Ciri-Ciri Pimpinan Yang Baik

mengambil keputusan dan melakukan kegiatan menurut kehendak masing-masing. Pemimpin hanya memfungsikan dirinya sebagai penasihat, yang dilakukan dengan memberi kesempatan untuk berkompromi atau bertanya bagi anggota kelompok yang memerlukannya. Sehingga apabila tidak seorang pun orang-orang yang dipimpin atau bawahan yang mengambil inisiatif untuk menetapkan suatu keputusan dan tidak pula melakukan sesuatu kegiatan maka kepemimpinan dan keseluruhan kelompok organisasi tidak berfungsi.

4. Ciri-Ciri Pimpinan Yang Baik

Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang berdasarkan pancasila dan memiliki wibawa dan daya untuk membawa serta dan memimpin masyarakat lingkungannya ke dalam orang – orang yang kesadaran kehidupan masyarakat dan kenegaraannya berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Aspek kepemimpinan Pancasila adalah sikap konsisten dan konsekuen dalam menghayati dan mengamalkan Pancasila ; semangat kekeluargaan merupakan suatu unsur dari kepemimpinan Pancasila. Seorang pemimpin harus bersikap sebagai pengasuh yang mendorong, menuntun dan membimbing asuhannya. Dengan kata lain beberapa asas utama dari kepemimpinan Pancasila adalah : Ing ngarso sang tuludo : seorang pemimpin harus mampu lewat sifat dan perbuatannya menjadikan dirinya pola anutan dan ikutan bagi orang – orang yang dipimpinnya. Universitas Sumatera Utara Ing madya mangun karso : seorang pemimpin harus mampu membangkitkan semangat berswakarsa dan berkreasi pada orang – orang yang dibimbingnya. Tut wuri handayani : mengikuti dari belakang dengan berwibawa, bahwa seorang pemimpin harus mendorong orang – orang yang dipimpinnya agar berani jalan di depan dan berani bertanggung jawab. Misalnya pimpinan memberikan kesempatan sepenuhnya kepada bawahannya untuk menyelesaikan pekerjaan dan masalah yang dihadapi dalam unit kerjanya, secara diam – diam pimpinan memantau dan mengawasinya agar tidak terjadi hal – hal yang tidak diharapkan, jadi pimpinan tetap bertanggung jawab dalam setiap pekerjaan bawahannya. Hasibuan : 2006 : 197 Tugas terpenting dan terutama dari seorang pemimpin adalah untuk memimpin orang, memimpin pelaksanaan pekerjaan dan melaksanakan sumber – sumber material. Menurut Rivai 2003 : 5 untuk melaksankan tugas itu dengan baik, seorang pemimpin harus memiliki ciri – ciri sebagai berikut: a. Memiliki kondisi yang sehat sesuai dengan tugasnya.Tugas kepemimpinan tertentu menurut sifat kesehatan tertentu pula. b. Berpengetahuan luas. Berpengetahuan luas tidak diidentikkan dengan pendidikan tinggi, tetapi pandangannya sempit, yaitu terbatas pada keahliannya saja. Sebaliknya banyak orang yang tidak berpendidikan tetapi karena pengalaman dan kemauan keras untuk self-development memiliki pengetahuan yang luas tentang banyak hal. c. Mempunyai keyakinan, bahwa organisasi akan berhasil mencapai tujuan yang telah ditentukan melalui dan berkat kepemimpinannya. Kepercayaan Universitas Sumatera Utara pada diri sendiri merupakan modal yang sangat besar dan penting artinya bagi seorang pemimpin. d. Mengetahui dengan jelas sifat hakiki dan kompleksitas dari tujuan yang hendak dicapai. Pada umumnya semakin besar suatu organisasi semakin rumit pula sifat dan ruang lingkup tujuan yang hendak dicapai dan semakin kompleks pula kegiatan – kegiatan yang harus dilaksanakan untuk mencapai tujuan itu. e. Memiliki stamina atau daya kerja dan antusias yang besar. Pekerjaan memimpin pada dasarnya adalah pekerjaan mental yang tidak dimulai pada waktu pimpinan tiba di ruang kerjanya di pagi hari, dan dapat dihentikan pada waktu ia ingin pulang ke rumahnya di siang atau sore hari. Di samping itu stamina pekerja sangat diperlukan karena ia menduduki jabatan pimpinan, tambahan pula semakin tinggi kedudukan seseorang, ia semakin kesepian dalam melaksanakan tugasnya. f. Gemar dan cepat mengambil keputusan. Karena tugas terpenting dari seorang pimpinan adalah untuk mengambil keputusan yang harus dilaksanakan oleh orang lain, maka ia harus mempunyai keberanian mengambil keputusan dengan cepat, terutama di dalam keadaan darurat yang tidak dapat menunggu. Penundaan pengambilan keputusan pada hakekatnya merupakan suatu kelemahan yang tidak boleh dimiliki seorang pemimpin yang baik. g. Objektif dalam arti dapat menguasai emosi dan lebih banyak menggunakan rasio. Seorang pemimpin yang emosional akan kehilangan Universitas Sumatera Utara objektivitasnya karena tindakannya yang tidak lagi dengan akal sehat personal like