TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN JASMANI .
PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan Anugerah-Nya yang telah memberikan kesehatan dan kemampuan kepada penulis untuk menyelesaikan Karya tulis ini menyajikan serta membahas landasan pendidikan, khususnya Landasan Teknologi Pendidikan dan pembelajaran.
Semoga tulisan sederhana ini dapat memberikan manfaat bagi banyak pihak, karena merupakan kebahagiaan tersendiri bagi penulis apabila pengetahuan yang sedikit penulis miliki dapat berguna tidak hanya bagi diri penulis pribadi tapi juga bagi orang lain.
Malang, Desember 2014
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pada tahun 1960-an Teknologi Pendidikan menjadi salah satu kajian yang banyak mendapat perhatian di lingkungan ahli pendidikan. Pada awalnya, Teknologi Pendidikan merupakan kelanjutan perkembangan dari kajian- kajian tentang penggunaan Audiovisual, dan program belajar dalam penyelenggaraan pendidikan. Kajian tersebut pada hakekatnya merupakan usaha dalam memecahkan masalah belajar manusia (human learning). Solusi yang diambil melalui kajian Teknologi Pendidikan bahwa pemecahan masalah belajar perlu menggunakan pendekatan-pendekatan yang tepat dengan banyak memfungsikan pemanfaatan sumber belajar (learning resources).
Teknologi Pendidikan menghasilkan berbagai konsep dan praktek pendidikan yang banyak memanfaatkan media sebagai sumber belajar. Oleh karena itu, terdapat persepsi bahwa Teknologi Pendidikan sama dengan media, padahal kedudukan media berfungsi sebagai sarana untuk mempermudah dalam penyampaian
Perkembangan
kajian kajian
berfungsi untuk memperkuat pengembangan kurikulum terutama dalam disain dan pengembangan, serta implementasinya, bahkan terdapat asumsi bahwa kurikulum berkaitan dengan "what", sedangkan Teknologi Pendidikan mengkaji tentang "how". Dalam kaitannya dengan pembelajaran, Teknologi Pendidikan memperkuat dalam merekayasa berbagai cara dan teknik dari mulai tahap disain, pengembangan, pemanfaatan berbagai sumber belajar, implementasi, dan penilaian program dan hasil belajar.
Dari latar belakang di atas, maka permasalahan yang dirumuskan dalam sebagai berikut Apakah yang dimaksud dengan Tekhnologi pendidikan dan pembelajaran dan Bagaiamana pernanan tekhnologi dalam pendidikan serta Apa manfaat dan dampak dari tekhnologi ?
1.3. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk menambah wawasan dalam memahami peran dan kegunaan teknologi dalam bidang pendidikan dan pembelajaan serta hal – hal yang terkandung didalamnya.
BAB II TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN
2.1. Pengertian Teknologi Pendidikan
Sebelum membahas teknologi pendidikan terlebih dahulu perlu diketahui pengertian teknologi. Kata Teknologi seringkali oleh masyarakat diartikan sebagai alat elektronik. Tapi oleh ilmuwan dan ahli filsafat ilmu pengetahuan diartikan sebagai pekerjaan ilmu pengetahuan untuk memecahkan masalah praktis. Jadi teknologi lebih mengacu pada usaha untuk memecahkan masalah manusia.
Teknologi pendidikan dalam istilah bahasa Inggris disebut dengan “instructional technology” atau “Education technology”. Pendidikan semacam ini yang diutamakan ialah media komunikasi yang berkembang secara pesat sekali yang dapat dimanfaatkan dalam pendidikan. Alat-alat teknologi ini lazim disebut “hardware” antara lain berupa TV, radio, video, tape, computer, dan lain-lain. Selain dari itu pendidikan juga menggunakan teknologi yang disebut dengan “software” antara lain menganalisis dan mendesain urutan atau langkah- langkah belajar berdasarkan tujuan yang ingin dicapai dengan metode penyajian yang serasi dan penilaian keberhasilannya.
Berikut ini beberapa definisi Teknologi Pendidikan;
1. Menurut Nasution (1987 : 20) Teknologi pendidikan adalah media yang lahir dari perkembangan alat informasi yang digunakan untuk tujuan pendidikan.
2. Teknologi Pendidikan adalah pengembangan, penerapan, dan penilaian sistem- sistem, teknik, dan alat bantu untuk memperbaiki dan meningkatkan proses belajar manusia (Nasution, 1987 : 7)
3. Teknologi pendidikan merupakan proses yang kompleks dan terpadu yang melibatkan orang, prosedur, ide, peralatan, dan organisasi untuk menganalisis masalah mencari jalan solusi melaksanakan mengevaluasi dan mengelola pemecahan masalah yang menyangkut semua aspek belajar manusia. (Miarso, 1986 : 1)
4. Teknologi pendidikan merupakan suatu bidang garapan khusus yang berkepentingan mengatasi permasalahan belajar pada manusia, dengan memanfaatkan berbagai macam sumber insani dan non-insani dan menerapkan konsep sistem dalam usasha pemecahannya itu.
5. Definisi awal Teknologi Pendidikan (1920), teknologi pendidikan dipandang sebagai media, media ini sebagai 5. Definisi awal Teknologi Pendidikan (1920), teknologi pendidikan dipandang sebagai media, media ini sebagai
6. Teknologi Pendidikan (1960) dipandang sebagai suatu cara untuk melihat masalah pendidikan dan menguji kemungkinan- kemungkinan solusi dari permasalahan tersebut.
7. Teknologi pendidikan (1970) adalah suatu cara yang sistematis dalam mendesain, melaksanakan, dan mengevaluasi proses keseluruhan dari belajar dan pembelajaran dalam bentuk tujuan belajar yang spesifik.
8. Menurut ACT (1972) Teknologi pendidikan adalah satu bidang atau disiplin dalam memfasilitasi belajar manusia melalui identifikasi, pengembangan, pengorgnasiasian dan pemanfaatan secara sistematis seluruh sumber belajar dan melalui pengelolaan proses kesemuanya itu.
9. Menurut ACT (1977) Teknologi Pendidikan adalah proses kompleks yang terintegrasi meliputi orang, prosedur, gagasan, sarana dan organisasi untuk menganalisis masalah dan merancang, melaksanakan, menilai dan mengelola pemecahan masalah dalam segala aspek belajar manusia.
