Rumusan masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Ruang Lingkup

2 setelah reaksi, terjadinya pembentukan sabun, serta sulitnya pemisahan dalam pemurnian biodiesel [7,8,9]. Berdasarkan literatur yang ditinjau, cairan ionik telah berhasil digunakan sebagai katalis dalam produksi biodiesel secara transesterifikasi dengan kinerja yang baik, konversi yang lebih tinggi serta selektivitas dalam produksi biodiesel dan konversi gliserol [10]. Reddy, dkk., 2014 melakukan percobaan sintesis biodiesel dari minyak Jatropha curcas menggunakan cairan ionik liquid yaitu choline hydroxide ChOH dan choline imidazolium ChIM sebagai katalis dan menghasilkan yield sebesar 95 [11]. Yanfei, dkk., 2013 juga telah melaporkan produksi biodiesel dari minyak kedelai menggunakan katalis asam brønsted-type ionic liquid dan menghasilkan yield sebesar 94,8 [12]. Fan, dkk., 2013 telah melakukan sebuah percobaan yang menunjukkan tentang penggunaan cairan ionik basa sebagai katalis secara transesterifikasi untuk sintesis biodiesel berbasis minyak kedelai dengan alkohol berupa metanol, dimana cairan ionik kolin hidroksida ChOH memiliki reaksi katalitik yang baik dibandingkan cairan ionik lainnya, rasio molar optimum metanol : minyak kedelai adalah 9:1 dengan dosis katalis 4 wt, suhu operasi yang paling sesuai 60 o C selama 2,5 jam menghasilkan yield sebesar 95 tanpa adanya pembentukan sabun dan telah dikatakan bahwa cairan ionik menarik untuk dieksplorasi. Pada produksi biodiesel, kolin hidroksida ini digunakan dalam pembuatan biodiesel sebagai katalis. Katalis Kolin hidroksida ChOH menunjukkan aktivitas katalitik yang lebih baik dibandingkan dengan katalis cairan ionik basa lainnya [13]. Oleh karena itu, diperlukan kajian lebih lanjut tentang penggunaan katalis kolin hidroksida serta mengeksplorasi kondisi yang optimal dalam pembuatan biodiesel berbasis CPO secara transesterifikasi.

1.2 Rumusan masalah

Baru-baru ini, katalis choline hydroxide ChOH digunakan sebagai pengganti katalis basa yang umum digunakan dalam pembuatan biodiesel karena dapat mereduksi kelemahan katalis basa tersebut yaitu selain dapat digunakan kembali, ChOH juga tidak membentuk sabun saat proses pembuatan biodiesel sehingga tidak akan menurunkan konversi yield biodiesel. Universitas Sumatera Utara 3 Oleh sebab itu perlu diteliti lebih lanjut pengaruh waktu, dosis katalis, dan rasio molar etanol terhadap bahan baku dalam pembuatan biodiesel dari bahan baku CPO melalui proses transesterifikasi menggunakan etanol dan katalis choline hydroxide ChOH.

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah mencari konndisi optimum dari variabel proses dengan mengkaji pengaruh waktu, dosis katalis dan rasio molar etanol : CPO terhadap yield.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian yang dilakukan adalah : 1. Memberikan alternatif katalis basa homogen choline hydroxide ChOH dalam sintesis biodiesel berbasis CPO melalui transesterifikasi. 2. Memberikan informasi dasar kelayakan proses untuk sintesis biodiesel yang dihasilkan. 3. Meningkatkan nilai ekonomis dari crude palm oil CPO yang merupakan produk dasar dari perkebunan kelapa sawit di Indonesia.

1.5 Ruang Lingkup

Bahan baku yang digunakan adalah Crude Palm Oil CPO yang diperoleh dari Pusat Penelitian Kelapa Sawit PPKS, alkohol yang digunakan adalah etanol C 2 H 5 OH dan katalis choline hydroxide ChOH. Reaksi transesterifikasi dilakukan dengan temperatur konstan 70 °C dan kecepatan pengadukan 400 rpm [14]. Variabel proses diperoleh dari program STATISTICA Trial Version dengan menentukan central point dan batas atas dan batas bawah dengan interval yang sama : Tabel 1.1 Perlakuan Terkode untuk Variabel Proses Perlakuan Perlakuan Terkode -1 1 Jumlah Katalis 3 4 5 Rasio Mol Reaktan 6:1 9:1 12:1 Waktu menit 60 90 120 Universitas Sumatera Utara 4 Analisis yang dilakukan adalah : 1. Analisis kadar air bahan baku CPO 2. Analisis kadar Free Fatty Acid FFA bahan baku CPO 3. Analisis komposisi bahan baku CPO dan biodiesel yang dihasilkan dengan menggunakan GCMS 4. Analisis viskositas biodiesel yang dihasilkan dengan metode tes ASTM D 445 5. Analisis densitas biodiesel yang dihasilkan dengan metode tes OECD 109 Universitas Sumatera Utara 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA