KONSEP KREATIF PERANCANGAN DAN PERENCANAAN MEDIA
BAB IV KONSEP KREATIF PERANCANGAN DAN PERENCANAAN MEDIA
A. Metode Perancangan
Perancangan berarti proses, cara, pembuatan dalam mengatur segala sesuatu atau merencanakan sesuatu. Seperti telah dijelaskan pada bab sebelumnya bahwa akan dirancang film dokumenter sebagai media promosi pasar tradisional kota Surakarta untuk menjadi pasar pariwisata.
Film dokumenter dipilih sebagai media utama promosi dikarenakan dapat memberikan sebuah nilai visual yang lain tentang pasar tradisional. Selain itu masyarakat dapat melihat sebuah pencitraan yang baru tentang pasar tradisional yang sebelumnya hanya sebagai temapat transaksi jual beli, tetapi setelah melihat film dokumenter ini dapat melihat sebuah pencitraan yang baru bahwa pasar tradisional juga merupakan salah satu objek wisata.
Sebelum melakukan perancangan film dokumenter, langkah pertama yang harus dilakukan adalah menganalisa data yang ada. Untuk dapat mengetahui data- data yang nantinya diperlukan dapat dilakukan dengan wawancara ataupun observasi. Karakteristik cara pengambilan, sudut pengambilan (angle), komposisi fotografi, tata letak, serta konsep film dokumenter yang dapat diterima masyarakat internasional merupakan dasar dari pembuatan rancangan film dokumenter ini.
yang mudah dipahami dan dipadukan dengan tata bahasa yang sesuai dengan masyarakat internasional. Pada saat tahap penciptaan konsep dan materi ini diperlukan suatu tema yang sesuai dengan perancangan yang dapat memberikan pencitraan baru kepada audience yang melihat film dokumenter ini.
Setelah didapatkan tema yang sesuai untuk digunakan dalam perancangan langkah selanjutnya adalah menentukan anggaran atau budget yang akan digunakan untuk melakukan promosi pasar tradisional Surakarta ini. Anggaran ini dapat berasal dari pemerintah kota Surakarta, selain itu pihak Dinas Pengelolaan Pasar dan Pariwisata kota Surakarta juga dapat bekerjasama dengan pihak-pihak yang dapat mendukung promosi pasar tradisional ini, sehingga semua anggaran yang telah dirancang dapat tercukupi semuanya.
Untuk mendukung konsep pasar tradisional menjadi pasar pariwisata (pasar sebagai tujuan wisata) tentu harus direncanakan media-media pendukung yang sesuai dan dapat meningkatkan pendapatan ekonomi pasar, karena pasar bukan hanya menjadi tempat transaksi jual beli tetapi juga telah menjadi sebuah tempat yang menjadi salah satu tujuan wisata kota Surakarta. Pesan-pesan yang nantinya dimasukkan dalam media yang telah dipilih harus dapat mengajak dan mempengaruhi masyarakat kota Solo pada khusunya, dan masyarakat Indonesia dan internasional pada umunya untuk berkunjung ke pasar tradisional sebagai tempat untuk memenuhi kebutuhan pokok, oleh-oleh, dan pasar wisata.
B. Konsep Kreatif B. Konsep Kreatif
Promosi pasar tradisional menjadi pasar wisata merupakan sebuah promosi konsep yang rutin di adakan oleh Dinas Pengelolaan Pasar dan Pariwisata kota Surakarta untuk meningkatkan nilai ekonomi yang ada di pasar tradisional.
Perancangan promosi pasar tradisional menjadi pasar wisata kali ini sedikit berbeda dari promosi-promosi pasar tradisional yang telah dilakukan sebelumnya. Dimana aktifitas pasar tradisional direkam dan didokumentasikan menjadi film dokumenter, sehingga dapat menjadi pencitraan pariwisata yang memanfaatkan potensi yang ada di setiap pasar tradisional itu sendiri.
Aktifitas promosi dilakukan dengan meletakkan film dokumenter di website kota Surakarta, agar dapat diakses dan dilihat oleh para wisatawan yang akan berkunjung ke kota Solo. Dalam melakukan kegiatan ini dilibatkan juga item promosi pendukung Spanduk, Billboard, Poster, Street Banner, Facebook (online), Twitter (online), X- Banner, Flyer, Merchandise (kaos, stiker, pin, pembatas buku, mug, kalender dinding).
Dalam merancang media utama, media pendukung serta merchandise tentu juga diperlukan suatu konsep kreatif yang dapat memotivasi masyarakat kota Solo pada khusunya, dan masyarakat Indonesia dan internasional pada umunya untuk berkunjung ke pasar tradisional sebagai tempat untuk memenuhi kebutuhan pokok, oleh-oleh, dan pasar kunjungan wisata.
Berikut ini akan diuraikan konsep kreatif yang digunakan dalam membuat
Film dokumenter merupakan sebuah genre film yang mempunyai karakter untuk mendokumentasikan. Selain foto (fotografi), film juga mempunyai genre dokumenter. Di dalam kehidupan sehari-hari kita tidak akan lepas dari sebuah moment atau kejadian yang terekam di memori otak kita. Untuk mengenang dan melihat apa yang terjadi di sebuah peristiwa yang mengambil sebuah objek, manusia memerlukan sebuah media rekam untuk melihat moment apa yang terjadi di sebuah objek tertentu. Penggunaan media film dokumenter untuk media promosi pasar tradisional merupakan media yang berbeda, karena masih sangat jarang media ini dipilih. Media ini sangat sesuai karena pasar tradisional Surakarta akan membangun pasar tradisional menjadi pasar wisata dan membutuhkan pencitraan yang baru.
Film ini akan mendokumentasikan kegiatan dan kelebihan apa yang dimilki di setiap pasar tradisional di kota Surakarta, sehingga para audience yang nantinya akan melihat film ini, akan mendapatkan informasi tentang pasar tradisional Surkarta dan audience dapat merasa ingin mengunjungi pasar tradisional Surakarta sebagai salah satu objek wisata yang akan dikunjungi di kota Solo.
2. Penciptaan konsep dan materi film dokumenter Di dunia pariwisata informasi sangat penting untuk para wisatawan. Informasi tentang letak, isi, ciri khas, dan informasi lainnya sangat penting untuk didapat, sehingga para wisatawan dapat mengetahui seluruh potensi yang dimiliki sebuah objek wisata yang akan dituju.
Untuk memberikan sebuah informasi maka dibuatlah film dokumenter ini, Untuk memberikan sebuah informasi maka dibuatlah film dokumenter ini,
Film ini akan di isi tentang semua potensi dan kelebihan di setiap pasar tradisional. Sebuah pencitraan tentang pariwisata pasar tradisional Surakarta akan dimunculkan dalam film dokumenter ini.
3. Strategi Visual
a. Strategi verbal (copywriting)
Strategi visual verbal berfungsi untuk mempermudah pemahaman terhadap teks yang dibuat. Ada beberapa aspek dalam unsur verbal, antara lain :
1) Headline / judul utama
Headline atau judul adalah bagian terpenting dari suatu iklan. Penyusunan sebuah headline yang menarik akan sangat krusial dalam menarik perhatian pembacanya. Ketika orang melihat iklan ataupun media informasi, terutama pada iklan cetak, maka yang dilihat untuk pertama kalinya adalah pada headline. Oleh karena itu, headline berfungsi sebagai penangkap perhatian utama (eye catcher).
2) Sub headline ( Sub judul)
Anak judul (sub headline ) adalah jembatan penghubung antara headline dengan body text. Sub headline digunakan untuk lebih memperjelas headline secara singkat baik fakta maupun keterangan yang disampaikan isi pesan Anak judul (sub headline ) adalah jembatan penghubung antara headline dengan body text. Sub headline digunakan untuk lebih memperjelas headline secara singkat baik fakta maupun keterangan yang disampaikan isi pesan
yang disampaikan.
Aplikasi pada desain nantinya sub headline diaplikasikan pada media yang tujuannya informatif untuk memberi daya tarik agar orang tertarik untuk membacanya.
