PENERAPAN TEKNOLOGI DAN PENGARUH TERHADAP PENDIDIKAN
5. Teknologi pembelajaran
Disini ada dua bagian yaitu peralatan Pelajar elektronik (Komputer, multimedia, Internet, telekomunikasi), dan pembelajaran yang didesain, metode dan strateginya diperlukan untuk membuat peralatan elektronik yang efektif. Pelajaran elektronik ini mengubah cara mengkomunikasikan belajar. Jadi teknologi pembelajaran adalah sistem pemikiran Disini ada dua bagian yaitu peralatan Pelajar elektronik (Komputer, multimedia, Internet, telekomunikasi), dan pembelajaran yang didesain, metode dan strateginya diperlukan untuk membuat peralatan elektronik yang efektif. Pelajaran elektronik ini mengubah cara mengkomunikasikan belajar. Jadi teknologi pembelajaran adalah sistem pemikiran
Pengaruh Teknologi Pendidikan
Secara operasional teknologi pendidikan dapat dikatakan sebagai proses yang bersistem dalam membantu memecahkan masalah belajar pada manusia. Kegiatan yang bersistem mengandung dua arti, yaitu pertama yang sistemik atau beraturan, dan kedua yang sistemik atau beracuan pada konsep sistem. Kegiatan yang beraturan adalah kegiatan untuk memenuhi kebutuhan yang dilakukan dengan langkah- langkah mengkaji kebutuhan itu sendiri terlebih dahulu, kemudian
mengidentifikasikan kemungkinan pencapaian tujuan dengan mempertimbangkan kendala yang ada, menentukan kriteria pemilihan kemungkinan, memilih
merumuskan
tujuan,
kemungkinan yang terbaik, mengembangkan dan menguji cobakan kemungkinan yang dipilih, melaksanakan hasil pengembangan dan mengevaluasi keseluruhan kegiatan maupun hasilnya.
Pendekatan yang sistemik adalah yang memandang segala sesuatu sebagai sesuatu yang menyeluruuh (komprehensif) dengan segala komponen yang saling terintegrasi.Keseluruhan itu lebih bermakna dari sekadar penjumlahan
komponen-komponen. Tiap komponen mempunyai fungsi sendiri, dan perubahan pada tiap komponen akan mempengaruhi komponen lain serta sistem sebagai keseluruhan. Pendekatan ini juga memperhatikan bahwa pendidikan sebagai suatu sistem terdiri dari berbagai lapis sistem: makro, meso dan mikro. Pendidikan di dalam kelas merupakan lapis terbawah atau terkecil atau suatu sistem mikro.Sedangkan pendidikan nasional merupakan sistem makro atau yang paling atas.Masalah belajar yang dipecahkan banyak ragamnya.
Ada masalah dalam skala mikro, yaitu masalah yang dihadapi guru dalam satu kelas untuk mata pelajaran tertentu, dan ada masalah makro, yaitu masalah pendidikan nasional, misalnnya ketersediaan kesempatan belajar pada jenjang pendidikan lanjut. Pembelajaran adalah suatu usaha yang disengaja, bertujuan, dan terkendali agar orang lain belajar atau terjadi perubahan yang relatif menetap pada diri orang lain.
Usaha ini dapat dilakukan oleh seseorang atau suatu tim yang memiliki kemampuan dan kompetensi dalam merancang dan atau mengembangkan sumber belajar yang diperlukan. Pengertian ini dibedakan dengan pengajaran yang telah terlanjur mengandung arti sebagai penyajian bahan ajaran yang dilakukan oleh seseorang pengajar.
Pembelajaran tidak harus diberikan oleh pengajar, karena kegiatan itu dapat dilakukan oleh perancang dan pengembang sumber belajar, misalnya seorang teknolog pembelajaran atau suatu tim terdiri dari ahli media dan ahli materi ajaran tertentu. Keberhasilan proses belajar mengajar dapat terjadi dari upaya berbagai komponen dan salah satunya adalah strategi pembelajaran, yang menjadi salah satu bahan kajian dalam teknologi pendidikan.
