3.5. Kriteria Inklusi dan Eksklusi
Yang termasuk dalam kriteria inklusi pada penelitian ini adalah:
• Penderita luka bakaryang akan dilakukan skin graft • Usia penderita anak-anak dan dewasa
• Luka bakar dengan jaringan jaringan granulasi berwarna merah cerah • Kondisi pasien yg akan di STSG sudah optimal Hb 10, albumin 2,5 grdl
Yang termasuk dalam kriteria eksklusi pada penelitian ini adalah: • Luka bakar pada sendi
• Luka bakar pada daerah genitalia • Penderita dengan penyakit diabetes mellitus
• Penderita dengan immunecompromise malnutrisi, HIVAIDS, autoimmune
3.6 Cara Kerja
Gambar 3.1 Cara Kerja
3.7 Analisa Data
Data yang sudah dikumpulkan, diolah, dan disajikan secara deskriptif dalam bentuk tabel dan diagram. Penjelasan tabel dan diagram akan disajikan dalam bentuk narasi. Data
bivariat akan dianalisa melalui chi-square. Penderita Luka Bakar
Kriteria Inklusi dan Eklusi
Dilakukan swab sebelum tindakan skin graft
Melakukan penilaian take skin graft pada hari ke-5 , ke-11 dan
ke-14
Universitas Sumatera Utara
3.8 Defenisi Operasional
1. Usia adalah usia kronologis seseorang yang didata berdasarkan Kartu Tanda
Penduduk KTP, Surat Izin Mengemudi SIM, atau kartu keluarga 2.
Jenis kelamin ditetapkan dengan menilai langsung jenis kelamin penderita dan melihat tanda pengenal
3. Luka bakar adalahkerusakan jaringan yang disebabkan oleh panas cairan, api, uap,
bahan kimia, listrik, radiasi matahari dan gesekan atau friksi. 4.
Derajat luka bakar adalah tingkat keparahan luka bakar. Derajat luka bakar dibagi atas:
a. Derajat satu superficial yaitu hanya mengenai epidermis dengan ditandai
eritema, nyeri, fungsi fisiologi masih utuh, dapat terjadi pelepuhan, serupa dengan terbakar mata hari ringan. Tampak 24 jam setelah terpapar dan fase
penyembuhan 3-5 hari. b.
Derajat dua partial adalah mengenai dermis dan epidermis dengan ditandai lepuh atau terbentuknya vesikula dan bula, nyeri yang sangat, hilangnya fungsi
fisiologis. Fase penyembuhan tanpa infeksi 7-21 hari. 5.
Derajat tiga atau ketebalan penuh yaitu mengenai seluruh lapisan epidermis dan dermis, tanpa meninggalkan sisa-sisa sel epidermis untuk mengisi kembali daerah
yang rusak, hilangnya rasa nyeri, warnanya dapat hitam, coklat dan putih, mengenai jaringan termasuk fascia, otot, tendon dan tulang.Cara pengambilan swab pada luka
bakar yang akan dilakukan STSG :
-
Luka dibersihkan dengan NaCl steril
-
Dilakukan pengambilan swab menggunakan lidi cotton steril dari dasar luka, lidi cotton dimasukkan ke dalam container sesuai standar laboratorium Patologi
Klinik
-
Sampel diantarkan ke laboratorium Patologi Klinik dalam waktu 2 jam 6.
Koloni kuman adalah jumlah kuman yang diperoleh dari kultur. Koloni kuman diperiksa melalui kultur dari swab. Hasil dari koloni kuman diklasifikasikan menjadi
2 kelompok yaitu 10
5
CFU dan 10
5
CFU.\ 7.
Koloni maksimal kuman adalah jumlah kuman dengan hasil tertinggi dari hasil pemeriksaan kultur yang akan diketahui setelah penelitian dilakukan.
8. Pseudomonas aeruginosa adalah batang gram negatif, bergerak, aerob; beberapa
diantaranya menghasilkan pigmen yang larut dalam air. Diperiksa melalui kultur swab
Universitas Sumatera Utara
dari luka bakar sebelum dilakukan STSG pada hari yang sama. Kuman akan dibiakkan di media agar darah.
9. Skin graft cangkok kulit adalah mengambil sepotong kulit dari tubuh disebut donor
dan digunakan untuk menutupi luka terbuka. Pasien luka bakar telah mendapatkan terapi antibiotic sistemik dengan injeksi Ceftriaxone. Pengambilan STSG dilakukan
oleh residen bedah plastik atau dokter spesialis bedah plastik. Pengambilan STSG menggunakan alat Dermatom dengan ukuran 0.2 mm. Dressing pasien post STSG
dengan menggunakan tulle, kassa dan elastik perban. Penilaian take skin graft dilakukan pada hari ke-14. Penilaian take skin graft dilakukan oleh dr. Frank B.
Buchari Sp.BP - RE K.
3.9 Pertimbangan Etik