Persiapan Prabedah PENATALAKSANAAN KASUS HIPOPLASIA MANDIBULA

BAB V PENATALAKSANAAN KASUS HIPOPLASIA MANDIBULA

DENGAN KOMBINASI TEKNIK OSTEODISTRAKSI DAN GENIOPLASTI Kombinasi teknik osteodistraksi dan genioplasti merupakan teknik yang sangat efektif untuk mengkoreksi defisiensi mandibula seperti hipoplasia mandibula. 6 Teknik osteodistraksi dan genioplasti dilakukan melalui tahap-tahap yang meliputi prabedah, bedah dan pasca bedah.

5.1 Persiapan Prabedah

Tindakan osteodistraksi dan genioplasti dilakukan dengan sangat hati-hati, dengan melakukan pemeriksaan prabedah, termasuk wawancara mengenai maksud dan tujuan perawatan yang diinginkan oleh pasien dan apa yang diharapkan sebagai hasil perawatan. Hal ini penting untuk mempersamakan persepsi untuk menunjang keberhasilan perawatan selanjutnya. Agar pemeriksaan akurat, maka sebelum tindakan bedah dilakukan pemeriksaan klinis, pemeriksaan laboratorium, analisa radiografi, dan analisa model studi. 3,6 Pasien diperiksa dari arah frontal, lateral, dan posisi submental untuk melihat defesiensi anteroposterior, sagital, transversal serta asimetri fasial. Seluruh region kepala diperiksa termasuk dahi, hidung, zigoma, maksila, mandibula dan dagu. 3 Untuk pemeriksaan dagu sebagai pendukung teknik genioplasti antara lain dilakukan rontgen foto : 6 Universitas Sumatera Utara - foto wajah depan, sentrik oklusi, bibir rileks. - foto wajah depan, sentrik oklusi, senyum lebar. - foto wajah samping kiri, sentrik oklusi, bibir rileks. - foto wajah samping kiri, sentrik oklusi, senyum lebar. - foto wajah samping kanan, sentrik oklusi, bibir rileks. - foto wajah samping kanan, sentrik oklusi, senyum lebar. - foto oklusi dari gigi depan. - foto lengkung gigi rahang atas dengan bantuan cermin. - foto lengkung gigi rahang bawah. Selain itu, untuk pemeriksaan genioplasti dilakukan pula analisa sefalometri. Untuk pasien dengan hipoplasia mandibula, foto profil dari samping akan jelas terlihat posisi dagu agak kebelakang dibandingkan dengan profil yang anterognatik dan mesognatik gambar 12. 6 Gambar 12.Anterognatik,mesognatik,retrognatik.Narlan Su mawinata,dkk.Kumpulan makalah ilmiah.Jakarta;1994:37-42 Universitas Sumatera Utara Untuk melihat perbedaan ukuran maksila dan mandibula antara kedua sisi dievaluasi dengan cara menyuruh pasien menggigit tongue blade kemudian dilihat kesejajaran dataran oklusal. 3 Pemeriksaan laboratorium terdiri atas pemeriksaan darah lengkap, urine rutin dan thoraks foto. 5 Analisa radiografi merupakan salah satu faktor yang penting yang sangat membantu dalam merencanakan jenis perawatan. Radiografi yang digunakan adalah panoramik, sefalometri anteroposterior, lateral dan CT scan tiga dimensi. 5,6 Panoramik digunakan untuk melihat gambaran bentuk mandibula dan kondilus, keadaan gigi dan dagu yang pemeriksaannya telah disebutkan diatas. Sefalometri dibutuhkan untuk menganalisa garis dan sudut yang dibentuk oleh titik- titik penting yang menjadi panduan dalam menentukan arah dan besarnya distraksi dan hubungannya dengan strukutur kranial. 5 Melalui perhitungan gambar sefalometri pasien diberitahu prediksi perubahan pada mukanya. Apabila sarana program komputer untuk sefalometri ada, dapat ditunjukkan kemungkinan hasil perawatannya secara simulasi. 6 CT scan diperlukan untuk menggambarkan anomali fasial dan membantu merencanakan lokasi distraksi, osteotomi, dan penempatan alat distraksi. Model studi juga sangat membantu perencanaan perawatan. Pembuatan model gips sebanyak dua pasang, satu untuk model studi dan satunya diperlukan untuk dipotong sebagai operasi percobaan pada model mock surgery. 5,6 Hal-hal yang dianalisa pada model studi adalah bentuk lengkung rahang, simetri, overjet, overbite, curve of spee, dan kondisi gigi jumlah, ukuran, diastema dan rotasi. 3 Universitas Sumatera Utara Kelainan sistemik yang disebabkan oleh suatu hipoplasia mandibula seperti sindroma Treacher Collins, Hemifasial mikrosomia, sindroma Pierre Robin serta perawatannya harus diperhatikan. Selain itu usia dan potensi perkembangan tulang, status gizi, serta oral higiene, jumlah dan lebar serta panjang tulang yang dibutuhkan, status psikososial, kondisi nutrisi serta status kesehatan umum sangat mempengaruhi rencana perawatan yang akan diterapkan. Perawatan pada kasus hipoplasia mandibula juga sangat kompleks, oleh karena itu dibutuhkan kerjasama antar tim dokter spesialis yaitu dengan spesialis ortodontis yang berperan dalam merawat maloklusi gigi penderita. Peran seorang ortodontis dalam rencana perawatan misalnya pembuatan model studi, bite-registration dan sefalometri. 3

5.2 Teknik bedah