Isi informasi dalam perancangan komunikasi visual digunakan untuk memperjelas headline. Penulisan tanggal, waktu, dan lokasi acara dicantumkan untuk memperjelas headline .
3) Body copy (teks)
Body copy merupakan penjelas dari apa yang tertulis dalam headline sampai diperkirakan pembaca sudah mampu
memahaminya.
Sehingga perlu dibuat sekomunikatif dan seefektif mungkin. Body copy menjadi perluasan ide yang disampaikan oleh headline dalam ilustrasi. Body copy dibuat singkat jelas dan padat sehingga mudah dibaca dan diingat konsumen. Uraian pesan ini bertujuan untuk menyampaikan pesan sesuai dengan pesan komunikasi yang sesuai dengan sasaran.
Untuk memperjelas headline dan sub headline, keterangan detail acara dicantumkan dalam body copy. Acara yang berlangsung selama tiga hari, dijelaskan dalam perancangan komunikasi visual yang digunakan.
1) Ilustrasi
Merupakan penjelasan atas pesan yang ingin disampaikan dalam wujud gambar atau foto. Ilustrasi juga berfungsi sebagai penghubung antara isi dengan bentuk visual, karena ilustrasi akan dapat berbicara banyak mengenai tema dalam upaya mendukung headline.
Fungsi yang lebih pokok dari ilustrasi adalah sebagai penarik perhatian, menjelaskan suatu pertanyaan, dan merangsang khalayak untuk membaca keseluruhan isi pesan. Maka dari itu ilustrasi harus relevan dengan produk yang ditawarkan dan mampu “berbicara” walau hanya
dengan sekilas pandang.
2) Typography (huruf)
Typography merupakan seni menyusun atau mengatur bentuk, jenis, dan ukuran huruf. Jenis huruf yang dipakai harus memperhatikan dan menyesuaikan dengan pesan atau tema yang diambil. Pemilihan jenis huruf untuk keperluan seperti digunakan dalam penulisan headline, sub headline dan sebagainya, perlu memperhatikan tingkat keterbacaan dari ukuran hurufnya. Setiap jenis huruf dalam ukuran yang sama akan memiliki perbedaan dalam tingkat keterbacaannya.
3) Warna 3) Warna
C. Standart Visual
Dalam sebuah perancangan desain dibutuhkan standar visual yang berfungsi sebagai acuan dari setiap desain dan item yang dibuat, begitu juga pada perancangan media promosi penunjang pasar tradisional Surakarta untuk menjadi pasar wisata. Standar visual tersebut meliputi :
1. Visual Utama Merupakan sebuah translasi ataupun penjelasan atas pesan dan informasi kampanye promosi yang ingin disampaikan setiap seasonnya dalam wujud gambar atau foto. Visual utama berfungsi sebagai penghubung antara materi promosi dengan bentuk desain secara keseluruhan yang kemudian akan dibantu dengan penjelasan verbal melalui headline yang ada.
Fungsi yang lebih pokok dari visual utama adalah sebagai penarik perhatian, menjelaskan suatu pertanyaan dan merangsang khalayak untuk membaca keseluruhan isi pesan. Maka dari itu visual utama harus relevan dengan
produk yang ditawarkan dan diharapkan mampu “berbicara” banyak dalam waktu yang relatif singkat. Visual utama dapat berupa fotografi maupun
ilustrasi/gambar yang relevan dan dekat dengan target marketnya.
Penarik perhatian yang digunakan dalam perancangan komunikasi visual Penarik perhatian yang digunakan dalam perancangan komunikasi visual
Ilustrasi dalam bentuk sketsa dipilih karena sketsa merupakan alternatif desain yang kekinian. Selama ini, promosi yang dilkakukan pemerintah kota Solo dalam menyelenggarakan event selalu menggunkan foto sebagai pendukung ilustrasinya. Untuk memberikan daya tarik yang berbeda kepada audience, maka dalam perancangan komunikasi visual ini menitik beratkan pada kekuatan ilustrasi sketsa, agar dapat lebih menarik perhatian audience.