10. Menurut ACT (2004) Teknologi pendidikan adalah studi dan praktek etis dalam upaya memfasilitasi pembelajaran dan meningkatkan kinerja dengan cara menciptakan, menggunakan, bermanfaat dan mengelola proses dan sumber-sumber teknologi yang tepat. Jelas, tujuan utamanya masih tetap untuk memfasilitasi pembelajaran (agar efektif, efisien dan menarik) dan meningkatkan kinerja.
Pendidikan menurut UU No. 20 tahun 2003 adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara.
Teknologi pendidikan adalah kajian dan praktik untuk membantu proses belajar dan meningkatkan kinerja dengan membuat, menggunakan, dan mengelola proses dan sumber teknologi yang memadai. Istilah teknologi pendidikan sering dihubungkan dengan teori belajar dan pembelajaran. Bila teori belajar dan pembelajaran mencakup proses dan sistem dalam belajar dan pembelajaran, teknologi pendidikan mencakup Teknologi pendidikan adalah kajian dan praktik untuk membantu proses belajar dan meningkatkan kinerja dengan membuat, menggunakan, dan mengelola proses dan sumber teknologi yang memadai. Istilah teknologi pendidikan sering dihubungkan dengan teori belajar dan pembelajaran. Bila teori belajar dan pembelajaran mencakup proses dan sistem dalam belajar dan pembelajaran, teknologi pendidikan mencakup
Berdasarkan definisi tersebut maka pada prinsip dasarnya pendidikan dan teknologi pendidikan memiliki keterkaitan atau hubungan yang sangat erat karena teknologi pendidikan merupakan bagian dari sistem pendidikan yang dijalankan. Hal tersebut diketahui bahwa teknologi pendidikan memiliki tujuan yang sama dengan tujuan pendidikan nasional.
Teknologi pendidikan adalah Penelitian dan aplikasi terhadap ilmu perilaku dan teori pembelajaran, dan penggunaan pendekatan sistem untuk menganalisis, mendesain, mengembangkan, menerapkan, mengevaluasi, dan mengatur
untuk membantu menyelesaikan masalah pembelajaran. Istilah teknologi instruksional lebih menekankan pada pendekatan ilmiah dan sistematis terhadap penyelesaian masalah instruksional, dan teknologi pendidikan fokus kepada penggunaan dan pendayagunaan seni dan teknologi untuk mendukung pembelajaran.
penggunaan
teknologi
Commission on Instruction Technology (CIT) 1970, Teknologi Pembelajaran merupakan usaha sistematik dalam Commission on Instruction Technology (CIT) 1970, Teknologi Pembelajaran merupakan usaha sistematik dalam
Teknologi pendidikan yang didefinisikan oleh Commission on Instructional Technology tahun 1970 adalah Cara yang sistematis dalam merancang, menerapkan, dan mengevaluasi seluruh proses kegiatan belajar mengajar sesuai dengan tujuan yang spesifik, berdasarkan penelitian terhadap pembelajaran dan komunikasi antar manusia, dan mendayagunakan kombinasi sumber daya manusia dan non- manusia untuk lebih mengefektifkannya.
Teknologi dalam pendidikan adalah semua alat atau fasilitas yang digunakan dalam proses pendidikan yang dilakukan. Teknologi dalam pendidikan diartikan sebagai mekanisme untuk mendistribusikan pesan, termasuk sistem pos, siaran radio dan televisi, telepon, satelit dan jaringan komputer.
2.2. Defeisi Teknologi Pembelajaran
Teknologi Pembelajaran adalah studi dan etika praktek untuk memfasilitasi pembelajaran dan meningkatkan kinerja melalui penciptaan, penggunaan, dan pengaturan proses dan sumber daya teknologi.
1. Definisi AECT 1963 Komunikasi audio visual adalah cabang dari teori dan praktek pendidikan yang terutama berkepentingan dengan mendisain dan menggunakan pesan guna mengendalikan proses belajar. Kegiatannya meliputi ;
a. Mempelajari kelemahan dan kelebihan, yang unik maupun relatif, dari pesan baik yang diungkapkan dalam bentuk gambar, maupun yang bukan, dan yang digunakan untuk tujuan apapun dalam proses belajar.
b. Penstrukturan dan sistematisasi pesan oleh orang maupun instrumen dalam lingkungan pendidikan. Kegiatan ini meliputi perencanaan, produksi, pemilihan, manajemen dan pemanfaatan dari komponen maupun keseluruhan sistem pembelajaran. Tujuan praktisnya ialah pemanfaatan tiap metode dan medium komunikasi secara efektif untuk membantu pengembangan potensi pebelajar (orang yang belajar) secara maksimal (Ely, 1963:18-19).
2. Definisi Komisi Teknologi Pembelajaran 1970 Dalam pengertian yang lebih umum (teknologi pembelajaran) berarti media yang lahir sebagai akibat revolusi komunikasi yang dapat digunakan untuk keperluan pembelajaran disamping guru, buku teks dan papan tulis. Bagian yang membentuk teknologi pembelajaran adalah: televisi, film, OHP, komputer dan bagian perangkat keras maupun lunak lainnya. Serta teknologi pembelajaran merupakan
dalam merancang, melaksanakan, dan mengevaluasi keseluruhan proses belajar dan mengajar untuk suatu tujuan khusus, didasarkan pada penelitian tentang proses dan komunikasi pada manusia yang menggunakan kombinasi sumber manusia dan non-manusia agar belajar dapat berlangsung efektif (Commision on Instructional Technology,1970:21).
usaha
sistematik
3. Definisi Silber tahun 1970 Teknologi pembelajaran adalah pengembangan (riset, disain, produksi, evaluasi, dukungan-pasokan, pemanfaatan) komponen sistem pembelajaran (pesan, orang, bahan, peralatan, teknik dan lingkungan) serta pengelolaan usaha pengembangan (organisasi dan personil) secara sistematik, dengan tujuan memecahkan masalah belajar (Silber, 1970:21).
2.3. Teknologi Pembelajaran 1994 dan Komponen- komponennya
Berdasarkan definisi 1994, Teknologi Pembelajaran adalah teori dan praktek dalam desain, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan dan penilaian proses dan sumber untuk belajar. Komponen definisinya adalah teori dan praktek ; desain, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan, dan penilaian ; proses dan sumber ; untuk keperluan belajar.
1. Teori dan praktek Teori terdiri dari konsep, bangunan (konstruk), prinsip dan proposisi yang memberi sumbangan terhadap khasanah pengetahuan. Sedangkan praktek merupakan penerapan pengetahuan tersebut dalam memecahkan permaasalahan. Praktek juga dapat memberi konstribusi kepada pengetahuan melalui informasi yang didapat dari pengalaman.
