PERMASALAHAN MAKSUD, TUJUAN DAN MANFAAT RUANG LINGKUP

Lalulintas bergerak pada saat mulai hijau sampai akhir periode hijau, dan beberapa kendaran masih akan lewat melalui lampu kuning amber pada lajur lalulintas maksimum yang keluar dari antrian yang disebut sebagai arus jenuh saturation flow . Waktu hijau, dimana lalulintas maksimum keluar dari antrian adalah pada saat waktu hijau efektif effective green time. Keadaan lain juga ditujukan pada saat mulai berjalan setelah berhenti pada lampu merah adalah waktu hilang lost time dipersimpangan. Waktu hilang pada umumnya untuk perencanaan sinyal lampu lalulintas dipersimpangan diperkirakan beberapa detik. Adanya waktu hilang ini menunjukkan bahwa proporsi waktu hijau untuk hak berjalan disesuaikan dengan lalulintas setempat. Rangkaian pengulangan lampu hijau, lampu merah dan lampu kuning merupakan satu siklus sinyal, dan lamanya disebut waktu siklus cycle time. Pengulangan waktu sinyal tersebut menentukan unjuk kerja performance sinyal lampu lalulintas dengan meminimasi tundaan, antrian, dan akan meningkatkan kapasitas. Waktu siklus pada perencanaan waktu sinyal lalulintas disediakan minimal 25 detik dan maksimal 120 detik. Dengan demikian, perencanaan waktu siklus merupakan bagian yang paling penting dalam perancangan waktu sinyal.

I.2. PERMASALAHAN

Sejalan dengan peningkatan tuntutan lalulintas, tingginya tingkat kemacetan dan rendahnya tingkat pelayanan maka perlu diadakan beberapa studi yang berhubungan dengan pengaturan lalulintas. Hubungan yang akan ditinjau dalam penulisan ini adalah hubungan antara panjang antrian dengan tundaan pada Universitas Sumatera Utara persimpangan yang menggunakan lampu. Perhitungan antrian akan menggunakan beberapa metode pendekatan. Dari hasil ini akan diperoleh nilai panjang antrian maksimum yang terjadi pada jam puncak. Hasil akhir akan diperoleh adalah melihat hubungan antara panjang antrian dengan tundaan.

I.3. MAKSUD, TUJUAN DAN MANFAAT

Dengan melihat latar belakang masalah yang ada, maksud dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi besarnya tundaan dan melihat kinerja operasional pada persimpangan yang berlampu lalulintas dengan metode Manual Kapasitas Jalan Indonesia MKJI 1997 dan Highway Capacity ManualHCM Adapun tujuan yang ingin dicapai dari studi ini adalah: 1. Mengetahui karakteristik volume dan kapasitas capacity pada ruas jalan yang diteliti. 2. Mendapatkan nilai panjang antrian yang terjadi dipersimpangan yang diamati. 3. Untuk mengetahui tundaan maksimum pada jam-jam puncak. 4. Melihat hubungan antara panjang antrian dengan tundaan yang diperoleh dipersimpangan yang diteliti. Manfaat dari hasil perhitungan panjang antrian dengan tundaan pada persimpangan berlampu, diharapkan pada setiap perencanaan persimpangan agar diperhatikan pengaruh lamanya waktu siklus signal timing, waktu hijau efektif dan waktu merah efektif. Dengan demikian persimpangan tersebut dapat meningkatkan kapasitasnya dan meminimalkan antrian yang terjadi. Universitas Sumatera Utara

I.4. RUANG LINGKUP

Pedoman pembahasan analisa antrian persimpangan bersinyal dengan pengaturan sinyal tetap fixed time signal adalah Manual Kapasitas Jalan Indonesia, 1997. Antara lain:  Klasifikasi kendaraan, yaitu : Kendaraan Ringan LV, Kendaraan Berat HV, Kendaraan Bermotor MC dan Kendaran Tidak Bermotor UM. Kendaraan ringan meliputi mobil pribadi, penumpang umum, mini bus dan pick up. Kendaraan Berat meliputi bus, truk ringan dan truk berat. Kendaraan bermotor meliputi sepeda motor, toyoko, dan becak bermotor. Kendaraan tidak bermotor meliputi sepeda dan becak dayung.  Pedoman perhitungan data yang diperlukan untuk menghitung kapasitas, antrian dan tundaan pada persimpangan yang akan diteliti diperlukan data- data antara lain: Keadaan geometrik jalan untuk lebar jalur, jumlah jalur, jumlah pendekatan yang direncanakan, arus jenuh, batas lamanya waktu siklus, waktu hijau, waktu merah, kehilangan waktu, serta jumlah arus lalulintas aktual dan persentase jenis kendaraan yang datang kearah persimpangan tersebut. Lokasi yang dinilai cukup padat arus lalulintas adalah simpang Jl. Gatot Subroto dengan Jl. sunggal- Jl. kapten muslim Medan. Pertimbangan untuk menganalisa Universitas Sumatera Utara antrian pada persimpangan tersebut adalah besarnya arus lalulintas yang menyebabkan terjadinya kemacetan total pada waktu jam sibuk peak hour. Antrian tersebut menimbulkan tundaan yang merupakan besaran atau parameter yang secara subyektif paling dirasakan atau dialami pemakai jalan. Pola arus lalulintas yang dipakai adalah terlindung opposed untuk dua fase, artinya konflik-konflik primer yang dipisahkan.

I.5. PEMBATASAN MASALAH