2. Teks (headline, sub headline, dan bodycopy)
a. Headline Merupakan penerapan komunikasi verbal utama dalam bentuk visual dominan yang berfungsi sebagai penarik perhatian sekaligus sarana informasi kampanye promosi tiap seasonnya. Ketika orang melihat iklan ataupun media informasi, terutama pada iklan cetak, headline memiliki peranan penting utnuk menarik perhatian audiens. Oleh karena itu, headline berfungsi sebagai penangkap perhatian utama (eye catcher) sekaligus merangkum berbagai informasi yang akan disampaikan dalam satu buah kalimat ataupun frase singkat. Kegiatan promosi ini menggunakan jenis headline yang disesuaikan dengan tujuan informasi atau pesan, sasaran, serta media informasi yang digunakan.
“Pasarku Budayaku” dipilih menjadi headline dalam perancangan komunikasi visual yang dibuat. Alasan pemilihan headline “Pasarku Budayaku” dipilih menjadi headline dalam perancangan komunikasi visual yang dibuat. Alasan pemilihan headline
b. Sub Headline Sub headline merupakan bagian dari headline yang menjelaskan secara lebih rinci tentang apa yang diinformasikan dari headline tersebut. Sub headline dapat bersifat optional atau tidak wajib, karena apabila headline yang dituliskan sudah dianggap bercerita banyak, maka sub headline dapat dihilangkan.
Aplikasi pada desain nantinya sub headline diaplikasikan pada media yang tujuannya informatif untuk memberi daya tarik agar orang tertarik untuk membacanya.
Isi informasi dalam perancangan komunikasi visual digunakan untuk memperjelas headline. Penulisan tanggal, waktu, dan lokasi acara dicantumkan untuk memperjelas headline.
4) Body copy (teks) Body copy atau juga disebut body text adalah penjelasan tentang suatu produk/perusahaan serta memberitahukan secara detail tentang apa yang dijual (ditawarkan). Body copy merupakan penjabaran lebih lanjut dari ide atau tema sentral yang berada pada headline ataupun judul event dan promosi. Body copy disini berperan sebagai media informasi yang mengkomunikasikan produk secara lebih detail.
Untuk memperjelas headline dan sub headline, keterangan detail acara dicantumkan dalam body copy. Acara yang berlangsung selama
3. Typografi (huruf) Typografi merupakan seni menyusun atau mengatur bentuk, jenis, dan ukuran huruf. Jenis huruf yang dipakai harus memperhatikan dan menyesuaikan dengan pesan atau tema yang diambil. Penggunaan unsur huruf dalam perancangan media promosi “Pasarku Budayaku” adalah mutlak. Pemilihan jenis huruf untuk digunakan dalam sebuah media informasi harus memperhatikan beberapa hal yang berkaitan dengan karakter jenis huruf.
Hal yang paling mendasar yang harus diperhatikan dalam memilih jenis huruf untuk sebuah media informasi adalah aspek mudah dibaca (legibility). Pemilihan jenis huruf untuk keperluan seperti digunakan dalam penulisan headline, sub headline dan sebagainya yang memerlukan perhatian tingkat keterbacaan dari ukuran hurufnya. Setiap jenis huruf dalam ukuran yang sama akan memiliki perbedaan dalam tingkat keterbacaannya.
Sesuai dengan asas pencitraan, konsep typografi harus diterapkan secara konstan pada setiap produk komunikasi visual yang ada. Pada praktek komunikasi visual yang ada, tipografi memiliki kekuatan yang sangat besar bagi awareness tiap merek yang diwakilinya.
Oleh sebab itu, dalam perancangan komunikasi visual “Pasarku Budayaku”, terlebih dahulu akan ditetapkan beberapa jenis font type yang akan mewakili pencitraan dari “Pasarku Budayaku” itu sendiri.
Berikut adalah usulan jenis huruf yang akan digunakan konstan dalam perancangan komunikasi visual “Pasarku Budayaku”:
Headline
Jenis huruf bodoni yang simpel namun elegan tradisional , begitu mudah terbaca dan dikenali oleh audience. Dengan model Bold-Italic membuat font ini dapat terbaca pertama kali dan terbaca dengan mudah untuk menjadi sebuah headline , diharapkan jenis font type di atas mampu menarik target audience dan market acara ini.
