hukum pembagian
waris melalui
asas perdamaian
shulh dengan
mengenyampingkan ketentuan nash yang qoth’i.
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
1. Pembatasan Masalah Sebelum pada perumusan masalah, keluasan kajian skripsi ini akan dibatasi
pada suatu tema yang menjadi pusat kajian “Kedudukan al-Shulhu dalam Kewarisan Menurut Fiqh dan Hukum Islam di Indonesia”.
Adapun yang dimaksud dengan shulh ini adalah jalan perdamaian yang dilakukan oleh ahli
waris dalam menyelesaikan perkara waris. Sedangkan fiqh disini adalah pendapat para imam mazhab yang terdapat dalam kitab-kitab fiqh klasik. Dan hukum Islam
di Indonesia adalah hukum yang sudah di sahkan oleh negara dalam hal ini adalah Kompilasi Hukum Islam KHI. Dari tema tersebut bisa dilakukan peninjauan
dari segi hukum Islam tentang kewarisan sebagai perbandingan.
2. Perumusan Masalah Hukum waris adalah satu-satunya hukum yang diterangkan oleh Allah di
dalam al-Qur’an dengan sangat rinci, supaya tidak terjadi pertengkaran atau perselisihan diantara ahli waris. Hukum waris adalah hukum yang qath’i, dimana
setiap kaum muslim wajib menggunakan hukum tersebut, dan apabila tidak menggunakkannya maka berdosalah dia. Namun belakangan ini di masyarakat
sering terjadi pembagian waris dengan sistim perdamaian shulh. Dalam
pembagian waris ini tidak menggunakan aturan-aturan yang sudah dijelaskan dalam al-Qur’an. Dari kasus tersebut, terdapat tindakan menyimpang dari hukum
yang sudah qath’i yaitu dengan menggunakan perdamaian. Artinya tidak ada lagi bagian 12, 13, 14, 16, 18, 23 furud al-muqaddaroh, akan tetapi mereka
menggunakan pembagian sama rata dari harta yang ditinggalkan itu. Dari permasalahan tersebut, penulis ingin mengetahui kekuatan hukum tentang
perdamaian shulh yang terjadi pada pembagian waris menurut “Perspektif fiqh dan hukum Islam di Indonesia tentang pembagian warisan dengan konsep al-
shulhu ”.
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Skripsi yang penulis buat ini, seperti yang telah dibatasi dan dirumuskan di atas bertujuan “untuk mengetahui konsep fiqh dan hukum Islam di Indonesia dalam
Kompilasi Hukum Islam KHI tentang penyelesaian waris dengan jalan perdamaian”.
Adapun manfaat dari penulisan skripsi ini, penulis membagi dua bagian yaitu: 1.
Kegunaan teoritis, yaitu pengembangan ilmu pengetahuan terutama dalam bidang kewarisan untuk menambah wawasan pengetahuan bidang kewarisan,
khususnya mengenai hukum pembagian warisan dengan cara perdamaian shulh.
2. Kegunaan praktis, yaitu dengan hasil penulisan ini diharapkan dapat
bermanfaat bagi masyarakat, dan dapat dijadikan sebagai motifasi untuk mendalami ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang kewarisan.
D. Metode Penelitian