METODELOGI PENELITIAN

METODELOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Tempat penelitian ini dilaksanakan di Koperasi Simpan Pinjam Karya Mandiri Sukoharjo tahun 2009.

2. Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan mulai pada bulan Februari sampai dengan bulan April tahun 2009.

B. Metode Penelitian

Ada beberapa metode ilmiah yang dapat digunakan dalam penelitian, sebagaimana yang dikemukakan oleh Saifudin Azwar (2004: 19) “Metode ilmiah yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mencapai tujuan penelitiannya terdiri dari metode observasi alamiah, penelitian lapangan, dan eksperimentasi laboratorium”. Sehubungan dengan metode penelitian sebagaimana tersebut di atas, penelitian ini menggunakan metode penelitian lapangan.

Dipandang dari sudut analisisnya, penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif. Menurut Saifudin Azwar (2004: 5) “Penelitian dengan pendekatan kuantitatif menekankan analisisnya pada data numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistik”. Penelitian ini menggunakan bahan analisis berupa data angka yang diperoleh dari hasil angket yang diskoring.

Dipandang dari karakteristik masalah, penelitian ini merupakan penelitian dari jenis korelasional. “Penelitian korelasional yang bertujuan menyelidiki sejauh mana variasi pada satu variabel berkaitan dengan variasi pada satu atau lebih variabel lain, berdasarkan koefisien korelasi” (Saifudin Azwar, 2004: 8). Dari pendapat tersebut, pada penelitian ini memiliki masalah yang memuat beberapa variabel bebas dan satu variabel terikat. Variabel-variabel tersebut hendak

1. Penetapan Populasi

Husaini Usman dan Purnomo Setiadi Akbar (2004: 43) mengatakan, “Populasi adalah semua nilai baik hasil perhitungan maupun pengukuran, baik kuantitatif maupun kualitatif, dari pada karakteristik tertentu mengenai sekelompok objek yang lengkap dan jelas”. Suharsimi Arikunto (2006: 108) menyebutkan: “populasi adalah keseluruhan subjek penelitian”. Berdasarkan pendapat tersebut, dapat dinyatakan bahwa populasi adalah subjek dari penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah nasabah Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Mandiri Sukoharjo, yang bergerak dalam bidang usaha simpan pinjam. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 145 nasabah.

2. Sampel

”Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi” (Suharsimi Arikunto, 2006: 109). Sampel diambil jika penelitian akan digeneralisasi, yaitu menyatakan kesimpulan penelitian sebagai kesimpulan populasi. Sampel dapat digunakan bila kondisi populasi homogen. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan rumus dari Taro Yamane dalam Riduwan (2008:65), sebagai berikut:

N.d 1

2 = + Dimana :

n = Jumlah sampel, N = Jumlah populasi, dan

d 2 = presisi yang ditetapkan. Penelitian ini menetapkan presisi sebesar 10%. Karena itu, dengan jumlah populasi sebesar 145 nasabah maka jumlah sampel dapat dihitung sebagai berikut:

1 0,1 x 145 x

145 n

2 = + = 59,18 = dibulatkan menjadi 60. Karena itu, penelitian ini mengambil sampel sebanyak 60 orang atau sebesar 41%.

3. Teknik Pengambilan Sampel

Sesuai dengan sampel yang diambil, sampel diambil dengan menggunakan Sesuai dengan sampel yang diambil, sampel diambil dengan menggunakan

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah angket, untuk memperoleh data primer, dan dokumentasi untuk data sekunder.

1. Angket

a. Pengertian Angket Angket/kuesioner merupakan cara pengumpulan data dengan memberikan daftar pertanyaan kepada responden. Angket dipandang sebagai interview tertulis yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan data karena peneliti tidak dapat berhadapan langsung dengan responden. Menurut Suharsimi Arikunto (2006 : 140) yang dimaksud dengan kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui.

b. Macam-macam angket Menurut Suharsimi Arikunto (2006 : 152) kuesioner dapat dibedakan menjadi beberapa jenis tergantung pada sudut pandang yaitu :

1) Dipandang dari cara menjawabnya, maka ada :

a. Kuesioner terbuka, yang memberi kesempatan pada responden untuk menjawab dengan kalimat sendiri.

b. Kuesioner tertutup, yang sudah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih.

