5. 3. Peranan Bappeda dalam Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

4. Evaluasi pelaksanaan rencana.

1. 5. 3. Peranan Bappeda dalam Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Untuk menjamin penyelenggaraan pemerintahan yang demokratis, transparan, akuntabel, efisien dan efektif di bidang perencanaan pembangunan daerah, diperlukan adanya tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi perencanaan pembangunan daerah. Penerapan peraturan perundangan yang berkaitan dengan perencanaan daerah merupakan alat untuk mencapai tujuan pelayanan publik sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. Untuk itu, pelaksanaan otonomi daerah perlu mendapatkan dorongan yang lebih besar dari berbagai elemen masyarakat melalui perencanaan pembangunan daerah agar demokratisasi, transparansi, akuntabilitas dapat terwujud. Penyelenggaraan tahapan, tata cara penyusunan pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah dimaksudkan untuk: 1. Meningkatkan konsistensi antarkebijakan yang dilakukan berbagai organisasi publik dan antara kebijakan makro dan mikro maupun antara kebijakan dan pelaksanaan; 2. Meningkatkan transparansi dan partisipasi dalam proses perumusan kebijakan dan perencanaan program; 3. Menyelaraskan perencanaan program dan penganggaran; Universitas Sumatera Utara 4. Meningkatkan akuntabilitas pemanfaatan sumber daya dan keuangan publik; 5. Terwujudnya penilaian kinerja kebijakan yang terukur, perencanaan, dan pelaksanaan sesuai RPJMD, sehingga tercapai efektivitas perencanaan. Menurut UU Nomor 25 Tahun 2004 RPJM Daerah merupakan penjabaran dari visi, misi, dan program Kepala Daerah yang penyusunannya berpedoman pada RPJP Daerah dan memperhatikan RPJM Nasional, memuat arah kebijakan keuangan daerah, strategi pernbangunan Daerah, kebijakan umum, dan program Satuan Kerja Perangkat Daerah, lintas Satuan Kerja Perangkat Daerah, dan program kewilayahan disertai dengan rencana-rencana kerja dalam kerangka regulasi dan kerangka pendanaan yang bersifat indikatif. Materi utama RPJMD Visi dan Misi Kepala Daerah, Arah Kebijakan Keuangan Daerah, Strategi Pembangunan Daerah, Kebijakan Umum serta Program Kepala Daerah yang sudah dijabarkan dalam format Program SKPD dan Program Lintas SKPD, program Kewilayahan dan rencana-rencana kerja dalam pendanaan yang bersifat indikatif. Rencana Pembagunan Jangka Menengah Daerah RPJMD Kota Medan merupakan penjabaran visi dan misi dan program Walikota Medan dengan tetap mengacu pada RPJM Nasional sebagai landasan dan dokumen perencanaan nasional secara menyeluruh berdasarkan kondisi daerah Kota Medan. Dimana dapat dilihat dalam gambaran berikut : Universitas Sumatera Utara Gambar 1. Penyusunan dan Penetapan RPJM Maksud dan tujuan penetapan Rencana Pembangunan Kota Medan adalah untuk memberikan arah dan pedoman penyelenggaranaan pemerintahan, pengelolaan pembangunan, dan penyampaian pelayanan kepada masyarakat di Kota Medan dengan tujuan untuk mewujudkan kehidupan yang lebih demokratis, berkeadilan sosial, serta melindungi hak asasi manusia, menegakkan supremasi hokum dalam tatanan masyarakat yang beragama, beradab, berakhlak mulia, mandiri, bebas, maju dan sejahtera dalam prinsip-prinsip tata pemerintahan yang baik Good Governance. