Variabel Penelitian

Tabel 12 Post Hoc Tests Multiple Comparisons

Keputusan Investasi Scheffe

95% Confidence Interval (I) CEL (J) CEL Difference (I-J) Std. Error

Mean

Sig.

Lower Bound Upper Bound

Sumber: Data diolah.

446 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 17, Nomor 4, Desember 2013 : 430 – 450

Hasil pengujian antar kelompok untuk subyek yang mempunyai locus of control hipotesis 2 dengan menggunakan post hoc

rendah/external locus of control (cel 1) lebih tests metoda Scheffe menunjukkan bahwa

kecil daripada rata-rata keputusan investasi perbedaan rata-rata cel 3 dengan cel 4

yang dilakukan oleh kelompok subyek yang sebesar 48,92857 dengan nilai p = 0,000.

mempunyai locus of control tinggi/internal Dalam cel 3 menggambarkan kelompok

locus of control (cel 3), dan perbedaannya subyek yang mempunyai locus of control

signifikan pada tingkat signifikasi 0,05. tinggi (internal locus of control) dengan per-

Dengan demikian kelompok subyek yang lakuan berupa informasi kinerja investasi

mempunyai locus of control tinggi/internal yang negatif, sedangkan dalam cel 4 meng-

locus of control lebih tinggi tingkat eskalasi gambarkan kelompok subyek yang mem-

komitmennya daripada subyek yang mem- punyai locus of control tinggi (internal locus of

punyai locus of control rendah/external locus control ) dengan perlakuan berupa infor-

of control ketika memperoleh informasi masi investasi alternatif yang lebih meng-

kinerja investasi masa lalu negatif (hipotesis untungkan. Hasil pengujian menunjukkan

1 terdukung).

bahwa rata-rata keputusan investasi yang Argumen yang dapat menjelaskan dilakukan kelompok subyek pada cel 3

temuan ini adalah pada tahap II dalam lebih tinggi daripada rata-rata keputusan

tugas eksperimen, menunjukkan situasi/ investasi yang dilakukan kelompok subyek

kondisi yang sulit bagi subyek, karena sub- pada cel 4, dan perbedaanya signifikan

yek pada tahap pertama yakin bahwa pada tingkat signifikansi 0,05. Hasil peng-

investasi menguntungkan, sedangkan bukti ujian ini menunjukkan bahwa pemberian

menunjukkan kinerja menurun. Kondisi ini informasi investasi alternatif yang lebih

menggambarkan subyek mengalami cognitif menguntungkan pada subyek yang mem-

dissonance (Barker, 2003), yaitu subyek pada punyai locus of control tinggi (internal locus of

saat awalnya merasa yakin bahwa inves- control ) dapat memperkecil tingkat eskalasi

tasinya akan berhasil, tetapi bukti me komitmennya (hipotesis 2 terdukung).

nunjukkan bahwa kinerja selama dua perioda mengalami kemerosotan. Berdasar-

Pembahasan Hasil Eksperimen

kan cognitif dissonance theory, seseorang yang Berdasarkan hasil pengujian dengan

mengalami keyakinan yang bertentangan analysis of variance menunjukkan bahwa

dengan keyakinannya awal akan berusaha rata-rata keputusan investasi antar kelom-

menyesuaikan keyakinannya untuk mem- pok (cel) dengan rata-rata keputusan dalam

benarkan keyakinan awal (Brockner, 1992). kelompok berbeda secara signifikan (nilai F

Kondisi sulit juga digambarkan dalam = 68,062, nilai p = 0,000). Hasil pengujian

tugas eksperimen pada tahap II, yaitu sub- hipotesis 1, menunjukkan bahwa perbedaan

yek harus mengambil keputusan untuk rata-rata investasi pada cel 1 dan cel 3

melakukan investasi dengan menggunakan sebesar -37,81250 dengan nilai p = 0,000.

