Hal ini menunjukkan bahwa
body image
cukup besar mempengaruhi
romantic relationship satisfaction
remaja wanita yang berpacaran, sesuai dengan teori yang mengungkapkan bahwa ada pengaruh positif
body image
terhadap
romantic relationship satisfaction
pada remaja wanita yang berpacaran.
C. PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil analisa regresi terhadap data
body image
dengan
romantic relationship satisfaction
pada remaja wanita yang berpacaran diperoleh nilai R = 0.542 P = 0.000 dan arah korelasi positif. Hasil analisa menunjukkan
p 0.05 artinya
body image
mempunyai pengaruh positif terhadap
romantic relationship satisfaction.
Jika remaja wanita yang berpacaran memiliki
body image
positif, maka
romantic relationship satisfaction
remaja tersebut akan tinggi. Dari hasil analisa tersebut maka hipotesis yang menyatakan adanya
pengaruh
body image
terhadap
romantic relationship satisfaction
pada remaja wanita yang berpacaran dapat diterima.
Hasil penelitian ini pada dasarnya sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Mark dan Crowther dalam Thompson, 2001 yang menyatakan
bahwa terdapat hubungan antara
body image
dalam berpacaran pada remaja wanita. Remaja wanita cenderung berpikir bahwa pasangannya lebih menyukai
wanita yang mempunyai tubuh yang langsing, dan memiliki payudara dada yang indah Cash Pruzinsky, 2002. Hal ini juga didukung oleh pernyataan yang
dikemukakan oleh Hoyt dan Kogan dalam de Villiers, 2006, bahwa wanita yang
melihat diri mereka adalah seorang yang menarik kemungkinan besar akan lebih menikmati hubungan romantis mereka dengan pasangannya.
Menurut Hoyt dan Kogan dalam de Villiers, 2006, banyak orang yang memiliki
body image
yang buruk merasa kurang nyaman untuk terlibat dalam situasi yang intim. Individu yang memiliki
body image
positif akan menerima lebih banyak ajakan berkencan dibanding yang memiliki
body image
negatif, karena mereka yang merasa bahwa diri mereka cantik dan keliatan menarik
dimata orang lain akan lebih memungkinkan untuk terlibat dalam hubungan yang
romantis de Villiers, 2006. Penelitian lain tentang
body image
dan
romantic relationship
yang dilakukan oleh Davison dan McCabe dalam de Villiers, 2006 pada remaja, menemukan bahwa remaja yang memiliki
body image
negatif akan mempunyai hubungan romantis yang buruk dengan lawan jenisnya.
Hasil kategorisasi hipotetik data penelitian variabel
body image
pada subjek penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 11 orang 11 subjek memiliki
tingkat
body image
yang tinggi
body image
positif, dan sebanyak 89 orang 89 subjek yang berpacaran memiliki tingkat
body image
sedang subjek penelitian cukup menilai positif penampilan mereka. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa secara umum subjek penelitian memiliki tingkat
body image
yang sedang, artinya perasaan dan sikap subjek terhadap tubuh mereka yang diindikasikan oleh penilaian mereka terhadap penampilan mereka dan bagaimana
subjek mempersepsikan dan menggambarkan tubuhnya berdasarkan pikirannya sendiri cukup positif.
Selanjutnya hasil penelitian menunjukkan nilai koefisien determinasi R
square
yang diperoleh untuk variabel
body image
terhadap
romantic relationship satisfaction
sebesar 0.294 atau variabel
body image
memberikan sumbangan efektif sebesar 29.4 dalam
romantic relationship satisfaction
pada subjek, sementara selebihnya yaitu 70.6 menunjukkan berbagai faktor lain yang dapat
mempengaruhi
romantic relationship satisfaction
seseorang yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
Hasil kategorisasi hipotetik
romantic relationship satisfaction
subjek penelitian berada dalam kategori sedang. Dari hasil data hipotetik didapat
sebanyak 32 orang 32 memiliki
romantic relationship satisfaction
tinggi dan sebanyak 68 orang 68 subjek penelitian memiliki
romantic relationship satisfaction
sedang dan tidak ada subjek penelitian yang memiliki
romantic relationship satisfaction
rendah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara umum subjek penelitian memiliki
romantic relationship satisfaction
yang sedang artinya bahwa kelima aspek
romantic relationship satisfaction
yaitu
communication and conflict management, inter- partner support, emotional closeness and intimacy, sensuality and sexuality, respect and control
belum optimal sehingga tingkat kepuasan dalam hubungan romantis yang mereka jalani
dengan pasangannya belum mencapai kategori tinggi.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini akan diuraikan kesimpulan dan saran-saran sehubungan dengan hasil yang diperoleh dari penelitian ini. Pertama akan dijabarkan
kesimpulan dari penelitian ini, yang kemudian dilanjutkan dengan saran-saran praktis dan metodologis yang diharapkan dapat berguna bagi penelitian
mendatang yang berhubungan dengan penelitian ini.
A. KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian yang telah dilakukan yaitu: 1.
Ada pengaruh positif
body image
terhadap
romantic relationship satisfaction
pada remaja wanita yang berpacaran.
Body image
memberikan sumbangan efektif sebesar 29.4 dalam
romantic relationship satisfaction
pada subjek. 2.
Berdasarkan kategori data hipotetik
body image
pada remaja wanita yang berpacaran terdapat sebanyak 11 orang 11 subjek memiliki tingkat
body image
yang tinggi
body image
positif, dan sebanyak 89 orang 89 subjek yang berpacaran memiliki tingkat
body image
sedang, dan tidak ada subjek yang memiliki tingkat
body image
yang rendah
body image
negatif, artinya sebagian besar subjek penelitian cukup menilai positif penampilan mereka.
3. Berdasarkan deskripsi data hipotetik
romantic relationship satisfaction
pada remaja wanita yang berpacaran terdapat sebanyak 32 orang 32 memiliki
romantic relationship satisfaction
tinggi dan sebanyak 68 orang 68 subjek