and dislike baik terhadap seseorang, maupun terhadap pemakaian alat-alat yang diperlukan. h. Adil dalam memperlakukan bawahan. Yang dimaksud dalam keadilan disini adalah kemampuan memperlakukan bawahan atas dasar kapasitas kerja bawahan itu, terlepas dari ikatan keluarga dan lain sebagainya. Juga keadilan disini berarti kesanggupan untuk mengenal dan mengkompensasikan pelaksanaan tugas yang baik oleh bawahan dan kemampuan memberi koreksi dan bimbingan kepada bawahan yang kurang cakap. Seorang pemimpin yang dalam menggerakkan bawahannya selalu atau sering bersifat punitive tidak dapat dikatakan sebagai pemimpin yang baik. i. Menguasai prinsip-prinsip human relations. Karena hubungan relation adalah inti dari kepemimpinan, maka seorang pemimpin yang baik harus dapat memusatkan perhatian, tindakan dan kebijaksanaannya kepada pembinaan team work, yang intim dan harmonis. Hal ini pula berarti kemampuan untuk membedakan manusia dengan alat-alat produksi lainnya. j. Menguasai tekhnik-tekhnik berkomunikasi. Berkomunikasi dengan pihak luar baik tertulis maupun secara lisan sangat perlu, karena melalui saluran komunikasilah, instruksi, nasehat, saran, ide, berita informasi dan bimbingan disampaikan. Menguasai teknik- teknik berkomunikasi sekaligus berarti pula penguasaan bahasa yang biasa dipergunakan dalam Universitas Sumatera Utara organisasi. Seseorang yang gugup merupakan manifestasi ketidakmampuan berkomunikasi dengan pihak lain. k. Dapat dan mampu bertindak sebagai penasehat, guru dan kepala terhadap bawahannya tergantung atas situasi dan masalah-masalah yang dihadapi. Dalam hubungan ini harus diperhatikan pula sifat-sifat bawahan yang dihadapi. l. Mempunyai gambaran yang menyeluruh tentang semua aspek kegiatan organisasi. Seorang pemimpin yang baik tidak boleh menganak emaskan suatu bagian di dalam organisasi dan menganak tirikan yang lain. Dalam hal ini seora dimaklumi bahwa pemimpin menjadi seorang “generalist”. Harus dimaklumi bahwa tidak ada seorang manusia pun yang serta merta memiliki sifat atau ciri-ciri tersebut diatas. Karena itu sangat penting bagi seorang pemimpin untuk menganalisis diri sendiri untuk melihat ciri-ciri kepemimpinan apa yang dimilikinya dan ciri-ciri apa yang masih perlu dikembangkan melalui pendidikan, baik yang bersifat formal maupun yang terutama yang bersifat informal. Menurut Ordway tead dalam Kartini 2005 : 44 Ciri-ciri pimpinan yang baik antara lain: 1. Memiliki wibawa dan daya agar mampu membimbing serta memimpin bawahannya dengan baik. 2. Memiliki kemampuan yang baik sehingga mampu berpikir lebih baik dan rasional dalam menanggulangi masalah yang timbul setiap saat. Universitas Sumatera Utara 3. Memiliki tanggung jawab serta dapat dipercaya untuk memegang rahasia perusahaan, serta mempunyai ide-ide yang cemerlang dalam rangka memajukan perusahaan yang dipimpinnya. 4. Mampu bekerjasama dengan bawahannya, dimana pimpinan bertugas menentukan tugas para bawahannya serta mengawasi pelaksanaan pekerjaan tersebut agar berjalan dengan lancar. 5. Memiliki kesetiaan kepada perusahaan yang dipimpinnya dan juga setia dalam membimbing bawahannya serta mau berusaha untuk mengembangkan perusahaan semaksimal mungkin. Tugas dan Tanggung Jawab Pimpinan Organisasi suatu perusahaan dapat dipandang sebagai suatu wadah atau tempat orang bekerjasama untuk melakukan kegiatan dalam mencapai tujuan yang telah dtentukan. Dalam organisasi terdapat orang-orang yang bekerja dengan perasaannya serta menggunakan alat-alat dan perlu digerakkan menuju sasaran yang akan dicapai. Untuk itu perlu suatu kepemimpinan yang efektif agar semuanya dapat terlaksana dengan baik. Seperti manajemen, kepemimpinan telah didefenisikan dengan berbagai cara yang berbeda oleh ahli yang berbeda pula. Menurut Bernard dalam Hasibuan 2006 : 197 menjelaskan bahwa : Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi kegiatan yang diorganisasi dalam kelompok di dalam usahanya mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan. Berdasarkan defenisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan adalah bagian terpenting dari manajemen dan merupakan kemampuan yang dimiliki Universitas Sumatera Utara seseorang untuk mempengaruhi orang lain agar bekerja untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Dalam kenyataannya para pimpinan dapat mempengaruhi moral dan kepuasan kerja, kualitas kehidupan kerja dan terutama tingkat prestasi suatu organisasi. Para pemimpin juga memainkan peranan kritis dalam membantu kelompok, organisasi masyarakat untuk mencapai tujuan mereka. Usaha sistematis yang dilakukan oleh para ahli dan para peneliti untuk memahami kepemimpinan adalah mengidentifikasikan sifat-sifat pemimpin. Menurut Handoko 2003 : 297 dalam penelitiannya telah menemukan sifat-sifat kepemimpinan yang efektif, yaitu : 1. Kemampuan dalam kedudukannya sebagai pengawas atau pelaksana fungsi-fungsi dasar manajemen. 