4
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
Kelahiran bayi prematur BBLR merupakan salah satu masalah kesehatan utama dalam masyarakat dan merupakan penyebab utama kematian neonatal serta
gangguan perkembangan saraf dalam jangka panjang. Penelitian epidemiologi dan mikrobiologi-imunologi akhir-akhir ini telah mengatakan bahwa penyakit
periodontal dapat menjadi faktor risiko untuk terjadinya kelahiran bayi prematur BBLR. Mekanismenya mencakup perpindahan patogen periodontal ke jaringan
plasenta serta aksi dari lipopolisakarida dan mediator inflamasi.
10
2.1 Defenisi Bayi Prematur Berberat Badan Lahir Rendah
Usia kehamilan normal bagi manusia adalah 40 minggu.
11
Menurut World Health Organization WHO, usia kehamilan pada bayi yang baru lahir dikategorikan
menjadi prematur, normal, dan lebih bulan. Kelahiran prematur terjadi sebelum 37 minggu usia kehamilan dan bisa dibagi dalam moderate premature atau prematur
sedang, very premature atau sangat prematur ,dan extremely premature atau amat sangat prematur.
12
Usia kehamilan ini dihitung dari hari pertama setelah siklus menstruasi terakhir.
6
Prematuritas ini juga dibedakan dalam dua kelompok:
13
1. Prematuritas murni. Merupakan bayi yang lahir dengan berat badan sesuai
dengan masa kehamilan, seperti masa kehamilan kurang dari 37 minggu dengan berat badan 1800-2000 gram.
5
2. Bayi dismatur small for gestational age. Merupakan bayi dengan berat badan lahir tidak sesuai dengan masa kehamilan, seperti bayi lahir setelah sembilan
bulan dengan berat badan tidak mencapai 2500 gram.
Prematur Normal
Lebih Bulan ≤ 36 minggu
37-41 minggu ≥ 42 minggu
Amat sangat prematur ≤ 27 minggu
Sangat prematur 28-31 minggu
Prematur sedang 32-36 minggu
Gambar 1. Kategori usia kehamilan pada saat kelahiran dalam hitungan minggu
12
Bayi Berat Lahir Rendah atau Low Birth Weight LBW adalah berat lahir
kurang dari atau sama dengan 2500 gram. Very Low Birth Weight VLBW adalah berat bayi lahir kurang dari 1500 gram dan Extremely Low Birth Weght ELBW
adalah berat bayi lahir kurang dari 1000 gram.
6
Kelahiran bayi prematur berberat badan lahir rendah atau prematur BBLR adalah kelahiran bayi dengan berat lahir kurang dari 2500 gram dan lahir sebelum 37
minggu usia kehamilan.
1
2.2 Faktor Risiko Kelahiran Bayi Prematur Berberat Badan Lahir
Rendah
Berbagai faktor telah dikaitkan dengan kelahiran bayi prematur BBLR.
14
Kurang lebih 25 dari kelahiran bayi prematur berberat badan lahir rendah terjadi tanpa adanya faktor risiko, yang menunjukkan pemahaman terbatas mengenai
6
penyebab dan patofisiologi dari masalah tersebut. Walaupun upaya telah dilakukan untuk mengurangi dampak dari faktor risiko melalui perawatan sebelum kelahiran,
insidens dari kelahiran bayi prematur BBLR belum berkurang secara signifikan selama dekade terakhir.
10
Sebagian besar kelahiran prematur terjadi tanpa diketahui penyebabnya, namun faktor risiko utama yang dikaitkan dengan prematur BBLR adalah:
6
1. Faktor Demografik
Ras telah dipelajari secara luas sebagai faktor risiko selama beberapa tahun. Wanita berkulit hitam mengalami rasio kelahiran prematur dua kali lebih banyak dari
wanita berkulit putih dan dihitung untuk hampir sepertiga dari seluruh bayi prematur. Selain itu, usia ibu hamil yang kurang dari 17 tahun atau lebih dari 34 tahun serta
status soal ekonomi yang rendah.
1,6,8
2. Faktor Tingkah Laku
Nutrisi kehamilan yang buruk meningkatkan risiko kelahiran bayi prematur BBLR. Perokok dan penyalahgunaan obat-obatan berperan penting dan kemungkinan
menghasilkan vasokontriksi dari uteroplasenta yang mendorong peningkatan rasio kelahiran tiba-tiba. Perawatan prenatal yang inadekuat juga sering dihubungkan
dengan kelahiran prematur.
1,6,8
3. Kondisi Medis Kehamilan
Sejarah kelahiran prematur pada kehamilan sebelumnya atau komplikasi perinatal menempatkan wanita pada risiko yang lebih tinggi untuk kelahiran
prematur. Faktanya, kelahiran prematur pada anak pertama merupakan ramalan terbaik bagi kelahiran prematur berikutnya.
6
7
Komplikasi kehamilan lain mencakup kelainan uterin dan servikal, trauma, perdarahan vagina, polyhydramnios, ruptur prematur dari membran, dan
chorioamnionitis. Penyakit kehamilan akut ataupun kronis seperti infeksi saluran kemih, hipertensi , preeclampsia, dan diabetes juga merupakan faktor risiko.