Sub Headline
Jenis huruf bodoni yang simpel namun elegan tradisional , begitu mudah terbaca dan dikenali oleh audience. Dengan model Bold membuat font ini dapat terbaca dengan mudah dan dapat membedakan antara headline dan sub headline, diharapkan jenis font type di atas mampu membantu audience untuk memperjelas kapan dan di mana acara ini akan berlangsung.
Body copy
Jenis huruf bodoni yang simpel namun elegan tradisional , begitu mudah terbaca dan dikenali oleh audience. Dengan model Italic dan Bold-Italic membuat font ini dapat terbaca dengan mudah dan dapat membedakan antara tanggal dan tekhnis acara, diharapkan jenis font type di atas mampu membantu audience untuk memperjelas kapan dan acara apa yang akan berlangsung di hari dan tanggal tersebut.
Merupakan jenis huruf yang sering digunakan dalam penulisan teks dalam buku karena memiliki bentuk yang sans-serif yang simple dengan lekukannya yang khas, sehingga mudah dibaca walaupun dalam ukuran yang kecil sekalipun dan tidak berkesan monoton. Digunakan untuk penulisan bodycopy, yang membutuhkan tulisan dalam ukuran yang relatif lebih kecil dibanding ukuran huruf lainnya.
4. Warna Warna termasuk unsur visual yang dapat menimbulkan rangsangan terhadap mata dan dapat mempengaruhi emosi seseorang. Penggunaan warna 4. Warna Warna termasuk unsur visual yang dapat menimbulkan rangsangan terhadap mata dan dapat mempengaruhi emosi seseorang. Penggunaan warna
Berikut kombinasi warna yang dapat digunakan dalam perancangan promosi “Pasarku Budayaku”.
Gambar 17: Kombinasi Warna Perancangan Promosi “Pasarku Budayaku” Dengan demikian komunikasi perancangan promosi pasar tradisional Surakarta dapat berkesan dinamis dan tradisi tanpa meninggalkan unsur profesional dari audience utamanya.
D. Target Visual
Proses pemilihan media sangat penting karena melalui medialah suatu pesan atau informasi diwujudkan dan disampaikan ke masyarakat. Pemilihan media dalam hal ini harus dapat mudah diterima dan dipahami oleh target yang dituju. Unsur relevan dan efektif baik dari segi tersampainya informasi dan biaya harus dijadikan bahan pertimbangan yang matang untuk proses pemilihan media. Adapun beberapa jenis media yang akan digunakan dalam media promosi pasar tradisional Surakarta
1. In house placement Media in house placement merupakan media promosi yang ditempatkan di dalam venue atau tempat acara event Pasarku Budayaku, yaitu di area pelataran Ngarsopuro. Tujuan dari media in house ini adalah untuk memberikan informasi tentang acara yang akan diadakan kepada para pengunjung yang ada di Ngarsopuro. Dengan media in house ini, diharapkan pengunjung dapat mengetahui adanya event yang ada di Ngarsopuro dan mengetahui acara yang akan diselenggarakan, di sisi lain juga akan termaintain dengan baik dan menciptakan call to action bagi para pengunjung tersebut untuk kembali mengenal pasar tradisional. Berikut adalah media in house placement, diantaranya yaitu:
a. Film Dokumenter
b. X-Banner
c. Spanduk panggung
2. Media cetak Media cetak merupakan media yang digunakan untuk menarik pengunjung dari luar baik yang telah mengenal pasar tradisional Surakarta maupun pengunjung baru yang belum pernah mengunjungi pasar tradisional Surakarta sekalipun. Media cetak dan elektronik memiliki jangkauan lebih luas dibanding media lainnya yang akan dipakai dalam perancangan komunikasi visual “Pasarku Budayaku” kali ini. Dengan kata lain, jenis media ini mampu menarik audiens
lebih banyak. Pemilihan media cetak pada perancangan komunikasi visual “Pasarku lebih banyak. Pemilihan media cetak pada perancangan komunikasi visual “Pasarku
Jenis media cetak yang akan digunakan antara lain:
a. Flyer
b. Poster
3. Media luar ruang Media luar ruang merupakan media yang di tempatkan pada luar ruangan baik di sekitar Ngarsopuro itu sendiri maupun yang terdapat di area yang lebih jauh.