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kota disusun dalam rangka pelaksanaan amanat Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Universitas Sumatera Utara Perencanaan Pembangunan Nasional, Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, Peraturan Pemerintah Nomor 20 tahun 2004 tentang Rencana Kerja Pemerintah, Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2004 tentang Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran KementrianLembaga, Pemerintah dan Pemerintah Daerah wajib menyusun Rencana Pembangunan Jangka Panjang RPJPD, Rencana Pembangunan Jangka Menengah RPJMD dan Rencana Kerja Pemerintah RKPD sebagai rencana tahunan. Penyusunan dokumen rencana pembangunan tersebut dilakukan melalui proses koordinasi administrasi pemerintah dalam suatu forum Musyawah Perencanaan Pembangunan Musrembang. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah RPJMD merupakan pedoman dan acuan bagi Dinas, Badan, Biro dan Kantor dalam menyusun Rencana Strategis Dinas, Badan, Biro dan Kantor di lingkungan Pemerintah Kota Medan. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah RPJMD juga merupakan acuan Pemerintah Daerah di dalam menyusun Rencana Kerja Pemerintah Daerah setiap tahunnya atau yang disebut dengan RKPD. Sejalan dengan Undang-Undang 252004 maka penyusunan RPJMD perlu memenuhi prinsip-prinsip sebagai berikut: 1. Startegis Dokumen RPJMD pada dasarnya merupakan suatu proses pemikiran strategis. Kualitas dokumen RPJMD sangat ditentukan oleh seberapa jauh RPJMD dapat mengemukakan secara sistematis proses pemikiran strategis Universitas Sumatera Utara tersebut. Perencanaan strategis erat kaitannya dengan proses menetapkan ke mana daerah akan diarahkan pengembangannya dan apa yang hendak dicapai dalam lima tahun mendatang; bagaimana mencapainya; dan langkah-langkah strategis apa yang perlu dilakukan agar tujuan tercapai. Alur pemikiran strategis strategic thinking process pada dasarnya mencakup elemen-elemen sebagai berikut: a. Ada rumusan isu dan permasalahan pembangunan yang jelas b. Ada rumusan prioritas isu sesuai dengan urgensi dan kepentingan dan dampak isu terhadap kesejahteraan masyarakat banyak c. Ada rumusan tujuan pembangunan yang memenuhi kriteria SMARTspecific, measurable, achievable, reliable, time bound d. Ada rumusan alternatif strategi untuk pencapaian tujuan e. Ada rumusan kebijakan untuk masing-masing strategi f. Ada pertimbangan atas kendala ketersediaan sumber daya dan dana kendala fiskal daerah g. Ada prioritas program h. Ada tolok ukur dan target kinerja capaian program i. Ada pagu indikatif program j. Ada kejelasan siapa bertanggung jawab untuk mencapai tujuan, sasaran, dan hasil, dan waktu penyelesaian termasuk review kemajuan pencapaian sasaran k. Ada kemampuan untuk menyesuaikan dari waktu ke waktu terhadap perkembangan internal dan eksternal yang terjadi Universitas Sumatera Utara l. Ada evaluasi terhadap proses perencanaan yang dilakukan m. Ada komunikasi dan konsultasi berkelanjutan dari dokumen yang dihasilkan n. Ada instrumen, metodologi, pendekatan yang tepat digunakan untuk mendukung proses perencanaan 2. Demokratis dan Partisipatif Ini bermakna bahwa proses penyusunan RPJMD perlu dilaksanakan secara transparan, akuntabel, dan melibatkan masyarakat stakeholder dalam pengambilan keputusan perencanaan di semua tahapan perencanaan: a. Ada identifikasi stakeholder yang relevan untuk dilibatkan dalam proses pengambilan keputusan perencanaan b. Ada kesetaraan antara government dan non government stakeholder dalam pengambilan keputusan c. Ada transparasi dan akuntabilitas dalam proses perencanaan d. Ada keterwakilan yang memadai dari seluruh segmen masyarakat, terutama kaum perempuan dan kelompok marjinal e. Ada sense of ownership masyarakat terhadap RPJMD f. Ada pelibatan dari media g. Ada konsensus atau kesepakatan pada semua tahapan penting pengambilan keputusan seperti perumusan prioritas issues dan permasalahan, perumusan