keyakinannya (dalam disain tugas eksperi- Dalam cel 1 menggambarkan kelompok

men, subyek diingatkan untuk mengguna- subyek yang mempunyai locus of control

kan keyakinan setelah diukur locus of control rendah/external locus of control, sedangkan

nya). Dalam kondisi demikian subyek yang dalam cel 3 menggambarkan kelompok

mengalami internal locus of control (locus of subyek yang mempunyai locus of control

control tinggi) merasa yakin bahwa ke- tinggi/internal locus of control, dan kedua cel

merosotan yang terjadi karena investasi tersebut memperoleh perlakuan yang sama,

tahap kedua masih belum dilaksanakan, yaitu informasi kinerja investasi yang

sehingga kinerja belum sesuai dengan yang negatif. Selanjutnya, hasil pengujian me-

diharapkan, oleh karena itu subyek yang

Eskalasi Komitmen Individu Berdasarkan Locus Of Control... -- Suwarni, Subroto, Irianto

jumlah yang lebih besar daripada subyek yang lebih menguntungkan pada subyek yang mengalami external locus of control

yang mempunyai internal locus of control da- (locus of control rendah). Subyek yang ber-

pat memperkecil tingkat eskalasi komitmen- karakter internal locus of control lebih yakin

nya daripada pemberian informasi kinerja bahwa keberhasilan ataupun kegagalan ber-

investasi masa lalu yang negatif (hipotesis 2 ada dibawah kendalinya, sebaliknya subyek

terdukung).

yang berkarakter external locus of control Dalam setiap pengambilan keputusan lebih yakin bahwa keberhasilan ataupun

investasi, pengambil keputusan jelas mem- kegagalan berada dibawah kekuatan diluar

butuhkan informasi keuntungan atas inves- dirinya (Rotter, 1966).

tasi yang akan dilakukan (Garrison dan Berdasarkan prospect theory individu

Noreen, 2003). Secara rasional, bila inves- cenderung berani mengambil risiko (risk

tasi tahap kedua hanya tersedia satu alter- seeking ) ketika memperoleh informasi nega-

natif informasi keuntungan dari investasi tif (Kahneman dan Tversky, 1979), sehingga

yang sudah ada, maka pengambil keputus- eskalasi komitmen terjadi, tetapi tingkat

an akan tetap melanjutkan investasi (ber- eskalasi komitmennya berbeda beda (Ghost,

tahan pada keputusan awal) karena ber- 1997). Pada saat informasi kinerja merosot

harap dapat memperoleh keuntungan di (informasi negatif) diberikan menjelang

masa mendatang, sehingga dapat menutup rencana investasi tahap kedua, subyek yang

kemerosotan sebelumnya dan keputusan mengalami internal locus of control (locus of

awal dapat dibenarkan. Dengan kata lain, control tinggi) cenderung mengalokasikan

kemungkinan untuk mengurangi atau investasi dalam jumlah yang lebih besar

menghilangkan eskalasi komitmen adalah daripada subyek yang mengalami external

kecil, bila tanpa adanya informasi alternatif locus of control (locus of control rendah).

lain yang lebih menguntungkan. Dengan Berdasarkan prospect theory individu cende-

pemberian informasi alternatif investasi rung berani mengambil risiko (risk seeking)

yang lebih menguntungkan dapat menarik dengan harapan bahwa investasi tahap

perhatian pengambil keputusan, sehingga kedua dapat memperbaiki kinerja investasi

subyek lebih banyak mengalokasikan dana pada masa mendatang, sehingga dapat me-

untuk investasi alternatif yang lebih meng- nutup kemerosotan kinerja masa lalu.

untungkan. Terbuktinya hipotesis 2 ini Pengujian hipotesis 2, menunjukkan

mendukung temuan sebelumnya bahwa bahwa perbedaan rata-rata cel 3 dan cel 4

informasi manfaat/keuntungan masa men- sebesar 48,92857 dengan nilai p = 0,000.

datang dari investasi dapat mengurangi Dalam cel 3 menggambarkan kelompok

eskalasi komitmen (Ghost, 1997). subyek yang mempunyai internal locus of control dengan perlakuan berupa informasi