Media luar ruang memiliki tujuan untuk menarik perhatian pengunjung untuk datang, memberikan informasi mengenai promosi dan event yang kemudian diharapkan akan berdampak terhadap meningkatnya traffic yang mengunjungi event tersebut.
Media ruang luar yang dimaksud antara lain:
a. Billboard
b. Street Banner
c. Spanduk
4. Media online / internet Sesuai dengan karakteristik target market “Pasarku Budayaku” yang mayoritas mengenal internet, media online merupakan salah satu media yang cukup efektif untuk memberikan informasi kepada audiens sekaligus menarik traffic lebih banyak.
Media ini memiliki beberapa keuntungan seperti pesan yang disampaikan
Dengan pembinaan yang benar, diharapkan media online mampu menjadi trigger bagi event “Pasarku Budayaku” untuk menjadi talk of the town.
Media-media online tersebut antara lain:
a. Jejaring sosial seperti facebook dan twitter
5. Merchandise Merchandise merupakan media yang dapat menarik target market dan audience dengan tujuan untuk menjual sebuah produk. Selain itu merchandise dapat menjadi kenang-kenangan bagi target market dan audience.
Di dalam event “Pasarku Budayaku” ini, selain untuk menambah pemasukan event, para target market dan audience dapat menjadikan merchandise sebagai
kenang-kenangan dari event ini dan menjadi sarana promosi pasar tradisional Surakarta.
Merchandise tersebut antara lain:
a. Kaos
b. Stiker
c. Pin
d. Pembatas Buku
e. Mug
f. Kalender tempel
E. Pemilihan Media dan Media Placement
Proses pemilihan media sangat penting karena melalui medialah suatu pesan
16-60 tahun. Unsur relevan dan efektif harus dijadikan bahan pertimbangan yang matang untuk proses pemilihan media. Adapun beberapa jenis media yang akan digunakan dalam perancangan promosi kesehatan tentang kesehatan gigi, mulut, dan kulit adalah sebagai berikut:
1. Media Utama Promosi Pasar Tradisional Surakarta
a. Film Dokumenter Merupakan media utama dari promosi pasar tradisional Surakarta ini.
Film dokumenter ini merupakan media informasi alternatif bagi para wisatawan. Film dokumenter ini ditampilkan dengan mempermadukan visualisasi sudut pengambilan timur dan barat sehingga dapat dinikmati wisatawan lokal maupun mancanegara.
1) Alasan pemilihan media
Film dokumenter dipilih sebagai media utama karena sangat mendukung untuk sebuah pencitraan dari pasar tradisional menjadi pasar wisata, selain mendukung pencitraan sebuah film dokumenter dapat menyajikan informasi yang dibutuhkan wisatawan dan audience . Film dokumenter juga dapat membuat para audiencenya tertarik dan penasaran untuk mengunjungi pasar tradisional Surakarta.
2) Media placement
Film dokumenter pasar tradisional Surakarta diletakkan di website kota Surakarta sebagai salah satu media informasi pariwisata, dan untuk durasi pendeknya akan ditempatkan di ruang
2. Media Pendukung Promosi Pasar Tradisional Surakarta
a. Spanduk Spanduk adalah media luar ruangan yang berukuran besar dan target audience yang luas karena berada di jalan-jalan utama, sehingga dapat dilihat target market dan audiencemya. Spanduk ini berisi tentang promosi event “Pasarku Budayaku” sebagai kampanye ajakan untuk berkunjung kembali ke pasar tradisional dan untuk menarik wisatawan lokal.
1) Alasan pemilihan media
Spanduk dipilih karena dapat dipasang dijalan-jalan utama dan dapat menjaring target audience dan marketnya.