tujuan, strategi dan kebijakan, dan prioritas program Universitas Sumatera Utara 3. Politis Ini bermakna bahwa penyusunan RPJMD melibatkan proses konsultasi dengan kekuatan politis terutama Kepala Daerah Terpilih dan DPRD: a. Ada konsultasi dengan KDH Terpilih untuk penerjemahan yang tepat dan sistematis atas visi, misi, dan program Kepala Daerah Terpilih ke dalam tujuan, strategi, kebijakan, dan program pembangunan daerah b. Ada keterlibatan DPRD dalam proses penyusunan RPJMD c. Ada pokok-pokok pikiran DPRD dalam proses penyusunan RPJMD d. Ada naskah akademis untuk mendukung proses pengesahan RPJMD e. Ada review dan evaluasi dari DPRD terhadap rancangan RPJMD f. Ada review, saran dan masukan Gubernur Provinsi berkaitan terhadap rancangan RPJMD g. Ada pembahasan terhadap Ranperda RPJMD h. Ada pengesahan RPMJD sebagai Peraturan Daerah yang mengikat semua pihak untuk melaksanakannya dalam lima tahun ke depan. 4. Perencanaan Bottom- Up Ini bermakna bahwa proses penyusunan RPJMD perlu memperhatikan aspirasi dan kebutuhan masyarakat: a. Ada penjaringan aspirasi dan kebutuhan masyarakat untuk melihat konsistensi dengan visi, misi dan program Kepala Daerah Terpilih b. Memperhatikan hasil proses musrenbang dan kesepakatan dengan masyarakat tentang prioritas pembangunan daerah Universitas Sumatera Utara c. Memperhatikan hasil proses penyusunan Renstra SKPD 5. Perencanaan Top- Down Ini bermakna bahwa proses penyusunan RPJMD perlu bersinergi dengan rencana strategis di atasnya dan komitmen pemerintahan atasan berkaitan: a. Ada sinergi dengan RPJP dan RPJM Nasional b. Ada sinergi dan konsistensi dengan RPJPD c. Ada sinergi dan konsistensi dengan RTRWD d. Ada sinergi dan komitmen Pemerintah terhadap tujuan-tujuan pembangunan global seperti Millenium Development Goals, Sustainable Development, pemenuhan Hak Asasi Manusia, pemenuhan air bersih dan sanitasi, dsb. Modul Bahan Pelatihan dan Pendampingan Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, USAID LGSP, Jakarta, 2008 Dan dalam penyusunan RPJMD dilakukan dengan tahapan atau proses dan jadwal sebagai berikut : Dan perencanaan pembangunan daerah itu menggunakan pendekatan : 1. Politis Pendekatan politik memandang bahwa pemilihan PresidenKepala Daerah adalah proses penyusunan rencana, karena rakyat pemilih menentukan pilihannya berdasarkan program-program pembangunan yang ditawarkan Universitas Sumatera Utara masing-masing calon PresidenKepala Daerah. Oleh karena itu, rencana pembangunan adalah penjabaran dari agenda-agenda pembangunan yang ditawarkan PresidenKepala Daerah pada saat kampanye ke dalam rencana pembangunan jangka menengah. Dalam pemilihan langsung Presiden dan Kepala Daerah menghasilkan rencana pembangunan hasil proses politik publik choice theory of planning. Dan nantinya akan menjabarkan visi dan misi dalam RPJM. 2. Teknokratis Perencanaan dengan pendekatan teknokratik dilaksanakan dengan menggunakan metoda dan kerangka berpikir ilmiah oleh lembaga atau satuan kerja yang secara fungsional bertugas untuk itu. Perencanaan yang dilakukan oleh perencana profesional, atau oleh lembaga unit organisasi yang secara fungsional melakukan perencanaan. Dan dalam pemantapan peran, fungsi dan kompetensi lembaga perencana. 3. Partisipatif Perencanaan dengan pendekatan partisipatif dilaksanakan dengan melibatkan semua pihak yang berkepentingan stakeholders terhadap pembangunan. Pelibatan mereka adalah untuk mendapatkan aspirasi dan menciptakan rasa memiliki. Antara lain melalui pelaksanaan Musrenbang. 