2. Kebutuhan akan prestasi dalam pekerjaan mencakup tanggung jawab dan keinginan untuk sukses. 3. Kecerdasan mencakup kebijakan, pemikiran yang kreatif dan daya pikir. 4. Ketegasan atau kemampuan untuk membuat keputusan-keputusan dan memecahkan masalah dengan cepat dan tepat. 5. Kepercayaan diri atau pandangan terhadap dirinya sebagai kemampuan untuk menghadapi masalah. 6. Inisiatif atau kemampuan untuk bertindak, mengembangkan serangkaian kegiatan dan menemukan cara-cara baru. Pandangan tentang kepemimpinan memusatkan pada gaya kepemimpinan dalam hubungannya dengan bawahan. Para peneliti telah mengidentifikasikan 2 Universitas Sumatera Utara gaya kepemimpinan, yaitu gaya tugas task oriented dan gaya orientasi karyawan employee oriented . Dalam gaya kepemimpinan terpusat pada pekerjaan, pemimpin menentukan tugas para pegawainya, mengawasi pelaksanaan tugasnya dengan ketat, menggunakan perangsang agar tercapai tujuan, serta menggunakan teknik efisiensi untuk menentukan tingkat standar perusahaan. Sementara itu, kepemimpinan yang terpusat pada pegawai lebih banyak mendelegasikan pengambilan keputusan pada pegawainya dan membantu memenuhi kebutuhan dengan menciptakan lingkungan pekerjaan yang menyenangkan. Menurut George dalam Kartono 2005:47-50 adapun tugas-tugas yang dilakukan oleh seseorang pimpinan adalah : a. Inisiatif Initiating Adalah usaha agar staf dan karyawan memulai kegiatangerakan tertentu. Misalnya mengajukan masalah kepada karyawan dan mengajak anggotanya untuk memulai memikirkan dan mencari jalan keluar pemecahannya. b. Mengatur Regulating Tindakan untuk mengatur arah dan langkah kegiatan karyawan pegawai c. Memberitahu informing Kegiatan memberitahu informasi, data, fakta, pendapat kepada para bawahannya dan meminta informasi data dan fakta serta pendapat yang diperlukan dari mereka. Universitas Sumatera Utara d. Mendukung Supporting Usaha-usaha untuk menerima gagasan, pendapat, usul dari bawahan dan menyempurnakannya dengan menambahmenguranginya untuk digunakan dalam rangka penyelesaian tugas bersama. e. Menilai Evaluating Tindakan untuk menguji gagasan yang muncul cara kerja yang diambil dengan menunjukkan konsekuensinya dan untung ruginya. f. Menyimpulkan Summarizing Kegiatan untuk mengumpulkan, merumuskan gagasan, pendapat dan usul yang muncul, menyimpulkannya sebagai landasan pemikiran lebih lanjut. g. Mendorong Encauraging Bersikap hangat, bersabar dan menerima orang-orang, dalam arti berusaha untuk menumbuhkan semangat kepada bawahan dalam melakukan pekerjaan mereka. h. Menggunakan Perasaan Expressing Feeling Tindakan menyatakan perasaan terhadap kerja dan kekompakan para bawahan dalam mengerjakan pekerjaan mereka, seperti rasa puas, senang, rasa bangga dan ikut seperasaan dengan orang lain yang dipimpinnya pada waktu mengalami kesulitan, kegagalan dan lain-lain. i. Mendamaikan Harmonizing Tindakan mempertemukan dan mendamaikan pendapat-pendapat yang berbeda dengan merukunkan pegawai yang bersitegang dengan pegawai lain. Universitas Sumatera Utara j. Mengalah Comproming Kemampuan untuk mengubah dan menyesuaikan pendapat sendiri dengan pendapat orang-orang yang dipimpinnya. Menurut Siagian 2003:76 adapun tanggung jawab yang dilakukan oleh seorang pimpinan adalah : a. Mengatur seluruh kegiatan kantor sesuai dengan prosedurnya. b. Menentukan penambahan dan pengurangan karyawan. c. Menentukan penambahan peralatan sarana belajar untuk menunjang kegiatan perkuliahan mahasiswa. d. Memberi penilaian kepada bawahan. e. Membimbing dan mengarahkan penyusunan rencana kerja tahunan. f. Melakukan evaluasi dan memberikan pengarahan dalam menyusun program kerja tahunan untuk meningkatkan kinerja sesuai dengan target yang telah ditetapkan. g. Mengadakan rapat-rapat yang bersifat koordinasi, bimbinganpengarahan ataupun supervise . h. Mendengarkan keluhan-keluhan karyawan dan memberikan solusi jalan keluar dari keluhan tersebut. i. Menjalin dan meningkatkan hubungan dengan masyarakat, pemerintah, instansidinas pemerintah, yayasan-yayasan, perguruan tinggi lainnya, dan lain-lain. Universitas Sumatera Utara

