Keunikan dari Segi Sejarah Keunikan dari Segi Arsitektur

yang dicahayai dengan sangat melimpah. Ada taman indah yang menghubungkan rumah dengan jalan raya di depannya “, demikian penuturan Queeny Chang, anak Tjong A Fie, dalam bukunya yang berjudul Memories of a Nonya. Bangunan itu memiliki ukiran kayu yang indah dan memiliki dua patung singa yang terletak di dekat gerbang.

4.1.1 Keunikan dari Segi Sejarah

Tjong A Fie adalah salah satu tokoh jaman dulu yang memiliki cerita kehidupan atau sejarah yang unik. Dia berasal dari keluarga yang pas-pasan dan juga dia adalah seorang yang tidak menyelesaikan sekolahnya, tetapi ingin mencoba hal lain. Seperti halnya orang lain yang ingin mencoba peruntungan di negeri orang lain, maka Tjong A Fie datang ke Indonesia untuk mencoba peruntungan itu. Hari berganti hari dan tahun berganti tahun, berkat kegigihannya dan juga semangat kerja kerasnya, akhirnya Tjong A Fie menjadi seorang yang berhasil bahkan dia dipercaya menjadi seorang letnan atau kepala orang cina yang ada di Medan. Selain itu, Tjong A Fie juga dikenal sebagai seorang yang ramah dan pandai, dia berteman dengan siapa saja tanpa memandang suku bangsa, agama serta status sosial mereka. Ini dibuktikan dengan banyaknya campur tangan Tjong A fie didalam pembangunan beberapa Mesjid di Medan, serta Tjong A Fie juga bersahabat karib dengan sang Sultan Deli. Karena sifatnya tersebut Tjong A Fie sangat disegani oleh masyarakat maupun pembesar-pembesar jaman dulu. Kepintaran yang dimiliki oleh Tjong A fie juga membawa dia menjadi seorang yang sangat makmur di jaman itu. Tjong A Fie menjadi wirausahawan, bankir dan industrialis Tionghoa yang paling dihormati di Asia Tenggara, dia juga memiliki kebun tembakau sendiri sehingga dia menjadi orang cina terkaya di Medan.

4.1.2 Keunikan dari Segi Arsitektur

Dikarenakan Tjong A Fie adalah salah satu orang terkaya di Medan dan juga mempunyai banyak kenalan orang-orang penting pada masa itu, maka dia harus menyesuaikan rumahnya untuk menerima tamu-tamu penting yang berasal dari berbagai kalangan dalam menyambut mereka untuk acara-acara tertentu. Rumah Tjong A Fie dibangun dengan megah dan luas yang seperti sekarang. Arsitektur yang terdapat di dalam rumah merupaka gabiungan dari seni arsitektur China, Eropa dan juga melayu. Arsitektur Chinanya tampak dari ornamen-ornamen rumahnya, lampion-lampion, serta terdapat huruf-huruf tulisan cina. Begitu memasuki pekarangan yang bagian tengahnya ditumbuhi bunga berbentuk melingkar, kita akan tiba di teras depan dengan langit-langit yang sangat tinggi. Disini kita akan bertemu dengan pintu besar yang bagian atasnya berbentuk bundar. Pintu ini berasal dari kayu jati yang di pesan langsung dari daratan China, terdiri dari dua bagian yang sekelilingnya diberi ukiran bertuliskan huruf China. Sesuai dengan Fengshui, pintu ini berfungsi untuk menghimpun semua energi positif untuk masuk ke dalamnya. Pintu ini juga dibuat lebar, untuk memudahkan pengangkutan barang-barang berskala besar. Di samping kiri dan kanan pintu gerbang ini terdapat dua patung singa khas cina. Pada bagian atap juga melengkung yang sangat oriental. Arsitektur yang berasal dari Eropa dapat kita lihat dari lantai tegel yang berasal dari Italia yang dilukis dengan tangan, serta beberapa perabotan yang ada di ruangan- ruangannya. Sedangkan dari arsitektur Melayu dapat kita liahat dari bentuk jendela yang terdapat di rumah Tjong A Fie, serta warna cat rumahnya yaitu warna hijau dan putih kekuning-kuningan yang bermakna kesuburan. Tjong A Fie mansion terbagi menjadi 3 bangunan utama, yaitu gedung bagian kiri, tengah, dan kanan. Gedung bagian kanan dan tengah terbuka bagi pengunjung, sedangkan gedung bagian kiri tertutup bagi wisatawan mengingat gedung ini masih dihuni oleh keluarga dan kerabat Tjong A Fie. Ruangan terasa sejuk karena tinggi plafond yang mencapai 6 meter dan ukuran jendela yang besar-besar. Di bagian kiri kita bisa menemukan seperangkat kursi lengkap dengan meja kecil berbahan metal. Tak jauh dari situ, terdapat sebuah lemari tua yang berisi aneka jenis foto tua. Kebanyakan foto itu berisi aktivitas Tjong A Fie dengan keluarganya. Sedang di dindingnya terdapat beberapa foto dalam ukuran besar berlapis kaca. Di salah satu bagian, terpampang jelas foto Tjong A Fie yang terlihat gagah bersanding dengan foto istri ketiganya Liem Koei Yap. Sedangkan di bagian kanan rumah, terdapat seperangkat perabotan tua dengan latar belakang sebuah jendela besar yang jarang di buka. Berbeda dengan sisi kiri, bagian kanan ini lebih terkesan gelap, karena jarang di tempati. Dari semua sisi ruangan, bagian tengah merupakan bagian yang paling mewah. Sebuah sofa berwarna merah lengkap dengan pembatas ruangan ber-ornamen etnis China yang juga berwarna merah tampak begitu mendominasi. Biasanya, di tempat ini para tamu akan dijamu oleh tuan rumah. Dan, apabila kita melangkah lebih jauh melewati pembatas ruangan bagian tengah, kita akan menemukan sepetak ruang kosong beratapkan langit, yang di pinggirnya dipenuhi bunga aneka warna. Bangunan ini menjadi khas, karena terdapat 4 buah kayu jati berdiameter 0,5 m yang berfungsi sebagai penopang bangunan yang bagian belakangnya terdiri dari 2 lantai. Kemiripan 4 tiang penopang tersebut dibuatkan pada sebuah mesjid di daerah kesawan, Medan, yang terkenal dengan sebutan “ Mesjid Bengkok ”. Kabarnya, sebagian dana pembuatan masjid berasal dari sumbangan pribadi seorang Tjong A Fie.

4.1.3 Keunikan dari Segi Budaya