antrian pada persimpangan tersebut adalah besarnya arus lalulintas yang menyebabkan terjadinya kemacetan total pada waktu jam sibuk peak hour.
Antrian tersebut menimbulkan tundaan yang merupakan besaran atau parameter yang secara subyektif paling dirasakan atau dialami pemakai jalan. Pola arus
lalulintas yang dipakai adalah terlindung opposed untuk dua fase, artinya konflik-konflik primer yang dipisahkan.
I.5. PEMBATASAN MASALAH
Agar pembahasan dalam penelitian ini lebih terarah, pembatasan masalah penelitian dibatasi dengan adanya kriteria yang digunakan dalam memilih lokasi
penelitian, yaitu: 1. Analisa panjang antrian dengan tundaan pada persimpangan bersinyal jalan
Jalan Gatot Subrotodengan jalan sunggal-jalan Kapten muslim Medan ini dibatasi hanya mengevaluasi besarnya tundaan karena interaksi lalulintas
dengan gerakan lainnya pada persimpangan Tundaan Lalulintas dan karena perlambatan dan percepatan saat membelok pada suatu simpang
danatau berhenti karena lampu merah Tundaan Geometri. 2. Lokasi simpang yang dipilih adalah merupakan persimpangan bersinyal
signalized intersection dengan memakai waktu pengaturan tetap fixed
time signal 3. Arus lalulintas yang dihitung pada persimpangan dengan cara manual
mewakili: Kendaraan Ringan LV, Kendaraan Berat HV, Kendaraan Bermotor MC, dan Kendaraan Tidak Bermotor UM.
Universitas Sumatera Utara
4. Penelitian pada lokasi ruas jalan yang ditinjau dilakukan selama tiga hari yang dianggap mewakili adalah Senin, Rabu, dan Sabtu dengan
pertimbangan bahwa senin merupakan hari yang mengawali orang untuk bekerja, hari rabu merupakan hari yang mewakili hari-hari selanjutnya atau
hari biasa dimana orang melakukan perjalanan rutin dan hari sabtu merupakan hari yang mewakili hari libur. Dimulai pada pagi hari jam 07.00
WIB – 19.00 WIB dengan periode pengamatan selama 2 jam pagi, 2 jam siang dan 2 jam sore dengan interval waktu selama 15 menit.
I.6. METODOLOGI
Untuk parameter persimpangan yang diukur secara langsung dilapangan adalah keadaan lalulintas seperti arus jenuh dan volume lalulintas. Sebelum
melakukan survey lalulintas pada persimpangan, pertama sekali yang dilakukan adalah survey kondisi lapangan yang meliputi geometrik persimpangan, waktu
hijau, waktu kuning, panjang sinyal serta data pendukung lainnya. Pelaksanaan studi hubungan antara panjang antrian dengan tundaan pada
persimpangan berlampu ini dilakukan dengan metode sebagai berikut:
1. Metode Observasi
Metode ini dilakukan dengan cara melaksanakan survey lalulintas meliputi pengukuran data arus lalulintas aktual dan data arus lalulintas pada
keadaan jenuh yang bertujuan mendapatkan parameter-parameter yang mempengaruhi kapasitas persimpangan.
Universitas Sumatera Utara
Data yang didapat disebut sebagai: Data primer.
Berupa data-data yang didapatkan melalui pengumpulan data-data dilapangan dengan melalui survey dilokasi persimpangan secara visual,
observasi dan pencatatan dimana data-data tersebut akan dipakai sebagai data baku dalam perhitungan dan penganalisaan tingkat pelayanan
persimpangan dan perencanaan lampu signal lalulintas.
2. Metode Analitis
Metode analitis yang akan dipergunakan dalam menganalisa kapasitas, antrian, dan tundaan pada persimpangan berlampu ini dilakukan dengan
konsep yang dikembangkan oleh Manual Kapasitas Jalan Indonesia MKJI 1997 dan Highway Capacity ManualHCM . Untuk
mengetahui jumlah arus lalulintas dari suvey yang ada maka digunakan rumus-rumus perhitungan mengenai lalulintas dengan standar perkotaan,
rumus-rumus tundaan dan kapasitas dari suatu persimpangan. Data yang didapat disebut sebagai:
Data sekunder. Data sekunder didapatkan melalui asumsi-asumsi dan teori-teori yang
diperoleh melalui buku-buku literatur yang berhubungan dengan kapasitas, lalulintas dan persimpangan.
Universitas Sumatera Utara
I.7. SISTEMATIKA PEMBAHASAN
Pembahasan masalah “Analisa Panjang Antrian Dengan Tundaan Pada Persimpangan Bersignal Simpang Sei Sikambing Medan” ini dengan sistematika
sebagai berikut: BAB I. PENDAHULUAN
Bab ini akan mengawali penulisan dengan menguraikan latar belakang masalah yang dibahas, tujuan penulisan, ruang lingkup masalah, metodologi serta
sistematika permasalahan. BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
Menguraikan tentang dasar-dasar umum tentang arus lalulintas, persimpangan, kapasitas, metode-metode dan studi yang mempelajari arus jenuh,
antrian dan tundaan pada persimpangan. BAB III. PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
Bab ini berisikan langkah-langkah pemecahan masalah yang akan dibahas, meliputi langkah-langkah pengumpulan data dan cara-cara pengolahan data
sebagai bahan untuk penilaian antrian dengan tundaan pada persimpangan. BAB IV. ANALISA DATA DAN DISKUSI
Menguraikan perhitungan panjang antrian dengan tundaan untuk menilai kondisi persimpangan dan menampilkan data hasil perhitungan.
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisikan kesimpulan dan saran yang dapat diambil setelah
pembahasan seluruh masalah.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 1.1. bagan Prosedur Perhitungan
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
II.1. Umum
Pengaturan lalulintas pada persimpangan merupakan hal yang paling kritis dalam pergerakan lalulintas. Pada simpang dengan arus lalulintas yang besar,
sangat diperlukan pengaturan menggunakan lampu lalulintas. Pengaturan dengan lampu lalulintas ini diharapkan mampu mengurangi antrian yang dialami oleh
kendaraan dibandingkan jika tidak menggunakan lampu lalulintas. Identifikasi masalah menunjukkan lokasi kemacetan terletak pada
persimpangan atau titik-titik tertentu yang terletak pada sepanjang ruas jalan. Sebab-sebab terjadinya kemacetan dipersimpangan biasanya sederhana, yaitu
permasalahan dari konflik pergerakan-pergerakan kendaraan yang membelok dan pengendaliannya. Permasalahan pada ruas jalan timbul karena adanya gangguan
terhadap kelancaran arus lalulintas yang ditimbulkan dari akses jalan, dari bercampurnya berbagai jenis kendaraan atau dari tingkah laku pengemudi.
Karena ruas jalan pada persimpangan harus digunakan bersama-sama, maka kapasitas suatu ruas jalan dibatasi oleh kapasitas persimpangan pada kedua
ujungnya, disamping itu permasalahan keselamatan umumnya juga timbul dipersimpangan. Sebagai akibat kapasitas jaringan jalan dan keselamatan terutama
ditentukan oleh kondisi persimpangan tersebut. Terdapat 32 titik konflik pada suatu persimpangan dengan empat cabang.
Untuk mengurangi jumlah titik konflik yang ada, dilakukan pemisahan waktu pergerakan arus lalulintas. Waktu pergerakan arus lalulintas yang terpisah ini
Universitas Sumatera Utara