PERBEDAAN SISTEM PENENTUAN AWAL BULAN SYAWAL 1427 H MASYARAKAT NAHDLIYYIN BANYUWANGI

Kesimpulan

Dari pembahasan di atas dapat di ambil ke sim- pulan sebagai berikut: Pertama, Kalangan pengurus NU menganggap bahwa penyebab terjadinya dualisme per bedaan penentuan awal bulan Syawal 1427 H di orga nisasi keagamaan Nahdlatul Ulama disebabkan oleh dua hal. Antara lain, (a) Adanya kesalahan teknis dalam penyebaran berita hasil rukyat, (b) Ada- nya kesalahan dalam praktek rukyat. Kedua, Dampak yang disebabkan oleh dualisme perbedaan pe nentuan awal bulan syawal 1427 H di organisasi ke aga maan NU berbeda-beda dan diklasifikasikan se bagai berikut: (1) Dampak yang terjadi di kalangan ma sya rakat nahdliyyin yang tidak masuk dalam struktur kepengurusan (ma sya- rakat awam) antara lain: Kebingungan di antara mereka sampai menolak orang lain yang bersilaturrahmi ke- rumahnya, resah dan berusaha mencari informasi ke daerah lain, menjadi bahan gunjingan masyarakat sekitar, adanya sikap tertekan dan terpaksa, tidak di- sapa oleh warga lainnya, Timbulnya keraguan dalam me laksanakan hari raya, Timbulnya ketidakpercayaan warga nahdliyyin terhadap keputusan organisasi ke- aga maan NU, dan kebingungan dalam membayar zakat fitrah. (2) Dampak yang terjadi di kalangan elit agama antara lain: Pertengkaran antara pengurus

61 Ibid.

158 ~ Jurisdictie, Jurnal Hukum dan Syariah , Volume 2, Nomor 2, Desember 2011, hlm 145-159

Tabel 1

No. Golongan

Ciri-ciri

Sikap

1. Elit Pengurus organisasi Mengikuti intruksi organisasi, akan tetapi disertai keagamaan.

alasan.

Mengerti agama.

Bisa mempertahankan pendapat

Tokoh masyarakat. Ikut menentukan keputusan masjid, mushola/ langgar. Bisa mempertahankan pendapat Bisa menghargai orang lain yang berbeda pendapat.

2. Awam Bukan pengurus organisasi. Mengikuti intruksi organisasi, tanpa mengetahui alasan. Kurang mengerti agama.

Kurang bisa mempertahankan pendapat. Bukan tokoh masyarakat.

Mengikuti keputusan dari masjid, mushola/ langgar terdekat.

Kurang bisa mempertahankan pendapat. Kurang bisa menghargai perbedaan. Rawan konflik

orga nisasi keagamaan NU, selama 24 jam pengurus oleh organisasi keagamaan NU baik di pengurus NU harus menjelaskan kepada masyarakat nahdliyyin

pusat maupun pengurus wilayah, kemudian diklat yang bertanya tentang dualisme perbedaan penentuan

hisab rukyat dan pelatihan rukyat di lapangan yang awal Syawal 1427 H, Pengurus organisasi keagamaan

se la ma ini sudah dilaksanakan perlu ditingkatkan dan NU dianggap kurang pandai oleh masyarakat nahd-

diperluas. Jika memungkinkan, perlu diadakan pro- liyyin dalam menentukan awal Syawal, dan Tokoh ma-

gram khusus pelatihan rukyat dalam teori dan praktik sya rakat harus mendamaikan antar warga nahdliyyin

agar memperkecil kekeliruan dalam praktek rukyat yang bertengkar karena dualisme per bedaan tersebut.

di lapangan, selanjutnya agar lebih ditingkatkan rasa per satuan dan rasa solidaritas antar pengurus besar

Saran

Nah dlatul Ulama dan pengurus wilayah Nahdlatul Setelah mengamati dan memahami peneitian

Ulama khususnya dan semua pengurus Nahdlatul ini, ada hal yang perlu diperhatikan diantaranya:

Ulama umumnya, dan yang terpenting adalah lebih perlu nya penyatuan metode hisab yang digunakan

meng utamakan kemaslahatan masyarakat awam

Daftar Pustaka

Al-Qur’an al-Karim. Abdullah, M. Amin, dkk. (2006) Metodologi

Al-Mishri, Ali bin Abdul Kafi Abul Hasan Taqiyyuddin Penelitian Agama (Pendekatan Multidisipliner),

aas-Subki (t.th.) Al-Alam al-Mansyur fi Itsbat Yogyakarta: Lembaga Penelitian UIN Sunan

al-Syuhur, Jombang: Pesantren al-Aziziyyah al- Kalijaga.

Islami.

Ad-Dimyathi, Abu Bakar Utsman bin Muhammad An-Nawawi, Imam Abu Zakaria, Muhyiddin bin Syattha (t.th.) I’anat al-Thalibin, juz 2, Beirut:

Syarof (1421 H) Al-Majmu’, jilid VI, Beirut: Darul Kutub al-Ilmiyyah.

Darul Fikri.

