kebanyakan bakteri gram negatif dihambat pada konsentrasi 0,2 - 5 µLmL. Katzung, 2004.
Spektrum kerja tumpang tindih dengan spektrum tetrasiklin secara luas. Yang perlu digaris bawahi adalah aktivitas yang mencolok terhadap Salmonella tergolong penyebab
tifus dan paratifus dan difusi jaringan yang baik Wattimena, 1990.
2.4.4 Farmakokinetika
Dosis kloramfenikol yang umum adalah 50-100 mgkghari. Setelah pemberian peroral, kristal kloramfenikol diabsobsi dengan cepat dan tuntas. Dosis oral 1
g menghasilkan kadar darah antara 10-15 µgmL. Kloramfenikol palmitat merupakan suatu pro-drug yang dihidrolisis dalam usus untuk menghasilkan kloramfenikol bebas.
Formulasi parenteralnya, kloramfenikol suksinat, menghasilkan kloramfenikol bebas melalui hidrolisis, menyebabkan kadar darah sedikit lebih rendah dibandingkan kadar
darah yang dicapai dengan obat yang diberikan secara oral. Kloramfenikol didistribusikan secara luas ke seluruh jaringan dan cairan tubuh. Hal
ini meliputi juga sistem saraf pusat sehingga konsentrasi kloramfenikol dalam jaringan otak dapat setara dengan konsentrasi dalam serum. Obat ini mengalami penetrasi
membran sel secara cepat. Ekskresi kloramfenikol tidak perlu diubah pada saat kerja ginjal menurun, namun harus dikurangi dalam jumlah besar pada kegagalan hati.
Katzung, 2004.
2.4.5 Penggunaan Klinis
Sebagai obat sistemik, kloramfenikol hampir tidak dipakai lagi berhubung toksisitasnya yang kuat, resistensi bakteri, dan tersedianya obat-obat lain yang lebih
efektif misalnya cephalosporin. Kloramfenikol kadang-kadang juga digunakan secara topikal untuk pengobatan
infeksi mata karena spektrum antibakterinya yang luas dan kemampuannya mempenetrasi
Universitas Sumatera Utara
jaringan okuler dan cairan bola mata. Obat ini tidak efektif untuk infeksi-infeksi chlamydia Katzung, 2004.
2.4.6 Identifikasi Kloramfenikol :
• Spektrum serapan inframerah zat yang dispersikan dalam kalium bromida P menunjukkan hanya pada panjang yang sama seperti pada Kloramfenikol
BPFI . • Waktu retensi puncak utama pada kromatografi Larutan uji sesuai dengan
waktu retensi puncak utama pada kromatogram Larutan baku yang diperoleh pada Penetapan kadar .
2.4.7 Penetapan Kadar Kloramfenikol
Penetapan kloramfenikol dapat ditetapkan dengan : 1.
Dengan metode kromatografi kinerja tinggi dengan menggunakan fase gerak berupa campuran air : metanol P : asam glasial 55:45:0,1.
2. Dengan metode spektrofotometri ultraviolet UV. Farmakope, 1995
Dalam penetapan ini kloramfenikol yang ditetapakan dengan metode spektrofotometri UV.
2.5 Spektrofotometri 2.5.1 Definisi