3. Peran Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dalam Rencana

Jawaban Kabid ekonomi : “….Dalam proses penyusunan RPJMD itu sendiri kami mempunyai peranan dalam memperhatikan fokus utama yaitu bidang industri, perdagangan, pertanian, koperasi dan UKM. Tugas dan pernan kami lebih fokus kepada setiap hal yang berisi pada bidang ekonomi itu” Melihat jawaban kedua kabid di atas penulis juga mendapat jawaban yang sama dengan informan yang lainnya. Mereka hanya mengurusi bidang dalam RPJMD yang sesuai dengan bidangnya. Hal itu dimaksudkan supaya mereka lebih fokus dalam memperhatikan bidangnya masing-masing.

4. 3. Peran Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dalam Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Medan Dan dalam penyusunan RPJMD tersebut banyak pihak yang berperan dan mengambil bidangnya masing-masing. Sehingga penulis menanyakan menurut BapakIbuSaudara, Bagaimana peranan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah kota Medan dalam setiap tahapan penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Medan. Jawaban Kepala Bappeda : “…. Dalam penyusunan RPJMD Kota Medan Bappeda mempunyai peranan mulai dari awal penyusunan hingga akhirnya. Dimana menyiapkan rancangan awal , mengkoordinasikan penyusunan rancangan , menyelenggarakan Musrenbang , menyusun rancangan akhir , menghimpun dan menganalisis hasil pemantauan pelaksanaan rencana pembangunan dari setiap SKPD, menyusun evaluasi rencana pembangunan. Jadi dari awal sampai akhir RPJMD itu Bappeda mempunyai peranan yang sangat penting dan vital, karena koordinasi yang paling utama ada dalam Bappeda.” Universitas Sumatera Utara Dalam dalam tahapan penyusunan RPJMD tersebut Bappeda terlebih dahulu membahas rancangan awal, dan pertanyaannya, menurut BapakIbuSaudara, bagaimana pembahasan rancangan awal RPJMD? Jawaban Kepala Bappeda : Peranan Bappeda dalam RPJMD yang paling utama adalah dalam penyusunan rancangan awal. Dimana sudah jelas tugas Bappeda di utarakan dalam UU Nomor 25 Tahun 2004 yang mengatakan Tugas Bappeda adalah menyusun rancangan awal RPJMD. Dimana dalam rancangan awal ini Bappeda merumuskan penjelasan visi dan misi dan mengolahnya sesuai dengan data dan informasi mengenai Kota Medan ini.” Peranan Bappeda dalam penyusunan RPJMD sangat penting karena merupakan koordinator tunggal dalam penyusunannya. Sehingga penulis menanyakan, menurut BapakIbuSaudara, apakah ada kesepakatan bersama mengenai kegiatan atau tindakan yang harus dilakukan masing-masing pihak termasuk target dan jadwal dalam penyusunan RPJMD ? Seperti apa? Untuk pertanyaan ini dijawab oleh setiap pihak yang diwanwancarai, dan berikut adalah jawaban mereka: Jawaban Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Medan : “….Tentu ada, hal ini dibahas dalam sebuah rapat, namanya rapat koordinasi, dimana setiap SKPD yang diundang wajib datang dan biasanya itu ada draft yang harus diselesaikan. Draft dalam rangka penyusunan RPJMD tersebut. Itu dulu disepakati, setelah itu semua mengerjakan bagian dalam artian draft dari Bappeda tadi harus dilengkapi. Sedangkan dari Bappeda bertugas dalam hal mengarahkan saja.” Jawaban Kasubbag Penyusunan Program: “….ya, tentu ada kegiatan, target juga Dibuat suatu pertemuan atau rapat koordinasi yang disepakati apa yang menjadi tugas masing-masing pihak yang disertai dengan jadwal dan juga targetnya. Sedangkan tugas Universitas Sumatera Utara Bappeda hanya untuk koordinasi dan memberikan saran ataupun arahan”. Jawaban Kabid Ekonomi : “….Tentu ada Bappeda menetapkan suatu pertemuan, baik dalam bentuk rapat, forum diskusi, seminar ataupun lokakarya tentang RPJMD tersebut dalam artian untuk mencapai kesepakatan bersama atau istilah lain tujuannya untuk integrasi dan sinkronisasi program dan kegiatan yang akan dikerjakan di tingkat Kota. Nah, setelah itu dinas, camat dan stakeholder mengerjakan apa yang menjadi tugastanggung jawabnya sesuai dengan kewenangan dan kesepakatan yang ada. Biasanya pihak Bappeda ada memberikan draft isian untuk dinas dan di dalamnya juda ada isian dalam pencapaian target”. Jawaban Kabid Sosial dan Budaya “…. Ya, ada Dalam setiap pertemuan ataupun rapat ada yang menjadi agenda yang akan dibahas bersama dan target dari sebuah pertemua itu. Kalaupun ada hal-hal lainnya yang menjadi tambahan akan dibicarakan pada saat itu juga. Selain itu, juga ada kesepakatan yang akan mereka kerjakan pertahunnya. Dan yang akan dikerjakan itu harus sesuai dengan apa yang dilakukan untuk mencapai visi dan misi Walikota Medan. Dan Bappeda dalam hal ini bertindak sebagai pengarah dan melakukan evaluasi dan monitoring”. Jawaban Kabid Fisik dan Tata ruang : “…. Ya, ada Bappeda dalam hal tupoksi mengundang baik dalam bentuk forum, rapat, seminar SKPD yang ada untuk menyepakati bersama apa yang menjadi target-target dan jadwal kegiatan yang akan dilakukan oleh masing-masing SKPD untuk lima tahunnya ataupun pertahunnya, lalu itu dibahas bersama” Jawaban Kabid Monitoring dan Evaluasi “ ….Jelas, pasti ada kesepakatan untuk setiap kegiatan dan tindakan yang akan dilakukan, hal itu tidak terlepas oleh anggaran yang tersedia. Atinya program atai kegiatan didukung oleh anggaran yang ada. Nah, untuk target-target itu akan terlihat di dalam Renstra, baik untuk pencapaian lima tahun 2011-2015 maupun target tiap tahunnya”. Berdasarkan jawaban mereka di atas dapat dilihat bahwa Bappeda dalam setiap rapatnya menentukan agenda yaitu pencapaian-pencapaian setiap kegitan Universitas Sumatera Utara dan program serta penyelerasan setiap program dan tujuan yang akan dicapai agar tetap mendukung pencapaian visi dan misi Walikota Medan. Untuk melihat bagaimana Bappeda dalam menghimpun laporan dari DinasInstansi atau dengan kata lain tukar-menukar informasi oleh masing-masing pihak, maka penulis memberikan pertanyaan menurut BapakIbuSaudara, bagaimana dengan saling tukar-menukar informasi dari masing-masing pihak yang bekerjasama mengenai kegiatan dan hasilnya pada suatu saat tertentu, termasuk juga dalam hal masalah-masalah yang dihadapi masing-masing? Jawaban Kepala Bappeda : “…. Informasi atau komunikasi sangat penting dalam hal ini. Karena perlu ditegaskan kembali bahwa koordinasi utama dalam RPJMD ada pada Bappeda. Biasanya untuk tukar menukar informasi didapat pada saat kita mengadakan rapat. Dimana dari Dinas diperoleh data-data atau usulan-usulan untuk penyempurnaan RPJMD. Keterlibatan SKPD cukup besar. Di dalam rapat juga akan dibicarakan mengenai dana dan juga masalah anggaran. Dan selain dalam bentuk formal juga dapat dilakukan dalam bentuk informal, seperti datang langsung ke Bappeda atau telepon ke Bappeda. Dan dari Bappeda sendiri adalah dengan memberikan pandangan atau arahan ataupun juga gambaran tentang RPJMD ini, selain itu juga dalam hal menyampaikan hasil evaluasi maupun koreksi dari draft yang diberikan Dinas. Ya, kalau berbicara mengenai masalah pasti ada, misalnya di dalam rapat sering terjadi beda pendapat, terkadang kurangnya disiplin semuanya dalam hal waktu, dan hal-hal lain. Dan mungkin juga yang menjadi kendala atau masalah adalah kesulitan SKPD dalam menerjemahkan tugasnya, maka Bappeda berkewajiban kembali mengarahkannya. Dan masalah-masalah lainnya.” Jawaban Kasubbag Penyusunan Program : “…. Adanya tukar menukar informasi Biasanya Bappeda menghubungi dinas-dinas untuk mengingatkan jadwal kegiatan, batas pengumpulan draft penyempurnaan penyusunan RPJMD. Sementara dari pihak dinas apabila mengalami kendala atau tidak jelas mengenai tugasnya, biasanya mereka mau bertanya dan menghubungi Bappeda langsung. Dan jika berbicara mengenai masalah kadang data atau informasi yang diperlukan tidak tepat waktu dalam pemberiannya. Dan hal ini sedikit mengahambat penyusunan RPJMD itu sendiri. Universitas Sumatera Utara Jawaban Kabid ekonomi “….Jika berbicara mengenai tukar menukar informasi, pasti ada Karena kita mempunyai tujuan yang sama untuk Perencanaan Daerah yaitu RPJMD itu sendiri. Tetapi yang menjadi masalah adalah lebih kepada personal, yang terkadang kurang bertanggung jawab pada tugasnya. Misalnya dalam hal waktu. Sehingga hal ini mengacaukan semuanya, maksudnya akan berdampak pada kegiatan atau jadwal kegiatan penyusunan RPJMD. “ Jawaban Kabid Sosial dan Budaya : “ ….Sudah pasti ada tukar-menukar informasi. Misalnya dari Bidang Sosial dan Budaya sendiri, ada masalah kita panggil mereka sehubungan dengan adanya perubahan dan masukan dari dewan untuk disempurnahkan kembali. Dan yang menjadi masalah apabila saat diundang rapat yang menghadirinya adalah orang-orang yang tidak berkompeten di dalamnya oleh karena keterbatasan SDM, nah sudah menjadi bagian Bappeda dalam hal menindaklanjutinya, hal itu dilakukan secara informal. Hubungan yang kita bina di sini bersifat konsultatif artinya ketika diundang datang dan setelahnya tetap menjalin komunikasi” Jawaban Kabid Data Monitoring dan Evaluasi : “…. Dalam tukar-menukar informasi secara jelas dilakukan adalah ketika mengadakan rapat internal Bappeda dengan instansi yang terkait. Dinas membawa data-data ataupun informasi yang berkaitan dengan penyusunan RPJMD tersebut. Di forum ini juga dibahas mengenai dana atau anggaran, serta ada juga yang membahas masalah apa yang menjadi target-target yang diharapkan dapat dicapai dalam RPJMD. Dan intinya semua SKPD harus saling memberikan dukungan yang kuat, nah sekarang tinggal bagaimana semua pihak dalam melakonkan atau mengekspresikan supaya semua sama-sama enak dan indah” Dari keterangan-keterangan di atas, dapat diketahui bahwa cara yang dilakukan Bappeda dalam rangka mendapatkan data-data tentang sasaran, kegiatan dan program yang dilakukan DinasInstansi yang terkait adalah melalui rapat. Dimana, dari rapat yang diadakan dapat diperoleh banyak informasi. Dan dari keterangan mereka ada beberapa masalah yang diperoleh yakni mengenai disiplin waktu, tanggung jawab kerja, masalah kualitas SDM, dan juga penafsiran tugasnya masing-masing. Universitas Sumatera Utara Penyusunan RPJMD mempunyai banyak tujuan dan sasaran yang akan dicapai. Dan nantinya dalam tahapan akhirnya akan ditetapkan menjadi Perda. Dan pertanyaanya adalah, menurut BapakIbuSaudara apakah ada perbedaan antara rancangan awal dari RPJMD hingga nantinya menjadi rancangan akhir? Jawaban Kepala Bappeda : “…. Dalam penyusunan RPJMD yang pertama adalah peyusunan rancangan awal. Nah dalam