Jenis Saham Harga Saham

17 Nugraha 2010 menyatakan bahwa investment grade mengacu pada grade yang memiliki default probability di bawah 10. Dari nilai tersebut dapat dikatakan bahwa peringkat obligasi dalam kategori ini memiliki default probability yang rendah sehingga dianggap layak menjadi suatu sekuritas yang bersifat investasi. Sebaliknya speculative grade mengacu pada grade yang memiliki default probability 10 ke atas. Obligasi dengan peringkat ini memiliki default probability yang dianggap cukup tinggi sehingga bersifat speculative bagi para pelaku pasar modal. 2.3. Saham 2.3.1. Pengertian Saham Saham merupakan salah satu instrumen dalam pasar modal. Menurut Mohammad Samsul 2006:45, saham dapat didefenisikan sebagai tanda bukti memiliki perusahaan di mana pemiliknya disebut juga sebgai pemegang saham shareholder atau stockholder.

2.3.2. Jenis Saham

Menurut Mohammad Samsul 2006:45 jenis-jenis saham dapat dibedakan menjadi 2 yaitu: a. Saham Biasa Common Stock Saham biasa adalah jenis saham yang akan menerima laba setelah laba bagian saham preferen dibayarkan. Apabila perusahaan mengalami kebangkrutan, maka pemegang saham preferen akan lebih didahulukan. Universitas Sumatera Utara 18 Perhitungan indeks saham didasarkan pada harga saham biasa. Pemegang saham biasa yang hanya memiliki hak suara dalam RUPS. b. Saham Preferen Preferred Stock Saham preferen adalah jenis saham yang memiliki hak erlebih dahulu untuk menerima laba dan memiliki hak kumulatif. Hak kumulatif adalah hak untuk mendapatkan laba yang tidak dibagikan pada suatu tahun yang mengalami kerugian, tetapi akan dibayar pada tahun yang mengalami keuntungan, sehingga pemegang saham ini akan menerima laba dua kali.

2.3.3. Harga Saham

Harga saham dapat diartikan sebagai harga terakhir penutupan yang terbentuk sebagai akibat dari mekanisme penawaran dan permintaan yang terjadi di pasar modal. Menurut Hernawati dan Setyaningsih 2007, faktor-faktor yang mempengaruhi harga pasar saham antara lain: 1. Proyeksi laba per lembar saham Yang dimaksud dengan proyeksi laba per saham adalah nilai pendapatan per saham earning per shareEPS yang nilainya diperoleh dengan membagi jumlah yang diperoleh perusahaan dengan jumlah saham yang beredar. Universitas Sumatera Utara 19 2. Saat diperolehnya laba Saat diperolehnya laba sangat menentukan harga saham. Laba yang besar dapat mencerminkan bahwa perusahaan tersebut sehat dan layak investasi sehingga dapat mengakibatkan kenaikan harga saham 3. Tingkat resiko dengan proyeksi laba Apabila tingkat resiko terhadap laba yang akan didapat di masa mendatang bernilai kecil, maka hal ini akan memberikan nilai positif terhadap kenaikan harga saham. Sebaliknya jika tingkat resiko tidak sebanding dengan laba yang diharapkan diperoleh di masa mendatang, maka hal ini akan menmberikan nilai negative terhadap harga saham. 4. Proporsi hutang perusahaan terhadap ekuitas Apabila proporsi hutang perusahaan terhadap ekuitas Debt to Equity RatioDER bernilai kecil maka hal ini berarti perusahaan memiliki kemampuan untuk membayar hutang 5. Kebijakan pembagian deviden Dengan posisi likuiditas yang lebih kuat maka perusahaan akan mempunyai kemampuan yang lebih besar untuk membayar deviden. Akan tetapi beberapa perusahaan yang memperoleh laba tidak membayar dividen untuk digunakan sebagai cadangan terhadap hal-hal yang tidak pasti di masa depan. 6. Kendala eksternal Kendala eksternal seperti kondisi perekonomian, pajak maupun hal-hal yang lain. Apabila perekonomian dalam kondisi perekonomian dalam kondisi yang baik Universitas Sumatera Utara 20 maka akan menarik minat investor sehingga dapat membantu meningkatkan harga pasar.

2.4. Volume Perdagangan

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Pengumuman Bond Rating Terhadap Harga Saham dan Volume Perdagangan (Studi Kasus Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008 – 2011)

6 120 71

Pengaruh Pengumuman Bond Rating Terhadap Return Saham di Bursa Efek Indonesia (Studi Empiris pada Perusahaan yang Terdaftar dalam Index Kompas 100 Tahun 2010-2014)

2 71 69

Analisis Pengaruh Pengumuman Bond Rating Terhadap Harga dan Volume Perdagangan Saham Sektor Perdagangan, Jasa dan Investasi

0 4 93

PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN TERHADAP HARGA SAHAM DAN VOLUME PERDAGANGAN DI PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE TAHUN 2011-2012.

0 1 34

Analisis Pengaruh Pengumuman Bond Rating Terhadap Harga Saham dan Volume Perdagangan (Studi Kasus Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008 – 2011)

0 0 11

Analisis Pengaruh Pengumuman Bond Rating Terhadap Harga Saham dan Volume Perdagangan (Studi Kasus Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008 – 2011)

0 0 2

Analisis Pengaruh Pengumuman Bond Rating Terhadap Harga Saham dan Volume Perdagangan (Studi Kasus Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008 – 2011)

0 0 5

Analisis Pengaruh Pengumuman Bond Rating Terhadap Harga Saham dan Volume Perdagangan (Studi Kasus Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008 – 2011)

1 1 2

Analisis Pengaruh Pengumuman Bond Rating Terhadap Harga Saham dan Volume Perdagangan (Studi Kasus Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008 – 2011)

0 0 4

Analisis Pengaruh Pengumuman Bond Rating Terhadap Harga dan Volume Perdagangan Saham Sektor Perdagangan, Jasa dan Investasi

1 1 12