Implikasi

kinerja investasi yang negatif, sedangkan Manajer yang mempunyai karakter dalam cel 4 menggambarkan kelompok

internal locus of control yang cenderung subyek yang mempunyai internal locus of

mempunyai keyakinan bahwa keberhasilan control dengan perlakuan berupa informasi

ataupun kegagalan yang terjadi berada investasi alternatif yang lebih menguntung-

pada kendalinya, dan sebaliknya yang kan. Hasil pengujian menunjukkan bahwa

mempunyai karakter external locus of control rata-rata keputusan investasi yang dilaku-

yang cenderung mempunyai keyakinan kan kelompok subyek pada cel 3 lebih

bahwa keberhasilan ataupun kegagalan tinggi daripada rata-rata keputusan inves-

yang terjadi berada diluar kendalinya tasi yang dilakukan kelompok subyek pada

(Rotter, 1966). Manajer yang berkarakter cel 4, dan perbedaanya signifikan pada

internal locus of control mempunyai keyaki-

448 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 17, Nomor 4, Desember 2013 : 430 – 450 dengan fenomena eskalasi komitmen, bagi

natif yang lebih menguntungkan. Temuan manajer mempunyai karakter internal locus

ini juga mendukung termuan Ghost (1997). of control mempunyai keyakinan bahwa kondisi kinerja investasi tahap I yang

SIMPULAN, DAN SARAN

merosot/negatif disebabkan karena usaha

Simpulan

yang dilakukan masih belum maksimal dan Dengan pendekatan eksperimen labo- masih membutuhkan investasi tahap

ratorium, penelitian ini mencoba meng- berikutnya, sedangkan bagi manajer mem-

ungkap perilaku individu yang berkarakter punyai karakter external locus of control

internal locus of control dan yang berkarakter mempunyai keyakinan bahwa kondisi

external locus of control dalam mengambil kinerja investasi tahap I yang merosot/

keputusan alokasi sumber dana pada kasus negatif adalah diluar kemampuannya dan

investasi secara bertahap. Berdasarkan kon- kurang yakin untuk melakukan investasi

sep yang dikembangkan untuk menurun- tahap selanjutnya. Temuan dalam penelitian

kan hipotesis dan hasil pengujian serta ini tidak hanya mendukung penelitian

pembahasan, maka simpulan diungkap se- sebelumnya (Ghost, 1997; Shulz dan Chang,

bagai berikut:

2002; Staw dan Hoang, 1995; Arkes dan Eskalasi komitmen pada individu yang Hutzel, 2000), tetapi juga lebih memperjelas

berkarakter internal locus of control lebih karakter individu yang cenderung meng-

besar daripada individu yang berkarakter alami eskalasi komitmen tinggi adalah

external locus of control bila memperoleh Individu yang berkarakter internal locus of

informasi masa lalu negatif, eskalasi control dan sebaliknya individu yang ber-

komitmen pada individu yang berkarakter karakter external locus of control cenderung

internal locus of control dapat berkurang lebih rendah tingkat eskalasi komitmennya

dengan adanya informasi investasi alternatif ketika memperoleh informasi negatif.

yang lebih menguntungkan dimasa men- Dalam setiap pengambilan keputusan

datang.

investasi, pengambil keputusan jelas mem- butuhkan informasi keuntungan atas inves-

Saran

tasi yang akan dilakukan (Garrison dan Berdasarkan proses dan hasil penelitian Noreen, 2003). Secara rasional, bila inves-

ini, beberapa saran yang dapat diper- tasi tahap kedua hanya tersedia satu alter-

timbangkan untuk penelitian selanjutnya natif informasi keuntungan atas investasi

adalah: Peluang penelitian selanjutnya di- sebelumnya, maka pemgambil keputusan

sarankan untuk lebih memfokuskan pada akan tetap melanjutkan investasi (bertahan

disain eksperimen yang lebih sempurna, pada keputusan awal) karena berharap

yakni lebih dapat menggambarkan kondisi untuk dapat memperoleh keuntungan di-

yang nyata dengan memberikan tugas masa mendatang sehingga dapat menutup

eksperimen dengan tingkat keterlibatan kemerosotan sebelumnya dan keputusan

yang lebih tinggi, misalnya kasus yang awal dapat dibenarkan. Dengan kata lain,

menuntut subyek melakukan estimasi dan kemungkinan untuk dapat mengurangi

perhitungan net present value sendiri, dan atau menghilangkan eskalasi komitmen

bila memungkinkan, kasus dapat meng- adalah kecil, bila tanpa adanya informasi

ambil kejadian nyata.