2) Media placement
Jalan-jalan utama kota Solo, lokasi strategis di dekat pasar, dan area Ngarsopuro
b. Billboard Billboard termasuk model iklan luar ruang (outdoor advertising) yang paling banyak digunakan. Bentuk promosi iklan luar ruang dengan ukuran besar. Bisa disebut juga poster dengan ukuran yang lebih besar yang diletakkan tinggi di tempat tertentu yang ramai dilalui orang. Billboard ini berisi tentang promosi event “Pasarku Budayaku” sebagai kampanye ajakan untuk berkunjung kembali ke pasar tradisional dan untuk menarik wisatawan lokal.
1) Alasan pemilihan media
Ukurannya yang besar dapat mencuri perhatian target audience dan market sehingga pesan dapat tersampaikan dengan mudah dan tepat.
2) Media placement Jalan-jalan utama kota Solo
c. X- Banner
Salah satu media promosi yang berfungsi seperti poster, tetapi biasanya diletakkkan di depan atau di dalam ruangan dan mempunyai rangka sendiri untuk berdiri. X- Banner ini berisi ini berisi
tentang promosi event “Pasarku Budayaku” sebagai kampanye ajakan untuk berkunjung kembali ke pasar tradisional dan untuk menarik
wisatawan lokal.
1) Alasan Pemilihan Media
X-Banner berada di area pelataran Ngarsopuro, karena dapat mempengaruhi dan mengajak para pengunjung pasar untuk selalu melestarikan dan mengunjungi pasar sebagai pusat perbelanjaan dan alternative pariwisata.
2) Media Placement Di area pelataran Ngarsopuro
d. Poster Merupakan media iklan yang berada diluar ruangan. Diletakkan dengan cara ditempel. Media ini diletakkan diluar agar khalayak ramai
1) Alasan pemilihan media
Poster dipilih karena dapat berjumpa langsung dengan target audience dan market dari promosi ini.
2) Media placement
Pasar-pasar tradisional, Dinas Pasar dan Pariwisata, Sekolah dan kampus, Pusat informasi kota Surakarta.
e. Flyer Flyer merupakan media iklan yang dilakukan dengan pendekatan persuasif. Flyer dibagikan ditempat umum dengan pendekatan agar dapat langsung sampai di target audience dan market.
1) Alasan pemilihan media
Flyer dipilih karena dapat berjumpa langsung dengan target audience dan market dari promosi ini dan dapat berdekatan dengan persuasif dengan masyarakat.
2) Media placement
Dibagikan di jalan-jalan utama kota Solo dan di kawasan pasar tradisional.
3. Merchandise
a. Kaos Kaos merupakan media promosi yang dapat berpindah-pindah (fleksibel) karena dipakai oleh seseorang dan dapat dilihat oleh semua orang dan pasti akan bertemu dengan target audience dan market promosi ini.
Media ini fleksibel dan dapat berpindah-pindah sehingga masyarakat luas dapat mengetahui promosi ini. Tujuan dari promosi ini juga sampai ke target audience dan market promosi ini.
2) Media placement Dijual di area pelataran Ngarsopuro
b. Stiker Stiker merupakan media promosi yang dapat berpindah-pindah (fleksibel) dan dapat dilihat oleh semua orang dan pasti akan bertemu dengan target audience dan market promosi ini.
1) Alasan pemilihan media
Media ini fleksibel dan dapat berpindah-pindah sehingga masyarakat luas dapat mengetahui promosi ini. Tujuan dari promosi ini juga sampai ke target audience dan market promosi ini.
2) Media placement
Diberikan kepada pengunjung event “Pasarku Budayaku”.
c. Pin Pin merupakan media promosi yang dapat berpindah-pindah (fleksibel) dan dapat dilihat oleh semua orang dan pasti akan bertemu dengan target audience dan market promosi ini.
1) Alasan pemilihan media
Media ini fleksibel dan dapat berpindah-pindah sehingga Media ini fleksibel dan dapat berpindah-pindah sehingga
2) Media placement
Diberikan kepada pengunjung event “Pasarku Budayaku”.
d. Pembatas buku Pembatas buku merupakan media promosi yang dapat disebarkan oleh target audience dan market promosi ini dan menjadi kenangan para wisatawan atau pengunjung pasar tradisional Surakarta.
