Pengeluaran Pembiayaan. Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran SILPA.

Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2016 Pembiayaan merupakan transaksi keuangan untuk menutup defisit atau untukmemanfaatkan surplus. Pembiayaan disediakan untuk menganggarkansetiap penerimaan yang perlu dibayar kembali danatau pengeluaran yang akan diterimakembali, baik pada tahun anggaran yang bersangkutan maupun pada tahun anggaranberikutnya. Pembiayaan Daerah meliputi Penerimaan dan Pengeluaran, dengan anggaran dan realisasitahun anggaran 2015 dan 2014 serta Pembiayaan Netto, adalah sebagai berikut

1. Penerimaan Pembiayaan

Penerimaan pembiayaan terdiri dari Penggunaan SILPA tahun lalu dan Penerimaan piutang. Perincian realisasi beserta perbandingan dengan anggaran pembiayaan tahun 2015 maupun perbandingan dengan tahun anggaran sebelumnya adalah sebagai berikut: No. Uraian 2016 Lebih kurang 2015 Anggaran Rp Realisasi Rp Rp Realisasi Rp 1 Penggunaan SILPA tahun lalu 305.180.994.147 ,00 305.180.994.147 ,00 - 224.956.707.456 ,00 2 Penerimaan Piutang 3.050.000.000,0 2.034.191.792,0 1.015.808.208, 00 33,31 3.835.967.801,0 Jumlah 308.230.994.147 ,00 307.215.185.939 ,00 1.015.808.208, 00 0,33 228.792.675.257 ,00 a. Penggunaan SILPA tahun lalu pada tahun angaran 2016 sebesar Rp. 305.180.994.147,00 merupakan penggunaan sisa lebih pembiayaan anggaran tahun 2015 yang dialokasikan untuk pembiayaan pada tahun anggaran 2016. b. Anggaran penerimaan piutang sebesar Rp.3.050.000.000,00 terealisasi Rp.2.034.191.792,00 adalah penerimaan piutang , dengan perincian: No. Uraian Anggaran Rp Realisasi Rp Selisih Rp A. SILPA Tahun Anggaran 2015: 1 Pelampauan penerimaan PAD 450.052.428,00 450.052.428,00 - 2 Sisa Penghematan Belanja atau akibat lainnya 304.130.973.918,0 304.130.973.918 ,00 - 3 Piutang Belum Tertagih 599.967.801,00 599.967.801,00 - Jumlah A 305.180.994.147,0 305.180.994.147 ,00 - B. Penerimaan piutang daerah 3.050.000.000,00 2.034.191.792,0 1.015.808.208, 00 1 Penerimaan piutang daerah dari pendapatan daerah 700.000.000,00 71.502.961,00 628.497.039,00 2 Penerimaan Piutang Daerah dari Angsuran Dana Bergulir: Penerimaan Angsuran Dana Bergulir Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Hortikultura 900.000.000,00 515.025.000,00 384.975.000,00 Penerimaan Angsuran Dana Bergulir Dinas NAKPERLA 800.000.000,00 1.380.762.500,0 580.762.500,00 Penerimaan Angsuran Dana Bergulir Dinas Perindagkop dan UMKM 550.000.000,00 38.086.331,00 511.913.669,00 Penerimaan Angsuran Dana Bergulir Dinas Kehutanan dan Perkebunan 100.000.000,00 28.815.000,00 71.185.000,00 Jumlah B 3.050.000.000,00 2.034.191.792,0 1.015.808.208, 00 Jumlah A + B 308.230.994.147,0 307.215.185.939 ,00 1.015.808.208, 00

2. Pengeluaran Pembiayaan.

Pengeluaran pembiayaan mencakup pengeluaran kas daerah yang dipergunakan untuk penyertaan modal kepada perusahaan daerah atau BUMD dan pinjaman dana guliran ternak sapi.Realisasi Pengeluaran Pembiayaan untuktahun anggaran 2016 adalah sebesar Rp.12.900.000,00 merupakan penyertaan modal kepada 5 BUMD, dengan perincian sebagai berikut: No. Uraian Anggaran Rp Realisasi Rp Selisih Rp BAB V Penjelasan atas Pos-pos Laporan Keuangan 5 -10 Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2016 Penyertaan Modal Investasi Pemerintah Daerah 12.900.000.000, 00 12.900.000.000,00 - 1 PT Bank Jateng 5.750.000.000,0 5.750.000.000,00 - 2 PD BPR BKK Wonogiri 500.000.000,00 500.000.000,00 - 3 PD BPR Giri Sukadana 1.000.000.000,0 1.000.000.000,00 - 4 PDAM Giri Tirtasari 4.650.000.000,0 4.650.000.000,00 - 5 BKK Eromoko 1.000.000.000,0 1.000.000.000,00 - 3. Pembiayaan Neto . Pembiayaan neto merupakan selisih antara penerimaan pembiayaan dan pengeluaran pembiayaan. No. URAIAN 2015 Lebih kurang 2014 Anggaran Rp Realisasi Rp Rp Realisasi Rp 1 Penerimaan Pembiayaan 308.230.994.147 ,00 307.215.185.939 ,00 1.015.808.208, 00 0,33 228.792.675.257 ,00 2 Pengeluaran Pembiayaan 12.900.000.000, 00 12.900.000.000, 00 - - 9.486.000.000,0 Pembiayaan Neto 295.330.994.147 294.315.185.939 1.015.808.208, 00 0,34 219.306.675.257

4. Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran SILPA.

Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran SILPA berasal dari surplus pendapatan, belanja dan transfer serta pembiayaan dengan rincian sebagai berikut: No . Uraian 2015 Lebih kurang 2014 Anggaran Rp Realisasi Rp Rp Realisasi Rp 1 Pendapatan 2.089.404.993.056 ,00 2.035.012.717.615 ,00 54.392.275.441,0 2,60 1.712.184.966.496, 00 2 Belanja dan Transfer 2.384.735.987.203 ,00 2.132.909.652.036 ,00 251.826.335.167, 00 10,56 1.652.579.863.799, 00 SurplusDefisit 295.330.994.147, 00 97.896.934.421,0 197.434.059.726,0 66,85 59.605.102.697,00 3 Penerimaan Pembiayaan 308.230.994.147,0 307.215.185.939,0 1.015.808.208,00 0,33 179.607.679.759,0 4 Pengeluaran Pembiayaan 12.900.000.000,00 12.900.000.000,00 - - 14.256.075.000,00 Pembiayaan Netto 295.330.994.147,0 294.315.185.939,0 1.015.808.208,00 0,34 165.351.604.759,0 SILPA - 196.418.251.518,0 196.418.251.518,0 224.956.707.456,0 SILPA tahun 2015 sebesar Rp. 196.418.251.518,00 tersebut berasal dari selisih kurang penerimaan pendapatan, sisa anggaran belanja, dan selisih lebih pembiayaan netto sebagaimana diuraikan berikut ini. 1. Dari target pendapatan sebesar Rp. 2.089.404.993.056,00 realisasinya sebesar Rp.2.035.012.717.615,00 sehingga terdapat selisih kurang penerimaan dari target pendapatan sebesar Rp.54.392.275.441,00 yang terdiri dari: a. Pelampauan target PAD sebesar Rp. 23.501.726.024,00. b. Selisih kurang Pendapatan transfer sebesar Rp. 85.137.993.015,00. c. Selisih lebih realisasi atas target Lain lain Pendapatan yang Sah sebesar Rp.7.243.991.550,00 2. Sisa anggaran belanja dan transfer sebesar Rp.251.826.335.167,00 yakni dari anggaran sebesar Rp. 2.384.735.987.203,00 realisasinya sebesar Rp.2.132.909.652.036,00 dengan rincian sebagai berikut: a. Selisih kurang realisasi atas anggaran belanja operasi sebesar Rp.181.240.917.665,00. BAB V Penjelasan atas Pos-pos Laporan Keuangan 5 -11 Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2016 b. Selisih kurang realisasi atas anggaran belanja modal sebesar Rp. 69.452.043.023,00. c. Selisih kurang realisasi atas anggaran belanja tidak terduga sebesar Rp.992.665.500,00. d. Selisih kurang realisasi atas anggaran transfer sebesar Rp.140.708.979,00. 3. Selisih lebih pembiayaan netto sebesar Rp.1.015.808.208,00. 5.2 PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN PERUBAHAN SALDO ANGGARAN LEBIH. 1. Lebih Saldo Anggaran Awal. Saldo Anggaran Lebih Awal Rp. 305.180.994.147,00 merupakan saldo SILPA tahun anggaran 2015. 2. Penggunaan SAL sebagai Penerimaan Pembiayaan Tahun Berjalan. Penggunaan SAL sebagai penerimaan pembiayaan tahun berjalan merupakan penggunaan SILPA tahun 2015 yang digunakan sebagai penerimaan pembiayaan tahun 2016 yaitu sebesar Rp. 305.180.994.147,00. 3. Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran SiLPASiKPA SiLPA sebesar Rp. 196.418.251.518,00 merupakan saldo selisih lebihkurang antara belanja dan transfer dengan penerimaan pembiayaan dan pengeluaran pembiayaan dalam APBD tahun anggaran 2016. 4. Koreksi Kesalahan Pembukuan Tahun Sebelumnya. Saldo Koreksi kesalahan pembukuan adalah sebesar Rp.0,00 karena pada tahun anggaran 2016 tidak terdapat koreksi akibat kesalahan pembukuan pada tahun 2015. 5. Saldo Anggaran Lebih Akhir. Saldo Anggaran Lebih Akhir sebesar Rp. 196.418.251.518,00 terdiri dari: a. Saldo awal SAL sebesar Rp.305.180.994.147,00. b. Penggunaan SAL sebagai penerimaan pembiayaan tahun berjalan Rp. 305.180.994.147,00. c. Penerimaan SAL tahun 2016 Rp. 196.418.251.518,00 terdiri dari: 1 Kelebihan penerimaan dari target pendapatan sebesar Rp. Rp .54.392.275.441,00. 2 Sisa anggaran belanja dan transfer sebesar Rp. Rp.251.826.335.167,00 3 Selisih lebih pembiayaan netto sebesar Rp. 1.015.808.208,00 .

5.3 PENJELASAN ATAS POS-POS NERACA