6
4. Faktor Janin
Kehamilan kembar, infeksi kronis janin seperti infeksi TORCH yaitu toxoplasmosis, rubella, and cytomegalovirus,dan anomali kromosom dan kongenital
merupakan faktor risiko.
6
5. Polusi Udara
Paparan polusi udara seperti zat-zat ozon, karbon monoksida,dan nitrat dioksida, telah dilaporkan dalam beberapa penelitian meningkatkan risiko kelahiran
prematur dalam dosis tertentu.
12
6. Infeksi
Infeksi bakteri vaginosis dan intraurin merupakan faktor risiko umum dari kelahiran prematur. Bakteri vaginosis dapat meningkatkan faktor risiko kelahiran
sangat prematur sebanyak dua kali lipat, dan infeksi intraurin berhubungan dengan risiko yang lebih tinggi. Infeksi yang terlokalisasi pada organ lain selain saluran
reproduksi juga penting, salah satunya infeksi periodontal yang memiliki risiko lebih dari dua kali lipat untuk kelahiran prematur.
12
8
2.3 Mekanisme Periodontitis sebagai Faktor yang Mempengaruhi Kelahiran Bayi Prematur Berberat Badan Lahir Rendah
Penyakit periodontal adalah kelompok penyakit infeksi yang disebabkan oleh beberapa bakteri terutama oleh bakteri gram-negatif, anaerobik, dan mikrofilik yang
berkolonisasi pada daerah subgingiva.
8
Dari berbagai hasil penelitian ditemukan empat bakteri yang berhubungan dengan pematangan plak dan periodontitis progresif, yaitu Bacterioides forsythus,
Porphyromonas gingivalis, Actinobacillus actinomycetemcomitans,dan Treponema denticola. Bakteri-bakteri tersebut ditemukan lebih banyak jumlahnya pada
perempuan yang melahirkan bayi prematur BBLR dibandingkan dengan perempuan yang melahirkan bayi normal. Bakteri tersebut mampu menghasilkan
lipopolisakarida, protein, dan sitokin pemicu peradangan dalam aliran darah. Menurut Hill, bakteri tersebut merupakan bakteri genital yang terdapat pada kasus kelahiran
prematur yang sama dengan bakteri pada penyakit periodontal.
13
Offenbacher,dkk melakukan penelitian terhadap 124 ibu hamil dan ibu yang telah melahirkan.
15
Hasil secara statistik menunjukkan bahwa penyakit periodontal merupakan faktor risiko kelahiran bayi prematur BBLR dengan odd ratio 7.9 untuk
seluruh kasus kelahiran bayi prematur BBLR dan 7.5 untuk kasus kelahiran bayi pertama yang prematur BBLR.
11
Dapat diartikan wanita dengan infeksi periodontal mempunyai risiko tujuh kali lebih tinggi untuk melahirkan bayi prematur BBLR.
10
Kelahiran bayi prematur BBLR terjadi sebagai akibat dari infeksi dan dimediasi secara tidak langsung, terutama oleh perpindahan produk bakteri seperti
endotoksin lipopolisakarida atau LPS dan aktivasi dari mediator inflamasi pada
9
kehamilan. Molekul aktif biologis seperti prostaglandin E
2
PGE
2
dan tumor necrosis factor TNF terlibat dalam proses kelahiran normal. Dengan adanya proses
infeksi, level sitokin dan PGE
2
menjadi meningkat yang dapat menstimulasi terjadinya kelahiran prematur.
16
Produk bakteri seperti endotoksin yang dihasilkan bakteri gram negatif, menstimulasi produksi sitokin dan prostaglandin.
14
Sitokin tertentu seperti interleukin-1 IL-1, interleukin-6 IL-6, tumor necrosis factor alpha TNF-
α menstimulasi sintesa PGE
2
dari plasenta dan chorioamnion.
15
Sitokin ini dapat mencapai peredaran darah, melewati membran plasenta, masuk ke cairan amnion.
Pada kehamilan normal, mediator pada intra amnion meningkat secara fisiologis sampai batas ambang tercapai pada titik kelahiran, menyebabkan dilatasi servikal dan
kelahiran. Produksi abnormal dari mediator pada infeksi meningkat pada saat yang tidak tepat sewaktu kehamilan menyebabkan kontraksi uterin dan ruptur prematur
dari membran memicu terjadinya kelahiran bayi prematur BBLR.
11
Gambar 2. Model biologis dari penyakit periodontal dan bayi prematur BBLR
14
10
endotoksin
Aktivasi mediator inflamatori
IL-6 PGE
2
, TNF-
α,
IL-1
Bayi prematur berberat badan lahir rendah
Bakteri
Level PGE
2
dan TNFα meningkat PGE
2
dan TNFα secara fisiologis + PGE
2
dan TNFα karena infeksi
Kontraksi otot rahim dan dilatasi leher rahim meningkat
Level PGE
2
dan TNF α secara
fisiologis meningkat sesuai usia
Terjadinya kontraksi otot rahim dan dilatasi leher rahim
Bayi normal
2.4 Kerangka Teori