Semua bentuk teknologi adalah sistem yang diciptakan manusia untuk sesuatu tujuan tertentu, yang pada intinya adalah mempermudah manusia dalam memperingan usahanya, meningkatkan hasilnya, dan menghemat tenaga serta sumber daya yang ada. Setiap teknologi, tidak terkecuali teknologi pendidikan, merupakan proses untuk menghasilkan nilai tambah, sebagai produk atau piranti untuk dapat digunakan dalam aneka keperluan, dan sebagai sistem yang Semua bentuk teknologi adalah sistem yang diciptakan manusia untuk sesuatu tujuan tertentu, yang pada intinya adalah mempermudah manusia dalam memperingan usahanya, meningkatkan hasilnya, dan menghemat tenaga serta sumber daya yang ada. Setiap teknologi, tidak terkecuali teknologi pendidikan, merupakan proses untuk menghasilkan nilai tambah, sebagai produk atau piranti untuk dapat digunakan dalam aneka keperluan, dan sebagai sistem yang
Teknologi Pendidikan Dalam Meningkatkan Produktivitas Pendidikan
Produktivitas dalam dunia pendidikan berkaitan dengan keseluruhan proses perencanaan, penataan dan pendayagunaan sumber daya untuk merealisasikan tujuan pendidikan secara efektif dan efisien. Sejauh mana pencapaian produktivitas pendidikan dapat dilihat dari out put pendidikan yang berupa prestasi, serta proses pendidikan yang berupa suasana pendidikan. Prestasi dapat dilihat dari masukan yang merata, jumlah tamatan yang banyak, mutu tamatan yang tinggi, relevansi yang tinggi dan dari sisi ekonomi yang berupa penyelenggaraan penghasilan. Sedangkan proses atau suasana tampak dalam kegairahan belajar, dan semangat kerja yang tinggi serta kepercayaan dari berbagai pihak.
Satu hal yang perlu disadari adalah bahawa produktivitas pendidikan harus dimulai dari menata /SDM tenaga pendidik dan tenaga kependidikan. Hal kedua adalah bahwa penataan SDM harus dilaksanakan denagn prinsip efektivitas dan efisiensi karena efektifitas dan efisiensi adalah kriteria dan ukuran yang mutlak bagi produktivitas pendidikan.
Dalam meningkatkan produktivitas pendidikan, teknologi pendidikan memiliki ciri-ciri inovasi pendidikan yang dapat dikenal dengan beberapa identifikasi, namun menurut ashby 1967 ada empat ciri-ciri inovasi pendidikan
a. Ketika masyarakat /orang tua mulai sibuk dengan peran keluar sehingga tugas pendidikan anak sebagian digeser dari orang tua pindah ke guru atau dari rumah ke sekolah.
b. Terjadi adopsi kata yang ditulis ke instruksi lisan
c. Adanya penemuan alat untuk keperluan percetakan yang mengakibatkan ketersediaan buku lebih luas.
d. Adanya alat elektronika yang bermacam-macam radio, telepon, TV, computer, LCD proyektor, perekan internet, LAN, dsb ).
Keempat perubahan di atas di dunia pendididkan telah menimbulkan banyak masalah, dan untuk itulah kelima Keempat perubahan di atas di dunia pendididkan telah menimbulkan banyak masalah, dan untuk itulah kelima
pemecahan. Perubahan pendidikan/sekolah yang dinginkan sekolah sesuai visi dan misinya tentunya sangat tergantung pada lima teknologi tersebut yaitu sistem berfikir, system desain, ilmu pengetahuan yang berkualitas, manajemen. Sekarang sekolah negeri maupun swasta mulai berusaha keras untuk mengatur kembali sistem pendidikan mereka. Banyak program sekolah yang ditawarkan pada masyarakat baik itu jurusan maupun status sekolah yaitu SSN, unggul, model, internasional, akselerasi dan sarana prasarananya. Yang jelas perubahan sekolah untuk menghadapi dunia global harus disiapkan dari unsur SDM yang berkualitas sehingga mampu berfikir membuat desein pendidikan, punya kiat manajemen yang baik dan tidak gagap terhadap pendidikan. Jadi dapat dikatakan bahwa antara inovasi pendidikan dengan teknologi pendidikan merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Inovasi merupakan okbyek dan teknologi pendidikan merupakan subyeknya.