alternatif investasi lain yang lebih meng- Dalam merancang eksperimen juga untungkan. Dengan pemberian informasi

perlu mempertimbangkan kemungkinan alternatif investasi yang lebih menguntung-

waktu yang diperlukan untuk menyelesai- kan dapat menarik perhatian pengambil

kan tugas eksperimen. Karena waktu keputusan, sehingga akan lebih banyak

eksperimen yang telalu panjang cenderung

Eskalasi Komitmen Individu Berdasarkan Locus Of Control... -- Suwarni, Subroto, Irianto

Dilain pihak, tingkat pemahaman pe- Sunk Cost Effect. Journal of Behavioral neliti terhadap subyek yang akan dituju

Decision Making 13(3): 295. adalah penting. Tingkat pemahaman pe-

Barker, P. 2003. Cognitive Dissonance, neliti terhadap subyek berkaitan dengan

Beyond Intractability is a Registered kemampuan subyek untuk melaksanakan

Trademark of the University of Colo- tugas eksperimen, sehingga eksperimen

rado (Beyond Intractability Version III). berjalan lancar dan tidak terjadi kesalahan

http://www.beyondintractability.org/essay/ jawaban yang diberikan subyek ataupun

cognitivedissonance.

ancaman mortalitas. Diakses tanggal 26 Desember 2010. Walaupun eskalasi komitmen terbukti

Bazerman, M. H. 1994. Judgment Managerial dapat dikurangi dengan pemberian alter-

ed. John Wiley dan natif informasi yang lebih menguntungkan,

Decision Making .3 rd

Sons Inc. USA.

artinya eskalasi masih tetap ada. Hal ini Bordens, K. S. dan B. A Bruce. 2008. Research terjadi karena tingkat keuntungan dari

Design and Methods–A Process Approach . alternatif investasi masih kurang tinggi atau

ed. McGraw Hill. USA. kurang menarik. Upaya penghilangan eska-

7 th

Bowen, M. G. 1987. The Escalation Pheno- lasi komitmen untuk penelitian selanjutnya,

menon Reconsidered: Decision Dillem- mungkin bisa dilakukan dengan pemberian

mas or Decision Errors? Academy of informasi alternatif yang lebih meng-

Management Review 12(1): 52-66. untungkan dengan tingkat keuntungan

Brockner, J., H. Robert, B. Gregg, L. Kathy, yang lebih besar atau lebih menarik.

D. Janet, N. Sinaia dan Z. R. Jeffrey. Beberapa keterbatasan mulai dari pe-

1986. Escalation of Commitment to an rencanan, pelaksanaan dan hasil eksperi-

Ineffective Course of Action: The Effect men adalah sebagai berikut: walaupun

of Feedback Having Negative Impli- disain eksperimen ini mengadaptasi dari

cation for Self-Identity. Administrative kasus nyata penelitian Ghost (1997) dan

Science Quarterly : 109-126. hasil cek manipulasi (Tabel 2) menunjuk-

Brockner, J. 1992. The Escalation of Commit- kan skor rata-rata tingkat kejelasan, ke-

ment to a Failing Course of Action: yakinan, dan perhatian partisipan selama

Toward Theoretical Progress. Academy ekperimen cukup baik, yaitu diatas 7.5 dan

of Management Review 17(1): 39-61. dibawah 8,0, namun untuk dapat me-

Brody, R. G. dan E. K. Steven. 1996. Esca- nyesuaikan dengan kondisi lokasi peneliti-

lation of Commitment among Internal an agar dapat menggambarkan kasus nyata

Auditors, Auditing. Journal of Practice tidaklah mudah.

dan Theory 15(1): 1-15. Adaptasi (penyesuaian dan pengemba-

Davis, W. dan T. Alan. 1971. Internal– Exter- ngan) disain eksperimen dari Ghost (1997)

nal Control and Other’s Susceptibility to dalam penelitian ini khusus ditujukan pada

Influence as Determinants of Interperso- mahasiswa Jurusan Akuntansi Politeknik

nal Attraction . Lova State University of Negeri Malang, oleh karena itu belum tentu

Science and Technology Ames Dept of cocok diterapkan pada subyek lain.