2. Disain, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan dan penilaian
Kawasan disain merupakan sumbangan teoritik terbesar dari teknologi pembelajaran untuk bidang pendidikan yang lebih luas. Demikian pula kawasan pengembangan telah menjadi matang dan memberikan sumbangan terbesar untuk praktek. Sebaliknya, kawasan pemanfaatan secara teoritis Kawasan disain merupakan sumbangan teoritik terbesar dari teknologi pembelajaran untuk bidang pendidikan yang lebih luas. Demikian pula kawasan pengembangan telah menjadi matang dan memberikan sumbangan terbesar untuk praktek. Sebaliknya, kawasan pemanfaatan secara teoritis
3. Proses dan sumber Proses adalah serangkaian operasi atau kegiatan yang diarahkan pada suatu hasil tertentu. Pengertian proses mencakup tata urutan yang terdiri dari masukan, kegiatan dan keluaran.
Sedangkan sumber ialah asal yang mendukung terjadinya belajar, termasuk sistem pelayanan, bahan pembelajaran dan lingkungan. Sumber belajar tidak terbatas hanya bahan dan alat yang digunakan dalam proses pembelajaran, namun juga mencakup tenaga, biaya dan fasilitas. Sumber belajar mencakup apa saja yang dapat digunakan untuk membantu setiap orang untuk belajar yang menampilkan kompetensinya.
4. Untuk keperluan belajar Tujuan teknologi pembelajaran adalah untuk memacu (merangsang) dan memicu (menumbuhkan) belajar. Dalam definisi disebutkan bahwa belajar menyangkut adanya perubahan yang relatif permanen pada pengetahuan atau perilaku seseorang karena pengalaman (Mayer, 1982:1040). Berlo (1960). menunjukkan bahwa unsur-unsur pada proses belajar dengan proses komunikasi sejalan. Pada komunikasi, pesan diolah dan disalurkan yang kemudian diterima dan diberi makna serta disalurkan kembali sebagai umpan balik (feed back) kepada pengirim pesan. Sedangkan pada proses belajar, orang menanggapi, manafsirkan dan merespon terhadap rangsangan dan mengambil pelajaran dari akibat tanggapan tersebut.
Teknologi Pendidikan dikenal sebagai cara-cara yang sistemik dan sistematik dalam memecahkan masalah pembelajaran secara efektif dan efisien, di dalam definisi ini ada beberapa pengertian:
a. Teknologi Pendidikan menawarkan berbagai cara, bukan satu cara.
b. Teknologi Pendidikan menawarkan cara yang sistemik (bersistem) bukan parsial, tetapi menyeluruh dan integratif b. Teknologi Pendidikan menawarkan cara yang sistemik (bersistem) bukan parsial, tetapi menyeluruh dan integratif
tujuan tertentu yang tidak dapat dicapai oleh fungsi dari satu atau beberapa bagian darinya.”
c. Teknologi Pendidikan menawarkan cara yang runtut atau sistematik, tidak acak-acakan.
d. Teknologi Pendidikan menawarkan cara yang terbukti efektif dan efisien, melalui uji coba dalam skala terbatas sebelum digunakan dalam skala nasional.
e. Cara-cara itu terfokus pada rangkaian interaksi antara peserta didik dengan sumber belajar dalam skala luas, termasuk pengajar dan berbagai media sehingga tujuan pembelajaran yang telah ditentukan sebelumnya tercapai. Definisi itu menjanjikan terjadinya solusi dalam memecahkan masalah pembelajaran melalui lima konsep dasar tadi. Sehingga muncullah Teknologi Pendidikan ini sebagai sang Revolusioner untuk mengubah taraf pendidikan itu sendiri kearah yang lebih baik.
Definisi itu menjanjikan terjadinya solusi dalam memecahkan masalah pembelajaran melalui lima konsep dasar yang sangat indah. Sehingga munculah Teknologi Pendidikan Definisi itu menjanjikan terjadinya solusi dalam memecahkan masalah pembelajaran melalui lima konsep dasar yang sangat indah. Sehingga munculah Teknologi Pendidikan
2.4. Perkembangan Teknologi Pendidikan
Perkembangan Teknologi Pendidikan telah berlangsung dari waktu yang lama sekali, banyak pendapat dan kejadian sejarah yang mendasari awal perkembangan Teknologi Pendidikan, terutama yang berkaitan dengan perkembangan manusia.
Menurut Nana Syaodih S. (1997: 67) menyatakan bahwa sebenarnya sejak dahulu teknologi sudah ada atau manusia sudah menggunakan teknologi. Kalau manusia pada zaman dulu memecahkan kemiri dengan batu atau memetik buah dengan galah, sesungguhnya mereka sudah menggunakan teknologi, yaitu teknologi sederhana.
Sebagai salah satu disiplin ilmu, teknologi pendidikan juga berorientasikan kepada perubahan (perkembangan) cara hidup dan kebutuhan manusia. Inilah yang menyempurnakan teknologi pendidikan setaraf dengan disiplin ilmu lainnya, yaitu
relevansi terhadap perkembangan dan perubahan. Sebuah penelitian tentang persepsi para pakar teknologi pendidikan tentang teknologi pendidikan dilaksanakan pada tahun 2005 silam.
dengan
adanya
prinsip
Hasil dari pen elitian “Perceptions and Opinions of Educational Technologists Related to Educational Technology ”. (Persepsi dan Pendapat teknologi Pendidikan Terkait dengan Teknologi Pendidikan). mengungkapkan bahwa teknologi pendidikan telah mengalami perubahan sejak disiplin ilmu ini lahir. Perubahan ini secara general ditandai dengan berubahnya konsep teknologi pendidikan sebanyak dua kali dari sejak tahun 1977 (definisi AECT). Konsep tersbut dapat dipaparkan sebagai berikut:
“Teknologi Pendidikan merupakan proses yang kompleks dan terpadu yang melibatkan orang, prosedur, ide, peralatan, dan organisasi untuk menganalisis masalah, mencari jalan pemecahan, melaksanakan, mengevaluasi, dan mengelola pemecahan masalah yang menyangkut semua aspek belajar manusia”. (AECT, 1977)
“Teknologi pembelajaran adalah teori dan praktek dalam desain, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan, dan evaluasi terhadap proses dan sumber belajar”. (AECT, 1994)
“Teknologi pendidikan adalah teori dan praktek ilmiah dalam memfasilitasi atau memudahkan belajar dan meningkatkan hasil dengan cara membuat, menggunakan, dan “Teknologi pendidikan adalah teori dan praktek ilmiah dalam memfasilitasi atau memudahkan belajar dan meningkatkan hasil dengan cara membuat, menggunakan, dan
Dari paparan di atas, dapat disimpulkan bahwa dengan perubahan konsep teknologi pendidikan telah terjadinya perubahan paradigma dalam batang tubuh teknologi pendidikan. Paradigma tersebut merupakan cara pandang teknologi pendidikan terhadap perkembangan manusia.