1) Alasan pemilihan media
Media ini fleksibel dan dapat berpindah-pindah sehingga masyarakat luas dapat mengetahui promosi ini.
2) Media placement
Diberikan kepada pengunjung event “Pasarku Budayaku”.
e. Mug Merupakan media yang dapat menjadi kenangan bagi para wisatawan yang telah mengunjungi pasar tradisional.
1) Alasan pemilihan media
Dapat digunakan untuk kehidupan sehari-hari dan dapat menjadi kenangan akan pasar tradisional Surakarta.
2) Media placement Dijual di area pelataran Ngarsopuro
f. Kalender temple Merupakan media yang dapat menjadi kenangan bagi para
Dapat digunakan untuk kehidupan sehari-hari dan dapat menjadi kenangan akan pasar tradisional Surakarta.
2) Media placement Dijual di area pelataran Ngarsopuro
F. Prediksi Biaya
Prediksi biaya media harus diperhitungkan terlebih dahulu agar tidak membengkak atau melebihi budget yang ditentukan. Apabila anggaran yang diperlukan melebihi budget yang sudah disiapkan maka jalan terbaik adalah memprioritaskan media yang sesuai keefektifitasannya. Berikut ini akan disajikan tabel estimasi biaya perancangan.
1. In house placement
a. Produksi Film
No.
Nama Alat
Harga Sewa Jumlah
Lama Sewa
Biaya
Kamera Canon 5 D Mark
II
Rp 200.000,- /
hari
1 buah 1 bulan
Rp 6.000.000,-
Lensa Wide EF-S 17-40 mm L USM f/4
Rp 190.000,- /
hari
1 buah 1 bulan
Rp 5.700.000,-
3. Lensa Fix 50 mm f/1.8
Rp 50.000,-
/ hari
1 buah 1 bulan
Rp 1.500.000.-
4 . Lensa Tele 70-200 f/2.8
Rp 190.000,- /
hari
1 buah 1 bulan
Rp 5.700.000,-
5 . Tripod Standart
Rp 30.000,-
/ hari
1 buah 1 bulan Rp 900.000,-
1 buah 1 bulan
Rp 1.500.000.-
Jumlah
Rp 21.300.000,- Rp 21.300.000,-
No.
Nama Alat
Lama Pengerjaan Jumlah
Biaya
1. Adobe Premiere CS 6
2 minggu
1 buah Rp 2.000.000,-
2. Adobe After EffectCS 6
2 minggu
1 buah Rp 2.000.000,-
Jumlah
Rp 4.000.000,-
2. Media Cetak
No. Media Ukuran Jumlah Biaya
42 cm x 59,4 cm
3. Media luar ruang
No. Media Ukuran Jumlah Biaya
2. Street Banner
4. Media online / internet
c. Media Pendukung
1. Spanduk (panggung)
3. Sewa Ngarsopuro
Video interaktif di bandara
5. Video interaktif di stasiun
Video interaktif di terminal
32 "
5 buah
Rp 5.000.000,-
Jumlah
Rp 21.114.000,-
5. Merchandise
No. Media Ukuran Jumlah Biaya
4. Pembatas Buku
6 . Kalender tempel
Total prediksi biaya media promosi Pasarku Budayaku:
1. Jumlah biaya media In House Placement Rp 46.414.000,-
2. Jumlah biaya media cetak Rp 4.000.000,-
3. Jumlah biaya luar ruang Rp 15.967.200,-
4. Jumlah biaya Merchandise Rp 13.040.000,- +
Total Rp 79.421.200,-
Sumber : 1. Darmasto Repro 2. HERO Digital Printing, Percetakan offset, dan Souvenir 3. TECMA adv. 4. Pemkot Solo 5. Dinas Pariwisata (Pasar Ngarsopuro)
6. Bandara Adi Sumarmo, Solo 7. Stasiun Balapan,Solo 8. Terminal Tirtonadi, Solo
Tanggal : Surakarta, 6 Desember 2012