untuk terjadi kontraksi lebih kecil • Kecenderungan untuk berubah warna lebih kecil • Kecenderungan permukaan kulit mengkilat lebih kecil • Secara estetika lebih baik dari split thickness skin graft Kerugian: • Kemungkinan take lebih kecil dibandingkan split thickness skin graft • Hanya dapat menutup defek yang tidak terlalu luas • Donor harus dijahit atau ditutup oleh split thickness skin graft bila luka donor agak luas sehingga tidak dapat ditutup primer • Donor terbatas pada tempat-tempat tertentu seperti inguinal, supraklavikular, retroaurikular Indikasi: • Kehilangan jaringan yang tidak begitu luas Universitas Sumatera Utara Kontraindikasi: • Tidak terdapatnya suplai darah 2.6.3. Sebab-Sebab Kegagalan Tindakan Skin Graft Penyebab kegagalan skin graft yaitu: 1. Hematoma dibawah skin graft Hematoma atau perdarahan merupakan penyebab kegagalan skin graft yang paling penting. Bekuan darah dan seroma akan menghalangi kontak dan proses revaskularisasi, sehingga tindakan hemostasis yang baik harus dilakukan sebelum penempelan skin graft 2. Pergeseran skin graft Pergeseran akan menghalangimerusak jalinan hubungan revaskularisasi dengan resipien. Harus diusahakan terhindarnya daerah operasi dari geseran dengan cara fiksasi dan imobilisasi yang baik 3. Daerah resipien yang kurang vital Suplai darah yang kurang baik pada daerah resipien, misalnya daerah bekas crush injury, akan mengurangi kemungkinan take, kecuali telah dilakukan debridement yang adekuat. Penempelan skin graft pada daerah yang avaskulaer seperti tulang, tendon, syaraf, membuat tindakan skin graft gagal 4. Infeksi Merupakan penyebab kegagalan yang sebenarnya tidak sering. Infeksi luka ditentukan oleh keseimbangan antara daya tahan luka dan jumlah mikroorganisme. Bila jumlah mikroorganisme lebih dari 10 4 gram jaringan kemungkinan terjadinya infeksi yaitu 89, sedangkan bila jumlah mikroorganisma dibawah 10 4 gram jaringan kemungkinan terjadi infeksi yaitu 6. Pada luka-luka dengan jumlah mikroorganisma lebih dari 10 5 gram hampir dipastikan akan selalu gagal. 5. Teknik yang salah a. Menempelkan skin graft pada daerah berepitel sel basal epidermis dipermukaannya b. Penempelan skin graft terbalik c. Skin graft teralu tebal Universitas Sumatera Utara

2.7. Kerangka Teori