BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan dalam penulisan skripsi ini, beberapa kesimpulan yang dapat diambil antara lain:
1.
Pencegahan tindak pidana pencucian uang berdasarkan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 yaitu dengan cara yang pertama, penyedia jasa
keuangan wajb menyampaikan transaksi keuangan yang mencurigakan kepada PPATK. Kedua, dengan cara menerapkan prinsip mengenal nasabah.
Sedangkan dalam pemberantasan tindak pidana pencucian uang berdasarkan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 dapat dikenakan sanksi berupa sanksi
pidana penjara paling lama 20 dua puluh tahun dan denda paling banyak Rp. 10.000.000.000,00 sepuluh miliar rupiah, serta apabila tindak pidana
pencucian uang dilakukan oleh korporasi maka dikenakan sanksi pidana denda paling banyak Rp.100.000.000.000,00 seratus miliar rupiah dan
pidana tambahan berupa pengumuman putusan hakim, pembekuan sebagian atau seluruh kegiatan usaha Korporasi, pencabutan izin usaha, pembubaran
danatau pelarangan Korporasi, perampasan aset Korporasi untuk negara, dan pengambilalihan Korporasi oleh negara. Namun jika dalam hal harta
terpidana tidak cukup untuk membayar pidana denda, pidana denda tersebut diganti dengan pidana kurungan paling lama 1 satu tahun 4 empat bulan.
2.
Hubungan transaksi keuangan mencurigakan dengan pencegahan dan pemberantasan tindak pidana pencucian uang, dapat diliahat dari adanya
Universitas Sumatera Utara
transaksi keuangan yang mencurigakan adalah indikasi kemungkinan adanya predicate crime tindak pidana asal. Tidak akan ada money laundering jika
tidak ada kejahatan yang menghasilkan uangharta kekayaan atau tindak pidana asalnya. Maka ketika terbukti adanya tindak pidana pencucian uang
maka tindak pidana tersebut dapat di cegah dan di berantas..
3.
Kewajiban penyedia jasa keuangan perusahaan asuransi melaporan transaksi keuangan yang mencurigakan hal ini didasari oleh adanya
rekomendasi no 15 the forty recomendations, serta Pasal 23 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 dan Pasal 19 Peraturan Menteri Keuangan Nomor
30PMK-0102010, wajib menyampaikan laporan kepada PPATK mengenai transaksi keuangan mencurigakan, transaksi keuangan tunai dalam jumlah
paling sedikit Rp.500.000.000,00 dan transaksi keuangan transfer dana dari dalam ke luar negeri. Penyampaian `laporan tersebut dapat dilakukan dengan
2 cara yaitu pertama, dengan cara elektronis dilakukan setelah penyedia jasa keuangan memiliki hak akses berupa username dan password terhadap
aplikasi pelaporan transaksi keuangan yang mencurigakan. Kedua, dengan cara manual yaitu untuk menyampaikan laporan transaksi keuangan
mencurigakan harus mengirimkan surat pemberitahuan kepada PPATK.
B. Saran