rangcangan awal ini, ini hanya bersifat tawaran yang nantinya akan dibicarakan lebih dalam lagi dengan adanya Musrembang. Dan setelah Musrembang akan disusun rancangan akhir dan akhirnya ditetapkan jadi Perda. Dalam hal ini terdapat banyak perbedaan, karena sewaktu pelaksanaan Musrembang banyak masukan dan banyak juga perbaikan mengenai isi dari RPJMD tersebut.” Dan di dalam melaksanakan peranannya dalam perencanaan pembangunan, Bappeda tentu mempunyai hambatan baik dari eksternal dan internal. Maka pertanyaanya adalah , menurut BapakIbuSaudara apa yang menjadi hambatan baik dari eksternal dan internal dalam Bappeda ini ? Jawaban Kepala Bappeda : “….Jika berbicara mengenai hambatan atau kesulitan kami dalam melaksanakan peranan dalam perencanaan pembangunan, dari dalam atau internal lebih pada sebagian individu atau personal masih mempunyai SDM yang rendah atau kurang. Sehingga harus diarahkan dalam setiap tugas dan pekerjaannya. Kemudian terkadang kurang koordinasi antara satu bidang dengan yang lainnya. Dan jika berbicara hambatan eksternal sama halnya dengan di dalam kurang koordinasi antara SKPD atau dinas dengan Bappeda sendiri. Hal ini jugalah yang membuat dalam setiap penyusunan RPJMD selalu ada masalah atau kendala.” Jawaban Kabid Sosial dan Budaya: “….hambatan dari lingkungan Bappeda sendiri mungkin kurangnya jumlah SDM, misalnya dalam pelaksanaan Musrembang nantinya, kami merasa bahwa jumlah pegawai dalam Bappeda ini masih kurang untuk melaksanakan setiap bagian dan peran serta dalam Musrenbang tersebut. Universitas Sumatera Utara Dan jika melihat hambatan dari luar, kurang koordinasi dari SKPD kepada Bappeda, dan hal ini yang paling sering terjadi, dan satu lagi hambatan dari luar dan adalah kurangnya kesadaran waktu. Terkadang penyampaian laporan dari setiap SKPD tidak tepat waktu.” Jawaban Kabid Ekonomi : “…. Dalam Bappeda ini sendiri banyak hambatan atau kendala dalam setiap pelaksanaan penyusunan RPJMD, dimana hal tersebut terlihat dari koordinasi, disiplin, kualitas dalam Bappeda ini. Dan jika melihat hambatan dari luar atau kendala dari luar adalah disiplin dari SKPD dalam penyampaian laporan dan berkas ke Bappeda, dan hal ini sangat menghambat dan menjadi penghalang dalam penyusunan RPJMD ini sendiri.” Dari uraian jawaban informan bahwa ada beberapa hal yang menghambat peranan Bappeda dalam melaksanakan penyusunan RPJMD. Kemudian pada akhirnya nanti RPJMD akan disahkan atau di-Perda- kan. Dan pertanyaannya, menurut BapakIbuSaudara, RPJMD Kota Medan saat ini disahkan dalam Perda Nomor berapa? Jawaban Kepala Bappeda : “….Hal ini yang saat ini masih dalam pembahasan, atau belum disahkan Perdanya. Padahal kemaren rancangan akhir telah diserahkan. Namun yang menjadi penghambat atau masalah dalam penetapan ini adalah Pembahasan Rancangan Peraturan Daerah Ranperda Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah RPJMD kota Medan 2011- 2015 yang belakangan tidak melalui mekanisme pembahasan di tingkat Badan Legislasi Baleg DPRD Medan. Seperti diketahui, lolosnya RPJMD tanpa pembahasan ditingkat Baleg merupakan hasil kesepakatan anggota Baleg saat mereka mengadakan pertemuan. Hal itu telah marak diperbincangkan belakangan ini, dan hal tersebut diakui Ketua Baleg DPRD Medan Faisal Nasution. Banyak media yang telah memberitakan masalah ini. Dan mudah-mudahan dalam waktu dekat RPJMD ini akan segera di tetapkan Perdanya” Universitas Sumatera Utara

BAB V ANALISIS DATA