2) Dipandang dari jawaban yang diberikan ada :

a. Kuesioner langsung yaitu responden menjawab tentang dirinya.

b. Kuesioner tidak langsung yaitu jika responden menjawab tentang orang lain.

3) Dipandang dari bentuknya maka ada :

a. Kuesioner pilihan ganda, yang dimaksud adalah sama dengan kuesioner tertutup.

b. Kuesioner isian, yang dimaksud ialah kuesioner terbuka.

c. Check list, sebuah daftar dimana responden tinggal membubuhkan tanda check pada kolom yang sesuai.

d. Rating Scale (skala bertingkat) yaitu sebuah prenyataan diikuti kolom- d. Rating Scale (skala bertingkat) yaitu sebuah prenyataan diikuti kolom-

c. Langkah-langkah yang harus ditempuh dalam menggunakan angket

1) Menentukan tujuan Angket disusun untuk memperoleh data tentnag kualitas pelayanan dan kepuasan konsumen.

2) Merumuskan aspek-aspek yang akan diungkap Untuk memperjelas data yang diperlukan guna mendukung kebenaran hipotesis maka dilakukan spesifikasi variabel-variabelnya, sub variabel menjadi item-item pertanyaan.

3) Menetapkan bentuk angket Bentuk angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah bentuk angket tertutup rating scale.

4) Menyusun angket. Setelah spesifikasi data dan sumbernya terselesaikan maka mulai disusun angket dengan membuat item-item pertanyaan, membuat pedoman pengisian dan membuat surat pengantar pengiriman angket.

5) Menetapkan skor. Untuk menentukan bobot penilaian penelitian, peneliti menggunakan modifikasi skala Likert yaitu menghilangkan ragu-ragu. Jawaban angket dengan skala empat digunakan patokan sebagai berikut ;

a) Setiap pertanyaan atau pernyataan terdapat empat pilihan sikap. Dalam hal ini meniadakan pilihan tidak memutuskan atau ragu-ragu, agar dapat diperoleh jawaban yang tegas dari responden.

b) Dalam menjawab pertanyaan atau pernyataan, responden memilih satu dari lima alternatif jawaban yang sesuai dengan sesungguh dengan cara memberikan tanda check pada kolom jawaban yang dipilih.

Jawaban TS (Tidak setuju)

nilai 2

Jawaban STS (Sangat Tidak Setuju)

nilai 1

d) Skor statement kepuasan nasabah diberi nilai sebagai berikut : Jawaban SP (Sangat Puas)

nilai 4

Jawaban P (Puas)

nilai 3

Jawaban TP (Tidak Puas)

nilai 2

Jawaban STP (Sangat Tidak Puas)

nilai 1

6) Mengadakan try out Uji coba terhadap isi angket maksudnya untuk melacak barangkali item-item pertanyaan yang tidak objektif, atau ada petunjuk yang kurang jelas sehingga menyebabkan beberapa kesalahan dalam pengisian angket kemudian setelah diketahui kelemahannya, item pertanyaan direvisi agar angket benar-benar fungsional, tepat dapat berbicara sendiri dengan jelas. Jelas dapat dimengerti oleh semua responden, sebagaimana yang dimaksud oleh peneliti. Tryout dilakukan dengan maksud untuk menguji apakah angket yang digunakan memenuhi syarat validitas dan reliabilitas.

a) Validitas alat pengukur Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat valid atau kesahihan alat pengukur. Untuk mengetahui valid tidaknya suatu alat pengukur data peneliti menggunakan uji korelasi Product Moment yang dikemukakan oleh Pearson yaitu :

X XY N XY

rXY

(Suharsimi Arikunto, 2006 : 274) Untuk mengetahui sebuah item pertanyaan valid atau tidak, yaitu dengan mengkorelasikan skor setiap item dengan skor total. Hasil perhitungan (r hitung ) kemudian dibandingkan dengan harga r tabel . Apabila r hitung lebih besar dari r tabel , maka disimpulkan bahwa item tersebut

Suatu alat pengukur mempunyai tingkat reliabelitas atau keajegan yang tinggi, apabila alat tersebut dikenakan kepada kelompok yang sama, walaupun pada saat yang berbeda untuk mengetahui koefisien reliabilitas angket, peneliti menggunakan rumus alpha. Adapun rumus Alpha tersebut adalah sebagai berikut :

(Suharsimi Arikunto, 2006 : 196) Hasil perhitungan kemudian dikonsultasikan dengan tabel product moment. Suatu angket dinyatakan reliabel jika harga r hitung lebih besar dari harga r tabel .