2.5. Perkembangan Teknologi Pendidikan sebagai disiplin keilmuan
Teknologi pendidikan sebagai disiplin ilmu, pada awalnmya berkembang sebagai bidang kajian di Amerika Serikat. Kalau mengacu pada konsep teknologi sebagai cara, maka awal perkembangan teknologi pendidikan dapat dikatakan telah ada sejak awal peradaban.
Teknologi pendidikan merupakan suatu disiplin ilmu terapan, artinya ia berkembang karena adanya kebutuhan di lapangan, yaitu kebutuhan untuk belajar. Belajar lebih efektif, lebih efisien, lebih banyak, lebih luas, lebih cepat dan sebagainya. Untuk itu ada usaha dan produk yang sengaja dibuat dan ada yang ditemukan dan dimanfaatkan. Namun perkembangan teknologi pendidikan sangat pesat akhir-akhir Teknologi pendidikan merupakan suatu disiplin ilmu terapan, artinya ia berkembang karena adanya kebutuhan di lapangan, yaitu kebutuhan untuk belajar. Belajar lebih efektif, lebih efisien, lebih banyak, lebih luas, lebih cepat dan sebagainya. Untuk itu ada usaha dan produk yang sengaja dibuat dan ada yang ditemukan dan dimanfaatkan. Namun perkembangan teknologi pendidikan sangat pesat akhir-akhir
Teknologi pendidikan adalah suatu cara yang sistematis dalam mendesain, melaksanakan dan mengevaluasi seluruh kegiatan proses belajar mengajar dalam mencapai tujuan pendidikan yang lebih baik. Kemajuan atau perkembangan teknologi pendidikan sekarang ini tidak terjadi begitu saja.
Teknologi pendidikan mewadahi semua disiplin ilmu yang akan diselenggarakan dalam rangka pendidikan dan pembelajaran. Dalam kata lain, semua kegiatan pendidikan dan pembelajaran dapat mengintegrasikan teknologi pendidikan didalam proses penyampaiannya. Karena itu teknologi pendidikan memiliki fleksibilitas yang tinggi dalam pengembangan keilmuannya.
Bersamaan dengan perubahan konsep teknologi pendidikan berdasarkan AECT yang dikemukakan pada BAB
II, dalam penelitian ini juga didapat kesimpulan bahwa telah terjadinya perubahan paradigma dalam batang tubuh teknologi pendidikan. Paradigma tersebut merupakan cara pandang teknologi pendidikan terhadap perkembangan II, dalam penelitian ini juga didapat kesimpulan bahwa telah terjadinya perubahan paradigma dalam batang tubuh teknologi pendidikan. Paradigma tersebut merupakan cara pandang teknologi pendidikan terhadap perkembangan
Pada awal lahirnya teknologi pendidikan, disiplin ilmu ini hanya menitikberatkan pada pemanfaatan alat-alat (teknologi dalam hal mesin) untuk kegiatan belajar mengajar, contohnya seperti radio dan televisi. Seiring kebutuhan manusia yang semakin kompleks, teknologi pendidikan tidak hanya sebagai pemanfaatan alat (mesin) untuk belajar, pendekatan sistem mulai masuk dalam disiplin ilmu ini. Pendekatan sistem inilah yang memberikan pengaruh amat besar bagi perkembangan keilmuan teknologi pendidikan.
Dengan pendekatan sistem ini, teknologi pendidikan menjadi disiplin ilmu untuk pengembangan desain sistem pembelajaran, tentunya didukung juga dengan disiplin ilmu lainnya (psikologi, filsafat, komunikasi, dll). Dan pada paradigma terakhir (abad 21), teknologi pendidikan menjadi disiplin ilmu tentang merancang aktifitas dan lingkungan belajar.
Kompetensi lulusan teknologi pendidikan sudah seharusnya diarahkan pada paradigma yang terakhir ini dan trend masa kini, yaitu paradigma merancang aktifitas dan lingkungan belajar juga trend “The Digital Era”. Kompetensi Kompetensi lulusan teknologi pendidikan sudah seharusnya diarahkan pada paradigma yang terakhir ini dan trend masa kini, yaitu paradigma merancang aktifitas dan lingkungan belajar juga trend “The Digital Era”. Kompetensi
Dengan paradigma dan trend seperti ini, sudah sepantasnya sumber daya teknologi pendidikan menjadi prioritas dalam pengembangan pembelajaran di lembaga atau instansi manapun yang mengadakan kegiatan pembelajaran dan para sumber daya teknologi pendidikan akan memiliki potensi berkarya yang tidak terbatas, baik pada institusi formal (lembaga pendidikan) maupun di lembaga lainnya.
Tentunya pemerintah dan pihak-pihak yang lain sudah waktunya melirik teknologi pendidikan sebagai faktor yang potensial, dimana ketika ingin memperbaiki kualitas manusia melalui pembelajaran, maka teknologi pendidikan merupakan solusi paling tepat.
2.6. Penerapan Teknologi Pendidikan dalam Sistem Pembelajaran
Sejak manusia mengenal sistem pendidikan, teknologi pendidikan telah menjadi fondasi bagi jalannya sistem pendidikan yang ada, dan itu telah ada beberapa abad sebelum adanya sebuah sistem yang sistematis seperti halnya yang ada dalam madrasah-madrasah yang ada di dunia Islam, seperti di Madrasah Nizamiyah di Bagdad pada abad pertengahan saat Islam mengalami masa keemasan.
Pada masa Aristoteles misalnya, melalui Lyceum-nya atau Akademia, teknologi pendidikan meski dalam bentuk yang sederhana telah mulai menjadi bagain integral dari sistem pembelajaran yang ada. Kemudian, era Scolatic di Barat yang terkenal dengan sekolah-sekolah bagi biarawan dan biarawatinya
dengan teknologi pendidikannya. Sedangkan
Nizamiyah sendiri, sistematisasi metode pengajaran nampak dengan adanya pembagaian ilmu-ilmu fikih yang diajarkan dengan mengajarkan ajaran empat madzab fikih, ditunjang dengan berbagai keilmuan lainnya dengan di dukung misalnya perpustakaan yang memadai, laboratorium kimia maupun
di
Madrasah Madrasah
Teknologi pendidikan jelas memiliki arti yang begitu penting, apalagi untuk manusia modern dan manusia postmodern saat ini. Dengan masalah hidup yang semakin kompleks dan berbagai tantangan hidup yang begitu banyak, dunia pendidikan sebagai salah satu tempat yang paling efektif membentuk pribadi dan kematangan manusia tentu semakin memerlukan sebuah metode atau tehnik yang compatible dengan zamannya.