Al-Anshori, Syamsudin Muhammad bin Abil Abbas Daftar Isian Data Dasar Profil Kelurahan tahun

al-Mishri (t.th.) Nihâyah al-Muhtaj, jilid III,

Beirut: Darul Fikri. Dahlan, Abdul Aziz (ed.) et. al. (t.th.) Ensiklopedi

Al-Jaziri, Abdurrahman (t.th.) Al-Fiqh ‘ala al- Islam, Jakarta: PT. Ichtiar Baru van Hoeve. Madzâhib al-Arba’ah, jilid I, Beirut: Darul

Dahlan, Abdul Aziz (ed.) (2001) Ensiklopedi Hukum Kutub al-Ilmiyyah.

Islam, Jakarta: PT. Ichtiar Baru van Hoeve.

Qorinatul Husna, Perbedaan Sistem Penentuan Awal Bulan...... ~ 159

H t t p : / / Te o r i k o m u n i k a s i - U m y . B l o g s p o t . Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

C o m / 2 0 0 5 / 0 9 / Te o r i - Te n t a n g - I n t e r a k s i - Sudjana, Nana dan Ahwal Kusuma (2001) Proposal Simbolik, (diakses 22 Oktober 2007).

Penelitian di Perguruan Tinggi, Bandung: Sinar Ikhbar Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Jawa

Baru Algasindo.

Timur, 22 Oktober 2006. Suprayogo, Imam dan Tobroni (2003) Metodologi Ikhbar Pemberitahuan Hasil Rukyatul Hilal bil Fi’li

Penelitian Sosial-Agama, Bandung: PT Remaja Awal Syawal 1427 H oleh PBNU, 22 Oktober

Rosdakarya.

2006. Sunarto, Kamanto (2004) Pengantar Sosiologis, Johnson, Doyle Paul (1988) “Sosiological Theory

Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Classical

Universitas Indonesia.

Perspectives”, diindonesiakan Robert M. Z. www.nu.or.id, (diakses 23 Juli 2007). Lawang, Teori Sosiologi Klasik dan Modern,

www.gatra.com, (diakses 22 Oktober 2007). Cet. II, Jakarta: PT Gramedia.

(1983) Pedoman Perhitungan Awal Bulan Qomariyah: Keputusan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama tentang

Dengan Ilmu Ukur Bola, Jakarta: Pembinaan Pedoman Penyelenggaraan Rukyat Bil Fi’li.

Administrasi Hukum dan Peradilan Agama. LKP2M (2005) Research Book For LKP2M, Malang:

(1981) Almanak Hisab Rukyat, Jakarta: Proyek UIN-Malang.

Pembinaan Badan Peradilan Agama Islam. Moleong, Lexy J. (2005) Metodologi Penelitian

(1983) Pedoman Perhitungan Awal Bulan Qomariyah: Kualitatif (Edisi Revisi), Bandung: PT Remaja

Dengan Ilmu Ukur Bola, Jakarta: Bagian Proyek Rosdakarya.

Pembinaan Administrasi Hukum Dan Peradilan Murtadho, Moh. (2004) Ilmu Hisab Praktis: Dasar-

Agama.

Dasar Falakiyah, Malang: Fakultas Syari’ah (2006) Pedoman Rukyat dan Hisab Nahdlatul Ulama, UIN Malang.

Jakarta: Lajnah Falakiyah Pengurus Besar Murtadho, Moh. (2005) Jurnal Ilmiah eL-Qisth,

Nahdlatul Ulama.

Volume 2, Nomor 1, September 2005, Malang: (2006) Laporan Lajnah Falakiyah Kepada PBNU Fakultas Syari’ah UIN Malang.

tentang Penyelenggaraan rukyat untuk Idul Muslih, Moch. Choirul (2006) Analisis Terhadap

Fitri 1427 H, Lajnah Falakiyah Pengurus Besar Penggunaan Paradigma Penentuan Awal Bulan

nahdlatul Ulama.

Qomariyah di Kalangan Ahli Hisab Malang (2006) Laporan Lajnah Falakiyah Kepada PBNU (Kasus di Ponpes al-Asyrof, Ponpes Gading

Tentang Penyelenggaraan Rukyat Untuk Idul dan Muhammadiyah Malang), Skripsi Jurusan

Fitri 1427 H, Lajnah Falakiyah Pengurus Besar Ahwal Al-Syakhsyiah Universitas Islam Negeri

Nahdlatul Ulama.

(UIN) Malang. (1983) Pedoman Perhitungan Awal Bulan Qomariyah: Nasution, S. (1998) Metode Penelitian Naturalistik

Dengan Ilmu Ukur Bola, Jakarta: Bagian Proyek Kualitatif, Bandung: Tarsito.

Pembinaan Administrasi Hukum dan Peradilan Nawawi, Abd. Salam (2004) Rukyat Hisab di

Agama.

Kalangan NU Muhammadiyah, Surabaya: (2006) Pedoman Rukyat dan Hisab Nahdlatul Ulama, Diantama dan Lajnah Falakiyah NU Jatim.

Lajnah Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Program al-Qur’an in word.

Ulama.

Soekanto, Soerjono (2002) Sosiologi suatu Pengantar,