Berdasarkan hasil uji validitas dan reliabilitas, maka dapat suatu angket dinyatakan layak untuk dipergunakan sebagai alat pengumpul data atau tidak. Apabila dari hasil perhitungan masih ada item angket yang tidak valid atau tidak reliabel, maka perlu dilakukan revisi terhadap angket tersebut.

7) Penyebaran Angket Kalau revisi sudah selesai dan angket sudah benar-benar diperhitungkan kematangannya, kemudian disebarkan kepada responden, dihimpun kembali dan dianalisis hasilnya.

2. Dokumentasi

Teknik dokumentasi digunakan untuk memperoleh data tentang jumlah nasabah dan masalah keorganisasian Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Karya Mandiri Sukoharjo.

E. Teknik Analisis Data

Dalam penelitian menggunakan teknik analisis data kuantitatif, yaitu analisis regresi ganda. Dalam melakukan analisis dengan teknik analisis regresi

Uji hipotesis dimaksudkan untuk menentukan tingkat pengaruh antara variabel independen (variabel bebas) terhadap variabel dependen (variabel terikat). Alat analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis, yaitu pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen adalah model regresi linier ganda.

Adapun formulasi persamaan regresi tersebut adalah: Yi = b 1 +b 2 .X 2i +b 3 .X 3i +U i (Gunawan Sumodiningrat, 2004:169) Keterangan:

Yi = variabel dependen, yaitu Kepuasan konsumen Xi

= variabel independen Ui

= variabel pengganggu

b 2,3,4,-i = koefisien regresi

b 1 = intersep (bilangan konstanta) Pengujian regresi ganda tersebut memerlukan persyaratan tertentu yang disebut uji ekonometrika atau uji asumsi klasik. Uji asumsi klasik tersebut meliputi uji homoskedastisitas, multikolinieritas, dan autokorelasi (Gunawan Sumodiningrat, 2004 : 231, 281). Selain itu, juga dilakukan uji normalitas dan uji linieritas terhadap nilai residu.

Adapun langkah-langkah pengujian dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Uji t (uji signifikansi koefisien regresi) Uji t digunakan untuk melihat apakah variabel independen (bebas) secara parsial mempengaruhi Y. Adapun rumus yang digunakan menurut Sudjana (1992 : 111) adalah :

sb

b t=

dimana: t =t hitung yang akan dibandingkan dengan t tabel .

b = koefisien regresi Sb = standar deviasi Kriteria pengujian:

b. Koefisien R 2 (Koefisien Determinasi) Koefisien determinasi adalah untuk mengetahui besarnya kontribusi variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Besarnya koefisien determinasi tersebut dapat dilihat pada besarnya harga R 2 . Nilai R 2 berkisar antara 0 -1, semakin besar nilai R 2 semakin baik persamaan dan semakin besar kontribusi variabel independen terhadap variabel dependen.

c. Uji F Berfungsi untuk menguji apakah variabel independen (bebas) secara keseluruhan (X 1 , X 2 , X 3 , X 4 , dan X 5 ,) signifikan atau tidak terhadap variabel dependen (terikat). Adapun rumus uji F untuk mengetahui diterima atau tidaknya hipotesis, menurut Syafarudin Siregar (2004: 234) adalah sebagai berikut:

dimana: R 2 = koefisien determinasi K = jumlah variabel independen (bebas) N = jumlah sampel

F = F hitung yang selanjutnya dibandingkan dengan F tabel. Kriteria pengujian: Ho : b1, b2 = 0 (secara keseluruhan tidak ada pengaruh X 1 ,X 2

Daerah terima Ho

Daerah tolak Ho

t tabel

t tabel

Daerah tolak Ho

Jika : F hitung <F tabel = Ho diterima, Ha ditolak.