Teknologi pendidikan secara keseluruhan dalam sistem pendidikan adalah miniatur cara memandang dan menyikapi manusia untuk dapat terjun hidup sebagai anggota masyarakat. Melalui ini dalam sistem pendidikan manusia ditempa untuk menjadi manusia yang juga dapat menyesuaiakan diri dengan baik dalam lingkungannya.
Kemudian secara khususpun media pendidikan juga memiliki arti penting sama halnya teknologi pendidikan secara umum. Di era Abasiyyah di Madrasah Nizamiyah misalnya. Kita dapat melihat bagaimana perpustakaan sebagai media pendidikan memiliki peran penting dalam progresifitas Kemudian secara khususpun media pendidikan juga memiliki arti penting sama halnya teknologi pendidikan secara umum. Di era Abasiyyah di Madrasah Nizamiyah misalnya. Kita dapat melihat bagaimana perpustakaan sebagai media pendidikan memiliki peran penting dalam progresifitas
Kalau di zaman sekarang, peran penting media pendidikan dengan menggunakan media teknologi seperti komputer, rekaman audio, atau juga film tentu amat sangat memiliki arti penting. Apalagi jika sistem pendidikan yang bersangkutan memiliki orientasi pada siswa untuk dicetak sebagai tenaga kerja, akan lebih lagi nilai penting media semacam itu dalam penemuan khazanah pengetahuan yang ingin didapat peserta didik. Meski demikian tetap saja harus ada penyesuaian di sana-sini agar media pendidikan yang digunakan tepat guna. Dan di sinilah software teknologi pendidikan diperlukan, bagaimana mengupayakan agar media pendidikan dengan menggunakan media teknologi bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin.
Kita dapat melihat mekanisme teknologi pendidikan dengan menggunakan sample pola hubungan media pendidikan yang menggunakan gambar dengan software dalam teknologi pendidikan. Gambar atau foto adalah salah
satu media teknologi yang cukup bagus digunakan sebagai media dalam praktek pendidikan. Hal itu karena gambar atau foto memiliki kelebihan seperti sifatnya konkrit, gambar dapat mengatasi batas ruang dan waktu, dapat memperjelas satu masalah, dan mudah didapatkan. Namun sayangnya gambar juga memiliki kelemahan, di antaranya gambar hanya menekankan persepsi indera penglihatan, gambar yang terlalu komplek tidak efektif ketika digunakan dalam dalam sistem pembelajaran, ukurannya sangat terbatas untuk kelompok besar. Untuk itu maka harus ada filterisasi di situ, dan tentu mekanisme software teknologi pendidikan diperlukan untuk mengoptimalkan guna gambar atau foto yang digunakan. Software menyaring gambar atau foto yang akan digunakan.
Dengan menetapkan syarat-syarat berikut misalnya, software dalam teknologi pendidikan berperan; dengan mengklasifikasikan bahwa gambar yang dapat digunakan sebagai media pendidikan adalah yang autentik. Gambar yang menceritakan apa adanya satu peristiwa. Kemudian juga, gambar itu harus sederhana, apalagi jika siswa yang diajar masih dalam tingkatan bawah seperti siswa SD atau Taman kanak-kanak. Dengan komposisi sederhana yang cukup jelas menampilkan poin-poin yang ingin diajarkan. Mungkin itu Dengan menetapkan syarat-syarat berikut misalnya, software dalam teknologi pendidikan berperan; dengan mengklasifikasikan bahwa gambar yang dapat digunakan sebagai media pendidikan adalah yang autentik. Gambar yang menceritakan apa adanya satu peristiwa. Kemudian juga, gambar itu harus sederhana, apalagi jika siswa yang diajar masih dalam tingkatan bawah seperti siswa SD atau Taman kanak-kanak. Dengan komposisi sederhana yang cukup jelas menampilkan poin-poin yang ingin diajarkan. Mungkin itu
BAB III PRINSIP-PRINSIP TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN
4.1. Prinsip-prinsip yang dijadikan landasan teknologi pembelajaran
1. Lingkungan kita senantiasa berubah. Perubahan itu ada yang direkayasa, ada yang dapat diperkirakan, namun sebagian besar tidak dapat kita ketahui sebelumnya.
2. Jumlah penduduk semakin bertambah, meskipun dengan prosentase yang mengecil. Mereka semua perlu belajar, dan belajar itu berlangsung untuk seumur hidup dan di mana saja, darimana saja.
3. Sumber-sumber semakin terbatas, karena itu harus dimanfaatkan sebaik mungkin dan seoptimal mungkin. Selain itu harus diciptakan sumber baru, dan didayagunakan sumber yang belum terpakai (idle).
4. Hak setiap pribadi untuk dapat berkembang semaksimal mungkin, selaras dengan perkembangan masyarakat dan lingkungan.
5. Masyarakat berbudaya teknologi, yaitu bahwa teknologi merupakan bagian yang tertanam dan tumbuh dalam setiap masyarakat dengan kadar yang berbeda.
Sedangkan pendekatan yang digunakan dalam teknologi pembelajaran adalah :
1. Pendekatan isomeristik, yaitu yang menggabungkan berbagai kajian / bidang keilmuan (psikologi, komunikasi, ekonomi, manajemen, rekayasa teknik, dan lain-lain) ke dalam suatu kebulatan tersendiri.
2. Pendekatan sistematik, yaitu dengan cara yang berurutan dan terarah dalam usaha memecahkan persoalan.
3. Pendekatan sinergestik, yaitu yang menjamin adanya nilai tambah dari keseluruhan kegiatan dibandingkan dengan bila kegiatan itu dijalankan sendiri-sendiri.
4. Pendekatan sistemik, yaitu pengkajian secara menyeluruh atau komprehensif.
Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, jelaslah bahwa teknologi pembelajaran tidak hanya berkepentingan dengan masalah belajar pada persekolahan atau lembaga kependidikan dan latihan, melainkan juga masalah belajar pada organisasi termasuk keluarga, masyarakat, dunia usaha, bahkan pemerintahan.