4. Buttom-up dan Top-down Sedangkan pendekatan atas-bawah dan, bawah-atas dalam perencanaan dilaksanakan menurut jenjang pemerintahan. Rencana hasil proses atas-bawah dan bawah-atas diselaraskan melalui musyawarah yang dilaksanakan baik di tingkat nasional, provinsi, kabupatenkota, kecamatan, dan desa. Universitas Sumatera Utara Dan tahapan penyusunan RPJMD adalah : 1. Penyiapan Rancangan Awal RPJM Daerah Kegiatan ini menjadi tanggung jawab kepala Bappeda, dilakukan guna mendapatkan gambaran awal arti jabaran visi, misi dan program kepala daerah terpilih, dengan masukan berupa RPJPD dan RPJM NasionalProvinsi. Sewaktu mengalokasikan program dan kegiatan indikatif menurut SKPD dilakukan dengan konsultasi atau rapat kerja bersama para kepala SKPD. 2. Penyiapan Rancangan Renstra-SKPD Kegiatan ini dilakukan oleh seluruh di bawah koordinasi masing-masing SKPD yang bersangkitan sekaligus merupakan langkah awal SKPD menyusun Renstra SKPDnya. Penyusunan rencana Renstra SKPD bertujuan untuk merumuskan visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program dan kegiatan pembangunan yang sesuai dengan tugas dan fungsi SKPD, agar selaras dengan program prioritas Kepala daerah terpilih. Dalam kesempatan ini pula kepal SKPD merincikan kegiatan dan program strandar pelayanan minimum yang sesuai dengan tugas dan fungsi SKPD yang bersangkutan ke dalam RPJM serta semua kegiatan yang diperlukan untuk mempertahankan kinerja pelayanan yang sudah tercapai pada periode sebelumnya. Dengan demikian RPJMD merupakan dokumen perencanaan yang berkesinambungan, khususnya dalam pelayanan kepada masyarakat. 3. Penyusunan Rancangan RPJM Daerah Universitas Sumatera Utara Tahap ini merupakan tanggung jawab kepala Bappeda, merupakan upaya mengintegrasikan rancangan awal rpjm daerah dengan rancangan renstra SKPD, yang menghasilkan rancangan RPJM Daerah. Rancangan rpjmd diharapkan sudah menjabarkan visi, misi dan program kepala daerah menjadi program dan kegiatan indikatif jangka menengah yang berisi rencana kerja dalam kerangka regulasi dan kerangka pendanaan. RPJMD juga merincikan program dan kegiatan indikatif dalam selang tahunan selama lima tahun. Diharapkan integrasi tersebut membuat RPJMD mengakomodasikan : 1. Kepentingan visi, misi dan program Kepala Daerah yang dipilih secara langsung oleh masyarakat, 2. Maksud mempertahankan hasil pembangunan melalui programkegiatan mempertahankan kinerja pelayanan yang dicapai pada periode sebelumnya dan, 3. Meningkatkan pelayanan kepada masyarakat melalui penerapan SPM yang sudah ditetapkan oleh kementrianlembaga pada tingkat nasional. 4. Musyawarah Perencanaan Pembangunan Musrembang Jangka Menengah Daerah Kegitan ini dilaksankan dalam koordinasi kepala bappeda. Kegiatan ini dilaksanakan guna memperoleh berbagai masukan dan komitmen dari seluruh pemangku kepentingan pembangunan atas rancangan RPJM Daerah Universitas Sumatera Utara 5. Penyusunan Rancangan Akhir RPJM Daerah Kegitan ini menjadi tanggung jawab kepala Bappeda. Seluruh masukan dan komitmen hasil Musrembang jangka menengah daerah menjadi masukan utama penyempurnaan rancangan RPJMD, menjadi rancangan akhir RPJM DAERAH. Rancangan akhir RPJM Daerah disampaikan oleh kepala Bappeda Kepada Kepala daerah terpilih 6. Penetapan peraturan daerah tentang RPJM Daerah di bawah koordinasi kepala satuan kerja perangkat daerah yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi hokum. Rancangan akhir rpjm daerah beserta lampirannya disampaikan kepada dprd sebagai inisiatif pemerintah daerah, untuk diproses lebih lanjut menjadi peraturan daerah tentang rpjm daerah Modul Bahan Pelatihan dan Pendampingan Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, USAID