SISTEM PELUMASAN TURBIN UAP

F. Pemeliharaan Sistem Pelumasan Turbin

Pemeliharaan dapat diartikan sebagai kegiatan untuk memelihara atau menjaga fasilitas atau peralatan pabrik dan mengadakan perbaikan atau Pemeliharaan dapat diartikan sebagai kegiatan untuk memelihara atau menjaga fasilitas atau peralatan pabrik dan mengadakan perbaikan atau

1. Jenis-jenis Pemeliharaan

a. Preventive Maintenance Pemeliharaan Preventive merupakan tindakan pemeliharaan yang terjadwal dan terencana. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi masalah-masalah yang dapat mengakibatkan kerusakan pada komponen/alat dan menjaganya selalu tetap normal selama dalam operasi. Contoh pekerjaan tersebut adalah: Melakukan pengecekan terhadap pendeteksi indikator tekanan dan temperatur, atau alat pendeteksi indikator lainnya. apakah telah sesuai hasilnya untuk kondisi normal kerja suatu alat. Membersihkan kotoran-kotoran yang menempel pada alat/produk (debu, tanah maupun bekas minyak), Mengikat baut-baut yang kendor , Pengecekan kondisi pelumasan. Perbaikan/mengganti gasket pada sambungan- sambungan flange yang bocor atau rusak.

b. Predictive Maintenance Predictive Maintenance merupakan perawatan yang bersifat prediksi, dalam hal ini merupakan evaluasi dari perawatan berkala (Preventive Maintenance). Pendeteksian ini dapat dievaluasi dari indikaktor-indikator yang terpasang pada instalasi suatu alat dan juga dapat melakukan pengecekan vibrasi dan alignment untuk menambah data dan tindakan perbaikan selanjutnya.

c. Breakdown Maintenance Breakdown Maintenance merupakan perbaikan yang dilakukan tanpa adanya rencana terlebih dahulu. Dimana kerusakan terjadi secara mendadak pada c. Breakdown Maintenance Breakdown Maintenance merupakan perbaikan yang dilakukan tanpa adanya rencana terlebih dahulu. Dimana kerusakan terjadi secara mendadak pada

d. Corrective Maintenance Corrective

Maintenance merupakan pemeliharaan yang telah direncanakan, yang didasarkan pada kelayakan waktu operasi yang telah

ditentukan pada buku petunjuk alat tersebut. Pemeliharaan ini merupakan ”general overhaul” yang meliputi pemeriksaan, perbaikan dan penggantian terhadap setiap

bagian-bagian alat yang tidak layak pakai lagi, baik karena rusak maupun batas maksimum waktu operasi yang telah ditentukan.

2. Prosedur Pemeliharaan Prosedur kerja dibuat menentukan langkah – langkah dalam melaksanakan kegiatan pemeliharaan yaitu sebagai berikut :

a. Supervisor pemeliharaan membuat perencanaan perawatan mesin dengan melaksanakan perawatan preventif dan membuat daftar frekuensi perawatan preventif.

b. Jika komponen atau mesin yang diperiksa memerlukan over houl maka pihak pemeliharaan perlu mengkonfirmasikan waktu yang diperlukan untuk over houl pada bagian PPIC sehingga perencanaan produksi dapat disesuaikan.

c. Jika tidak, maka anggota pemeliharaan melakukan kegiatan preventif diantaranya pemeriksaan harian, mingguan, bulanan dan tahunan.

d. Selanjutnya jika dalam pemeriksaan diketahui ada kerusakan bagian pemeliharaan memberikan laporan pada bagian PPIC dan produksi dengan membuat memo kerusakan mesin.

e. Bagian pemeliharaan melakukan analisa perbaikan dan mengambil keputusan untk diperbaiki oleh bagian pemeliharaan tersendiri atau jasa dari luar.

f. Jika dapat diperbaiki dengan mengganti suku cadang maka mengajukan surat permintaan suku cadang.

g. Jika suku cadang tidak tersedia staff gudang suku cadang mengajukan pembelian dan memberikan pada anggota pemeliharaan.

h. Jika suku cadang tersedia perbaikan dilakukan dan mengisi kartu pemeliharaan mesin

i. Setelah perbaikan dilakukan maka dilakukan uji coba untuk memastikan kondisi mesin atau peralatan. j. Jika dalam uji coba kondisi mesin tidak ada masalah dan dapat berjalan maka produksi di lanjutkan k. Jika kondisi mesin ada masalah dalam uji coba maka dilakukan analisa ulang kerusakan dan mengulang langkah sebelumnya.