Semua bentuk teknologi, termasuk teknologi pembelajaran, adalah sistem yang diciptakan manusia untuk sesuatu tujuan tertentu, yang pada intinya adalah mempermudah manusia dalam memperingan usahanya, meningkatkan hasilnya, dan menghemat tenaga serta sumber daya yang ada. Pada hakikatnya, teknologi itu bebas nilai namun dalam penggunaannya sarat dengan aturan nilai dan estetika.
Teknologi agar dapat menghasilkan nilai tambah harus memenuhi tiga kriteria, yaitu :
1. Mempunyai landasan teori untuk pengembangannya
2. Mengandung cara khusus
3. Dapat digunakan untuk mengatasi problem kongkret. Dalam hal teknologi pembelajaran, problem kongkret yang dihadapi adalah masalah belajar pada manusia sebagai pribadi/individu. Karena setiap individu mempunyai cara/pola belajar yang berbeda-beda, yaitu :
1. Pola belajar visual, yaitu lebih mudah menyerap, mengatur dan mengolah suatu informasi melalui indra penglihatan .
2. Pola belajar auditorial, yaitu lebih mudah menyerap, mengatur dan mengolah informasi melalui indra pendengaran.
3. Pola belajar kinestetik, yaitu lebih mudah menyerap, mengatur dan mengolah informasi melalui sentuhan dan gerakan.
Cakupan dalam teknologi pembelajaran lebih kecil dan merupakan bagian dari suatu sistem pendidikan. Jika teknologi pendidikan sebagai suatu sistem kita ibaratkan sebagai tubuh kita, maka teknologi pembelajaran sebagai sub sistem dapat kita ibaratkan sebagai anggota tubuh dan organ- organ yang ada di dalamnya. Apabila salah satu sub sistem mengalami gangguan maka sub sistem yang lainpun akan mengalami gangguan pula sebagai dampak dari terganggunya salah satu sub sistem tadi. Yang pada akhirnya akan menyebabkan terganggunya sistem sehingga tidak dapat mencapai hasil seperti yang diinginkan.
Berdasarkan pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa teknologi pembelajaran secara konseptual mampu memberikan kontribusi dalam pengembangan organisasi belajar dalam bentuk :
1. Pengetahuan tentang pemecahan masalah belajar baik pada perorangan maupun pada keseluruhan organisasi.
2. Penyediaan tenaga kerja profesi (praktisi maupun akademisi) yang mampu mengintervensi organisasi agar dapat dan mau belajar.
3. Aneka sumber belajar yang sengaja dikembangkan sesuai kebutuhan organisasi.
4. Sistem informasi yang diperlukan agar organisasi dapat memperoleh akses atas informasi yang terbaru secara tepat.
BAB IV PERSAMAAN DAN PERBEDAAN
5.1. Persamaan dan Perbedaan Teknologi Pendidikan dan Pembelajaran
Di lain pihak ada yang berpendapat teknologi pendidikan adalah
penerapan dan penilaian sistem-sistem, teknik dan alat bantu untuk memperbaiki dan meningkatkan proses belajar manusia. Di sini yang diutamakan adalah proses belajar itu sendiri, disamping alat-alat yang dapat membantu proses belajar itu. Jadi teknologi pendidikan itu mengenai software maupun hardwarenya. Software berupa menganalisis dan mendisain urutan atau langkah-langkah belajar berdasarkan tujuan yang ingin dicapai dengan metode penyajian yang serasi serta penilaian keberhasilannya. Sedangkan hardwarenya adalah alat peraga, alat pengajaran audio visual aids atau instructional aids seperti radio, film opaque projector, overhead projector, tv, video tape recorder, computer.
pengembangan,
Sebenarnya apa yang dimaksud dengan teknologi pendidikan ? Pada awalnya pengertian teknologi pendidikan adalah sama dengan teknologi dalam pendidikan, yaitu sarana Sebenarnya apa yang dimaksud dengan teknologi pendidikan ? Pada awalnya pengertian teknologi pendidikan adalah sama dengan teknologi dalam pendidikan, yaitu sarana
Pada hakikatnya teknologi pembelajaran adalah suatu disiplin yang berkepentingan denganpemecahan masalah belajar dengan berlandaskan pada serangkaian prinsip dan menggunakan berbagai macam pendekatan. Masalah belajar terdapat di mana saja, pada siapa saja (orang maupun organisasi), kapan saja dan mengenai apa saja. Pengertian atau definisi teknologi pembelajaran adalah teori dan praktek dalam desain, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan, penilaian dan penelitian proses, sumber dan sistem untuk belajar.
Berdasarkan definisi tersebut sudah tentu keduanya memiliki hubungan yang erat, karena teknologi pendidikan memberikan gambaran tentang sebuah sistem yang harus dilakukan untuk membuat orang terdidik, dan untuk mencapai hal tersebut maka dibutuhkan alat bantu sehingga hasil yang diharapkan dapat tercapai secara optimal.
Definisi keduanya telah memberikan gambaran secara jelas bahwa keduanya memiliki sebuah hubungan yang erat, karena kedua istilah ini merupakan bagian penting dalam sebuah pendidikan, teknologi pendidikan digunakan untuk Definisi keduanya telah memberikan gambaran secara jelas bahwa keduanya memiliki sebuah hubungan yang erat, karena kedua istilah ini merupakan bagian penting dalam sebuah pendidikan, teknologi pendidikan digunakan untuk
Perbedaan dari keduanya adalah pendidikan membahas mengenai sebuah sistem yang dimaksudkan berawal dari input pendidikan, proses serta output yang dihasilkan oleh sistem pendidikan itu sendiri. Sedangkan, teknologi pendidikan merupakan bagian kecil dari sistem pendidikan nasional.
Perbedaan keduanya terdapat pada substansi yang dilakukan, jika teknologi pendidikan cakupannya sangat luas karena apa pun yang berhubungan dengan pendidikan akan dijadikan sebagai bagian dari teknologi pendidikan sedangkan teknologi pembelajaran cakupannya sedikit lebih sempit, karena lebih dominan dalam proses pembelajaran, yang berarti ada dalam dunia pendidikan formal.