untuk
solusi
Dalam inovasi pendidikan butuh SDM dan peralatan yang menunjang inovasi pendidikan, sebaliknya SDM dan alat Dalam inovasi pendidikan butuh SDM dan peralatan yang menunjang inovasi pendidikan, sebaliknya SDM dan alat
kepercayaan Untuk organisir produksi, multi media sebagai dasar
pengetahuan pelajar. Teknologi pendidikan sebagai sarana informasi untuk
pengetahuan yang mendukung pelajar : Untuk mengakses informasi yang diperlukan. Untuk perbandingan perspektif, kepercayaan dan pandangan dunia. Teknologi pendidikan sebagai media sosial untuk mendukung pelajaran dengan berbicara. Untuk berkolaborasi dengan orang lain. Untuk mendiskusikan, berpendapat dan membangun konsensus antara anggota sosial. Teknologi pendidikan sebagai mitra intelektual untuk mendukung pelajar. Untuk membantu pelajar mengartikulasikan dan memprentasikan apa yangmereka ketahui. Teknologi pendidikan dapat meningkatkan mutu pendidikan/sekolah. Tekonologi
menyelidiki menyelidiki
Quantum Learning
Banyak sekolah-sekolah saat ini menerapkan sistim quantum learning, bahwa tingkat kepercayaan banyak pendidik semakin besar pada praktek. Sesuatu yang dipahami dengan lebih mendalam melalui pengalaman nyata dilapangan. Dimana membiarkan tiap murid menganalisa dan berpikir kritis dari pengetahuan yang mereka peroleh. Siswa dikelompokkan terlebih dahulu, sesuai dengan Kulitas intelegensi Kualitas emosional Kualitas sprrittual
Setiap siswa dianggap sebagai individu mandiri dan bebas, mampu memilih kategori unggulan buat mereka sendiri dan mencapainya.
Misalnya, jika siswa suka seni, maka yang menjadi fokus pendidikanya adalah pengetahuan dibidang kesenian, sedangkan pengetahuan lain dianggap sebagai pelengkap. Kelemahannya : Misalnya, jika siswa suka seni, maka yang menjadi fokus pendidikanya adalah pengetahuan dibidang kesenian, sedangkan pengetahuan lain dianggap sebagai pelengkap. Kelemahannya :
b. Membutuhkan dana yang relatif tinggi
c. Terdapatnya tingkat persaingan dengan sekolah swasta Pemecahanya : Bagaimana memicu kesadaran pemerintah untuk meningkatkan mutu pendidikan yang lebih komleks.
Pendidikan yang baik adalah investasi yang tak ternilai untuk kemajuan bangsa. Maka, untuk menstandarkan materi- materi pendidikan yang diberikan dalam sekolh, disusunlah kurikulum oleh pemerintah sebagai pedoman sistematis yang wajib dilaksanakan bagi institusi-institusi pendidikan di Indonesia dalam materi pelajaran.
Penerepan teknologi pendidikan masa kini
Dijaman reformasi saat ini pendidikan mengalami
a. Kurikulum yang dikeluarkan pemerintah senantiasa berubah cepat
b. Setiap kali mentri pendidikan berganti kurikulum ikut berbah.
Apakah berganti kurikulum itu baik?
Sebenarnya tergantung, apabila kurikulum baru memang lebih efektifdan cocok dengan realita dilapangan, Sebenarnya tergantung, apabila kurikulum baru memang lebih efektifdan cocok dengan realita dilapangan,
berlangsung dimasyarakat, dikeluarga, tempat bekerja dan tempat lainnya.
Pengajaran dalam prosesnya harus berlangsung secara teorganisir melalui institusi (formal) persekolahan
termasuk diperguruan tinggi tentunya.