B. KEDISIPLINAN 1. Defenisi Kedisiplinan

Menurut Fathoni 2006:126 kedisiplinan adalah kesadaran dan kesediaan seseorang menaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku baik itu secara terpaksa maupun sukarela demi kepentingan perusahaan.

2. Pentingnya Kedisiplinan Menurut.Yayat 2001:78 kedisiplinan adalah fungsi operatif di dalam

suatu organisasi perusahaan yang sangat penting, karena semakin baik disiplin pegawai, semakin tinggi pula prestasi kerja yang dicapainya. Tanpa disiplin pegawai yang baik, sulit bagi organisasi perusahaan mencapai hasil yang optimal. Kedisiplinan dapat diartikan bilamana pegawai selalu datang dan pulang tepat pada waktunya, mengerjakan semua pekerjaan dengan baik, mematuhi semua peraturan perusahaan dan norma-norma social yang berlaku. Kedisiplinan harus diberlakukan dalam suatu organisasi perusahaan, karena tanpa dukungan disiplin pegawai yang baik, maka perusahaan sulit untuk mencapai tujuannya. Jadi, kedisiplinan adalah kunci keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuan.

3. Indikator-Indikator Kedisiplinan

Menurut Fathoni 2006:127 indikator-indikator yang mempengaruhi tingkat kedisiplinan pegawai suatu organisasi perusahaan, diantaranya adalah : 1. Tujuan dan kemampuan 2. Teladan pimpinan 3. Balas jasa Universitas Sumatera Utara