Perbedaan keduanya adalah jika teknologi pendidikan menitikberatkan kepada sistem, prosedur, dan hal-hal teknis lainnya sedangkan teknologi dalam pendidikan merupakan alat yang digunakan untuk melakukan pendidikan
BAB V MANFAAT DAN PERANAN
5.1. Manfaat dan Teknologi Informasi dan Komunikasi
Teknologi Informasi adalah suatu cara bagi pengguna media untuk mengkomunikasikan hal yang ingin mereka sampaikan kepada orang lain. Penggunaan Informasi dapat berdampak buruk dan baik. Dampak baiknya kita memperoleh banyak informasi dari teknologi yang canggih yang banyak bermunculan belakangan ini. Dampak buruknya mungkin ada orang lain yang salah mengartikan arti teknologi.
Dampak positif dan negatif pemanfaatan teknologi informasi dan telekomunikasi antara lain:
1. Informasi yang dibutuhkan akan semakin cepat dan mudah di akses untuk kepentingan pendidikan
2. Konsultasi dengan pakar, konsultasi dangan para ahli dibidangnya dapat dilakukan dengan mudah walaupun ahli tersebut berada ditempat yang sangat jauh.
3. Perpustakaan online, perpusatakaan online adalah perpustakaan dalam bentuk digital.
4. Diskusi online. Diskusi online adalah diskusi yang dilakukan melalui internet.
5. Inovasi dalam pembelajaran semakin berkembang dengan adanya inovasi e-learning yang semakin memudahkan proses pendidikan.
6. Kemajuan teknologi
memungkinkan berkembangnya kelas
juga
akan
virtual atau kelas yang berbasis teleconference yang tidak mengharuskan sang pendidik dan peserta didik berada dalam satu ruangan.
7. Sistem administrasi pada sebuah lembaga pendidikan akan semakin mudah dan lancar karena penerapan sistem TIK.
Manfaat internet bagi bidang pendidikan di Indonesia antara lain akan mendapatkan akses keperpustakaan, direktori sekolah, para pakar dapat melakukan perkuliahan secara online, penyediaan sarana informasi akademik lembaga pendidikan secara online dapat melaksankan kerjasama dengan lembaga lain melalui internet serta melakukan marketing dan promosi hasil karya penelitian secara lebih efisien. Disamping itu kita dapat merancang program artificial intelegence untuk
model rencana pengajaran. Perkembangan
membuat
sebuah
bidang pendidikan memungkinkan adanya sistem belajar jarak jauh dengan menggunakan media internet untuk menghubungan antara
TIK
di di
Ternyata banyak sekali manfaat Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam kehidupan kita sehari-hari. Misalnya dalam bidang pendidikan. Dengan pendidikan dimungkinkan terjadinya penyebarluasan
Teknologi Informasi dan transformasi ilmu pengetahuan
untuk sektor-sektor pendidikan. Para siswa yang duduk di bangku sekolah dan mahasiswa juga terbantu dengan adanya internet dalam mengerjakan tugas sekolah atau tugas kuliah. Para mahasiswa dapat mencari bahan skripsi di internet atau para siswa mencari bahan tugas makalahnya di internet. Dengan adanya pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi di sekolah, para siswa dapat belajar dan memanfaatkan TIK dalam kehidupan mereka sehari-hari dengan baik.
Harus kita sadari, TIK khususnya internet hanyalah merupakan alat bantu saja dan bukan menjadi solusi dalam dunia pendidikan, formal maupun nonformal. Bagaimanapun pendidikan yang bermutu didapat dari para pendidik yang Harus kita sadari, TIK khususnya internet hanyalah merupakan alat bantu saja dan bukan menjadi solusi dalam dunia pendidikan, formal maupun nonformal. Bagaimanapun pendidikan yang bermutu didapat dari para pendidik yang
5.2. Peranan Teknologi dalam Bidang Pendidikan (e- education)
Pengembangan Tekonologi Informasi dan Komunikasi (TIK) pada hakekatnya ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kenyataan menunjukan TIK telah membawa perubahan penting dalam perkembangan peradaban dunia terutama ekonomi. Bahkan abad ke-21 diyakini akan menjadi abad baru yang disebut era informasi- ekonomi (digital-economic) dengan cirri khas perdagangan yang memanfaatkan peralatan elektronik (electronic commerce). Keadaan ini mengakibatkan adanya pergeseran paradigma strategis pembangunan masyarakat dunia dari era industri menuju informasi.
Dari berbagai peranan TIK salah satunya yaitu peranan Teknlogi Informasi dan Komunikasi di bidang pendidikan (e- education) tidak dapat dihindarkan lagi. Misalnya tidak mungkin lagi mengecek jumlah siswa yang hadir mengikuti pelajaran dari tahun ke tahun hanya dengan catatan di buku tahunan saja, demikian juga hasil nilai siswa yang diperoleh Dari berbagai peranan TIK salah satunya yaitu peranan Teknlogi Informasi dan Komunikasi di bidang pendidikan (e- education) tidak dapat dihindarkan lagi. Misalnya tidak mungkin lagi mengecek jumlah siswa yang hadir mengikuti pelajaran dari tahun ke tahun hanya dengan catatan di buku tahunan saja, demikian juga hasil nilai siswa yang diperoleh
Kecenderungan dunia pendidikan di Indonesia pada masa yang mendatang hubungannya dengan perkembangan TIK sebagai berikut :
1. Berkembangnya pendidikan terbuka dengan cara belajar jarak jauh (distance learning). Untuk menyelenggarakan pendidikan terbuka dan jarak jauh perlu dimasuka sebagai setrategi utama pendidikan jarak jauh dengan memanfaatkan teknologi internet secara maksimal dapat memberikan efektifitas dalam hal waktu, tempat bahkan meningkatkan kualitas pendidikan.
2. Terjadinya sharing resource (berbagi sumber daya) antara lembaga pendidikan dan pelatihan .
3. Perpustakaan dan instrument pendidikan lainnya misalnya guru dan laboratorium berfungsi sebagai fasilitator bukannya sumber informasi.
4. Penggunaan perangkat informasi interaktif seperti CD- ROM multimedia yang secara bertahap akan menggantikan fungsi papan tulis.
BAB VI PENERAPAN TEKNOLOGI DAN PENGARUH TERHADAP PENDIDIKAN
Teknologi Pendidikan adalah proses yang kompleks yang terpadu untuk menganalisis dan memecahkan masalah belajar manusia/pendidikan. Menurut Mackenzie, dkk (1976) Teknologi
usaha untuk mengembangkan alat untuk mencapai atau menemukan solusi permasalahan.