Peran Teknologi Informasi Bagi Pendidikan di Era Globalisasi
Reformasi yang dapat di lakukan teknologi informasi dapat mencakup tiga hal, yaitu:
a. Cara kita belajar
b. Apa yang kita pelajari
c. Tempat dan waktu kita belajar
a) Cara kita belajar
Mengenai cara kita belajar, terkait dengan metode pembelajaran. Pada pembelajaran konvensional, guru memainkan peranan yang lebih besar sehingga tingkat ketergantungan siswa terhadap guru menjadi lebih besar juga.
Sedangkan pada pembelajaran berbasis teknologi informasi pembelajaran terpusat kepada siswa sehingga guru hanya sebagai pendamping atau konsultan saja
b) Apa yang kita pelajari?
Terkait dengan apa yang kita pelajari. Pada pembelajaran berbasis teknologi informasi (TI) mengubah pola pembelajaran tidak hanya terhadap apa yang seharusnya di pelajari oleh para siswa, melainkan juga apa yang dapat di peroleh oleh para siswa jika dapat mengoptimalkan peran TI. Hal ini mengindikasikan bahwa TI dapat menyediakan sumberdaya pembelajaran yang tidak terbatas seperti internet, intranet, audio/video, dan media berbasis teknologi lainnya.
c) Tempat dan waktu kita belajar
Ruang dan waktu belajar adalah salah satu hal yang membatasi proses pembelajaran sehingga tidak dapat berlangsung secara maksimal. Dengan hadirnya TI maka para siswa dapat memilih sendiri tempat dan waktu serta ritme pembelajaran karena TI menawarkan kebebasan memilih ketiga hal tersebut sesuai kebutuhan setiap siswa.
Seiring dengan kehadiran teknologi informasi, proses pembelajaran bagi para siswa tidak hanya melalui cara konvensional dengan adanya tatap muka secara langsung
antara guru dengan murid, tetapi pembelajaran juga dapat menggunakan sarana-sarana teknologi sehingga antara guru dan murid tidak harus bertatap muka secara langsung. Berdasarkan hal di atas, sangat jelas bahwa metode pendidikan berbasis TI memiliki prospek yang cerah di masa depan karena menawarkan berbagai keunggulan yang tidak di miliki oleh proses pendidikan formal pada umumnya. Selain itu metode pendidikan berbasis TI juga menawarkan pendidikan murah bagi para siswa karena para siswa dapat memperoleh bahan pembelajaran dari berbagai sumber yang gratis tentunya tidak seperti pendidikan konvensional yang harus membeli buku-buku yang kian hari kian mahal. Dengan kata lain, metode pendidikan berbasis TI harus segera di kembangkan di Indonesia untuk mendukung UU No 20 Tahun 2003 untuk mewujudkan pendidikan murah yang terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat.
Globalisasi membawa akibat terjadinya perubahan yang terus menerus dan semakin cepat. Sejalan dengan pencapaian tujuan pendidikan, perlu diupayakan suatu sistem pendidikan yang mampu membentuk kepribadian dan ketrampilan peserta didik yang unggul, yakni beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, manusia yang kreatif, cakap, Globalisasi membawa akibat terjadinya perubahan yang terus menerus dan semakin cepat. Sejalan dengan pencapaian tujuan pendidikan, perlu diupayakan suatu sistem pendidikan yang mampu membentuk kepribadian dan ketrampilan peserta didik yang unggul, yakni beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, manusia yang kreatif, cakap,
Penerepan teknologi pendidikan masa depan
Di era global seorang pemimpin perlu diajarkan dan dikenalkan secara dini dalam sistem pendidikan nasional agar pada saatnya mereka dibutuhkan minimal telah memiliki kapasitas dan aksesibilitas yang memadai untuk memimpin.
Agar dari masyarakat sudah diberdayakan akan lahir pemimipin-pemimpin bangsa yang efektif.
Sifat-sifat positif yang harus dimiliki olehh seorang pemimipin :
Kreatif Bermoral Pemberani Intelektula (pengetahuan yang tinggi) Memiliki komitmen
Pemimpin yang sejati :
Pemimpin yang bisa menjadi simbol moraldan pemersatu bagi komunitasnya
Pemimipin yang bisa menjadi agent menuju kesejahteraan, kemakmuran.