Psychology. De Carvalho, C., Bernadette, G., Tracy, B. H.

DAFTAR PUSTAKA

dan Steven, E. B. 2009, Locus of Arkes, H. R. dan A. Peter. 1999. The Sunk

Control; Differences Among College Cost and Concorde Effects: Are

Students’s Stress Levels,Texas A and M Humans Less Rational Than Lower

University–Commerce. Individual Dif- Animals? Psychology Bulletin 125(5):

ferrence Research 7: 182-187. 591-600.

Fox, S. dan H. Michael. 2002. Escalation

450 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 17, Nomor 4, Desember 2013 : 430 – 450

digm. Basic and Applied Social Psycho- Rotter, J. 1954. Locus of Control. http:// logy 24(4): 273-285.

wilderdom.com/personality/LocusOfContro Garrison, R. H. dan W. N. Eric. 2003.

l.html. Diakses tanggal 1 Desember Managerial

McGraw-Hill Company. USA. Rotter, J. 1966. Generalized Expectancies For Ghosh, D. 1997. De-escalation Strategies:

Internal Versus External Control of Some Experimental Evidence . Behavioral

Reinforcements. Psychological Mono- Reseach in Accounting 9.

graphs

80: 609.

Hair, J., F. Joseph, W. C. Black, B. J. Babin, R. Schulz, A. K. D. dan M. C. Mandy. 2002.

E. Anderson dan R. L. Tathanm. 2006. Persistence in Capital Budgeting Re- Multivariate Data Analysis . 6 th

investment Decision-Personal Respon- son Prentice Hall. USA.

ed. Pear-

sibility Antecedent and Information Janssen, T. dan S. C. John. 1999. The Effects

Moderator: A note. of Locus of Control and Task Difficul-

Asymmetry

42: 73-86. ty on Procrastination. Journal of Genetic-

Accounting and Finance

Sekaran, U. dan B. Roger. 2010. Research psychology 160(4): 436-442.

Methods for Business: A Skill-Building Kahneman, D. dan T. Amos. 1979. Prospect

Approach. 5 th ed . John Wiley and Son Inc Theory: An Analysis of Decision under

USA.

Risk, Econometrica 47(2): 263-292. Shadish, W. R., D. C. Thomas dan T. C. Kimhi, S. dan L. Zysberg. 2009. How People

Donald. 2002. Experimental and Quasi– Understand Their World: Perceived

Experimental Designs for Generalized Randomness of Rare Life Events.

Causal Inference. Houghton Mifflin Journal of Psychology 143(5): 521–532.

Company Boston. New York. McNamara, G., M. Henry dan B. Philip.

Staw, B. M. 1981. The Escalation of Commit- 2002. Banking

ment to a Course of Action. Academy of Intended and Unintended Consequen-

on Commitment:

Management Review 6(4): 577-587. ces of an Organization of Commit-

Staw, B. M. dan R. Jerry. 1978. Commitment ment. Academy of Management Journal

to a Policy Decision: A Multi-Theoreti- 45(2): 443-452.

cal Perspective. Administrative Science Robert, V. dan Koop. 1968. The Relationship

Quarterly 23.

of Internal External Control and Adjust- Staw, B. M. dan H. Ha. 1995. Sunk Cost in ment and Satisfaction in Structured and

the NBA: Why Draft Order Affects Unstructured Academic Program. Water-

Playing Time and Survival in Professi- loo Univ Ontario.

onal Basketball. Administrative Science Ross, J. dan Barry, M. S. 1986. Expo 86: An

40: 474-494. Escalation Prototype. Admisistrative

Quarterly

Zimbardo. 1985. What is Locus of Control? Science Quarterly

31: 274-297.

http://wilderdom.com/psychology/loc/Locus OfControlWhatIs.html. Diakses tanggal 1 Desember 2009.