Jadi Teknologi Pendidikan adalah segala usaha untuk memecahkan masalah pendidikan. Lebih detail dapat diuraikan bahwa:
1. Teknologi Pendidikan lebih dari perangkat keras. Ia terdiri dari desain dan lingkungan yang melibatkan pelajar.
2. Teknologi dapat juga terdiri segala teknik atau metode yang dapat dipercaya untuk melibatkan pelajaran; strategi belajar kognitif dan keterampilan berfikir kritis.
3. Belajar teknologi dapat dilingkungan manapun yang melibatkan siswa belajar secara aktif, konstruktif, autentik dan kooperatif seta bertujuan.
Sistem Belajar Mandiri Salah Satu Aplikasi Teknologi Pendidikan Penerapan teknologi pendidikan sangatlah luas dalam satu rangkaian sistem yaitu yang bersifat mikro dan bersifat makro. Teknologi pendidikan merupakan suatu konsep yang masih relatif baru. Secara ringkas dapat disebutkan bahwa teknologi pendidikan sebagai suatu konsep, mengandung sejumlah gagasan dan rujukan. Gagasan yang ingin diwujudkan adalah agar setiap pribadi dapat berkembang
dengan jalan memanfaatkan teknologi sedemikian rupa sehingga selaras dengan perkembangan masyarakat dan lingkungan. Rujukan konsep itu merupakan hasil sintesi dari gejala yang diamati dan kecenderungan yang ada.
semaksimal
mungkin
Analisis empirik terhadap sistem belajar mandiri yang dilakukan untuk menghasilkan manfaat penerapan teknologi instruksional :
1. Meningkatkan produktifitas pendidikan dengan jalan :
a. Memperlaju penerapan bahan
b. Membantu guru untuk menggunakan waktunya secara lebih baik b. Membantu guru untuk menggunakan waktunya secara lebih baik
2. Memberikan kemungkinan pendidikan yang sifatnya lebih individual dengan jalan :
a. Mengurangi kontrol guru yang kaku dan tradisional
b. Memberikan kesempatan anak didik untuk berkembang sesuai perkembangan perorangan mereka.
3. Memberikan dasar pembelajaran yang lebih ilmiah dengan jalan:
a. Perencanaan program pembelajaran secara bersistem
b. Pengembangan bahan ajaran yang dilandasi penelitian.
4. Memungkinkan belajar lebih akrab, karena dapat :
a. Mengurangi jurang pemisah antara pelajaran didalam dan diluar sekolah
b. Memberikan pengalaman tangan pertama
5. Memungkinkan pemerataan pendidikan yang bermutu, terutama dengan :
a. Dimanfaatkan bersama tenaga atau kejadian langka
b. Didatangkannya pendidikan kepada mereka ytang memerlukan Analisis ini dilakukan dengan harapan bahwa keberadaan teknologi pendidikan dapat b. Didatangkannya pendidikan kepada mereka ytang memerlukan Analisis ini dilakukan dengan harapan bahwa keberadaan teknologi pendidikan dapat
Dalam konsep teknologi pendidikan, dibedakan istilah pembelajaran (instruction) dan pengajaran (teaching). Pembelajaran,
kegiatan pembelajaran instruksional, adalah usaha mengelola lingkungan dengan sengaja agar seseorang membentuk diri secara positif tertentu dalam kondisi tertentu.Sedangkan pengajaran adalah usaha membimbing dan mengarahkan pengalaman belajar kepada peserta didik yang biasanya berlangsung dalam situasi resmi atau formal.
disebut
juga
Reigeluth dan Merrill (1983) berpendapat bahwa pembelajaran sebaiknya didasarkan pada teori pembelajaran yang bersifat preskiptif, yaitu teori yang memberikan resep untuk mengatasi masalah belajar. Teori pembelajarn yang prespektif itu harus memerhatikan tiga variabel, yaitu variabel kondisi, metode, dan hasil.
Kerangka teori instruksional itu dapat digambarkan sebagai berikut :
1. Kondisi Karakteristik Pelajaran
2. Karakteristik Siswa Pembelajaran
3. Tujuan Hambatan
4. Metode Pengorganisasian Bahan Pelajaran
5. Strategi Penyampaian
6. Pengelolaan Kegiatan Pembelajaran Karakteristik siswa meliputi pola kehidupan sehari- hari, keadaan sosial ekonomi, kemampuan membaca, dan sebagainya. Karakteristik pelajaran meliputi tujuan apa yang ingin dicapai dalam pelajaran tersebut, dan apa Tujuan hambatan untuk pencapaian itu. Misalnya saja kemampuan berbahasa Inggris yang umumnya lemah merupakan hambatan untuk mempelajari teks berbahasa Inggris. Pengorganisasiaan bahan pelajaran, meliputi antara lain bagaimana merancang bahan untuk keperluan belajar mandiri. Strategi penyampaian meliputi pertimbangan panggunaan media apa untuk menyajikan nya, siapa dan atau apa yang akan menyajikan, dan sebagainya.
Sedang pengelolaan kegiatan meliputi keputusan untuk mengembangkan dan mengelola serta dan bagaimana digunakannya bahan pelajaran dan strategi penyampaian. Berdasarkan kerangka teori itu setiap metode pembelajaran harus mengandung rumusan pengorganiasasian, bahan pelajaran, strategi penyampaian, dan pengelolaan kegiatan, Sedang pengelolaan kegiatan meliputi keputusan untuk mengembangkan dan mengelola serta dan bagaimana digunakannya bahan pelajaran dan strategi penyampaian. Berdasarkan kerangka teori itu setiap metode pembelajaran harus mengandung rumusan pengorganiasasian, bahan pelajaran, strategi penyampaian, dan pengelolaan kegiatan,
Lima macam Teknologi
1. Sistem Berpikir
Sistem berpikir menjadikan kita untuk lebih hati-hati dengan munculnya tiap mode di dunia pendidikan. Hal ini untuk mengantisipasi terjadinya perubahan yang tidak kita inginkan. Tanpa sistem berpikir kita akan sulit untuk mengadakan peningkatan riil di bidang pendidikan. Jadi sistem berpikir menghadirkan konsep sistem yang umum, dimana berbagai hal saling terkait
2. Desain System
Desain sistem adalah teknologi merancang dan membangun sistem yang baru. Perubahan yang dimaksud Desain sistem adalah teknologi merancang dan membangun sistem yang baru. Perubahan yang dimaksud
3. Kualitas pengetahuan
Mutu atau kualitas pengetahuan merupakan teknologi yang memproduksi suatu produk atau jasa/ layanan yang sesuai harapan dan pelanggan. Ilmu pengetahuan yang berkualitas telah menjadi alat yang sangat berharga dalam inovasi pendidikan/ sekolah.