Zending C&MA
3.2. Zending C&MA
3.2.1. Profil C&MA
Christian and Missionary Alliance merupakan lembaga penginjilan yang berpusat di Amerika Serikat. Lembaga ini didirikan oleh Albert Benjamin
Simpson pada tahun 1887. 110 Simpson mendirikan C&MA karena tergerak ‘setelah menyaksikan masalah fisik dan spiritual para tunawisma, orang-orang
yang dieksploitasi dan sakit serta imigran di New York’ 111 untuk ‘mengabdikan hidup dan pelayanannya untuk membawa injil ke seluruh dunia’. 112
110 ‘Christian and Missionary Alliance’ di situs Wikipedia, http://en.wikipedia.org/wiki/Christian_and_Missionary_Alliance, diakses pada tanggal 29 Maret 2011
The Alliance http://www.cmalliance.org/about/, diakses pada tanggal 29 Maret 2011 112 Ibid.
111 ‘About
the
Alliance’,
Situs
Christian & Missionary Alliance merupakan salah satu lembaga yang kemudian pergi ke seluruh dunia – wilayah kerja mereka saat ini mencakup 81
negara. 113 Kerja misi dan zending didasari terutama oleh ‘Amanat Agung’ yang dimuat dalam Kitab Matius 28: 19, ‘Karena itu pergilah, dan jadikanlah semua
bangsa muridKu.’ 114 C&MA termasuk salah satu di antaranya, dengan Simpson yang mengembangkan teologi sendiri (disebut Four-fold Gospel), menyatakan
Yesus sebagai penyelamat, yang menyucikan, penyembuh, dan Raja yang akan Datang. 115 Hingga sekarang teologi ini masih menjadi dasar dari semua gereja
yang dipengaruhi C&MA dan C&MA sendiri. Pada tahun 1989, C&MA National Office pindah ke Colorado Springs. 116
Sebelumnya, termasuk pada saat C&MA masih aktif bekerja di Wisselmeren, C&MA National Headquarters masih berada di Nyack, New York. Telah disebutkan sebelumnya, C&MA berbasis di Amerika Serikat, beroperasi tanpa dukungan dari pemerintah dan bergantung pada donasi. Masuk akal bila kemudian ini mempengaruhi bagaimana pertimbangan finansial menjadi tidak terhindarkan. Selain itu, kenyataan bahwa C&MA asing serta tidak memiliki afiliasi dengan partai politik kemudian meletakkan C&MA di bawah administrasi pemerintah Belanda tanpa posisi tawar.
113 Ibid. 114 ‘Missionaries’, dalam Stearns (ed.), Encyclopedia…, hlm. 655-657
115 ‘About the Alliance’, op,cit., ‘Fourfold Gospel, proclaiming Jesus as Savior, Sanctifier, Healer and Coming King’
116 ‘Historical Timelime’, Situs The Alliance http://www.cmalliance.org/resources/archives/timeline , diakses pada tanggal 30
Maret 2011
C&MA memiliki banyak pengalaman dalam kerja penginjilan, dan mereka sudah berpengalaman bekerja di bawah administrasi pemerintah Belanda. Pada
tahun 1929, C&MA mulai bekerja di Hindia Belanda, 117 wilayah kerja mereka antara lain Kalimantan, Maluku, Sulawesi dan Jawa. Saat ini C&MA memiliki
setidaknya 3.000 gereja dan 35 Sekolah Alkitab di Indonesia. 118
3.2.2. Zending C&MA di Wisselmeren
Ketika menyebutkan misi zending Protestan di wilayah Wisselmeren, yang dirujuk sudah pasti adalah misi C&MA karena hingga tahun 1951 merekalah satu-
satunya misi Protestan yang bekerja di pedalaman Nieuw Guinea Belanda. 119 Pekerjaan mereka di wilayah ini dimulai pada tahun 1939, kemudian dihentikan
dua kali selama masa Perang Dunia II, yaitu antara tahun 1940-1941 dan Mei 1943-Oktober 1946. 120 Setelah itu kehadiran misi C&MA di Wisselmeren menjadi
117 Ibid. 118 ‘Indonesia’, Situs The Alliance http://www.cmalliance.org/field/indonesia
diakses pada tanggal 30 Maret 2011 119 Smalley, op.cit.,hlm 13. Hingga saat itu, wilayah Lembah Baliem yang
dihuni oleh orang-orang Lani masih belum dimasuki oleh misi Protestan. Bab ini akan sangat banyak mengambil data dari buku Smalley karena buku ini bukan saja merupakan buku yang mencatat surat menyurat antara para pekerja zending C&MA dengan kantor pusat C&MA di New York namun juga karena dalam buku ini diarsipkan semua tulisan maupun artikel yang dimuat di majalah berkala terbitan C&MA, The Alliance Weekly, yang berhubungan dengan kerja zending di pedalaman Nieuw Guinea Belanda.
120 Ibid.,hlm. 34. Penutupan pos misionaris yang pertama terjadi setelah Jerman menginvasi Belanda dan tidak ada kepastian tentang nasib koloni Belanda.
Ketika Jerman tidak melakukan tindakan apa pun, pos pemerintah kembali beroperasi dan demikian pula dengan pos zending. Penutupan yang kedua terjadi dua hari sebelum perwira Jepang mendarat di daerah Wisselmeren dan pos Ketika Jerman tidak melakukan tindakan apa pun, pos pemerintah kembali beroperasi dan demikian pula dengan pos zending. Penutupan yang kedua terjadi dua hari sebelum perwira Jepang mendarat di daerah Wisselmeren dan pos
perempuan lajang, M. L. Doble dan M. E. McIlrath. 121 Christian & Missionary Alliance serius dengan pekerjaan mereka di daerah
Wisselmeren, ini terutama tampak dari kenyataan bahwa pekerjaan di Wisselmeren dan pedalaman Papua bukanlah pelayanan yang murah terutama jika dibandingkan dengan banyaknya orang yang bisa diinjili. Bagi daerah Wisselmeren dan pedalaman Nieuw Guinea C&MA mengalokasikan banyak pekerja, dan karenanya kekhawatiran akan sebandingnya hasil pelayanan yang akan dicapai jika dihubungkan dengan pengeluaran yang diperlukan pernah disebut oleh seorang eksekutif C&MA secara eksplisit dalam surat menyurat
dengan para penginjil di lapangan. 122 Pada akhir tahun 1953 C&MA membeli sebuah pesawat amfibi Sealand
seharga US$110.000, 123 biaya yang luar biasa fantastis untuk menunjang pekerjaan mereka di daerah pedalaman Nieuw Guinea Belanda. Pedalaman Nieuw
Guinea Belanda tidak pernah merupakan lahan yang menguntungkan baik dalam hal karya zending karena jumlah penduduknya yang tidak banyak maupun secara finansial karena banyaknya biaya operasional yang diperlukan untuk menjalankan
berakhir dengan kekalahan Jepang yang setelah itu meninggalkan wilayah Wisselmeren.
121 C&MA, 1950 Prayer Manual seperti dikutip dalam Ibid., hlm 12 122 Lihat surat W.F. Smalley dalam Ibid., hlm. 108-109. Surat ini dibalas
oleh Walter M. Post dengan menyebut bahwa bagi para pekerja zending semua sebanding apabila mereka merasakan panggilan dari Tuhan untuk bekerja di suatu tempat.
123 Ibid,. hlm. 143-145 123 Ibid,. hlm. 143-145