Pemimipin yang bisa membawa komunitasnya melangkah maju jauh kedepan. Dengan meningkatkan anggran belanja untuk
pendidikan, serta peningkatan kuaitas para guru, sistem pendidikan di Indonesia akan lebih baik. Dan ini akan menghasilkan SDM Indonesia yang berkompetensi.
Lalu dengan penerepan teknologi Indonesia dapat membuat kualitas dan kuantitas produk yang dihasilkan dari SDA pun meningkat. Dari integrasi SDM dan SDA Indonesia ini, maka perbaikan ekonomi pun dapat terwujud dan dapt menciptakan kesejahteraan bagi bangsa indonesia.
Perkembangnya pendidikan terbuka dengan modus belajar jarak jauh (Distance Learning). Kemudahan untuk menyelenggarakan pendidikan terbuka dan jarak jauh perlu dimasukan sebagai strategi utama.
Sharing resource bersama antar lembaga pendidikan / latihan dalam sebuah jaringan.
Perpustakaan & instrumen pendidikan lainnya (guru, laboratorium) berubah fungsi menjadi sumber informasi daripada sekedar rak buku.
Penggunaan perangkat teknologi informasi interaktif, seperti CD-ROM Multimedia, dalam pendidikan secara bertahap menggantikan TV dan Video.
Dengan adanya perkembangan teknologi informasi dalam bidang pendidikan, maka pada saat ini sudah dimungkinkan untuk diadakan belajar jarak jauh dengan menggunakan media internet untuk menghubungkan antara mahasiswa dengan dosennya, melihat nilai mahasiswa secara online, mengecek keuangan, melihat jadwal kuliah, mengirimkan berkas tugas yang diberikan dosen dan sebagainya, semuanya itu sudah dapat dilakukan.
Pendidikan jarak jauh telah merupakan alternatif pendidikan yang cukup digemari. Metoda pendidikan ini diikuti oleh para mahasiswa, karyawan, eksekutif, bahkan ibu rumah tangga dan orang lanjut usia (pensiunan). Beberapa tahun yang lalu pertukaran materi dilakukan dengan surat menyurat, atau dilengkapi dengan materi audio dan video. Saat ini hampir seluruh program distance learning di Amerika, Australia dan Eropa dapat juga diakses melalui internet.
Studi yang dilakukan oleh Amerika, sangat mendukung dikembangkannya e-learning, menyatakan bahwa computer based learning sangat efektif, memungkinkan 30% pendidikan lebih baik, 40% waktu lebih singkat, dan 30% biaya lebih murah. Bank Dunia (World bank) pada tahun 1997 telah mengumumkan program Global Distance Learning Network (GDLN) yang memiliki mitra sebanyak 80 negara di dunia. Melalui GDLN ini maka World Bank dapat memberikan e- learning kepada mahasiswa 5 kali lebih banyak (dari 30 menjadi 150 mahasiswa) dengan biaya 31% lebih murah.
Kecenderungan global & regional dalam pemanfaatan teknologi komunikasi dan informasi untuk pendidikan
Pertama, proses investasi dan re-investasi yang terjadi dalam dunia industri berlangsung sangat cepat, menyebabkan terjadinya perubahan-perubahan yang sangat cepat pula pada dunia organisasi kerja, struktur pekerjaan, struktur jabatan dan kualifikasi tenaga kerja yang dibutuhkan.
Kedua, perkembangan industri, komunikasi dan informasi yang semakin cepat akan melahirkan knowledge worker yang semakin besar jumlahnya. Knowledge worker adalah pekerjaan yang berkaitan erat dengan proses informasi.
Ketiga, berkaitan dengan dua kecendrungan pertama, maka muncul kecendrungan bahwa pendidikan bergeser daari ide back to basic ke arah ide the forward to future basic, yang mengandalkan pada penigkatan kemampuan TLC (how to think, how to learn, how to create). How to think menekankan pada pengembangan critical thinking, how to learn menekankan pada kemampuan untuk bisa secara terus-menerus dan mandiri emnguasai dan mengolah informasi dan how to create menekankan pada pengembangan kemampuan untuk dapat memcahkan problem yang berbeda-beda.
meluasnya ide demokratisasi yang bersifat substansi, yang antara lain dalam dunia pendidikan akan terwujud dalam munculnya tuntutan pelaksaan school based management dan sitespecific soluion. Seiring dengan itu, karena kreatifitas guru, maka akan bermunculan berbagai bentuk praktek pendidikan yang berbeda satu sama lain, yang kesemuanya untuk menuju pendidikan yang efekti dan efisien.