2. Uji Prasyarat

Uji prasyarat analisis adalah uji yang dilakukan untuk mengetahui apakah terjadi penyimpangan pada data yang diperoleh. Pengujian ini biasa disebut dengan analisis ekonometrik. Analisis ekonometrik terdiri dari uji normalitas, uji multikolinieritas, uji autokorelasi, uji heteroskedastisitas, dan uji linearitas (Purbayu Budi Santoso dan Ashari, 2005: 231).

a. Uji Normalitas Uji normalitas adalah pengujian tentang kenormalan distribusi data, yaitu untuk memenuhi syarat bahwa data harus berdistribusi normal. Untuk mengetahui bentuk distribusi data dapat dilihat dengan menggunakan grafik distribusi dan analisis statistik. Untuk dapat mengetahui apakah data terdistribusi secara normal atau tidak dapat dilihat pada grafik histogram dari data residu. Selain grafik histogram, distribusi data juga dapat dilihat dari grafik PP Plots, yang ditunjukkan dengan garis diagonal yang merupakan perpotongan antara garis probabilitas harapan dan probabilitas pengamatan. Kesimpulan yang dapat diambil dari grafik PP plots adalah jika PP Plots tidak menyimpang jauh dari garis diagonal.

b. Uji Multikolinieritas Uji multikolineartas merupakan benetuk pengujian untuk asumsi dalam

Daerah terima Ho

Daerah tolak Ho

F tabel

multikolinearitas agalah gejala korelasi antar variabel independen.

Untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya multikolinearitas, dilakukan dengan melihat nilai Tolerance dan nilai Variance Inflation Factor (VIF) dari output analisis regresi dengan menggunakan program SPSS. Nilai yang umum dipakai sebagai pedoman suatu model regresi yang bebas Multikolinearitas adalah mempunyai nilai VIF (Variance Inflation Factor ) kurang dari angka 10, dan mempunyai nilai Tolerance lebih dari 10%.

c. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi adalah uji untuk mengetahui apakah variabel dependen berkorelasi dengan dirinya sendiri. Maksud korelasi dengan dirinya sendiri adalah bahwa nilai dari variabel dependen tidak berhubungan dengan nilai variabel itu sendiri, baik nilai periode sebelumnya atau nilai periode sesudahnya.

Pengujian autokorelasi dilakukan untuk melihat apakah di antara kesalahan pengganggu yang saling berurutan terjadi korelasi atau tidak. Pengujian autokorelasi ini umumnya dilakukan dengan menggunakan uji Durbin Watson, dimana nilai diperoleh secara langsung dari perhitungan komputer. Adapun prosedur pengujiannya adalah sebagai berikut :

1) Ho tidak ada autokorelasi positif jika :

d < dl

= menolak Ho

d > dU

= tidak menolak Ho

dl £ d £ dU

= pengujian tidak meyakinkan

2) Ho tidak ada autokorelasi negatif jika :

d > 4-dl

= menolak Ho

d < 4-dU

= tidak menolak Ho

4 – dU £ d £ 4-dl = pengujian tidak meyakinkan

3) Ho tidak ada autokorelasi positif maupun negatif jika : 3) Ho tidak ada autokorelasi positif maupun negatif jika :

= pengujian tidak meyakinkan

d. Uji Heteroskedastisitas Suatu asumsi kritis dari model regresi linier adalah asumi heteroskedastisitas. Asumsi heteroskedastisitas adalah asumsi dalam regresi di mana varians dari residual tidak sama untuk satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Dalam regresi, salah satu asumsi yang harus dipenuhi adalah bahwa varians dari residual dari satu pengamatan ke pengamatan lain tidak memiliki pola tertentu. Pola yang tidak sama ini ditunjukkan dengan nilai yang tidak sama antar satu varians dari residual. Gejala varians yang tidak sama ini disebut dengan gejala heteroskedastisitas. Sedangkan adanya gejala varians residual yang sama dari satu pengamatan ke pengamatan lain disebut dengan homoskedastisitas.

Untuk menguji heteroskedastisitas salah satunya adalah dengan melihat penyebaran dari varians residual, dimana penyebaran tersebut dapat dilihat dari grafik atau plot. Berdasarkan plot tersebut dapat disimpulkan bahwa jika plot terpencar dan tidak membentuk pola tertentu, maka tidak terjadi gejala homoskedastisitas.

e. Uji Linearitas Uji linearitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah bentuk regresi linear atau non linear. Pengujian linearitas dapat dilakukan dengan berbagai cara. Salah satu cara adalah dengan menggunakan Uji F. Bentuk regresi dikatakan linear bila harga uji F memiliki signifikansi lebih dari 0,05. Cara lainnya adalah dengan melihat grafik hubungan antara variabel dependen dan variabel independen. Dalam penelitian ini, uji linearitas dilakukan dengan metode grafik, yaitu grafik antara residu dengan Y-topi.