LGSP, Jakarta, 2008 Universitas Sumatera Utara Gambar 2. Bagan Alir Tahapan Penyusunan RPJMD KabupatenKota Sumber : Permen No 25 Tahun 2004 PENYUSUNAN RANCANGAN AWAL RPJMD PENYUSUNAN RANCANGAN RPJMD MUSRENBANG RPJMD PERUMUSAN RANCANGAN AKHIR RPJMD PENETAPAN RPJMD Rancangan Perda ttg RPJMD beserta Rancangan akhir RPJMD Kabupaten Kota Perda tentang RPJMD Persiapan Penyusunan RPJMD Kab Kota Penelaahan RJPMN, RPJMD Provinsi dan RPJMD kab kota lainnya Perumusan Strategi dan arah kebijakan Telaahan terhadap RPJPD Kabupaten kota Perumusan Kebijakan umum dan program pembangunan daerah KabupatenKota Analisis isu-isu strategis Pembangunan jangka menengah KabupatenKota VISI, MISI dan Program KDH Pengolahan data dan informasi Perumusan Penjelasan visi dan misi Perumusan Tujuan dan Sasaran Perumusan Permasalahan Pembangunan Daerah Kabupaten Kota Hasil evaluasi capaian RPJMD Pembahasan dengan SKPD kabupatenkota Pelaksanaan Forum Konsultasi Publik Perumusan Indikasi rencana program prioritas yang disertai kebutuhan pendanaan Rancangan RPJMD • Pendahuluan • Gambaran umum kondisi daerah • Gambaran pengelolan keuangan daerah serta kerangka pendanaan • Analisis isu-isu srategis,visi, misi, tujuan dan sasaran • Strategi dan arah kebijakan • Kebijakan umum dan program pembangunan daerah • Indikasi rencana program prioritas yang disertai kebutuhan pendanan • Penetapan indikator kinerja Daerah • Pedoman transisi dan kaidah pelaksanaan . Naskah Kesepakatan Musrenbang RPJMD Penyiapan data dan kegiatan Perumusan hasil Musrenbang Pelaksanaan Musrenbang RPJMD Penyusunan SE KDH ttg Penyusunan Rancangan Renstra-SKPD Penyajian Rancangan RPJMD Verifikasi Rancangan RENSTRA SKPD Persetujuan Rancangan akhir RPJMD oleh BupatiWalikota Penetapan Perda tentang RPJMD kabupatenkota Konsultasi rancangan akhir RPJMD ke PemProv Rancangan Awal Renstra SKPD RPJMD • Pendahuluan • Gambaran umum kondisi daerah • Gambaran pengelolan keuangan daerah serta kerangka pendanaan • Analisis isu-isu srategis, • visi, misi, tujuan dan sasaran • Strategi dan arah kebijakan • Kebijakan umum dan program pembangunan daerah • Indikasi rencana program prioritas yang disertai kebutuhan pendanan • Penetapan indikator kinerja Daerah • Pedoman transisi dan kaidah pelaksanaan Rancangan Akhir RPJMD • Pendahuluan • Gambaran umum kondisi daerah • Gambaran pengelolan keuangan daerah serta kerangka pendanaan • Analisis isu-isu srategis, • visi, misi, tujuan dan sasaran • Strategi dan arah kebijakan • Kebijakan umum dan program pembangunan daerah • Indikasi rencana program prioritas yang disertai kebutuhan pendanan • Penetapan indikator kinerja Daerah • Pedoman transisi dan kaidah pelaksanaan Perumusan Rancangan Akhir RPJMD Penyampaian Rancangan Akhir RPJMD Pembahasan Rancangan Akhir RPJMD Konsultasi rancangan akhir RPJMD Penyempurnaan rancangan akhir RPJMD Penyelarasan Program Prioritas dan Kebutuhan Pendanaan Penelaahan RTRW Kab Kota RTRW KabKota lainnya Analisis Gambaran umum kondisi daerah kabupatenkota Analisis pengelolaan keuangan daerah serta kerangka pendanaan Pembahasan dengan DPRD utk memperoleh masukan dan saran Rancangan Awal RPJMD • Pendahuluan • Gambaran umum kondisi daerah • Gambaran pengelolan keuangan daerah serta kerangka pendanaan • Analisis isu-isu srategis,visi, misi, tujuan dan sasaran • Strategi dan arah kebijakan • Kebijakan umum dan program pembangunan daerah • Indikasi rencana program prioritas yang disertai kebutuhan pendanan • Penetapan indikator kinerja Daerah • Pedoman transisi dan kaidah pelaksanaan . Penetapan Indikator Kinerja Daerah Universitas Sumatera Utara

1. 6. Defenisi Konsep