Kelima, semua bangsa akan mengalami krisis demi krisis yang tidak hanya dapat dianalisis dengan metode sebab akibat sederhan tetapi memerlukan sistim yang saling bergantungan.
Kecendurangan – kecendrungan tersebut diatas menuntut kualitas sumber daya mnusia yang berbeda dengan kualitas yang ada dewasa ini.
Kecenderungan dunia pendidikan di Indonesia di masa mendatang
Dengan adanya perkembangan teknologi informasi dalam bidang pendidikan maka pada saat ini sudah dimungkinkan untuk diadakan belajar jarak jauh dengan menggunakan media internet untuk menghubungkan antara mahasisiw denagan dosennya, melihat nilai mahasiswa secara online, memngecek keuangan, melihat jadwal kuliah, mengirimkan berkas tugas yang diberikan dosen dan sebagainya, semuanya itu sudah dapat dilakukan.
Pendidikan jarak jauh telah merupakan alternatif pendidikan yang cukup digemari. Metoda pendidikan ini diikuti oleh para mahasiswa, karyawan, eksekutif, bahkan ibu rumah tangga dan orang lanjut usia (pensiunan). Setiap pembahasan tentang masa depan senantiasa mengandung ketidakpastian, tak terkecuali pembahasan pendidikan masa depan. Kecendrungan yang diidentifikasikan berikut ini merupakan ramuan dari berbagai sumber
(miarso,1990) namun belum merupakan ramuan yang komprehensif.
1. Belajar Menyelidik Yaitu meliputi kemampuan seseorang dalam menggunakan proses dan prosedur yang intelektual, untuk memecahkan masalah akademis maupun praktis yang dihadapinya. Prinsip ini dalam pelaksanaannya dicerminkan dengan berkurangnya penjelasan atau ceramah dari guru, dan dengan meningkatnya kegiatan meneliti baik secara mandiri maupun kelompok oleh peserta didik.
2. Belajar Mandiri Yaitu berupa pengarahan dan pengontrolan diri dalam memperoleh dan menggunakan pengetahuan. Kemampuan ini penting karena keberhasilan dalam kehidupan, akan diukur dari kesanggupan bertindak dan berpikir sendiri, dan tidak tergantung kepada orang lain.
3. Belajar Sendiri Bentuk pertama telah dikembangkan dalam sistem PAMONG , PPSP, SMP terbuka, Universitas Terbuka dengan digunakannya modul belajar. Bentuk kedua pernah dikembangkan dalam sekolah laboratorium IKIP malang yang dipimpin oleh Prof. Dr. S.Pakasi.
