dari luka bakar sebelum dilakukan STSG pada hari yang sama. Kuman akan dibiakkan di media agar darah.
9. Skin graft cangkok kulit adalah mengambil sepotong kulit dari tubuh disebut donor
dan digunakan untuk menutupi luka terbuka. Pasien luka bakar telah mendapatkan terapi antibiotic sistemik dengan injeksi Ceftriaxone. Pengambilan STSG dilakukan
oleh residen bedah plastik atau dokter spesialis bedah plastik. Pengambilan STSG menggunakan alat Dermatom dengan ukuran 0.2 mm. Dressing pasien post STSG
dengan menggunakan tulle, kassa dan elastik perban. Penilaian take skin graft dilakukan pada hari ke-14. Penilaian take skin graft dilakukan oleh dr. Frank B.
Buchari Sp.BP - RE K.
3.9 Pertimbangan Etik
Karena peneliti menggunakan manusia sebagai subjek penelitian, maka sebagai manusia harus dilindungi dengan memperhatikan prinsip-prinsip dalam pertimbangan etik
yaitu: responden mempunyai hak untuk memutuskan apakah ia bersedia untuk menjadi subjek atau tidak tanpa sanksi apapun. Responden juga mempunyai hak untuk meminta
bahwa data yang diberikan harus dirahasiakan, untuk itu perlu adanya nama anonimity dan confidentiality.
3.10 Persetujuan Setelah Penjelasan
Semua subjek penelitian akan diminta persetujuan dari pasien dan keluarga pasien setelah diberi penjelasan mengenai kondisi pasien dan tindakan yang akan dilakukan
Universitas Sumatera Utara
3.11 KerangkaKonsep
Gambar 3.2 Kerangka Konsep Luas Skin Graft
• Luka bakar pada sendi
• Luka bakar pada daerah genitalia
• Penderita dengan penyakit diabetes
mellitus • Penderita yang tidak
ditemukan Pseudomonas
oaeruginosa pada
pemeriksaan kultur Koloni kuman
Pseudomonas aeruginosa melalui
kultur
Persentase take Skin Graft
Eksklusi
Universitas Sumatera Utara
BAB 4 HASIL PENELITIAN
4.1. Deskripsi Karakteristik Penderita Luka Bakar
Pada penelitian ini terkumpul jumlah sampel sebesar 22 kasus penderita luka bakar selama periode Februari sampai Juni 2014. Dari 22 kasus penderita luka bakar yang dijumpai
rata-rata usia penderita 31.72 ± 3.16 tahun. Jenis kelamin penderita luka bakar banyak dijumpai pada jenis kelamin laki-laki sebanyak 15
65.2 dan wanita 7 30.4.Hal ini dapat dilihat pada tabel 4.1.
Tabel 4.1 Deskripsi Karakteristik Penderita Luka Bakar Karakteristik
Frekuensi N
Usia
31,72 ± 3,16
Jenis Kelamin
Pria 15
65,2 Wanita
7 30,4
4.2. Deskripsi Jenis Kuman pada Penderita Luka Bakar
Dari 22 kasus luka bakar dijumpai jumlah kuman yang terbanyak adalah Staphylococcus aureus sebanyak 7 30,4 kasus dan Pseudomonas aeruginosa sebanyak 7
30,4 kasus dengan keseluruhan kasus terdapat koloni kuman 10
5
. Hal ini dapat dilihat
pada tabel 4.2.
Tabel 4.2. Deskripsi Jenis Kuman pada Penderita Luka Bakar Jenis Kuman
Frekuensi N
Staphylococcus aureus 7
30,4 Pseudomonas aeruginosa
7 30,4
Proteus mirabilis 3
13 Klebsiella pneumonia
2 8,7
Burkholderia cepacia 1
4,3 Serratia liquefaciens
2 8,7
4.3. Deskripsi
Take skin graft pada Penderita Luka Bakar
Dari 22 kasus luka bakar dijumpai persentase take skin graft 80 pada 16 pasien 72.7, persentase take skin graft antara 50-80 pada 5 pasien 22.7, dan persentase take
skin graft 50 dijumpai pada 1 pasien 4.5. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 4.3
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.3. Deskripsi Take Skin graft pada Penderita Luka Bakar
Take Skin Graft Frekuensi
N 80
16 72.7
50 - 80 50
5 1
22.7 4.5
4.4. Hubungan Koloni