Latar Belakang Keluarga BIOGRAFI K.H. AHMAD DAHLAN

BAB II BIOGRAFI K.H. AHMAD DAHLAN

A. Latar Belakang Keluarga

K.H Ahmad Dahlan merupakan putra ke empat dari pasangan Siti Aminah dan K.H. Abu Bakar. Beliau dilahirkan di Kauman Yogyakarta pada tahun 1886 dengan nama asli Muhammad Darwis. K.H. Ahmad Dahlan mempunyai enam saudara kandung, Nyai Khotib Harun, Nyai Muchsin atau Nyai Lurah Achamad Nur, Nyai Muhammad Saleh, Nyai Haji Abdurrahman, Nyai Haji Muhammad Faqih dan Muhammad Basir. 20 Dari garis keturunan ibu Ahmad Dahlan merupakan cucu Penghulu Keraton Yogyakarta yaitu K.H. Ibrahim, sedangkan dari garis keturunan ayahnya Ahmad Dahlan memiliki garis keturunan hubungan darah dengan Maulana Malik Ibrahim. Ayah Ahmad Dahlan adalah putra K.H. Sulaiman dari ayah K.H Murtadla yang ayahnya Ki Demang Juru Kapisan, adalah putra Maulana Sulaeman yang dikenal dengan Kiai Ageng Gribig dari Maulana Fadlullah. Dari Maulana Fadlullah inilah garis keturunan Ahmad Dahlan memiliki hubungan darah dengan Maulana Malik Ibrahim. Maulana Malik Ibrahim dikenal sebagai penyiar Islam di daerah Jawa Timur tepatnya di Gresik sekitar abad ke 15. Salah seorang putera Malik Ibrahim bernama Maulana Ishaq yang memiliki putera benama Maulana ‘Ainul Yaqin. 20 Abdul Munir Mulkhan, Pesan dan Kisah Kyai Ahmad Dahlan dalam Hikmah Muhammadiyah Yogyakarta : Suara Muhammadiyah, 2007, h. 6-7. Pada Usia 24 tahun, Ahmad Dahlan menikah dengan Siti Walidah. Dari perkawinannya dengan Siti Walidah, Ahmad Dahlan dikaruniai enam orang anak yakni Siti Johanah lahir tahun 1890, Siraj Dahlan lahir tahun 1898, Siti Busyro lahir tahun 1903, Siti Aisyah lahir tahun 1905, Irfan Dahlan lahir kembar bersama Siti Aisyah, Siti Zuharoh lahir tahun 1908. Selain menikah dengan Siti Walidah, Ahmad Dahlan juga menikah dengan empat orang janda yaitu Nyai Haji Abdullah yang kemudian di karuniai seorang anak bernama R. Duri. Ahamad Dahlan juga menikahi Nyai Rum yang kemudian mempunyai anak namun meninggal semasa bayi. Dari pernikahannya dengan Nyai Aisyah beliau dikaruniai seorang anak yang bernama Dandanah. Dan janda terakhir yang dinikahi adalah Nyai Sholihah, dari pernikahannya dengan Nyai Sholihah Ahmad Dahlan tidak mendapatkan keturunan. 21 Sepulang dari ibadah haji, Muhammad Darwis kemudian berganti nama menjadi Ahmad Dahlan, beliau wafat ada tanggal 23 Februari 1923 setelah menderita sakit yang berkepanjangan. Atas berbagai jasanya, Ahmad Dahlan mendapatkan gelar Pahlawan Nasional dari pemerintah melalui Surat Keputusan Presiden No 657 Tahun 1961. Adapun dasar penetapan pemerintah memberikan gelar Pahlawan Nasional kepada Ahmad Dahlan adalah. 22 1. K.H. Ahmad Dahlan merupkan pelopor gerakan kebangkitan umat Islam untuk menyadari nasibnya sebagai bangsa terjajah yang masih harus belajar dan berbuat 21 Mulkhan, Warisan Intelektual K.H, Ahmad Dahlan dan Amal Muhammadiyah, h. 62 . 22 PP Muhammadiyah, Profile Muhammadiyah Tahun 2005, h. 22. 2. Dengan organisasi Muhammadiyah yang didirikannya, telah banyak memberikan ajaran Islam yang murni kepada bangsanya. Ajaran yang menuntut kemajuan, kecerdasan, dan beramal bagi masyarakat dan umat, dengan dasar iman dan Islam 3. Dengan organisasinya, Muhammadiyah telah mempelopori amal usaha sosial dan pendidikan yang amat diperlukan bagi kebangkitan dan kemajuan bangsa, dengan jiwa ajaran Islam 4. Dengan organisasinya, Muhammadiyah bagian wanita Aisyiah telah mempelopori kebangkitan wanita Indonesia untuk mengecap pendidikan dan berfungsi sosial, setingkat dengan kaum pria

B. Latar Belakang Pendidikan