4. Belajar Struktur Bidang Studi Mempelajari struktur ini dapat dilakukan melalui pemahaman konsep, prinsip, prosedur da model teoritik. Cara ini akan lebih ekonomis dan praktis. Dengan menguasai struktur fakta dan informasi selanjutnya dapat disimpan dalam berbagai macam sarana bantu yang dapat diambil kembali sewaktu – waktu diperlukan. 5. Belajar Mencapai Penguasaan
Prinsip ini berasumsi bahwa setiap peserta didik mampu menguasai apa yang dipelajarinya. Penguasaan atas tujuan ini merupakan standar bagi semua peserta didik, dengan ketentuan bahwa tiap peserta didik mendapat tugas yang sesuai dengan kemampuannya, serta bahwa kepada mereka itu dapat disediakan bahan, waktu, dan bimbingan yang diperlukan untuk keberhasilannya. Dengan prinsip ini maka peranan utama guru adalah
Aplikasi Penerapan TP Pada Usia SD, SMP, SMA, Perguruan Tinggi
Penerapan teknologi pendidikan dapat berwujud dalam berbagaibentuk upaya memecahkan masalah pendidikan dan pembelajaran,khususnya dalam perluasan akses dan peningkatan mutu pendidikan, yaitu:
a. Menerapkan prosedur pengembangan pembelajaran dalam penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), struktur dan muatan kurikulum, kalender pendidikan, silabus dan perangkat pembelajaran lain, seperti Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP);
b. Menerapkan prosedur pengembangan pembelajaran dalam penyusunan bahan belajar, modul, buku teks, atau buku elektronik (e-book);
c. Menerapkan metode pembelajaran yang lebih menekankan kepada penerapan teori-teori belajar mutakhir, seperti teori belajar konstruktivisme dan paradigma baru pendidikan lainnya;
d. Mengembangkan dan memanfaatkan berbagai jenis media yang sesuai dengan kebutuhan dan dengan mengindahkan prinsip-prinsip pemanfaatannya secara efektif dan efisien (Purwanto, 2005:18) dan d. Mengembangkan dan memanfaatkan berbagai jenis media yang sesuai dengan kebutuhan dan dengan mengindahkan prinsip-prinsip pemanfaatannya secara efektif dan efisien (Purwanto, 2005:18) dan
Sesungguhnya pemanfaatan teknologi untuk keperluan pendidikandalam hal fungsinya sebagai media pembelajaran bukanlah merupakan hal baru. Sejarah teknologi pendidikan, khususnya pemanfaatan media massa dalam konteks pendidikan, merupakan bagian dari suatu revolusi (Cuban, 1986). Penggunaan buku, film, radio, TV dan multimedia interaktif telah menjadi harapan masyarakat sebagai sarana untuk bisa membantu memecahkan berbagai masalah proses pembelajaran dalam sistem pendidikan, merupakan upaya pemanfaatan teknologi untuk menunjang peningkatan kualitas proses belajar dan pembelajaran yang dilakukan secara tradisional.
Dibandingkan dengan penggunaan media lain sebagai mediapembelajaran, Internet menjanjikan kemungkinan yang lebih lugs danmemiliki dampak yang lebih serius terhadap masyarakat, balk masyarakat politik maupun masyarakat pendidikan. Sebagai contoh ialah Televisi yang sebagai media massa pemanfaatannya lebih menonjol pada aspek hiburan, Dibandingkan dengan penggunaan media lain sebagai mediapembelajaran, Internet menjanjikan kemungkinan yang lebih lugs danmemiliki dampak yang lebih serius terhadap masyarakat, balk masyarakat politik maupun masyarakat pendidikan. Sebagai contoh ialah Televisi yang sebagai media massa pemanfaatannya lebih menonjol pada aspek hiburan,
Sistem pembelajaran yang inovatif, sebagai bentuk aplikasi konsepteknologi pendidikan, telah berhasil diciptakan dan bahkan dilembagakan dalam sistem pendidikan nasional. Sistem itu antara lain SD PAMONG (Pendidikan Anak oleh Masyarakat, Orang tua dan Guru), SD Kecil, SMP Terbuka, MTs Terbuka, SMA Terbuka, Universitas Terbuka, dan berbagai sistem pembelajaran jarak jauh yang diselenggarakan oleh berbagai lembaga Diklat, Diklat guru SD melalui Siaran Radio Pendidikan (Diklat SRP), Diklat bahasa Inggris guru SD sistem jarak jauh, Siaran Radio Pendidikan untuk Murid
Sekolah Dasar (SRPM SD), IDLN, SEAMOLEC, pendidikan di rumah (Home schooling), dan lain-lain.
Selain itu berbagai strategi belajar dan pembelajaran yang inovatif, sebagai bentuk aplikasi konsep teknologi pendidikan, yaitu: belajarberbasis masalah, belajar berbasis aneka sumber (BEBAS), pembelajaran elaboratif, pembelajaran yang aktif, interaktif, kreatif, efektif dan menyenangkan (PAKEM), pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi atau ICT, seperti e-dukasi net, ASEAN SchoolNet, serial televisi ACI (Aku Cinta Indonesia =Amir Cici dan Ito), siaran Televisi Edukasi (TVE), dan lain lain.